Saturday, May 21, 2011

Sinopsis 49 Days Episode 20 part 1 Final


Yi Kyung kaget, Ji Hyun ingat dia dan semuanya tapi pura-pura tidak ingat?
Ji Hyun mengaku kalau dia melakukan ini karena : Aku akan segera mati.

Flashback,
Saat Ji Hyun menjalani pemeriksaan MRI untuk kepalanya. Scheduler muncul, awalnya dia mengenakan setelan hitam resmi seperti saat akan menjemput seseorang, lalu Scheduler ganti baju dokter dan tersenyum pada Ji Hyun.

Ji hyun : Kau Scheduler kan?
Scheduler merasa sedih, apa kau sudah melupakanku?

Ji hyun : Bukan itu, kenapa aku bisa melihatmu? Bukankah Scheduler hanya bisa dilihat oleh orang yang akan mati.

Scheduler diam saja, wajahnya serius.
Ji Hyun bingung, kenapa aku bisa ingat 49 hariku?
Scheduler berkata punya hadiah yang kejam untuk Ji Hyun, kau bisa menolaknya jika mau.

Ji Hyun tidak mengerti, apa maksudnya? Aku akan mati?

Scheduler : Aku mendapatkan jadwal terakhirku dan orang terakhir yang harus kuantar adalah kau Shin Ji Hyun. Tanggal kematianmu adalah 6 hari dari sekarang. Karena kau sudah menjalani 49 hari dan menerima 3 tetes air mata, maka mereka memberimu kesempatan untuk mengingat 49 harimu demi kau.

Ji Hyun terpana : Jadi kau minta aku memilih apa aku ingin mengingat 49 hari itu atau tidak?

Scheduler : Jika kau tidak mau, pada hari ke-6 saat kau mati, kau akan melihatku untuk pertama kalinya.

Ji hyun : Jadi maksudmu aku akan mati setelah 5 hari?
Scheduler membenarkan : Sejak tanggal kelahiranmu sampai hari akhir itu, sudah menjadi takdirmu. Apa kau marah? Kau bisa mengeluarkan kemarahanmu jika kau mau.

Ji Hyun menangis putus asa, aku mau marah pada siapa? Kenapa aku harus marah? Tidak peduli semarah apa aku, tidak peduli betapa tidak adilnya ini dan betapa kesalnya aku.

Aku tahu tidak ada yang bisa dilakukan...seperti apapun aku memohon..Ji Hyun tidak bisa bicara lagi dan ia menangis.

Scheduler hanya menghela nafas dan menepuk punggung Ji Hyun, ya ada sesuatu yang diluar kendali manusia, yaitu kehidupan dan kematian.

Yi Kyung tidak mengerti, apa itu 49 hari dan apa itu sudah takdir, siapa yang mengatakan itu padamu?
Ji hyun berkata ada seseorang.
Yi Kyung : Apa kau akan benar2..

Ji hyun membenarkan, dia akan segera pergi. Yi Kyung kesal, ini keterlaluan, kau sudah banyak menderita dan baru saja hidup lagi, ini terlalu kejam.

Ji hyun menggeleng, tidak. Jika tidak ada perjalanan 49 hari itu, perusahaan ayahku mungkin sudah jatuh ke tangan Kang Min ho. Dan karena tunangan dan temanku menghianatiku, aku mungkin akan syok dan stress berat. Aku mungkin tidak akan bisa menahan itu lalu bunuh diri dan mati. Ini sudah takdir.

Karena 49 hari aku bisa menerima cinta Kang dan bisa merasakan cinta. Aku bisa melindungi perusahaan ayahku. Dan kehidupan yang kujalani saat itu, aku merasa itu baik juga, jika aku mati tanpa tahu apapun, aku akan mati dari kehidupan yang palsu.

Yi Kyung heran, kalau begitu kenapa pura-pura lupa.
Ji hyun ingin semua melihatnya seperti Ji Hyun yang polos dan ceria seperti dulu. Aku ingin terlihat kalau aku hidup bahagia. Itulah mengapa aku tidak ingin semua tahu kecuali kau.

Ji Hyun menggenggam tangan Yi Kyung, dia tidak bisa pura2 tidak kenal Yi Kyung.

Yi kyung tanya tentang Han Kang, dia sudah kerja keras demi dirimu. Dia sangat mencintaimu, meskipun orang tuamu tidak tahu, dia ingat 49 hari itu. Dia minta kau mengatakan apa yang ingin kau katakan kalau kau bangun, iya kan? Dia minta agar kau tidak pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.

Ji hyun merasa itu tidak ada artinya, mengatakan "Aku menyukaimu, aku mencintaimu" hanya akan menyakiti Han Kang.
Yi Kyung membujuknya, tapi kau juga menderita.

Ji hyun melihat bagaimana Yi Kyung menderita karena ditinggal orang yang ia cintai, orang yang ditinggal harus hidup sendirian, jadi kumohon jangan mengatakannya pada Han Kang. Aku cuma ingin dikenang sebagai teman baginya.
Yi Kyung menggenggam erat tangan Ji hyun.

Han Kang mengunjungi Min ho di penjara. Min Ho tanya, apa kau puas sekarang? Ini mengejutkan, kau benar2 mengunjungiku. Aku ingin melihat betapa senangnya dirimu. Bukankah kau menyombong kalau kau akan menghentikanku? Kau benar2 melakukannya.

Han Kang : Tidak, aku tidak puas. Tidak ada yang bisa menggambarkan betapa senangnya aku sekarang karena tidak harus melihat kehancuran moralmu lebih jauh lagi.
Min ho menghela nafas, sudah terlambat. Kang Min Ho yang kau kenal sudah tidak ada lagi.

Tidak, kata Han Kang. Kau akan kembali. Kau akan menjalani hukumanmu dan kembali. Dan menjadi kakak yang terhormat yang kuingat.

Min Ho senyum tipis, kau bilang kau hormat padaku?
Han Kang tahu Min Ho adalah orang yang mampu mengatasi kesulitan dan penderitaan.

Min Ho : Apa kau tahu kenapa aku menyukaimu?
Han Kang heran, kau benar2 menyukaiku?
Min ho : Kau pernah merasakan sakit hati karena orang tuamu. Karena kau terlalu jujur, kau sangat murni. Aku tidak punya hal seperti itu.

Han Kang berkata kalau Ji Hyun semakin membaik dan ia tidak tahu apa yang dilakukan Min Ho, tapi kalaupun dia ingat aku akan disana untuk Ji Hyun dan membantunya melalui ini.
Min ho minta Han kang tidak bicara lagi.

Ji hyun pulang ke rumah sebentar dan makan bersama orang tuanya. Makanan-nya banyak sekali dan Ji hyun berkata ini berlebihan.

Ayah berkata kalau semua ini masakan bibi, sedangkan ibu hanya masak sup pasta kedelai saja. Ji hyun mencicipi supnya dan berkata dia paling menyukainya.

Ayah mengambil makanan dan memberikan ke Ji Hyun, tidak perlu mengurus sup, makan ini juga. Ji Hyun makan sambil senyum. Lalu ia juga membalas mengambilkan makanan untuk ayahnya. Ayah adalah yang terbaik. Ayahnya tersenyum.

Ji Hyun juga mengambil untuk ibu dan ibu berkata ini seperti mimpi saja. Meskipun cuma sehari, aku ingin sekali makan bertiga seperti ini.

Ayah berkata ibu lebih ambisius darinya, ayah hanya ingin melihat Ji Hyun tersenyum dan ia tidak akan punya penyesalan.
Ji Hyun tersenyum, benarkah? Kalau begitu aku bisa mewujudkannya untuk kalian.

Ji hyun tersenyum, benar2 berharga menjadi Shin Ji Hyun ini. Kedua orang tuanya ketawa. Mereka makan lagi.
Tapi diam-diam Ji Hyun menahan kesedihannya.

Malamnya, Ji hyun masuk kamar dan perlahan membereskan foto-fotonya bersama In Jung dan Seo Woo. Ji Hyun memandangi foto mereka dengan sedih.

Paginya, Ji Hyun jalan perlahan ke apartemen Yi Kyung, ia mengelus pagar tangga.

Yi Kyung berdiri di depan rumah dan melihat Ji Hyun. Yi Kyung tampak sedih.

Ji hyun melihatnya dan langsung lari menemui Yi Kyung, unni! Ji hyun kelihatan gembira sekali.
Yi Kyung tersenyum, ia tanya jadi selama ini kau selalu menungguku seperti ini disini? Dan aku tidak menyapamu.

Ji hyun mengangguk, itu karena kau tidak bisa melihatku.
Ji hyun menarik tangan Yi Kyung, kakak, ayo kita kedalam.

Yi Kyung membuat kimbap untuk Ji Hyun. Ji Hyun memakannya, kenapa rasanya lebih enak dari buatanku ya?

Yi Kyung hanya tersenyum. Ji Hyun mengambil sepotong dan menyuapkan satu untuk Yi Kyung.

Ji hyun memandangi Yi Kyung, pasti menyenangkan jika aku bisa ada disisimu.
Yi Kyung menahan tangis, apa sekarang waktunya untuk mencemaskanku?

Ji Hyun tersenyum, kakak tidak lama lagi akan ada banyak orang baik disekitarmu.

Han Kang duduk di kantor sambil merenung. Paman Oh lari masuk, Kang-ah! Ji hyun ada di sini!
Han Kang kaget, Ji hyun? Lalu ia bergegas keluar. Han Kang memandangi punggung Ji Hyun.

Han Kang menahan perasaan-nya dan berseru : Ya! Shin Ji Hyun, apa yang kau lakukan? Kau seharusnya di RS!

Ji hyun menoleh, Aku menyelinap keluar dari RS. Aku ingin pergi ke satu tempat.
Han Kang heran, kemana?

Ji hyun mengajak Han Kang piknik. Di mobil Ji Hyun berkata dia tidak pernah piknik sambil membawa kimbap dengan pacarku.

Han Kang : Sejak kapan aku jadi pacarmu?
Ji Hyun membalas, bukan seperti itu.

Han Kang geli, aku tahu kau pasti sangat menyukaiku, mengaku saja.

Ji Hyun jadi ketawa, Han Kang juga.

Ji hyun melihat isi tas, dan berkata dia lupa bawa mp3 player, apa aku bisa pinjam mp3-mu?
Buat apa? tanya Han Kang.
Ji hyun ingin mendengar musik saat piknik.
Han Kang : Kau pinjam cinta, mp3 player, mobil, setelah itu kau mau pinjam apa lagi?

Ji Hyun : Kau, Han Kang.
Han Kang kaget. Ji Hyun ingin pinjam Han Kang sebagai pacarnya hari ini saja.
Ji Hyun tanya apa Han kang tidak suka.

Han Kang : Bukan, kalau begitu kau juga, aku ingin meminjammu sebagai pacarku untuk satu hari.
Ji Hyun tertegun memandang Han Kang.

Mereka piknik di taman, Ji Hyun membuka kotak bekalnya tadda...ini kimbap buatan Shin Ji Hyun. Han Kang kagum, wah ini benar kau yang membuatnya?

Ji hyun berkata, suatu pagi ia bangun dan mendengar betapa Han kang sangat memperhatikan orang tuanya, maka Ji Hyun membuat ini sebagai ucapan terima kasih.

Han kang makan satu. Ji Hyun tanya, bagaimana rasanya?
Han Kang langsung menggoda, bau apa ini? Apa kau yakin memilih bayamnya dengan benar?

Ji Hyun cemberut, apa benar tidak enak? Han Kang geli dan menyuapkan kimbap ke mulut Ji Hyun, kalau tidak enak, mana mungkin aku memakannya.

Han Kang mengeluarkan ponsel dan memotret kimbap, lalu Ji hyun.

Ji hyun protes, hei! Jangan memotretku. Han Kang tetap saja mengambil gambar.
Han Kang melihat2 hasil jepretannya, ia memuji fotonya sendiri. Ah anak laki siapa ini yang keren sekali?

Ji hyun mencibir. Lalu Han Kang berkata ah anak perempuan ini terlihat..
Ji hyun mendekat, cantik kan?
Jelek! kata Han Kang, lihat caramu makan Kimbap. Ji hyun ingin merampas ponsel Han Kang, tapi Han Kang terus menghalanginya, keduanya rebutan ponsel dan kalung ibu Han Kang terjatuh.

Keduanya memandang kalung itu dan Ji hyun mengaku kalau itu diperoleh dari ibu Han Kang.

Ji hyun : Karena kau sepertinya sudah tidak membenciku, aku akan menceritakannya. Sebenarnya aku..dekat dengan ibumu. Kau tidak tahu itu, iya kan?

Han Kang kaget juga, kau dekat dengan ibuku?

flashback,
Ibu Kang sedang menggoreng sayur balut tepung. Sepertinya timun atau terong dibalur tepung terus digoreng.

Ji hyun makan dengan lahap. Ibu Kang tersenyum, kau terlihat sangat cantik dan bahagia kalau sedang makan, Ji Hyun.

Ji hyun heran, kata ibu, Han Kang tidak suka makanan ini, tapi kenapa tetap membuatnya?
Ibu berkata karena dulu dia tidak bisa menjaga Han Kang dengan sungguh2, jadi sekarang Ibu ingin Han kang makan paling tidak satu atau dua biji saja, cukup.

Ji hyun ingin tahu kenapa Han Kang tidak menyukai ibunya.

Ibu Kang : Karena aku tidak mengatakan apa yang ia ingin ketahui.
Ji Hyun tidak mengerti, kenapa tidak?

Ibu Kang : Jika kau sangat mencintai seseorang..meskipun dia salah paham padamu, ada hal yang tidak bisa kau katakan padanya. Karena jika kau mengatakannya, itu akan sangat melukai Kang. Mungkin karena itu cinta..meskipun salah paham, kau tidak merasa perlu untuk menjelaskan tindakanmu. Daripada melukainya, aku lebih memilih dia salah paham.

Han Kang ingat saat Jh-kyung juga mengatakan hal itu, ia berpikir, sebenarnya dia hanya menyampaikan kata-kata ibuku..
Han Kang : Sekarang aku akhirnya mengerti.
Ji hyun : Kata-kata dan niat ibumu?

Han Kang membenarkan. Lalu ia menambahkan, menyembunyikan perasaan lebih melelahkan daripada tidak mengetahuinya.

Ji hyun tertegun. Dia juga pernah mengatakan itu pada Han Kang.
Kang tanya, kenapa Ji Hyun datang ke rumahnya? Aku bahkan tidak ada di rumah.

Ji hyun : Karena kau tidak pernah ada di rumah.

Mereka jalan sampai ke satu tempat. Ji Hyun heran, kita mau apa disini?
Han Kang menunjuk satu lokasi, jika kau melempar koin ke sana dan mengucapkan harapan, maka harapanmu akan terkabul.

Ji Hyun semangat, benarkah? Ini kebetulan sekali, aku punya harapan.

Han kang memberikan koin dan Ji hyun melemparnya. Lalu berdoa.
Han Kang mengamati Ji hyun, ia ingat...

Sebelumnya, Yi Kyung pernah menemui Han Kang. Yi Kyung mengatakan kalau waktu Ji Hyun tidak lama lagi, sebenarnya Ji hyun sudah melarangnya mengatakan pada Han kang.

Tapi Yi Kyung tidak tega, karena waktu itu Ji Hyun sangat kesepian, dan saat ini juga sama. Ji hyun tidak ingin orang yang ditinggalkan merasa sakit hati. Jika kau mengantar Ji Hyun pergi sesuai yang diinginkannya, meskipun sangat berat...aku pikir Han Kang seharusnya tahu ini.

Han Kang syok. Yi Kyung berkata ia mengerti perasaan Ji Hyun.

Han kang sedih : Yang paling aku inginkan adalah melihat Ji hyun hidup. Apa benar2 ada sesuatu seperti itu? Aku tidak harus melihatnya sepanjang hidupku, hanya biarkan dia hidup..

Kembali ke Han Kang dan Ji Hyun.
Han Kang ikut berdoa : Kumohon biarkan Ji Hyun hidup dan ada di sisiku
Ji Hyun berdoa : Kumohon biarkan Han Kang melupakanku.

Keduanya membuka mata dan menghela nafas lega, lalu ketawa.

Han Kang sudah mengantar Ji hyun kembali ke RS, di mobil Han Kang bicara sendiri : Kau sudah melakukan dengan baik. Han Kang, kau sudah melakukan dengan baik. Tapi kenapa aku merasa gugup?

Ji Hyun selesai mandi, ah segar sekali. Ibu heran, jika kau lelah kenapa harus mandi, cuci muka saja bisa kan?

Ji Hyun ketawa, aku tidak lelah sama sekali. Hari ini aku sangat bahagia, benar2 bahagia.

Ayah datang dan tanya, apa yang kau lakukan dan dengan siapa sehingga kau merasa bahagia? Ji hyun senang, Ayah datang.
Ji hyun langsung menggandeng Ayahnya, Ayah, apa kau mau tahu mengapa aku sangat bahagia?

Ayah : Katakan saja padaku.
Ji hyun berbisik pada ayahnya : Aku sangat bahagia karena aku terlahir sebagai putrimu.
Ayahnya heran tapi senang, Aigoo, benarkah? Lalu ia merangkul Ji Hyun.

Ibu merajuk, sekarang ayah dan anak mengucilkanku, iya kan?
Ji hyun tertawa tentu saja tidak. Lalu ia juga merangkul ibunya, Ibu..

Ji hyun : Aku sangat bahagia karena aku terlahir sebagai putrimu.
Ibu terkejut, ia senang sekali, benarkah? Ji Hyun memeluk ibu.

Ji hyun jalan, aku sudah hidup bahagia sepanjang hidupku. Tiba-tiba Ji hyun merasa perutnya sakit.

Ji hyun langsung jatuh tersungkur. Ayah dan Ibu panik, ada apa? ada apa Ji Hyun? Ji hyun!
Ayah teriak minta Ibu segera memanggil Dokter Jo. Ibu lari keluar.

Roh Shin Ji hyun keluar dari tubuhnya. Sudah waktunya bagi Ji Hyun untuk pulang.

Scheduler ada di depannya, ia tersenyum dan mengulurkan tangan membantu Ji hyun berdiri.

Ji Hyun : Apa kau benar2 menunggu selama ini?

Scheduler menahan emosinya, selama ini..Kau benar-benar melakukan-nya dengan baik. Ia membungkuk pada Ji hyun.
Ji Hyun menghela nafas, ayo kita pergi, cepat. Scheduler mengerti dan mengantar Ji hyun.

Ji Hyun menoleh sebentar ke arah Ayahnya yang menangis sambil memeluk tubuhnya. Lalu ia jalan mengikuti Scheduler.

Scheduler dan Ji hyun jalan perlahan ke arah Lift Alam Baka.

Di depan Lift, Scheduler mengulurkan tangan dan berjabat tangan dengan Ji Hyun.

Scheduler mengulurkan tangan membuka Lift.

Ji hyun masuk ke dalam Lift. Ji hyun menahan tangis dan ia tersenyum pada Scheduler.

Scheduler juga tersenyum. Pintu lift tertutup dan Scheduler menangis.

Ayah dan Ibu menangis di depan mayat Ji hyun. Dokter Jo menjelaskan, penyebab kematian Ji hyun adalah pembengkaan di aorta yang menyebabkan kematian mendadak.

Ayah marah, bagaimana mungkin meninggal begitu saja?
Dokter Jo berkata aorta di dalam perutnya rusak, seperti bom waktu, bisa meledak kapan saja.

Han Kang datang dan terpukul. Meskipun sudah tahu, tapi tetap saja berat baginya.

In Jung kerja di perkebunan di Jinan. Ia mendapat telp dan kaget. In Jung menjatuhkan ponselnya dan menangis.

Min ho mendapat telp dari In Jung. Oppa..Ji hyun, dia ...sudah meninggal. Min Ho menangis.

Upacara kematian Ji Hyun benar2 menyedihkan. Semua menangis karena Ji Hyun. Ayah, Ibu dan Seo Woo.
Staf dari Heaven. Terutama Paman Oh, dia emosional sekali. Teman2 Ji hyun yang diwawancara waktu itu.

In Jung datang diam-diam dan menangis.

Song Yi Kyung duduk di depan altar Ji Hyun, ia menangis sedih. Han Kang apalagi.

Han Kang dan Seo Woo menguburkan abu Ji Hyun dan menanam pohon untuk melindunginya.
In Jung melihat prosesi itu dari jauh. Sementara Min ho menangis tersedu-sedu di selnya.

Setelah semua selesai, Ayah dan Ibu masuk ke kamar Ji Hyun dan tertegun. Kamar itu bersih dan rapi. Tidak ada foto2, buku, atau boneka, semua sudah disimpan rapi.

Ayah : Anak ini! Bagaimana dia bisa membersihkan kamarnya seolah dia tahu kalau dia akan meninggal?
Ibu menangis, saat pulang waktu itu, dia pasti beres-beres sepanjang malam.

Ayah tanya apa yang dikatakan Ji hyun pada Ibu sebelum meninggal?
Ibu : Dia berkata dia merasa sangat bahagia karena dia terlahir sebagai putri ibunya. Apa yang dia katakan padamu?

Ayah : Karena dia terlahir sebagai putri ayahnya, maka dia merasa sangat bahagia.
Dia ingin mengucapkan selamat tinggal pada kita. Itulah mengapa dia sadar sebentar, iya kan?

Han Kang tiduran di sofanya. Tiba-tiba terdengar seperti suara Ji Hyun, hei, Han Kang!
Han kang bangun dengan kaget. Lalu duduk.

Han Kang melihat kotak yang dititipkan Jh-Kyung waktu itu. Kotak dari Hotel tempat Yi Kyung kerja. Apa itu?

Han Kang ingat, itu kotak yang diberikan Jh-kyung waktu itu. Han Kang membukanya dan menemukan surat untuknya.

Surat : Aku adalah Song Yi Kyung. Tolong kembalikan barang2 ini padaku. Ini adalah barang yang berharga untukku. Aku adalah orang yang perlu teman. Aku harap Han Kang, orang itu, akan bisa jadi teman. Seperti pada Shin Ji Hyun.

Han Kang membawa kotak itu pada Yi Kyung. Yi Kyung kaget, aku tidak pernah berpikir barang2 ini masih ada. Aku menggunakannya di kantor 5 th lalu.

Han Kang : Ji Hyun itu suka mencampuri urusan orang lain, iya kan?
Yi Kyung menemukan kunci. Astaga! ini milik Yi Soo.

Han Kang : Siapa Yi Soo?
Yi Kyung : Kekacauan yang kulupakan. Ji Hyunlah yang membantuku membereskannya. Tapi, aku tidak bisa melakukan apapun untuk Yi Soo.


Yi Kyung dan Han Kang pergi ke bekas tempat tinggal Yi Soo. Tidak ada apa-apa disini.
Han Kang mendorong Yi Kyung mencari sesuatu. Mungkin ada yang penting.

To be continued....

Notes
Yah, akhirnya seperti ini endingnya. Ji hyun benar2 meninggal. Aku pikir endingnya rasional. Bagiku, serial ini adalah semacam reminder.

Kalau aku merasa, penulis 49 days sudah masuk ke tingkat lebih tinggi. Bukan ending yang cuma kiss di jembatan semacam "and they live happily ever after"..., tapi butuh perenungan.

Bagian dua menyusul ya, isinya tentang Yi Kyung, Han Kang, keluarga Shin dan penyelesaian semuanya seperti biasa khas drama.

Tapi aku merasa SBS TV ini benar2 singkatan dari Spesialis Bikin Sedih TV deh, sudah ada 3 drama yang bikin aku sedih semua dari SBS.
1. Bad Guy
2. Sign
3. 49 Days
Atau pas kebetulan aku nonton-nya yang sedih ya?

Ya sudah, pokoknya minggu depan, Lee Min Ho!!

Stupid Goodbye 49 Days MV

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.