Thursday, November 24, 2011

The Princess'Man episode 13

Seung Yoo berdiri di depan kediaman Suyang, ia memandang tajam pintu rumah Suyang. Tangannya mengepal karena menahan marah dan dendam. Lalu mendengar ada orang datang. Seung Yoo sembunyi.

Ternyata Shin Myun, ia mengantar Se Ryung pulang. Se Ryung menyampaikan ucapan terima kasih dari Lady Ryu.

Shin Myun merasa Lady Ryu pasti marah jika tahu kalau ini perbuatan Shin Myun. Setelah itu, Shin Myun sibuk mengasihani diri sendiri, kalau Se Ryung hanya menganggapnya pria berdarah dingin yang sanggup membunuh teman baiknya sendiri. Se Ryung bahkan tidak ingin mendengar alasan Shin Myun.

Se Ryung tidak menanggapi dan akan masuk ke dalam. Shin Myun minta kepastian, sampai berapa lama ia harus menunggu. Karena sikap dingin Se Ryung membuatnya sakit hati. Se Ryung minta Shin Myun pulang.
Shin Myun justru menarik Se Ryung dan memeluknya dengan paksa.

Seung Yoo melihat dan mendengar semuanya. Ia kaget dan marah. Seung Yoo memalingkan mukanya. Seung Yoo tidak tahan dan pergi dari situ.

Se Ryung melepaskan diri dari Shin Myun. Ia marah, lepaskan aku! Meskipun kita bertunangan, tapi bagaimana kau bisa bertindak seperti itu? Jangan mimpi kalau kau merasa bisa mendapatkan hatiku.

Shin Myun : Agassi, kau akan menghabiskan sisa hidupmu bersamaku. Aku akan mendapatkan hatimu secara perlahan.
Shin Myun pergi dan Se Ryung terlihat marah.

Seung Yoo jalan dengan perasaan campur aduk. Ia mengingat semua hubungan antara Shin Myun dan Se Ryung. Saat Jung Jong berkata kalau Shin Myun akan dijodohkan dengan putri P. Suyang.
Shin Myun yang tidak berani memandang mata Seung Yoo saat ditahanan.

Se Ryung juga merenung, ia seperti mencerna kata2 Shin Myun, kalau sepanjang sisa hidupnya nanti akan dihabiskan bersama Shin Myun (a nightmare ever..)
Yeo Ri lari2 menemui Se Ryung, Tuan Besar sudah menunggu Nona.

P. Suyang menemui Se Ryung, ia ingin tahu apa Se Ryung yang mengambil anggota keluarga Kim Jong Seo? Apa kau tidak tahu kalau itu melanggar hukum? Bagaimana kau bisa melakukan hal seberani itu?

Se Ryung : Bukan saja mereka masuk ke dalam kediaman musuh yang membunuh keluarga mereka, para wanita malang ini juga harus hidup sebagai budak. Apa itu hukum negeri ini? Kita seharusnya tidak mematuhi hukum sekejam ini.

P. Suyang kaget, sekarang kau...Apa kau mencoba berdiskusi masalah politik dengan ayahmu?
Se Ryung : Ini bukan tentang politik. Saya hanya bicara tentang melakukan hal yang benar.

P. Suyang menghela nafas, ia tidak bisa menjawab untuk beberapa saat. Lalu berkata kalau kelak, Se Ryung akan mengerti kalau pilihan ayahmu ini adalah pilihan yang benar untukmu dan keluarga kita. Saat waktu itu tiba, pikirkanlah lagi.

Se Ryung : Jika salah saat ini, bagaimana bisa menjadi benar di masa mendatang?

P. Suyang benar-benar terpukul. Satu demi satu, kata-kata dinginmu menusuk hati ayahmu dengan menyakitkan.
Sebagai kepala dari keluarga ini, jika aku tidak bisa memenangkan hati anakku, bagaimana aku bisa menjadi ayah yang baik?

Se Ryung diam saja. Sama sekali tidak tampak menyesal dengan kata-katanya. P. Suyang berdiri dan jalan keluar dari kamar putrinya.

Seung Yoo jalan terus, ia tiba di gerbang tempat mayat ayahnya digantung. Ayah..Seung Yoo masih sedih dengan peristiwa ini.
Seung Yoo mendekati pedagang, aku harus tanya sesuatu.

Pedagang itu heran, apa? Seung Yoo tanya apa yang terjadi dengan kepala-kepala yang ada disini?

Pedagang itu berkata karena itu adalah kepala penjahat, tidak ada orang yang berani mengurusnya. Kudengar kepala2 itu dilempar ke padang belantara dan dimakan oleh binatang liar.

Seung Yoo syok. Itu adalah kepala ayah dan kakaknya. Ia jalan pergi dengan menahan tangis. Tiba-tiba ada seorang anak perempuan memanggil Paman! Seung Yoo menoleh, ia melihat anak perempuan menyambut pamannya lalu mereka masuk rumah.
Seung Yoo teringat saat Ah Kang lari ke gendongannya, Paman! Kenapa kau baru pulang sekarang? Apa kau tidak merindukanku sama sekali?

No Geol mengeluh, ia lapor ke Seok Ju kalau kakak itu sudah pergi. Benar2 tidak tahu terima kasih.

Diluar, Muyeong merayu para pria, Tuan..ayo masuk dan lihatlah. Gadis2 kami sangat ramah. Tapi mereka menolaknya, lupakan saja.

Muyeong heran, lalu mengecek wajahnya. Apa ada yang aneh dengan riasanku? Muyeong melihat kaca dan terkejut karena menangkap bayangan beberapa preman di belakangnya.

Preman itu kiriman Gong Chil Gu, apa kabar pria bunga? (Pria tapi cantik). Mu Yeong mendelik pada mereka. Preman itu menggodanya, aigoo..sekarang dia bisa ketakutan seperti wanita. Kudengar Jo Seok Ju sudah kembali hidup2. Dimana dia? Jangan bilang ia sembunyi dibawah rokmu.
Muyeong mengambil pisau dan mengancam mereka, jangan mendekat. Preman itu geli dan menunjukkan pedang mereka. Muyeong langsung lari.

Di dalam, Cho Hi sedang mencampur anggur dengan air. Seok Ju heran, kenapa kau mencampurnya?
Cho Hi berkata orang mabuk tidak akan bisa membedakan antara air dan anggur, uang yang harus disetor ke Gong Chil Gu jumlahnya tidak sedikit.

Muyeong datang dengan berlari, Eonni, anak buah Gong Chil Gu datang mencari orabeoni.
Seok Ju kesal dan ingin keluar menghadapi mereka. Tapi Cho Hi menahannya, kau diam saja. Aku tidak akan membiarkan Bing Ok Gwan rusak lagi.

Cho Hi keluar diikuti Muyeong, apa yang kalian lakukan?
Preman itu memberi salam, Chohi noonim, kudengar Jo Seok Ju dan anjing2nya sembunyi disini. Chil Gu hyungnim marah sekali.

Cho Hi menyangkal, untuk apa Seok Ju ada disini. Jangan mengganggu bisnisku. Pergilah.

Preman itu tahu tidak ada gunanya bicara, salah seorang dari mereka langsung menarik Soaeng dan mengarahkan pedang ke lehernya. Ia teriak, Jo Seok Ju! Jangan sembunyi seperti pengecut. Tunjukkan dirimu.

Seung Yoo pulang, ia jalan di tengah kekacauan itu, sama sekali tidak berekspresi dan peduli. Preman itu kaget, siapa kau? Aku belum pernah lihat wajahmu sebelumnya.
Cho Hi tampak mulai cemas.

Preman 1 mengarahkan pedang ke muka Seung Yoo. Apa kau salah satu yang datang bersama Jo Seok Ju? Dimana dia?

Seung Yoo tidak menjawab. Preman 1 menyerangnya. Seung Yoo dengan kecepatan yang sulit ditangkap mata, merebut pedang preman 1 dan mengalahkan orang itu.

Semua kaget. Preman lain segera melepas Soaeng dan menyerang Seung Yoo. Tapi Seung Yoo bagai mesin pembunuh, ia menjatuhkan mereka satu persatu, sampai orang terakhir.

Seung Yoo hampir membantai orang itu, untung Seok Ju muncul dan menahan pedang Seung Yoo dengan sarung pedangnya. Pandangan Seok Ju terlihat cemas pada Seung Yoo. Anak buah Chul gu melarikan diri.

Seok Ju dan Chohi bicara pribadi dengan Seung Yoo. Seok Ju berkata Seung Yoo gila, dengan membunuh mereka semua apa kemarahanmu bisa lenyap? Orang seperti apa kau ini? Siapa namamu? Apa kau punya nama?
Seung Yoo : Tidak. Aku tidak punya nama.

Seok Ju menghela nafas, kenapa kau kembali? Seung Yoo mengaku tidak punya tujuan.

Cho Hi menyukai keterusterangan Seung Yoo. Ia menawarkan tempat tinggal, tapi jangan berpikir bisa makan dan minum gratis disini. Kau sepertinya pendekar pedang tangguh, kau bisa menjaga gadis2 kami untuk membayar makananmu.

Seung Yoo mengerti. Seok Ju tidak percaya, apa Chohi mau Seung Yoo terus menggunakan senjata. Chohi tidak peduli, kalau tidak mau pergi saja.

Seung Yoo : Aku harus melakukan sesuatu disiang hari.
ChoHi : Tidur siang hari, menjual senyuman di malam hari, ini yang kami lakukan.
Apapun yang terjadi, kau tidak boleh menghunus pedangmu. Pekerjaanmu hanya menjaga Bing Ok Gwan dan para gisaeng.
Seung Yoo keluar.

No Geol langsung merayunya, kakak aku juga tidak punya tujuan, terima aku ya..

Soaeng langsung merangkul lengan Seung Yoo, karena kau sudah menyelamatkanku, kau adalah milikku. Seung Yoo mana peduli. Ia jalan pergi. Soaeng dan No Geol menghela nafas, dia dingin sekali.

Anak buah Gong Chil Gu berusaha minta ampun, tapi Chil Gu tidak peduli dan memukulinya. Ia marah sekali karena anak buahnya tidak bisa membawa Seok Ju padanya.
Preman itu mohon maaf, tapi Seok Ju tidak sendirian. Saat Seok Ju hyungnim kembali dia..

Chil Gu ngamuk besar, apa? Siapa? Seok Ju hyungnim? Siapa hyungnim-mu? Chil Gu memukuli preman itu sampai babak belur.
Chil Gu jadi ingin tahu siapa yang sudah dibawa Seok Ju.

Preman 1 : Dia tidak punya takut dan seperti pria gila.
Chil Gu : Menarik, sangat menarik.

Seung Yoo masuk kamar dan mengingat kata2 Se Ryung, namaku Lee Se Ryung, kau harus kembali hidup-hidup dan membiarkanku mati di tanganmu. Aku akan menunggu hari dimana aku akan mati di tangan Guru.

Se Ryung juga merenungkan kata2 ayahnya, kalau kelak ia akan mengerti pilihan ayahnya. Lalu ancaman Seung Yoo, aku akan membunuhmu dan ayahmu dengan tanganku sendiri. Saat berita tentang tenggelamnya kapal yang mengangkut Seung Yoo.

Paginya, Se Ryung menghadap ibunya. Lady Yoon mengatakan kalau pernikahannya ditunda. Tapi P. Suyang tidak bisa menundanya terlalu lama.

Lady Yoon : Se Ryung, sebagai ibumu kuharap kau bisa menenangkan pikiranmu, dan menjadi istri yang baik yang bisa mendukung suaminya.
Se Ryung tidak menjawab. Lady Yoon menghela nafas dan minta Se Ryung menghadap P. Kyung Hye untuk menyampaikan penundaan jadwal pernikahan-nya.
Se Ryung mengangguk, ya.

P. Geum Sung juga bertemu Putri dan Jung Jong. Ia berkata kalau pernikahan Se Ryung sudah ditetapkan tanggalnya. Jung Jong masih ragu apa memang harus memanfaatkan pernikahan ini.

P. Geum Sung menjelaskan, saat ini kita bahkan tidak bisa memasuki istana dengan bebas. Kita mungkin tidak akan memiliki kesempatan lagi. Kita perlu bantuan Pangeran Pendamping.

P. Geum Sung : Kudengar calon suami Se Ryung, Shin Myun adalah teman baikmu, ya kan?
Jung Jong sedikit tidak enak, ya benar tapi..

P. Geum Sung : Bukankah dia memintamu jadi Hu Haeng-nya? (Hu Haeng = Best Man for Groom)
Jung Jong mengiyakan tapi ia sudah menolaknya. P. Geum Sung marah, kenapa ditolak? Kau harus menerima undangannya sebagai Hu Haeng.

Jung Jong masih belum mengerti. P. Geum Sung minta dayang membuka pintu. Lalu menunjukkan tiga pria berseragam pelayan duduk di lantai.

P. Geum Sung minta Jung Jong membawa tiga pria itu saat menjadi Hu Haeng Shin Myun.

Mereka adalah anggota Chong Tong Wi elit yang menyamar menjadi pembawa tanduku.
Jung Jong kaget, ia bertukar pandang dengan Putri.

Se Ryung bertemu P. Geum Sung di jalan. Ia memberi salam. P. Geum Sung tanya apa Se Ryung akan ketemu Putri.
Se Ryung membenarkan.

P. Geum Sung dengan dingin mengucapkan selamat atas pernikahan Se Ryung. Se Ryung hanya membungkuk, lalu jalan pergi.

P. Geum Sung membagi tugas. Ia akan bertemu Pemimpin Chong Tong Wi, Park Hong Su. Lalu menyuruh dua tentara lain untuk mengamati pergerakan di kediaman Suyang, satu lagi mengawasi Gibang Cheong Pung Gwan.
(Ada fenomena menarik di jaman Joseon, hampir semua pergerakan politik berawal dari Gibang. Cheong Pung Gwan vs Bing Ok Gwan)

Se Ryung menghadap Putri. Ia memberi hormat dengan resmi. Se ryung berkata kalau tanggal pernikahannya sudah ditentukan.
Putri tahu, kau dan aku sama sekarang. Kita sama-sama dipaksa masuk dalam pernikahan yang tidak kita inginkan.

P. Kyung Hye : Ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu.
Putri mengeluarkan sebuah kantung dan meletakkan di meja. Beberapa waktu lalu, Jong Hak Jikgang Kim Seung Yoo mengirimkan cincin ini untukku.

Se Ryung kaget dan suara putri sedikit gemetar, tapi cincin ini bukan ditujukan untukku, tapi untukmu. Aku tidak bisa menyimpannya lagi. Se Ryung terharu.
P. Kyung Hye menahan tangisnya, ini kuberikan padamu sebagai hadiah terakhirku.

Se Ryung dengan hati-hati mengambil kantung cincin itu, ia menangis tanpa suara.

Se Ryung jalan keluar, ia mengeluarkan garakji itu dari kantung, lalu perlahan mengenakannya di jarinya. Se Ryung langsung menyukainya.

Setelah Se Ryung pergi, Jung Jong berkata ia tahu ini tidak mudah. Hubungan Putri dengan Nona Se ryung sangat dekat.
Putri berkata harus menghapus Se ryung dari dalam hatinya.

Jung Jong : Aku..aku tidak bisa melakukannya. Seung Yoo meninggal dengan tragis. Aku tidak bisa membiarkan Myun juga..
P. Kyung Hye : Jika aku bisa melindungi Yang Mulia, aku siap mengorbankan nyawaku. Kau harus mengubah pendirianmu.

Eun Geum menemui Shin Myun untuk menyampaikan pesan dari Pangeran Pendamping.
Shin Myun : Ada apa?
Eun Geum : Pangeran sudah setuju untuk menjadi Hu Haeng anda.

Shin Myun senang sekali, apa benar Jong mengatakan itu? Eun Geum membenarkan dan pergi. Shin Myun tidak tahu rencana Jung Jong, ia tersenyum lebar. Kasihan juga, senyumnya polos sekali.

Salah satu Prajurit Chong Tong Wi yang bertugas mengamati Cheong Pung Gwan ternyata tidak benar2 setia. Ia menemui Han Myung Hoe.
Han tanya apa P. Geum Sung sudah memiliki rencana detil. Pria itu membenarkan.

Han : Kapan dan dimana pemberontakan-nya terjadi?
Prajurit itu diam. Han tersenyum, Mae Hyang..

Mae Hyang mengerti dan membuka kotak, isinya uang dalam jumlah banyak.
Prajurit : Pemberontakan akan terjadi saat pernikahan putri P. Suyang.

Han Myung Hoe langsung lapor ke Suyang. Suyang kaget, saat pernikahan Se Ryung?
Han : Orang yang menyamar sebagai Hu Haeng Petugas Shin akan membunuh Anda.

Suyang tersenyum, ini memang Geum Sung.
Han berkata kalau P. Kyung Hye dan Pangeran Pendamping juga terlibat dalam konspirasi ini.

Suyang akan memanfaatkan ini untuk menyapu habis mereka, tapi belum ada bukti cukup untuk menuduh mereka, jadi biarkan saja dulu.
Han : Saya cemas kalau di hari pernikahan Nona Se Ryung harus menumpahkan banyak darah.
Suyang memerintah untuk menahan tamu yang ingin mencoba menghancurkan hari bahagia itu dan kita akan melakukan upacara dengan tenang.

Suyang minta Han Myung Hoe merahasiakan ini dari Shin Suk Joo. Han mengerti.

Cho Hi memberikan pesan pada Seung Yoo dan No Geol, ingat kalian hanya memegang pedang seperti itu. Kalian tidak boleh menghunusnya.

No Geol tidak mengerti, para pemabuk menghunus pedang seperti memegang sumpit saja, tapi kau mau kami berdiri diam dan kena pedang?
Cho Hi : Apa kalian pikir pekerjaan ini mudah? Saat kau menghunus pedang disini, saat itu bisnis ini akan berakhir.
No Geol kesal, ini benar-benar..

Cho Hi menatap tajam Seung Yoo, dengar baik-baik. Tidak peduli itu pedang atau sendok yang mengarah padamu. Tanpa perintahku, kau tetap di posisimu apapun yang terjadi. Apa kau mengerti? Kau mengerti?
Seung Yoo mengangguk.

Seok Ju dan Cho Hi minum bersama. Seok Ju berkata apa yang dilakukan Chohi itu sia-sia saja. Cho hi merasa ia benar, tunggu saja.
Seok Ju berkata kalau kebencian Seung Yoo jauh lebih dalam dibanding aku.

Cho Hi lebih mencemaskan Gong Chil Gu. Ia minta Seok Ju menyingkir dulu untuk sementara. Seok Ju justru ingin menunggu Gong Chil Gu.

Malamnya, Seung Yoo dan No Geol mulai kerja sebagai bodyguard. Seung Yoo seperti biasa berdiri diam bagai patung, tanpa ekspresi. Di meja ada beberapa bangsawan yang senang2 dengan gisaeng2.
Salah satu bangsawan ingin merangkul Soaeng, tapi Soaeng melepaskannya. Anak ini masih belum rela jadi gisaeng sepertinya.

Mata Soaeng tidak pernah lepas dari Seung Yoo. Ini membuat bangsawan itu tersinggung. Ia teriak memanggil Seung Yoo, kesini kau! ayo minum. Seung Yoo tidak beranjak, hanya melirik saja.
Cho Hi berusaha menenangkan bangsawan itu, dia masih baru dan ini pertama kalinya kerja. Orabeoni, tolong mengerti.

Bangsawan itu sudah sedikit mabuk dan merasa kesal, benarkah? Kalau begitu aku yang akan menuang arak untuknya.

Ia membawa cawan arak dan mendekati Seung Yoo, ini ambil ini. Seung Yoo tidak bergerak. Bangsawan itu kesal dan menyiram wajah Seung Yoo! Iri dia kalah cakep hahaha..
Semua kaget. Tapi Seung Yoo hanya diam saja. Bangsawan itu tertawa, aigoo.. pasti menyegarkan.

Melihat Seung Yoo tidak bereaksi, bangsawan itu terpancing lagi. Temannya juga melempar cawan arak ke kepala Seung Yoo. Lalu bengsawan gila itu melempar pisau, kita lihat apa kau tidak akan menghindar.

Pisau dilempar dan semua teriak kaget. Tapi Seung yoo tetap berdiri diam. Pisau itu menancap di tiang hanya beberapa cm dari kepalanya. No Geol syok melihatnya.

Seung Yoo masih tidak bergerak! Ini membuat bangsawan itu murka. Ia mencabut pisaunya dan mengacung-acungkan-nya di depan Seung Yoo. Ok, it's enough. Seung Yoo juga sudah muak, dengan kecepatan yang mencengangkan Seung Yoo merebut pisau pria itu dan memukulnya.

Pria itu terjatuh dengan hidung berdarah. Semua terperanjat. Tapi Muyeong dan Soaeng langsung terpesona haha.

Pria itu bangun sambil marah2, kau tidak tahu siapa aku? Aku tidak akan membiarkan ini. Ia pergi bersama teman2nya. No Geol tampak kagum, ia teriak hei bayar dulu sebelum pergi.

Shin Suk Joo menemui Shin Myun dan mengatakan kalau tanggal pernikahannya sudah diatur ulang. Apa kau masih merasa tidak enak tentang pernikahanmu dengan putri P. Suyang?
Shin Myun : Tidak lagi. Ayah, mengapa Ayah sangat tertarik dengan pernikahan ini?

Shin Myun ingin tahu, Apa pendapat ayahnya tentang P. Suyang?

Shin Suk Joo : Suyang Dae Gun tidak malu-malu untuk menumpahkan darah dan ia akan menjadi monarki yang kuat. Kalau ia menjalankan negeri ini. Tapi, selama transisi ini, jika perlu ia bahkan akan menyingkirkan sekutunya tanpa ragu.

Kau harus membuktikan kesetiaan totalmu pada Suyang Dae Gun.
Shin Myun membungkuk.

Seung Yoo teringat kakak ipar dan Ah Kang. Ia pergi ke kantor Shin Myun dan tanya pada penjaga mengenai wanita dan anak2 yang ditangkap selama pemberontakan, apa yang terjadi pada mereka.
Penjaga itu heran, kenapa kau tanya?
Seung Yoo : Ada wanita yang kukenal.

Penjaga itu tidak curiga dan tidak kenal wajah Seung Yoo, mereka semua kerja di kediaman pejabat yang berjasa. Seung Yoo heran tapi ia diusir karena Shin Myun akan keluar.

Seung Yoo jalan pergi sambil menutup wajahnya. Ia melihat Shin Myun mengantar ayahnya pergi.

Setelah itu, penjaga membicarakan Shin Myun yang akan menikah dengan Putri P. Suyang dan kemungkinan Shin Myun jadi Pangeran Pendamping.

Seung Yoo jadi teringat lagi adegan Shin Myun memeluk paksa Se Ryung. Seung Yoo kesal dengan Se Ryung tapi tidak rela Se Ryung menikah dengan Shin Myun haha yeah it's complicated.

Seung Yoo pergi ke salah satu kediaman pejabat dan tanya pada seorang pelayan wanita, apa ada anggota keluarga kriminal dari pemberontakan yang baru saja terjadi tinggal di rumah ini.

Wanita itu terkejut, kenapa kau tanya? Itu aku. Wanita itu menahan tangis, di kediaman musuh yang membunuh suamiku dengan brutal, aku bahkan tidak bisa mati atau hidup...
Seung Yoo mengerti sekali perasaan wanita itu, ia tanya apa dia tahu dimana keluarga Kim Jong Seo.

Wanita itu membawa Seung Yoo ke kediaman P. Onyeong dan menemukannya dengan seorang pelayan lain.
Dari pelayan P. Onyeong, Seung Yoo mendengar kalau Lady Ryu dan Ah Kang sudah mati bunuh diri.

Seung Yoo kaget. Wanita itu menjelaskan, waktu itu anak itu sakit parah dan akhirnya mereka mati bersama.

Seung Yoo terpukul, tolong pikirkan lagi, apa itu benar2 menantu Kim Jong Seo?

Wanita itu memastikannya, kenapa aku harus bohong tentang itu? Kau lebih baik tidak tanya padaku.
Seung Yoo berkata kalau wanita itu bukan orang seperti itu. Pelayan itu kesal, kau pergi saja. Lalu masuk dan menutup pintu.

Seung Yoo masih tidak percaya, ia menggedor-gedor pintu. Pelayan P. Onyeong keluar sambil membawa pentungan, mereka melempar Seung Yoo pergi, dasar berandal.
Seung Yoo ditendang dan dipukuli mereka.

P. Onyeong pulang dan ingin tahu ada apa. Tapi untungnya ia percaya saat pelayan berkata hanya orang gila saja. P. Onyeong tidak melihatnya lagi dan jalan masuk. Coba kalau lihat, Seung Yoo pasti ketahuan.

Seung Yoo jalan perlahan, ia syok.

Seung Yoo duduk di pinggir jalan sambil menangis sampai sore.

No Geol tanya mengenai hubungan Seok Ju dan Gong Chil Gu pada Myeong.
Muyeong menjelaskan : Sebenarnya Gong Chil Gu adalah tangan kanan Seok Ju orabeoni.

No Geol terpesona dengan Muyeong, ia ingin tahu bagaimana bisa seperti ini. Muyeong berkata seperti anjing yang menggigit tuan yang membesarkannya.
Muyeong berkata kalau Seok ju bukan orang yang mudah dikalahkan. Untuk mengalahkan Orabeoni, Gong Chil Gu harus memancingnya dengan menyandera Chohi onnie.

No Geol : Benar2 orang rendahan, memancing musuh dengan menyandera wanita yang dicintainya?

Seung yoo pulang dan mendengar kata2 No Geol dan Muyeong. Ia seperti mendapat ide. Seung Yoo pergi ke kamarnya dan merenung, memikirkan semua yang sudah terjadi, kisah cintanya dengan Se Ryung, kematian keluarganya, penghianatan temannya. Lalu kata2 No Geol, memancing musuh dengan wanita yang ia cintai.

Seung Yoo melampiaskan kemarahan-nya dengan berlatih pedang malam-malam.
Seung Yoo menyiram air dingin untuk membersihkan badan selesai latihan, Seung Yoo sudah bertekad melakukan sesuatu.

Paginya, Seung Yoo menghilang lagi. Soaeng tidak bisa menemukannya di kamar.
Se Ryung memandangi garakjinya dengan penuh cinta. Yeo Ri mengeluh, Nona, dia sudah pergi, tolong lupakan dia.

Shin Myun menemui Jong. Shin Myun tersenyum, kukira kau tidak mau jadi Hu Haengku.

Jung Jong : Sebenarnya, aku tidak mau karena orang itu yang sudah terkubur dalam di hatiku.

Jung Jong menatap Shin Myun tajam, sebenarnya dia adalah kekasih pria itu. Apa kau benar2 tidak peduli?

Shin Myun janji akan mencintai wanita itu, dengan cara itu aku bisa membayar kesalahanku sepanjang hidupku. Aku juga sudah jadi orang jahat di mata semua orang.

Shin Myun jalan pergi dan Jung Jong mengantarnya dengan wajah sedih.

P. Kyung Hye keluar dan tanya apa Jung Jong berubah pikiran.
Jung Jong menghela nafas, aku merasa sangat sedih untuk teman-temanku. Orang ini dan orang itu, dan diriku sendiri. Kenapa kami bisa berakhir disini?

Jung Jong menatap P. Kyung Hye, tapi..kesetiaanku ada untuk Yang Mulia Raja dan Tuan Putri. Jangan cemas.

Seung Yoo mengamati kediaman Suyang. Se Ryung jalan keluar. Seung Yoo megamatinya lalu akan mengikuti Se Ryung.


Tapi ia melihat Shin Myun datang. Seung Yoo sembunyi.

Shin Myun ingin menemui Se Ryung. Tapi Yeo Ri berkata kalau Se Ryung pergi berdoa di kuil. Yeo Ri melihat bungkusan di tangan Shin Myun. Ia tanya apa Shin Myun ingin menitipkan sesuatu untuk Se Ryung.
Shin Myun tanya dimana lokasi kuilnya.

Se Ryung tidak langsung ke kuil. Ia jalan ke arah gibang dan mengenang pertemuannya dengan Seung Yoo.

Seung Yoo juga mengikuti Se Ryung. Seung Yoo sebenarnya ingin menculik Se Ryung, tapi matanya ...berkata lain of course.

Shin Myun sudah tiba duluan di kuil. Ia mengeluarkan hadiah untuk Se Ryung. Shin Myun memberikan binyeo/tusuk konde untuk calon istrinya.

Se Ryung jalan ke arah kuil. Jalan itu sepi sekali dan Seung Yoo mulai bersiap.

Ia mengeluarkan tali dari balik bajunya. Siap menjerat Se Ryung.

Tiba-tiba terdengar suara Shin Myun, Agassi. Seung Yoo sembunyi lagi.

Se Ryung heran melihat Shin myun. Shin myun memberikan binyeo untuk Se Ryung. Ini hanya barang kecil tapi mewakili isi hatiku.
Se Ryung menerimanya dan berkata akan berdoa dulu.

Lokasi : Beopjusa Temple
Se Ryung masuk ke dalam, ia meletakkan cincin di tumpukan batu harapan dan berdoa, aku akan memikirkan tempat ini sebagai tempat kau berada. Kumohon, istirahatlah dengan tenang.

Seung Yoo ada di balik pohon, ia mengamati Se Ryung. Se Ryung pergi.

Seung Yoo mendekati tumpukan batu dan mengambil cincin itu, ia terkejut. Seung Yoo mengenalinya.

Seung Yoo ingat ia membeli cincin itu di pasar dan Jong menggodanya, itu untuk kekasihmu, ya kan?
Seung Yoo tampak kesal sekarang.

Se Ryung tiba2 ingat saat Seung Yoo memeluknya di kuil ini. Ia berbalik ke arah tumpukan batu itu. Se Ryung tidak bisa menemukan cincinnya dan ia tampak bingung.
Se Ryung mencari-cari cincin dan melihat Seung Yoo.

Seung Yoo baru saja menghancurkan sebuah cincin, ia bernalik saat Se Ryung melihatnya. Se Ryung hanya melihat punggung Seung Yoo.
Se Ryung teriak, aku tidak tahu siapa kau, tapi jika kau memiliki cincinku, tolong kembalikan.

Seung Yoo bergegas pergi. Se Ryung menyusulnya dan berkata, bagiku, itu sangat berharga. Itu adalah satu-satunya peninggalan dari orang yang kucintai. Cincin2 itu lebih penting dari nyawaku.
Se Ryung : Tolong kembalikan cincin itu padaku.

Seung Yoo berhenti dan wajahnya terlihat penuh konflik. Tapi Seung Yoo mengeraskan hatinya dan pergi.

Se ryung putus asa, ia menunduk dan kaget melihat pecahan cincinnya. Se Ryung memungut pecahan itu dengan hati-hati.

Se Ryung jalan pulang bersama Shin Myun dan Seung Yoo mengamati keduanya.

Seung Yoo kembali ke Bing Ok Gwan, ia tidak mempedulikan teguran Cho hi dan Seok Ju karena datang terlambat. Seung Yoo tidak peduli dan minum-minum sendiri di rumahnya.

Paginya, Kediaman P. Suyang mulai sibuk. Para pelayan menghias dan menghidangkan makanan untuk upacara pernikahan.
Se Ryung memberi hormat pada ayah ibu disaksikan kedua adiknya.

P. Suyang tersenyum, akhirnya hari ini adalah pernikahan putri tertua kita. Lady Yoon membenarkan.

P. Suyang : Sejak kau dilahirkan, aku sudah memikirkan hari ini lebih dari ratusan kali. Sebagai ayah, perasaanku campur aduk. Kumohon, hiduplah dengan bahagia saat kau pergi dari sisi ayahmu.
Se Ryung : Ya.

Sung dan Se Jeong juga mengucapkan selamat tinggal. Kakak, hiduplah bahagia.

Jong juga akan menjemput Shin Myun. P. Kyung Hye tampak cemas, kumohon jaga dirimu.
Jong tersenyum, ia heran, Sang Putri mencemaskan saya?

P. Kyung Hye : Ini bukan karena kau, Pangeran Pendamping. Aku mencemaskan Yang Mulia. Tolong jangan salah mengerti. Kau lebih baik segera berangkat sekarang.

Jung Jong berbalik dan memandang Putri dengan tajam. Putri terkejut. Jung Jong memeluk Putri dengan perlahan, tidak terhitung berapa kali saya ingin memeluk Putri di lengan saya. Tapi saya tidak akan berkata kalau saya bisa mati tanpa penyesalan. Saya pasti akan kembali hidup-hidup dan akan memeluk Putri sekali lagi.

P. Geum Sung memberikan briefing, saat pengantin wanita masuk, semua perhatian mengarah ke sana. Saat itulah kalian menyerang.
P. Geum Sung : Jika kita membunuh orang yang menjaga hyungnim seperti bayangan (Im Woon), maka yang lain akan lancar.

Jong punya permintaan pada P. Geum Sung, jika mereka sukses, ia mohon untuk mengampuni Myun. P. Geum Sung kesal, tapi Jong berkata kalau tidak mengampuni Myun, ia tidak akan ikut.
P. Geum Sung : Baiklah.
Jong : Terima kasih.

Jung Jong menjemput Shin Myun. Shin Myun memuji Jong, baju bagus memang membuat pria keren. Shin Myun merasa senang, karena Jong bersedia jadi Hu Haeng-nya.
Shin Myun berangkat ke kediaman Suyang dengan wajah bahagia.

P. Suyang juga minta Han Myung Hoe menangkap basah P. Geumsung. Tapi Han harus memastikan keselamatan keluarganya.

Diluar, para pelayan sibuk menyiapkan diri. Mereka tidak menyadari kalau ada pelayan baru yang keren, Seung Yoo menyusup di dalam sambil membawa tikar jerami.

Se Ryung mendapatkan nasihat dari Lady Yoon. Lady Yoon menghela nafas dengan sikap Se Ryung.
Lady Yoon : Apa kau masih menyalahkan ibumu? Se Ryung.
Se Ryung : Ya.

Lady Yoon : Orang yang tidak seharusnya ada dalam hatimu, harus segera dilupakan. Sekarang, hanya bisa ada petugas Shin di matamu.
Selalu mengikuti Petugas Shin dan jadi bayangannya. Apa kau mengerti?

Justru nasihat ini membuat Se Ryung ingat dengan pelajaran pertama dari Jikgang Kim-nya, Tiga Kepatuhan mengajarkan kita, kalau wanita hanyalah bayangan dari pria.
Se Ryung saat itu merasa kesal, bayangan?

Sekarang, Se Ryung jadi sedih dengan ingatan itu. Aku selalu ingin menjadi bayangannya dan dia menjadi bayanganku. Seperti itulah aku ingin hidup.

Yeo Ri mencoba merias Se Ryung, ia putus asa karena Se Ryung menangis terus.

Shin Myun tiba di kediaman Suyang. P. Geum Sung juga tiba bersama rombongan. Selamat Kakak.

Suyang bersama keluarga menyambut para tamu dengan senyum lebar.

Suyang ke Geum Sung : Hari ini adalah hari yang baik untuk perayaan. Kehadiranmu membuat kami tersanjung. Aku benar2 senang. Tolong bantu kami untuk mengadakan acara dengan lancar.
(Ini jelas ada maksud tersembunyi)

Geum Sung : Itu sudah seharusnya.

Se Ryung sendirian di kamarnya. Teringat kejadian manis di dekat air terjun, saat ia tanya : Apa sebenarnya cinta itu, aku tanya pada dunia.

Seung Yoo menjawab, jika tanpa ragu kita bisa berjanji untuk bersama sampai kematian memisahkan kita, itu cinta.
Se Ryung menggumamkan jawaban Seung Yoo. Ia tenggelam dalam pikirannya dan tidak menyadari kalau ada seseorang yang perlahan muncul dari balik sekat kamarnya.

Seung Yoo! (Seung Yoo ini mencurigakan, mungkin belajar ilmu ninjitsu kali, dia selalu muncul tanpa suara di belakang Se Ryung)
Seung Yoo mengeluarkan tali.

Se Ryung tiba-tiba sadar, ada orang berdiri di belakangnya. Perlahan Se Ryung memalingkan kepala...

Seung Yoo langsung menyerangnya, ia menutup mulut Se Ryung dengan tali. Kaki Se Ryung menendang meja rias.

Yeah..the journey begins..(I don't know why but I love this haha..)

PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12]

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.