Jaksa Kim memanggil Yoon Sung dengan panggilan Poo Chai, nama Thai yang sudah lama dikubur Yoon Sung. Yoon Sung syok.
Jaksa Kim : Kudengar saat City Hunter masih di Segitiga Emas, namanya adalah Poo Chai. Dia tidak akan melupakan namanya, ya kan?
Yoon Sung berbalik dan berkata kalau ingin menahannya, harus menunjukkan bukti. Bukti yang pasti yang menunjukkan kalau aku adalah City Hunter.
Jaksa Kim : Jangan khawatir, aku akan menangkap basah dirimu, sampai jumpa..Poo Chai.
Yoon Sung sempoyongan masuk ke rumah, Shik joon sedang bersih2. Yoon Sung langsung terjatuh di sofa. Ia pingsan. Shik Joon terkejut, Yoon Sung! Yoon Sung!
Yoon Sung sadar. Ia ingat saat tertembak dan mulai berpikir kalau nyawanya bisa hilang kapan saja. Shik Joon memberikan air kimchi. Minum ini, meskipun aku tidak tahu apa yang kau hirup, tapi orang2 selalu minum ini setelah menghirup asap di waktu lalu.
Yoon Sung membuka lacinya dan mengeluarkan surat2. Ia memberikan semuanya pada Shik joon.
Shik Joon heran, apa ini?
Yoon Sung : Itu beberapa buku bank, juga sertifikat rumah ini dan rumah Nana.
Shik Joon tidak mengerti kenapa semua diberikan kepadanya.
Yoon Sung ingin Shik Joon mengatur semua mulai sekarang. Shik Joon protes, dia tidak mau.
Yoon Sung tetap berpesan, dengan semua ini Shik Joon bisa kembali ke kampung halamannya dan hidup dengan tenang. Pastikan saja kau tidak kecanduan judi lagi. Dan jangan terlalu banyak belanja.
Juga sering-seringlah mengunjungi Nana dan jagalah dia. Tolong jaga ibuku juga.
Shik Joon bingung, kau seperti akan pergi jauh saja. Yoon Sung menghela nafas, selama ini aku sudah melupakan siapa aku sebenarnya. Lalu ia pergi.
Nana sikat gigi sambil ngomel, kesal karena Yoon Sung tadi menutup telp tanpa bicara apapun. Lalu Nana baru sadar, apa mungkin terjadi sesuatu pada Yoon Sung.
Nana mendengar suara dan terkejut karena Yoon Sung sudah masuk ke ruang tamunya. Nana merasa ia sudah kunci pintu. Ia sadar, Yoon Sung mungkin membuka sendiri kuncinya.
Nana menyelesaikan sikat giginya dan keluar. Ada apa? Ia heran melihat raut wajah Yoon Sung, aneh sekali..kau membuatku merasa gugup.
Yoon Sung bersikap dingin, ia tanya apa Nana bisa membuang meja makan dan taplak meja di rumahnya. Nana heran, ia tidak bisa membuangnya. Itu peninggalan orang tuanya.
Yoon Sung : Berapa lama kau akan menyimpan semua kenangan orang yang sudah meninggal?
Nana tanya, ada apa Lee Yoon Sung?
Yoon Sung : Jatuh cinta pada seseorang di dunia ini adalah hal yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Tapi saat aku memikirkanmu, aku merasakan sakit. Aku tidak bisa menahannya lagi.
Semua kenangan yang kau berikan, aku tidak ingin menyimpan-nya.
Yoon Sung mengakui perasaannya, Kim Nana..aku menyukaimu.
Nana tertegun. Yoon Sung melanjutkan, Tapi aku tidak mampu melepaskanmu. Jadi..kaulah yang harus melepaskanku.
Yoon Sung langsung menarik kalung peluru di leher Nana.
Nana terkejut : Apa? Apa yang kau lakukan?
Yoon Sung : Kau sudah tahu siapa aku, bagaimana aku hidup dan setiap menit, setiap detik, apa yang bisa terjadi pada hidupku.
Nana menangis, kalau itu semua karena aku berkata aku menyukaimu dan membuatmu tertekan, aku bisa menariknya kembali. Pura2 saja kau tidak pernah mendengarnya. Atau kalau tidak, abaikan saja.
Yoon Sung : Sudah terlambat, aku sudah mengatakan kalau aku menyukaimu. Permintaan pertama dan juga terakhirku..
Nana tidak mau mendengarnya, kau bukan orang yang dengan mudah minta sesuatu dari orang lain. Aku tidak ingin mendengar permintaanmu.
Yoon Sung : Dengarkan. Kumohon. Jika untuk alasan apapun aku datang dan mencarimu, jangan menerimaku. Meskipun kita bertemu tanpa sengaja, pura2 saja kau tidak mengenalku. Kau sudah putus denganku.
Kim Nana, aku minta maaf. Karena membuatmu mengenalku...dan membuatmu goyah. Kenapa Ayah memintaku untuk tidak jatuh cinta. Aku akhirnya mengerti sekarang.
Yoon Sung bergegas pergi meninggalkan Nana yang gemetaran, lalu menangis karena patah hati.
Yoon Sung mengemudikan mobilnya. Ia juga patah hati. Ia mengenang semua hal-hal manis bersama Nana.
Main air bersama anak-anak, pulang naik bis, saat keduanya berciuman.
Nana menghapus air matanya, ia bicara sendiri. Berhenti menangis, Kim Nana. Orang itu berkata ia kesulitan dan bahkan minta aku melepaskannya lebih dulu. Jadi..demi dirinya, lepaskan dia.
Lebih baik aku yang terluka, daripada dia. Nana berusaha menahan tangis, tapi tetap saja, ia menangis lagi.
Sekarang giliran Jaksa Kim berdiri di depan white-board dan menghubungkan semuanya. Antara Lee Yoon Sung, mendiang John Lee, Lee Kyung Hee, Jin Pyo dll.
Bibi Nana masuk dengan dokumen. Ia juga memberikan coklat untuk Jaksa Kim. Saat kau lelah, permen adalah yang terbaik.
Bibi Nana berkata, ia mendengar permintaan maaf Jaksa Kim kemarin dan ia memutuskan untuk melupakan semuanya. Petugas Kim merasa tidak terima saat kakak iparnya meninggal dan kakak lelakinya terbaring koma selama lebih dari 10 th.
Tapi ia tahu semua bukan kesalahan Jaksa Kim. Bukankah anda adalah Jaksa yang penuh semangat yang selalu kusukai? Kita lupakan saja, ok? Nana juga pasti berpikir hal yang sama.
Jang Pil Jae masuk dengan berita besar. Dokumen Rahasia th 1983 menghilang dari NIS (National Intelligence Security). Jaksa Kim terkejut, bagaimana itu bisa terjadi?
Jang juga memberikan dokumen internasional dari Kepolisian Thai.
Jaksa Kim membukanya, dokumen ICPO (International Criminal Police Organization) yang menunjukkan foto Kapten Segitiga Emas, pemimpin perdagangan opium. Orang itu bukan Jin Pyo. Jaksa Kim kesal, kenapa bukan Lee Jin Pyo?
Jaksa Kim ; Ini mustahil, kemarin saat interview jelas2 mereka (2 penjual narkoba Thai) menunjuk foto Lee Jin Pyo.
Jang Pil Jae berkata kalau mereka sudah dikirim pulang ke Thailand untuk diadili. Jaksa Kim marah, ia membanting dokumennya.
Jaksa Kim minta Bibi Nana menghubungi kepolisian Thai dan minta dikirim dokumen yang berhubungan dengan masalah ini lagi, minta mereka mengirim kembali semua informasi yang berhubungan dengan bisnis narkoba Korea Selatan. Atau kalau tidak, aku akan pergi kesana sendiri.
Jin Pyo telp ke Thailand, ia tanya apa Kejaksaan Korea Selatan sudah minta tolong kepolisian Thai. Lalu Jin Pyo mengucapkan terima kasih dan minta maaf karena merepotkan rekannya.
Setelah telp ditutup, Jin Pyo tampak berpikir. Kim Sang Gook cemas bagaimana jika Interpol menemukan sumber dari dana itu, apa yang harus mereka lakukan?
Jin Pyo : Kita harus segera menyelesaikan ini sementara Polisi Thailand masih menunda. Kukira Kim Young Joo hanya masalah kecil, tapi lihat sekarang.
Sang Gook ingin tahu apa rencana Jin Pyo dengan dokumen rahasia itu. Dokumen itu mengungkap keterlibatan 5 orang itu dalam rencana Sapu bersih, bukankah kita seharusnya membocorkannya pada masyarakat?
Kim Sang Gook bergabung bersama Jin Pyo karena ia ingin menuntut balas kematian kakaknya dan juga mengembalikan kehormatan kakaknya yang hilang. Ia ingin segera membeberkan semuanya, apalagi saat ini Chun Jae Man sudah merugikan masyarakat.
Tapi Jin Pyo ingin menunggu sebentar lagi. Ia masih membutuhkan Lee Yoon Sung untuk menghadapi orang terakhir.
Nana dan Eun ah berpapasan dengan Yoon Sung di Blue House. Eun Ah langsung merapikan rambut tapi Nana bersikap dingin dan pergi tanpa menyapa Yoon Sung.
Jin Pyo menemui Chun Jae Man. Chun minta maaf karena membuat Jin Pyo menunggu. Jin Pyo menanyakan isi konferensi pers Chun waktu itu, kejadian th 1983 yang melibatkan Pasukan khusus, apa itu benar?
Chun membenarkan, kalau mereka adalah penghianat negara demi uang. Mereka itu penjahat dan penghianat Korea Selatan.
Jin Pyo mengepalkan tangan, ia geram sekali. Tapi wajahnya biasa saja. Ia juga berkata mendengar tentang demo di Hae Won Chemical. Sepertinya ini bukan masalah kecil.
Chun : Ini bukan masalah besar. Apa kau tahu betapa sulitnya memenuhi tuntutan kecelakaan kerja? Biaya RS, kompensasi untuk para pekerja, dan menciptakan lingkungan yang bagus untuk kerja. Ini semua membutuhkan banyak uang.
Jin Pyo ingin tahu apa itu alasan kenapa Chun meminjam uang darinya.
Chun tidak ingin membuang uangnya untuk para pekerja, aku ini juga orang bisnis yang hanya melihat uang. Kenapa aku harus mengambil resiko besar untuk membeli asuransi Han Il Life?
Jin Pyo : Lalu, apa kau punya rencana lain?
Chun : Aku akan mengajukan undang2 privatisasi Rumah Sakit.
Chun Jae Man menghadap Presiden. Presiden marah dengan yang terjadi, yang ia inginkan adalah para pekerja bisa ada dalam lingkungan yang aman.
Chun : Kalau sudah disetujui maka akan ditindak lanjuti.
Chun Jae Man berkata kalau pekerja itu sudah sakit dan baru masuk kerja. Ia tidak merasa punya tanggung jawab kepada mereka.
Presiden marah, dengar Presdir Chun!
Chun : Aku minta hapuskan jaminan kesehatan publik dan bentuk sistem penanganan kesehatan swasta. Aku akan menggunakan segala cara untuk menjalankan privatisasi ini, jika Presiden tidak mau membantuku..
Presiden : Bagaimana jika aku tidak membantumu?
Chun Jae Man mengancam, selain operasi sapu bersih, aku tahu kelemahanmu. Hanya aku seorang. Kuharap kau ingat ini.
Presiden tampak cemas dan Chun Jae Man minta anak buahnya segera mencari seorang wanita.
Nana mengunjungi Kyung Hee dan membawakan tissue dan sabun kesehatan untuknya. Kyung Hee berkata Nana tidak perlu membelikan banyak barang untuknya. Nana hanya ingin Kyung Hee cepat sembuh agar bisa hidup bahagia bersama Yoon Sung.
Kyung Hee heran kenapa Nana tidak pergi bersama Yoon Sung.
Nana berkata kalau Yoon Sung sibuk dan susah bertemu dengannya. Kyung Hee mengulurkan tangan, Nana memberikan tangannya.
Kyung Hee menggenggam tangan Nana, aku sungguh bersyukur kalau Nana yang pemberani dan ceria ada di sisi Yoon Sung.
Nana tertegun, ia tampak serba salah.
Nana keluar dan melihat Yoon Shik menangis diluar kamar ibunya. Nana menghibur Yoon Shik, jangan khawatir ibumu pasti akan baik2 saja.
Ny. Choi melambai ke arah Yoon Shik dan Nana berkata, lihat ibumu baik-baik saja kan?
Yoon Shik menanyakan kosmetik Nana, ia juga ingin membelikan ibunya kosmetik seperti itu. Nana mengajak Yoon Shik untuk membelinya.
Chun Jae Man belanja dengan anak buahnya, ia harus menyambut anggota komite kesehatan. Yoon Sung mengikuti mereka.
Nana dan Yoon Shik juga mencari kosmetik di toko dekat mereka. Mereka sudah menemukan barangnya dan ingin membayar. Nana memberikan uang koin milik Yoon Shik.
Tapi wanita penjaga toko menolaknya, maaf ini sepertinya tidak bisa. Kami tidak bisa membantu, kami tidak punya waktu menghitung semua koin ini.
Nana berkata akan menghitungnya sendiri dan memberikan pada mereka, tapi wanita itu tetap menolaknya. Mereka tidak terima uang koin.
Nana kesal, uang koin juga adalah uang. Wanita itu berkata kalau Nana menjengkelkan dan minta Nana membawa Yoon Shik pergi.
Yoon Sung muncul dan memberikan lembaran cek dengan nominal besar..ehm 10 juta Won, pakai ini untuk membayarnya.
Kasir kebingungan, kami tidak punya kembalian.
Yoon Sung : Makanya jangan meremehkan uang 10 Won atau 100 Won, kau bahkan tidak punya kembalian untuk jumlah uang ini? Cepat minta maaf pada mereka, anak itu sudah berusaha keras membeli ini, jika kau tidak mengerti ini, mengapa kau menjual barang?
Dari yang kulihat, pelayananmu, kepribadianmu, tindakanmu, semuanya bahkan tidak seharga koin 100 Won. Memperlakukan orang dengan berbeda...itu sangat memuakkan. Kau sungguh menyebalkan.
Kasir itu minta maaf ke Yoon Sung, tapi Yoon Sung menyuruhnya minta maaf ke Yoon Shik.
Setelah itu, Yoon Sung mengantar Yoon Shik kembali ke RS dan minta Nana jangan datang lagi ke RS.
Du Shik menemui ibu Yoon Shik, Ny. Choi. Ia memberikan kontrak untuk menarik tuntutan kompensasi kecelakaan kerja. Jika Ny. Choi memberikan stempelnya, maka uang akan segera dikirim ke rek. Ny. Choi.
Ibu Yoon Shik menolak, ia tidak ingin menghianati rekan2nya yang lain. Anak buah Chun mengancamnya, kau adalah orang terakhir yang tanda tangan. Semua rekanmu sudah.
Du Shik minta Ny. Choi tidak keras kepala. Lebih baik kompensasinya dipakai untuk sekolah anakmu kan? Du Shik akhirnya membantu Ny.Choi memberikan cap jempol.
Tentu saja Du Shik berbohong, tidak ada rekan Ny.Choi yang tanda tangan. Ia lapor pada Chun kalau sudah mendapat tanda tangan. Chun segera memerintahnya membubarkan unjuk rasa dengan paksa.
Yoon Sung menyaksikan semuanya. Ia menutup telinga Yoon Shik agar tidak mendengar hal tidak pantas. Yoon Sung mengikuti Du shik.
Du Shik datang ke lokasi Hae Won chemical dengan anak buahnya. Mereka menyerang para peserta demo dan memukulinya dengan sadis.
City Hunter datang. Yoon Sung melumpuhkan anak buah Du shik satu per satu, lalu berhadapan dengan Du shik. Tentu saja Du shik tidak mudah dilumpuhkan, tapi Yoon Sung memang diatas Du Shik. Ia berhasil mengalahkan Du Shik dan mengambil kontrak yang tadi ditandatangani Ny. Choi.
Yoon sung : Katakan pada Presdir Chun Jae Man. Dia harus mengikuti aturan kecelakaan kerja.
Du Shik telp Chun dan lapor. Chun yang sedang melakukan perawatan kulit (cowok Korea emang suka dandan) marah, Seok Du Shik! Apa saja kerjamu?
Chun menutup telp dengan kesal.
Da Hye sibuk mencari hadiah untuk ayahnya. Ia tanya warna seperti apa yang cocok untuk ayahnya.
Nana berkata semuanya cocok karena kulit Presiden putih. Da Hye menemukan yang cocok untuk ayahnya, lalu ia curhat kalau ia punya anti-cafe.
Nana tidak terlalu antusias, anti cafe? Da Hye berkata itu terbentuk saat ia berkelahi di karaoke. Mereka membuat Anti Choi Da Hye Web. Mereka semua mengutuki ayahku, apa yang harus kulakukan?
Da Hye : Nilaiku mungkin jelek, tapi aku mengerti kata2 mereka.
Eun Ah menyesal, kalau saja waktu itu aku tidak sakit perut. Da Hye takut akan dikejar oleh orang2 yang membencinya.
Da Hye masih harus bertemu Dr. Lee Yoon Sung di coffee shop. Tapi sebelum itu Da Hye ingin mencoba panjat dinding di toko itu untuk melepas stress.
Nana dan Da Hye tiba di coffee shop. Eun Ah pergi beli roti untuk Da Hye.
Tiba2 ada yang memanggil Da Hye. Hei, Choi Da Hye!
Nana dan Da Hye berbalik, ada beberapa gadis yang tampak tidak bersahabat. Apa kau pikir jadi anak Presiden itu hebat? Dan kau bilang aku orang gila? Dasar wanita brengsek!
Mereka sudah menyiapkan telur, tepung dan tomat. Langsung saja mereka melempari Da Hye. Da Hye segera merunduk ke balik punggung Nana.
Nana merentangkan tangan dan menerima semua tembakan telur yang diarahkan ke Da Hye. Benar2 perisai hidup.
Yoon Sung yang ada di dalam cafe terkejut melihat Nana diperlakukan seperti itu. Yoon sung bergegas keluar.
Eun Ah lari mengusir mereka, kalian semua berhenti! Apa mau pergi ke kantor polisi?. Yoon Sung tiba di dekat Nana. Tapi Nana hanya mencemaskan Da Hye, kau tidak apa-apa?
Da Hye : Kakak kau tidak apa2?
Yoon Sung ingin membantu membersihkan telur di kepala Nana, tapi Nana melarangnya. Nana juga tidak menerima sapu tangan Yoon sung. Ia minta Eun Ah menjaga Da Hye. Nana pergi ke toilet membersihkan diri.
Yoon Sung mengajari Da hye, tapi matanya terus memandang Nana.
Yoon Sung bicara tanpa melihat buku, soal pertama dan ke-2 mirip, Soal ke-2 dan ke-4 kalau dilihat..
Da Hye : Guru. Aku benar2 tidak mengerti, kau bisa menjelaskan lagi?
Yoon sung akhirnya mengalihkan pandangan dari Nana dan melihat buku, ya, yang ke-5 dan ke-6 juga mirip.
Yoon Sung menemui ibunya. Ia tahu kamar ibunya membosankan, apa Ibu ingin aku pulang dan mengambil foto ayah?
Kyung Hee : Foto Ayah..aku tidak memilikinya.
Yoon Sung akan mencarikan foto Ayahnya di album pengawal presiden. Kyung Hee tahu ada sesuatu, ia tanya apa ada masalah.
Kyung Hee mengaku, ia merasa aneh karena menggunakan nama orang lain di RS ini. Lalu kenapa Jin Pyo berkata kau sudah meninggal. Mengapa dia harus berbohong? Pasti ada yang terjadi.
Yoon Sung hanya berkata akan menjelaskan semua setelah selesai. Ia juga berkata akan sangat sibuk sehingga tidak bisa sering menjenguk ibunya. Paman Shik joon yang akan sering berkunjung.
Yoon Sung keluar dan menghela nafas, Ibu..mencintai seseorang mungkin tidak berarti kebahagiaan.
Yoon Sung duduk di depan kamar ibunya. Yoon Shik berdiri sambil membawa buku di depan Yoon Sung. Ada apa 100 Won?
Yoon shik minta dibacakan buku, ia belum bisa membaca. Yoon Sung geli, kau pintar menemukan uang tapi belum bisa membaca? Ya sudah sini..
Yoon Sung merangkul Yoon Shik dan membacakan buku. Tentang Emma gajah bertelinga lebar. Yoon Sung justru ingat Nana, Nana juga kuat, makannya banyak, dan suka jika disentuh olehnya. Seperti Emma.
Yoon Sung : Hei, 100 Won. Orang yang menginjak uang 100 Won yang kau sayangi itu, apa kau mau kalau aku memberinya pelajaran atas namamu?
Yoon Shik langsung mengangguk dan Yoon Sung mengusap rambutnya. (Yang ikal kaya Gu Jun Pyo hehe)
Chun Jae Man menunggu dua orang pria dan ia mengenalkan mereka pada Jin Pyo. Kedua orang itu adalah Jaksa.
Yoon Sung menguntit mereka dan mengambil foto. Kepala Bagian Song dan Kepala Bagian Park, para Jaksa. Bagaimana mereka bisa bertemu?
Yoon Sung mengirim foto itu pada Jaksa Kim.
Jaksa Kim terkejut, bagaimana orang2 ini bisa.. Ia segera pergi.
Chun Jae Man membujuk kedua Jaksa itu untuk bersikap lunak pada Hae won chemical. Chun memberikan kotak hadiah, ini 'rumput laut' yang dipanen menggunakan metode tradisional dan rasanya sangat enak.
Sementara Lee Yoon Sung duduk tenang sambil memesan makanan dan teh di ruang makan sebelah mereka. Mendengarkan semuanya.
Jaksa Kim datang, Apa ini? Kepala Bagian seharusnya ada di kantor atau di rumah. Tapi justru bersenang-senang, minum dan menerima pemberian dari pengusaha. Apa yang sebenarnya kalian lakukan?
Para Jaksa senior tersinggung, dasar brengsek, kau menerima penghargaan dan menjadi arogan. Apa kau mengajari kami sekarang?
Jaksa Song : Apa? Dasar brengsek! Kau sebaiknya mengurus dirimu sendiri Kim Young Joo. Hanya untuk melindungi ayahmu, kau tidak melaporkan kejahatan. Orang sepertimu ingin pamer?
Jaksa senior itu akan pergi dan membawa rumput laut mereka. Tapi Jaksa Kim menyuruh mereka mengembalikan itu, apa itu? kembalikan! Kau lupa dengan sumpahmu? Apa kau tidak punya kebanggaan sebagai Jaksa?
Bagaimana kau bisa mengadakan penyelidikan yang adil setelah menerima barang seperti itu?
Kedua Jaksa itu marah pada Chun Jae Man, apa kau sengaja mengatur pertemuan ini untuk mempermalukan aku?
Chun merasa tidak enak, tentu saja tidak. Tapi Jaksa Park dan Song sudah kelewat malu dan marah, keduanya berkata akan menunggu Chun di sidang dengar pendapat. Mereka pergi.
Chun Jae Man marah pada Jaksa Kim, kau ini putra temanku, sehingga aku selalu bersikap toleran. Tapi ini keterlaluan! Apa kau menganggap rumput laut adalah penyuapan? HA!
Jaksa Kim mengambil salah satu kotak dan membukanya, ia membuang bungkusan rumput laut di atasnya dan mengeluarkan uang dari dalam kotak. Jaksa Kim membuang uang itu ke lantai.
Chun : Ada yang bilang anak anjing tidak takut pada harimau, aku akan segera bertemu dengan Jaksa Agung dan mengatakan tentang kau padanya.
Young Joo : Harimau seperti kau, sepertinya takut pada anak anjing. Bunuh diri pura2 itu..tidak menyenangkan.
Chun tanya apa maksud Young Joo. Young Joo menyinggung bumi hangus th 1983, mereka dihabisi di perairan Nampo. Bukan perairan internasional. Kau pasti merasa resah, ya kan? Ini membuatku berpikir, mungkin saja ada yang bertahan hidup.
Young Joo melirik ke arah Jin Pyo, dan berkata ia merasa ada yang masih hidup dari peristiwa th 1983 itu dan sekarang orang itu memberinya petunjuk. Jaksa Kim janji akan mengungkap segalanya dibalik operasi sapu bersih itu, aku akan mengawasimu Presdir Chun.
Setelah Young Joo pergi, Jin Pyo minum tehnya. Ia lumayan kagum juga dengan Young Joo.
Jaksa Kim mendapat teguran dari atasannya. Kau menerima pesan dari City Hunter dan kau menyembunyikannya? Kenapa? Apa karena ayahmu, Kim Jong Shik adalah target ketiga?
Apa Kepala Bagian adalah hiasan saja? Kau tetap tidak menangkap City hunter dan Ayahmu jadi korban, apa kau ingin terus ada dalam cengkeraman City Hunter? Kau menyukainya?
Kepala Bagian akan mengadakan rapat membahas Jaksa Kim dan ia minta Jaksa Kim keluar dari kasus Chun Jae Man. Tidak mungkin tetap membiarkanmu dalam tim elit ini.
Jaksa Kim berkata kalau City Hunter tahu siapa sebenarnya ayahnya dan ia sengaja mengirim pesan kepadaku untuk melihat reaksiku. Dia ingin melihatku membawa ayahku ke depan hukum. Jika ia tidak suka, ia berencana menghancurkan seluruh Dept Kejaksaan!
Kepala Bagian : Karena kau sudah tahu, kenapa kau tidak membuat laporan? Sekarang kau minta aku mengatasi ini? Dasar brengsek! Ini benar2 membuatku sakit kepala. Aku tidak bisa terus melindungimu. Keluar dari kasus Chun Jae Man dan kau harus mematuhi keputusan ini. Kau mau diskors atau dipindahkan.
Nana sekarang harus mengawal Presiden. Karena ada seniornya yang mengundurkan diri. Supervisor Nana masih belum puas dengan prestasinya tapi karena Nana berjasa melindungi Da Hye maka mereka memutuskan memilih Nana.
Kepala Bagian : Aku mengandalkanmu, kerja keras!
Nana : Baik Pak.
Presiden, Yoon Sung dan Da Hye makan bersama. Ketiganya sibuk mengambil kacang hitam dari nasi mereka. (Orang Korea suka mencampur nasi dengan kacang2an.) Da Hye komen, kita semua tidak suka kacang dalam nasi kita. Jika Ibu melihat kita, dia pasti memarahi kita.
Presiden minta Da Hye merahasiakan ini dari ibunya, kita dalam masalah jika ia tahu. Yoon Sung tersenyum.
Presiden : Dr. Lee, alasan kenapa aku ingin bertemu denganmu hari ini adalah aku ingin tahu ..apakah Da Hye mampu lulus ujian masuk Universitas? Katakan yang sejujurnya.
Yoon Sung : Bagaimana saya harus menjawabnya?
Presiden : Sebagai orang tua, kami berharap jawaban yang positif.
Yoon Sung : Tapi jawaban saya negatif. Saya rasa akan sangat sulit. Saya minta maaf.
Da Hye jadi lega, terima kasih telah mengatakan itu, Guru. Da Hye memang tidak ingin masuk Univ. Tapi ia juga tidak ingin mempermalukan ayahnya. Sebenarnya Da Hye ingin jadi Barista!
Presiden tampak pusing, Da Hye pikirkan masa depanmu.
Da Hye mengaku, ia belajar dan les pada Yoon Sung karena ia suka Dr. Lee. Hanya itu alasannya belajar. Ayahnya hanya menghela nafas.
Setelah Da Hye pergi, Presiden dan Yoon Sung minum kopi bersama. Presiden minta maaf sudah membuat Yoon Sung membuang waktu mengajari Da Hye.
Yoon Sung : Anda yang sudah membuat keputusan yang sangat sulit.
Presiden berkata Yoon Sung juga sangat berani, meskipun hasil belajarnya tidak bagus, tapi kau..di depan ayahnya berkata "Akan sulit untuk masuk Universitas."
Yoon Sung ketawa, saya tidak suka bicara berputar-putar. Saya minta maaf.
Presiden : Ya, aku juga seperti itu. Tapi aku berada dalam dunia politik untuk waktu yang lama, aku akhirnya menjadi rubah tua yang licin.
Jika tidak ada istriku, kita bisa sering makan bersama. Presiden mengambil kacang dari nasinya. Benar2 memalukan kalau anak buah tahu, menyenangkan punya sekutu.
Presiden dan Yoon Sung tampak akrab.
Yoon Sung bertemu Nana di lorong kantor. Keduanya kaku, Yoon Sung minta Nana mengobati luka di wajahnya. Nana mengiyakan dengan dingin.
Malamnya, Yoon Sung tidak bisa konsentrasi kerja, ia memikirkan Nana. Yoon Sung jalan keluar ke tempat dimana mereka main air dulu. Yoon Sung melihat Nana duduk-duduk di taman itu.
Yoon Sung berbalik pergi. Nana melihat Yoon Sung dan mengejarnya. Lee Yoon Sung, berhenti!
Yoon Sung minta Nana segera melupakannya, Nana berkata yang membuatnya seperti ini adalah Lee Yoon Sung. Sulit untuk ceria dan biasa lagi.
Yoon Sung : Aku lebih menyesal, ratusan bahkan ribuan kali dalam sehari. Kenapa aku harus bertemu denganmu? Kenapa harus kau? Kau membuatku menyesal dan menyalahkan diriku sendiri. Kau membuatku menyesal. Kau seperti mimpi buruk yang tidak ingin kuingat. Bukankah aku sudah bilang, kembali pada saat dimana kau tidak menganalku.
Kembali dan carilah pria yang lebih baik dariku, dan hiduplah bahagia setiap hari. Lupakan orang brengsek seperti diriku dan hiduplah bahagia.
Hiduplah seperti itu.
Yoon Sung berbalik dan jalan pergi. Diantara mereka ada selokan kecil. Nana masuk ke air dan menyusul Yoon Sung. Ia menarik lengan Yoon Sung, apa itu yang bisa kau katakan?
Nana : Berkata kalau aku harus melepaskanmu, kalau aku harus melupakanmu. Berkata kalau aku seharusnya menghilang dari hidupmu.
Aku mengerti tapi bagaimana kau bisa mengatakan ini? bagaimana kau bisa memintaku mencari pria lain? Kau kejam sekali. Sampai semuanya selesai, aku akan menunggumu. Apa kau tidak bisa kembali padaku?
Aku akan melupakan semua yang sudah kau katakan, tidak sulit selama kau berkata akan kembali padaku. Jika kau tidak menjawabku sekarang, nanti jika kau kembali dan mencariku, aku tidak akan menerimamu.
Nana menahan tangis, Benar2 tidak akan menerimamu kembali. Jadi..apa kau tidak bisa mengatakannya? Katakan kau akan kembali ke sisiku setelah semuanya selesai? Kumohon. Katakan sekali saja.
Yoon Sung menahan tangis, tapi ia diam saja. Nana akhirnya melepaskan lengan Yoon Sung. Yoon Sung berbalik dan jalan pergi.
Jang Pil Jae lapor kalau orang yang menghilangkan dokumen rahasia itu sudah mengajukan pengunduran diri dan kemungkinan sekarang pergi ke LN.
Jaksa Kim : Apa kau menahannya meninggalkan negeri ini?
Jang Pil Jae mengiyakan. Jaksa Kim langsung lari pergi.
Keduanya sampai rumah Jo Myung Guk. Mereka menemukan Jo Myung Guk terbaring sekarat di lantai. Ada botol obat kosong di dekatnya, sepertinya ingin bunuh diri.
Jaksa Kim minta Pil jae memanggil ambulance. Jo Myung guk sempat berkata, Dokumen top secret itu...Chun Jae Man mungkin sudah menghancurkannya. Steve Lee punya salinannya.
Jaksa Kim : Steve Lee?
Kim Sang Gook protes, ia tidak setuju jika Jin Pyo bergabung bersama Chun Jae Man untuk memberikan suap. Tolong publikasikan dokumen itu, dan biarkan semua tahu lalu menghukum mereka. Jika kita membiarkan pasukan yang meninggal di lautan Nampo mendapatkan kembali kehormatan mereka, bukankah itu cukup?
Jin Pyo : Kau berani melawanku sekarang.
Sang Gook : Jika kita membiarkan Rep Korsel jatuh, kita tidak ada bedanya dengan mereka. Tidak, kita bahkan lebih buruk.
Jin Pyo : Dasar arogan. Jika reputasi mereka bisa dikembalikan, maka akan dikembalikan bertahun2 lalu. Orang terakhir adalah seseorang yang tidak pernah kau bayangkan.
Jika kau tidak mau berperang denganku, maka pergilah.
Sang Gook merasa Jin Pyo kelewatan. Ia telp Yoon Sung dan berkata kalau Kapten punya dokumen rahasia yang masih berlaku sampai th 2030.
Sang Gook : Di dalamnya ada laporan tentang operasi sapu bersih. Aku sudah lelah dengan pembalasan dendam ini, demi kakak dan ayahmu. Demi mengembalikan kehormatan mereka, kau membutuhkan dokumen itu.
Kim Sang Gook berkata kalau Jin Pyo keluar dan ia sudah mengulur waktu. Ia minta Yoon Sung mengambil dokumen itu dalam brankas.
Jin Pyo masuk mobil dan Kim Sang Gook pura2 tidak bisa menyalakannya.
Yoon Sung tiba di rumah Jin Pyo. Ia langsung kerja membongkar brankas (jadi ingat Italian Job).
Jin Pyo menemukan kesalahannya dan ia curiga. Jin Pyo marah, ia tahu ini perbuatan Kim Sang Gook.
Ia menyetir sendiri mobilnya, aku tidak bisa membiarkan Yoon Sung melihatnya.
Seorang pria jalan masuk ke rumah Jin Pyo, apa kita bisa melihatnya bersama?
Yoon Sung tertegun. Ternyata Jaksa Kim.
Yoon Sung pura2 tidak mengerti, mau lihat apa. Jaksa Kim berkata jika ada dokumen rahasia NIS di dalam brankas itu, Lee Jin Pyo, Lee Yoon Sung, kalian berdua akan tertangkap basah.
Yoon Sung : Aku kesini untuk mengambil kontrak antara aku dan Steve Lee, karena kupikir ia menipuku.
Jaksa Kim tidak percaya. Ia berkata kalau Steve Lee, Lee Jin Pyo adalah satu-satunya orang yang hidup dalam operasi Sapu bersih itu. Dan Lee Yoon Sung adalah putra Park Mu Yeol, orang yang juga mengirim Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak padaku.
City Hunter yang menyebabkan Kim Jong Shik melakukan bunuh diri.
Yoon Sung : Kau tidak punya bukti untuk spekulasi liarmu.
Jaksa Kim : Bukti? bukankah itu ada dalam brankas? Itu dokumen rahasia yang berlaku sampai th 2030.
Tiba2 terdengar suara menggelegar : Apa yang kalian lakukan di rumahku?
Jin Pyo tiba. Ia marah melihat kedua anak ini, masuk tanpa ijin bukankah ini ilegal?
Jaksa Kim Young Joo, aku ingat kau sedang diskors. Apa kau membawa surat penggeledahan? Dr. Lee Yoon Sung, apa diskusi investasi tanduk rusa kita adalah hari ini?
Jaksa Kim tidak terpengaruh, apa kalian masih pura2 sebagai investor? Kenapa kau tinggal di Segitiga Emas? Kenapa kau menciptakan identitas palsu dan kembali?
Kita akan menemukannya.
Jaksa Kim membuka brankas itu. Yoon Sung terkejut dan Jin Pyo diam-diam mengeluarkan pedang dari tongkatnya. Ternyata brankasnya kosong.
Jin Pyo, Yoon Sung, dan Jaksa Kim sama-sama terkejut.
Dokumen itu ada di tangan Chun Jae Man. Ia memuji Du Shik, bagus. Ternyata memang Steve Lee. Aku merasa ia memang mencurigakan sejak konferensi pers waktu itu. Tapi Chun masih ingin mendapatkan uang Steve Lee.
Chun minta Du Shik menyelidiki Steve Lee lagi, dia mungkin satu2nya orang yang selamat dalam Operasi Sapu bersih itu.
Du Shik juga lapor tentang Jo Myung Guk, ia meninggal saat ambulance tiba.
Chun tanya sesuatu yang kuminta diselidiki, bagaimana situasinya?
Du Shik : Wanita bernama Lee Kyung Hee itu sepertinya pergi ke Amerika Serikat.
Chun Jae Man terkejut, apa ini perbuatan Steve Lee? Chun minta Du Shik mencari Kyung Hee, meskipun harus menjungkir-balikkan Amerika Serikat.
Du shik mengiyakan, tapi kenapa anda tiba2 ingin menemukan wanita itu?
Chun Jae Man : Dia kartu as terakhirku.
(Berarti Kyung Hee punya hubungan dengan Presiden.)
Yoon Sung pulang dan menyimpulkan kalau Chun Jae Man yang sudah mendapatkan dokumen itu. Ia berkata ke Shik Joon, kalau ia sangat menginginkan dokumen itu bukan hanya karena ingin tahu siapa target ke-5, tapi juga karena ingin mengenal ayah kandungnya dan kenapa ia meninggal.
Yoon sung : Ayahku telah dikorbankan untuk sesuatu yang mereka sebut kesulitan.
Ajussi, apa mereka (home-shopping) menjual pigura foto?
Shik Joon semangat : Tentu saja.
Yoon Sung minta dibelikan pigura yang bagus.
Shik Joon terkejut : Apa yang terjadi? Matahari pasti terbit dari Barat.
Yoon Sung hanya ingin mencetak foto ayahnya untuk diberikan pada ibunya, kukira aku bisa mendapatkan foto ayah di album dept pengamanan.
Shik Joon : Aigoo..lihat ini, benar2 anak yang penyayang. Aku tahu, aku akan memilih yang terbaik.
Yoon Sung mengancam : Awas jika berani beli yang lainnya!
Hahaha..aku baru mau bilang, Shik Joon pasti menambah panci, gelas, piring, dll.
Jin Pyo juga tahu kalau pasti Chun Jae Man yang mengambil dokumen itu, tapi Chun pasti pura2 tidak tahu apa-apa sampai mendapatkan uangnya.
Jin Pyo : Lebih baik lenyap daripada jatuh ke tangan Yoon Sung.
Yoon Sung masuk ke perpustakaan pengawal Blue House. Ia mencari album th 1983, tapi tidak menemukannya.
Tiba2 terdengar suara, Apa kau mencari ini?
Presiden muncul dan mengulurkan album th 1983.
CH [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15]
Notes :
Semua jadi masuk akal, Lee Yoon Sung adalah anak kandung Presiden Choi. Bukan hanya kebetulan sama-sama tidak suka kacang hitam dalam nasinya. Untuk apa Chun Jae Man mencari Kyung Hee kalau Kyung hee dan Presiden tidak ada hubungan khusus.
Kalau ketahuan Presiden punya affair dan anak diluar nikah, karirnya sebagai Presiden jelas tamat. Itu juga alasan kenapa Jin Pyo menculik bayi Kyung Hee. Karena Yoon sung bukan anak kandung Park Mu Yeol - sahabatnya. Dan kenapa kalau melihat Yoon Sung, Jin Pyo selalu ingat dendamnya, karena ia pasti ingat Choi Eung Chan
Kalau Yoon Sung anak kandung Mu Yeol, Jin Pyo kemungkinan besar tidak akan menculik Yoon Sung. Tapi mungkin cuma memberinya dukungan beasiswa seperti yang ia lakukan untuk keponakan Kim Sang Gook.
Ini juga memperjelas maksud Kyung Hee di ep 14, saat berkata kalau Ayah Yoon Sung, Park mu Yeol adalah orang baik, ia menyelamatkanku dan juga dirimu. Berarti waktu Park Mu Yeol menikahi Kyung Hee, dia tahu kalau Kyung Hee sudah hamil anak Choi Eung Chan. Kalau Mu Yeol tahu, berarti kemungkinan besar Lee Jin Pyo juga tahu.
Jadi Jin Pyo ingin Presiden Choi dibunuh oleh tangan anak kandungnya sendiri. Itulah pembalasan dendam Lee Jin Pyo. Itulah mengapa ia membutuhkan Yoon Sung untuk menghadapi orang terakhir. So cruel ..
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.