Il Jung menelepon Pabrik Cheongsan dan menanyakan Tak goo. Tapi karena Cha tidak tahu kalau Tak goo pergi, ia berkata kalau pejabat President masih di pabrik.
Il Jung merasa tenang dan minta Han memilih, kantor Jaksa atau tiket pesawat.
Han kaget, dan gusar, bagaimana Presdir bisa melakukan ini padanya, setelah apa yang ia berikan pada Presdir.
Il Jung : Karena itu, aku sudah memberikan toleransi terlalu banyak dan akhirnya jadi seperti ini. Karena aku tidak bisa melakukan pada kawan lamaku apa yang seharusnya kulakukan sejak dulu. Karena itu, ibu meninggal dunia seperti itu. Dan Tak Goo dan Ma Joon harus melalui semuanya.
Katakan padaku, mana yang kau pilih?
Asisten Cha mulai mencari Tak Goo, Presiden..apa kau disini?
Presdir mengucapkan terima kasih pada Jin Gu karena sudah mau membantunya. Jin Gu berkata ia yang seharusnya berterima kasih karena adiknya sudah dioperasi. Presdir tanya mengenai neraca keuangan Han.
Jin gu berkata ketika ia membuka brankas, neraca itu sudah tidak ada disana.
Han ada di dalam mobil menuju bandara dan ia minta agar diantar kembali ke kantor, ada yang harus ia ambil. Anak buah presdir berkata tidak bisa, tapi Han memohon, karena dia tidak bisa kembali lagi setelah hari ini.
Ma Joon masuk ke kantor Ayahnya dan ia meletakkan sebuah bungkusan isi neraca milik Han di meja. Tiba-tiba telp berdering dan ia mengangkatnya. Ternyata Cha jun Hyeon asisten Tak Goo.
Ma Joon tanya ada apa. Cha berkata ingin bicara dengan Presdir karena tadi Presdir menelepon. Tapi karena ayahnya tidak ada di situ, Ma joon tanya ada apa.
Cha : Ah Presdir tadi mencari pejabat President. Saya pikir President ada di pabrik tapi ternyata tidak, dan saya tidak bisa menemukan-nya. Dia meninggalkan jasnya disini dan menghilang.
Ma Joon mendapat laporan kalau menurut penjaga di pabrik, Asisten Nam dari kantor datang mencari Pejabat Presiden.
Nam kembali ke kantor dan Ma Joon menantinya. Apa yang dilakukan Nam di jam ini, apa kau lembur? Nam membenarkan.
Ma Joon : Jadi, dimana Kim Tak Goo sekarang? Presiden?
Nam gugup, ia berkata tidak tahu.
Ma Joon mengancam, katakan padaku sekarang. Sekarang!
Han sampai di kantor, ia masuk lift dan ada seorang pria yang ikut masuk. Ternyata ia orang Han dan ia melumpuhkan anak buah Presdir.
Tak Goo menunggu di puncak gedung. Han menemuinya bersama anak buahnya. Han minta anak buahnya pergi. Tak goo heran, apa yang terjadi?
Han berkata mulai sekarang, dia yang akan mengurus ini sendiri.
Tak Goo : Ada apa manager Han? apa alasan kau membawaku ke sini malam-malam dengan berbohong seperti itu?
Han berkata seharusnya ia tidak melepaskan kalian ibu dan anak dengan mudah belasan tahun lalu dan aku seharusya juga tidak boleh ragu-ragu. Kim Tak Goo, jika aku tahu kalau kau itu penghalang yang sedemikian besar dalam hidupku, aku tidak akan ragu-ragu. Jika aku ragu lagi, aku yakin akan semakin menyesalinya nanti.
Tak goo : Sadarlah. Apa yang kau katakan...
Han sudah gelap mata dan berkata mereka akan bersama-sama menuju akhirat!
Han menyerang Tak goo, semua ini salahmu, jadi jangan menyalahkan aku. Semua ini kesalahanmu!
Tak goo : Lepaskan, manager!
Han : Kau harus mati agar Ma Joon hidup! mengerti?
Jin gu mencari Han Sung Jae dan menemukan rekannya yang terluka. Pria itu berkata kalau Han ada di atap. Jin Gu minta rekannya memanggil polisi.
Jin Gu akan ke atas, tapi dihalangi oleh anak buah Han dan harus melawan-nya dulu.
Ma Joon meminta staf memanggil polisi.
Di atap, Manager Han dan Tak goo masih bergumul, Han berusaha mendorong Tak Goo agar terjatuh dari atap gedung.
Tak Goo berusaha melawan dan melepaskan diri dari Han.
Tak Goo teriak, mengapa kau berpikir kalau orang harus menderita untuk menyelesaikan segalanya? Ma Joon dan aku dan semuanya bisa baik-baik saja! Kita semua bisa bahagia! kenapa kau terus memaksa situasi menjadi seperti ini? kenapa? kenapa?
Han : Dunia dalam mimpimu tidak ada di dunia orang dewasa, Tak Goo. Di dunia ini, hanya ada pemenang dan pecundang. Jika kau menang, Ma joon kalah. Jika kau ada, maka Ma joon akan hanya menjadi yang kedua. Tidak ada yang namanya "dan mereka hidup bahagia selama-lamanya".
Tak Goo : manager Han!
Han : Satu beruntung, satu rugi. Satu disayangi, yang lain di tendang keluar. Jadi jika kau tidak menang, dunia ini tidak berarti apapun. Ma joon tidak akan hidup seperti aku, selamanya seperti bayangan. Meskipun aku harus mati demi Ma Joon, aku akan membuka jalan untuknya! Dan aku akan membuatnya hidup seperti itu!
Han Sung Jae mencekik dan mendorong Tak Goo dari atas atap gedung....
Jin Gu lari-lari ke atap mencari Tak goo. Ia berseru memanggil Tak goo. Tidak tampak Tak Goo hanya Manager Han. Jin gu pucat, ia pikir Tak Goo pasti sudah jatuh. Jin Gu segera menerjang Han karena murka.
Jin Gu mendengar suara dan menemukan Tak Goo bergantung di tepi atap. Jin Gu teriak, Tak Goo!
Tak goo : Kak Jin Gu.
Jin Gu minta Tak Goo meraih tangannya, ia teriak dengan putus asa, aku tidak akan pernah membiarkan kau terluka lagi! Raih tanganku Tak Goo! kumohon, percayalah padaku.
Tak Goo mengulurkan tangan menyambut tangan Jin gu. Jin gu sekuat tenaga menarik Tak goo.
Setelah selamat Tak Goo berkata, ia pikir tadi itu ia akan mati.
Jin Gu : Sudah tidak apa-apa sekarang.
Polisi datang dan menangkap Han.
Tak goo turun ke lobby dan Ma joon menunggu mereka. Han juga melihat Ma Joon.
Ma Joon jalan mendekati rombongan itu dan melewati Han, ia langsung mendekati Tak Goo, apa kau tidak apa-apa? Tak Goo berkata ia baik-baik saja.
Ma Joon lega, kalau kau tidak apa-apa, bagus. Dan jalan pergi tanpa mempedulikan Han. Tapi setelah Han dibawa polisi, Ma Joon berdiri gemetaran di dekat tangga, dan Tak Goo sepertinya bisa merasakan kesedihan Ma Joon.
In Sook kaget, apa? Manager Han ditangkap? Lalu ia melihat Gu Il Jung jalan keluar. Sayang, kau mau kemana?
Presdir Gu : Mulai hari ini, aku akan menggunakan kamar ibu.
In Sook terpukul : Sayang. Kumohon, bicaralah denganku.
Il Jung : Jika kau mau meninggalkan rumah ini. Aku tidak akan menahanmu. Jika kau ingin tinggal di rumah ini. Aku tidak akan keberatan. Tapi hanya itu. Maksudku jangan minta apa-apa lagi dariku.
In Sook : Ma Joon adalah putramu. Kau harus mempercayaiku.
Il Jung sudah muak, kau benar2 orang yang menyedihkan.
Lalu ia pergi meninggalkan In Sook.
Yu Kyung melihatnya dan berkata pada In sook, Jangan khawatir ibu, aku akan pura-pura tidak melihat apapun.
Il jung berkata di depan foto ibunya, kalau ia akan menyerahkan semuanya pada anak-anaknya. Aku percaya mereka akan mencapai jauh lebih banyak daripada aku.
Jin Gu dan Tak Goo kembali ke Pal Bong dan semua menunggunya. Kak Jin Gu! semua anggota Pal Bong juga menunggunya. Mereka senang karena Jin Gu sudah kembali. Mereka tahu semuanya dari Tak Goo.
Jin Gu menghadap ibu Tak Goo dan ia menunduk minta maaf. Mi Sun sudah mengerti dan memaafkan Jin Gu.
Tapi Jin Gu masih merasa bersalah dan ia tidak berani melihat Kim Mi Sun.
Mi Sun minta Jin Gu mengangkat mukanya, semua sudah berlalu.
Tak Goo mengumumkan satu berita gembira : Ah dan tidak lama lagi Pal bong bakery akan beroperasi kembali.
Semua terkejut tapi senang, apa? benarkah Tak Goo? Tak goo membenarkan, karena satu dari anak buah Han mengaku kalau dia terlibat. Kalian mungkin akan kembali berbisnis minggu depan.
Ibu Mi Sun senang sekali, itu bagus. Terima kasih Tak goo! Kau sudah mengembalikan reputasi kami, oh ! aku sangat bangga.
Paman Gap soo mengangkat Tak goo dan menggendongnya berputar-putar.
Ma Joon mengunjungi Han di penjara. Han heran, apa yang membuatmu datang ke sini
Ma Joon hanya merasa ia seharusnya paling tidak mengucapkan selamat tinggal. Ma Joon mengaku kalau dia adalah orang yang memberikan laporan pembukuan ganda itu pada polisi.
Han berkata ia mengerti dan Ma joon tidak perlu cemas.
Ma Joon menahan perasaan-nya: Kalau saja, kau menunjukan padaku sesuatu yang bisa membuatku menghargaimu, itu akan sangat bagus.
Jika seperti itu, meskipun dengan memori itu, hidup akan menjadi jauh lebih mudah bagiku. Dan memaafkanmu akan jauh lebih mudah.
Ma Joon mulai menangis : Dengan Aku yang selalu menyaksikan segalanya, kau seharusnya bisa hidup dengan lebih baik. Ini adalah terakhir kalinya kau akan melihatku, Paman.
Ma Joon terisak, selamat tinggal. Ia berdiri dan pergi.
Han Sung Jae menangis menyesal. Ma Joon menangis diluar sel Han.
Ny. Seo In Sook minum2 di kamarnya, dari luar terdengar suara tawa beberapa wanita, ia geram sekali. Itu tamu Shin Yu Kyung.
In Sook keluar dan marah-marah. Benar-benar tidak tahu sopan santun, presiden terbaring sakit disana, beraninya kau tertawa dengan keras dan membuat keributan?
Yu Kyung berdiri dan menyapa In sook, Ibu kau sudah keluar. Aku hanya menunjukkan gelang cantikku pada Nyonya-nyonya ini, Ibu.
In Sook murka, kau benar2 ingin menghancurkan kami. Yu Kyung menyindir, sepertinya ibu terlalu banyak minum, apa ada yang merisaukan ibu? apa mungkin kau kesal atas apa yang terjadi pada Manager Han, Ibu?
In Sook tidak tahan dan menampar Yu Kyung. Membuat semua tamu gempar. Ja Kyung dan Ja Rim datang dan minta keduanya tenang.
Ja Kyung minta tamu Yu Kyung pergi dulu.
Ma Joon pulang dan heran melihat ibu-ibu itu bergegas pergi.
Di ruang tengah, Yu Kyung dan ibu mertuanya masih bertengkar. Yu Kyung marah, apa karena ibu tinggal di kediaman mewah ini maka kau merendahkan orang? Menghinaku, merendahkanku, melukaiku.
In Sook : Jadi kau memanfaatkan putraku sebagai alat untuk balas dendam?
Yu Kyung : Kau pikir aku hanya duduk dan menerimanya? Kau sudah kehilangan posisimu sebagai istri presdir dan Manager Han-mu tidak lagi disisimu untuk melindungimu. Jadi, dengan kekuatan apa kau mengancamku? Kau sudah tidak punya apa-apa lagi.
Ja Kyung dan Ja Rim tidak tahan dan memisah keduanya, Yu Kyung, berhentilah. Kau sudah terlalu kasar.
Yu Kyung : Ya, kenapa tidak berhenti untuk hari ini?
Ma Joon datang, Shin Yu Kyung.
Yu Kyung jalan pergi dengan mata berkaca-kaca. In sook jatuh ke lantai dan menangis kesal.
Ma Joon keluar mencari Yu Kyung di seluruh penjuru rumah. Tapi Yu Kyung tidak ada di manapun. Lalu, Tak Goo datang, Ma Joon-ah!
Ma Joon tanya apa Tak Goo melihat Yu Kyung. Tidak kata Tak goo, ia baru saja bicara dengan Presdir. Ada apa?
Tidak, kau tidak perlu tahu, kata Ma Joon. Lalu ia pergi. Tak Goo mendengar keributan dari atas dan ia naik.
Di atas, In Sook menolak bantuan kedua putrinya, untuk apa aku melahirkan anak perempuan, tidak berguna! pada akhirnya kalian hanya akan menghianatiku juga.
Tak Goo melihatnya dan ia jongkok membelakangi In Sook, naiklah ke punggungku! Tak Goo ingin menggendong In Sook di punggungnya.
In Sook marah dan menolak, minggir! aku tidak butuh pungguh rendahanmu.
Tak Goo kesal dan berkata dengan keras, rendahan atau apapun, sekarang kau hanya bisa bersandar pada punggungku, jadi bersandarlah padaku! Akhirnya In Sook menyerah.
Tak Goo membaringkan In Sook di kamarnya, kedua putrinya segera menyelimuti In Sook. Tak Goo minta In sook istirahat dan ia pamit pulang pada kedua kakaknya.
Ja Rim mengundangnya makan, Ja Kyung juga berkata makan dulu, karena jarang2 Tak goo datang di hari Minggu. Tapi Tak Goo menolaknya, ia harus pulang dan makan dengan ibunya.
Di Pal Bong Bakery, Mi Sun kecil membawakan kue untuk ibu Tak Goo. Paman Gap Soo melihatnya dan ia mencuri dengar percakapan keduanya. Mi Sun menyadari kalau penglihatan ibu Tak Goo berkurang saat mengulurkan garpu.
Mi Sun minta Mi Sun kecil merahasiakannya dari Tak Goo, ia tidak ingin membuat Tak goo cemas.
Mi Sun : Tapi Bibi, bukankah Tak Goo akan semakin marah kalau ia baru tahu nanti?
Ibu Tak Goo tersenyum dan berkata ia sangat bersyukur karena Mi Sun selalu mencemaskan Tak Goo, apa kau menyukai Tak goo?
Mi Sun langsung menyangkalnya, tidak..tidak! bagaimana bisa? Lalu ia tanya, kelihatan sekali ya?
Ibu Tak Goo ketawa, ia tahu, karena setiap kali membuka mulut, Mi Sun selalu mencemaskan Tak Goo. Jika aku tidak bisa melihatnya maka aku ini benar2 buta.
Mi Sun : Benarkah? tapi kenapa dia tidak tahu, padahal aku sudah mengatakan padanya kalau aku menyukainya.
Ibu Tak Goo geli, dan berkata : Kau tahu, pria memang biasanya lambat dalam hal seperti ini.
Keduanya tertawa.
Paman Gap Soo kaget dan lapor pada keluarga Pal bong, apa kau tahu Mi Sun menyukai Tak Goo?
Semua kaget. Apalagi ketika dengar kalau Mi Sun sudah mengatakannya pada Tak goo.
Ibu Mi Sun langsung mengeluh, aigoo..bagaimana ini, seorang gadis melamar pria lebih dulu..Ayahnya juga menghela nafas, dan Jin Gu ketawa geli.
Ketika mereka sedang membicarakan ini, tiba-tiba Tak goo muncul dan membuat semuanya kaget.
Tak Goo membawa daging, ia ingin mengajak semuanya mengadakan barbecue.
Asisten Cha juga muncul sambil membawa bir dan sayuran, ia ingin ikut. Ijinkan aku ikut ya...hahaha
Malam itu akhirnya keluarga Pal Bong duduk bersama dan makan-makan, semua bersulang dengan gembira.
Paman Gap soo memulai strateginya untuk menjodohkan Tak goo dan Mi Sun heheh..
Awalnya ia minta Tak goo menuangkan bir, lalu ia menyinggung masalah pernikahan Tak Goo, kau kan memimpin perusahaan seperti Geosung, apa kau sudah memikirkan tentang pernikahan?
Semua perhatian menuju pada Tak Goo.
Tak Goo dengan polos berkata kalau ia belum memikirkannya. Mi Sun sedikit cemberut dan ia terus makan sampai mulutnya penuh.
Paman Gap Soo berkata agar Tak Goo segera 'mengklaim wilayahnya' dan Mi Sun tersedak mendengarnya.
Tak Goo langsung cemas, kau tidak apa-apa Mi Sun? Ini minum.
Paman Gap Soo tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, sebenarnya pasanganmu tidak berada jauh darimu. Tak Goo tidak mengerti. Gap Soo memberi petunjuk lagi, dia dekat, dekat. Pasangan hidup seseorang, biasanya tidak terlalu jauh. Iya kan In Mok? boss In Mok hanya menghela nafas.
Asisten Cha merusak suasana dengan berkata, Apa anda mungkin ingin mencarinya dalam perusahaan, Presiden? Bagaimanapun, Presiden pengganti kita ini sangat populer di kantor.
Mi sun jadi kaget, Tak Goo populer di antara para wanita? Cha membenarkan dengan semangat. Semua kesal, sudah makan saja Asisten Cha. Cha berkata ia sudah kenyang, Ibu Mi Sun mendelik, kalau begitu memanggang saja. Hahaha..
Mi Sun jadi tidak enak hati dan keluar.
Ia duduk di beranda dan ngomel, apa dia benar2 akan jatuh hati dengan salah satu wanita cantik di kantor?
Tak goo keluar dan mendengarnya. Mi Sun ngomel lagi, Kim Tak Goo jelek!
Tak Goo langsung duduk di samping Mi Sun, apa? Kim Tak Goo jelek? Kau! apa yang baru saja kau katakan? Tak Goo pura-pura marah.
Mi sun langsung berkata bukan itu maksudku, maksudku Kim Tak Goo yang sibuk.
Kenapa kau keluar? kau sudah selesai makan? tanya Mi Sun. Belum.
Lalu Tak Goo meraih tangan Mi Sun, tanganmu dingin sekali. Mi Sun menjawab, tangannya memang selalu dingin, dan ingin menarik tangannya lagi, tapi Tak goo menahannya. Kau tahu Mi Sun, aku ini kuno.
Bukannya aku tidak tahu dan sengaja pura-pura tidak peduli. Tapi memiliki dua orang dalam hatiku itu bukan sesuatu yang bisa kulakukan.
Hati manusia, bukan seperti tombol yang bisa dihidup-matikan, kau tidak bisa menutup dan membukanya dengan begitu gampang. Jadi...Tapi, aku masih punya hari-hari di depanku lebih dari yang ada di belakangku dan hari-hari itu akan kuisi dengan banyak kenangan bersamamu.
Mi Sun : Apa kau...tadi itu..apa kau baru saja mengakui perasaanmu padaku?
Tak Goo : Kelihatan ya?
Mi Sun : Ya, sekali.
Ah sebentar lagi musim gugur...Mi Sun menyandarkan kepala di bahu Tak goo dan keduanya tersenyum lebar.
Yu Kyung mabuk-mabukan di bar. Ma Joon mendekatinya.
Yu Kyung : Siapa ini? Tuan Gu Ma Joon, suamiku?
Ma Joon minta Yu Kyung berhenti minum, tentu saja Yu Kyung menolak. Hentikan!
Yu Kyung : Kenapa berhenti? ini sangat menyenangkan. Kenapa kau berubah pikiran? Apakah darah lebih kental dari air, sekarang kau kasihan pada ibumu?
Ma Joon berkata bukan karena itu, Yu kyung marah dan minta Ma Joon meninggalkannya. Ia berdiri dan menyapu botol bir dari meja, sampai pecah berantakan. Yu Kyung murka.
Yu Kyung : Kau bilang kita jalani sampai akhir, jika kau ingin berhenti seharusnya kau tidak memulainya. Jika kau mengampuni mereka dan berhenti, kau seharunya tidak menginjakku seperti ini, kau menghancurkanku. Dan kau ingin aku berhenti? Aku tidak mau! aku tidak bisa! aku akan mengambil semuanya, ibumu, keluargamu, dan kau juga! Aku akan menghancurkan kalian dengan tanganku sendiri!
Ma Joon menarik Yu Kyung dan memeluknya. Lepaskan! Yu Kyung menangis dan teriak-teriak.
Ma Joon : Aku minta maaf, aku salah, aku salah..aku minta maaf..aku tidak seharusnya melakukan ini padamu.
Lepaskan! lepaskan! brengsek! Yu Kyung masih marah-marah.
Ma Joon mengaku, ia salah, Aku yang salah Yu Kyung. Sebenarnya, aku mencintaimu. Aku melakukan ini karena mencintaimu. Bukan untuk melukaimu. Tapi aku justru terus menyakitimu. Itulah mengapa aku seperti itu, aku yang salah, jadi sekarang, kumohon. Berhenti. Aku benar-benar mencintaimu, Yu Kyung.
Yu Kyung menangis keras sekali. Ma Joon terus memeluknya.
Kim Mi Sun memberikan sahamnya pada Tak Goo. Semua ada di sini, wasiat untuk balik nama juga ada di sini. Mi Sun ingin Tak goo menyimpannya. Juga direktur Jang dan Mun sudah berjanji akan mendukungmu.
Tak goo berkata ia tidak memerlukannya. Tapi Mi sun membujuknya, ini harus, kalau kau ingin duduk sebagai Presiden.
Tak Goo merasa ia tidak cocok sebagai Presiden, jika aku ingin melakukan itu, aku seharusnya mencapai posisi itu dengan kemampuanku. Jika aku tidak bisa melakukannya, maka sebaiknya aku mundur baik2 kan?
Tak goo minta ibunya jangan mencemaskannya lagi, tapi lebih baik merawat penglihatannya. Tak goo sudah tahu semuanya dari Dokter Yoon. Tak goo berkata kalau ibunya harus operasi di LN, segera setelah mereka menemukan Donor, kita berangkat, ya?
Mi Sun : Kau seharusnya tidak perlu mencemaskanku.
Tak Goo punya senjata ampuh, ibu, apa kau tidak ingin melihatku menikah? Kau mungkin akan punya cucu. Apa kau tidak ingin melihat mereka? Bagiku yang lebih penting dari jabatan Presiden, adalah mengembalikan penglihatan ibu. Jadi, dengarkan aku kali ini, hmm?
Ma Joon menemui ibunya yang berbaring, ini aku. Ma Joon berkata ia sudah mengirim Yu Kyung ke villa milik temannya dan setelah rapat direksi, ia akan pergi ke sana menemui Yu Kyung.
In sook masih ingin Ma Joon putus dengan Yu Kyung. Ma Joon minta ibunya berhenti, kalau ibu tidak berubah, penderitaan ibu tidak akan berakhir.
Ma Joon : Aku ingin keluar dari penderitaan itu sekarang. Dari dulu, aku selalu berusaha membuatmu bahagia dan mendapatkan penerimaan dari Ayah. Mulai sekarang, aku akan memulai hidup untuk diriku sendiri. Aku mungkin tidak akan pulang.
Ma Joon meletakkan gelang milik In Sook di meja dekat tempat tidur dan pergi.
In sook berseru, Ma Joon ..Ma Joon!
Paginya, Rapat Dewan Direksi Geosung.
Presiden Pengganti Kim Tak Goo dan Pemimpin Tim Gu Ma Joon masuk dari pintu masing-masing dan berdiri berhadapan, tapi kali ini beda, keduanya saling melempar senyum.
Tak goo melihat agenda, agenda hari ini adalah...
Pengacara Park mengingatkan, ini adalah pengambilan suara untuk menentukan disetujui atau tidak anda sebagai President.
Tak Goo tersenyum, ah, benar.
Semua direksi ternyata mendukung Tak Goo. Mereka terkesan dengan kemajuan pabrik Cheongsan. Bagaimana Tak goo bisa memikirkan beras sebagai bahan baku roti, dan sebagai putra Gu Il Jung, kau benar2 beda. Semua sepakat, tanpa perlu voting lagi, anda pantas jadi Presiden. Kita voting hanya untuk formalitas saja. Mereka setuju.
Tak Goo berkata "Ada yang harus kukatakan sebelumnya."
Para direksi : Apa itu, Presiden?
Tak Goo : Aku sebenarnya ingin merekomendasikan seseorang untuk memimpin Geosung Foods. Aku tidak banyak tahu masalah lain selain membuat roti dan manajemen itu sangat berbeda dengan membuat roti. Jadi, bulan lalu ketika aku mengembangkan dan mendistribusikan produk baru di Pabrik Cheongsan, ada satu orang yang sangat penting dalam membantuku, aku merekomendasikan-nya.
Orang itu adalah kakak tertuaku, Manager Tim, Gu Ja Kyung. Kak Ja Kyung, apa kau mau mengambil posisi ini?
Para direksi berkata posisi presiden harus mendapat persetujuan mayoritas.
Tak Goo : Aku punya saham 38% plus tambahan 3.8% jadi ada 41.8%
Mereka menyanggah lagi, harus lebih dari 50%
Tak goo : Lalu apa ada yang akan bergabung denganku?
Ma Joon : President Pengganti Sementara Kim Tak Goo.
Tak Goo : Oh, Team Manager Gu Ma Joon.
Ma joon : Hari ini, aku mewakili saham Seo In Sook dan aku setuju dengan pendapat Presiden Pengganti.
Ja Kyung bingung, apa yang dilakukan Ma Joon.
Ma Joon punya 15.2% saham. Tak goo mencoba menghitung..tapi kelamaan. Ma Joon berkata berarti 57%, dasar bocah bodoh..
Tak Goo ketawa lebar, ah benar, 57%, itu mewakili mayoritas kan?
Semua direksi masih tidak puas. Tak goo berkata kalau Tim Manager Gu Ja Kyung memiliki skil, keahlian, dan pengalaman yang banyak.
Tak goo : Apa karena dia seorang wanita? Bulan kemarin, aku sudah mengamati Manager Gu Ja Kyung, dan dalam hal keahlian perusahaan, dalam mengatasi krisis, dan juga harapan serta impiannya akan Geosung, dia unggul dibandingkan semuanya. Dia juga mencintai Geosung dan dipenuhi dengan keinginan untuk membangun perusahaan ini lebih dari siapapun. Bukankah itu sudah cukup?
Mereka masih protes.
Tak Goo berkata jika kalian tidak bisa mempercayainya, maka berikan dia tanggung jawab selama satu tahun.
Ma Joon berdiri, Presiden, apa kita bisa mengakhiri Rapat ini? Akan membosankan jika terlalu lama.
Tak Goo setuju, dan mereka keluar setelah menutup Rapat. Meninggalkan Ja Kyung dan para direksi yang memandangnya dengan tidak puas.
Ja Kyung masuk ke kantornya dan teriak memanggil dua anak itu, apa yang kalian lakukan, cepat masuk ke sini!
Kedua adiknya masuk. Ja Kyung marah2, apa-apaan kalian, apa perusahaan ini sebuah lelucon?
Tak goo dan Ma Joon berkata bukan, dan oleh karena itu Tak goo mengusulkan Ja Kyung. Ma joon juga berkata bukankah Ja Kyung punya mimpi jadi pengusaha seperti ayah? Kau sudah mencapai impianmu, kenapa marah?
Ja Kyung ingin meraihnya sendiri, bukan dengan bantuan mereka. Ma Joon mengingatkan, posisi itu tidak bisa diambil siapapun tanpa bantuan mereka. Tak goo menambahkan, saat itu, satu2nya orang yang bisa duduk di posisi itu adalah kau, kakak tertua Gu Ja Kyung. Kami ada di posisi kami tanpa keahlian, bukankah itu membuatmu jengkel? Jadi, kami menyerahkannya padamu, apa masalahnya..
Ja Kyung kesal, kalian ini...
Lalu Ma Joon berkata para sekretaris kita benar2 efisien, sambil menunjuk papan nama Ja Kyung.
Ja Kyung berbalik dan tertegun melihatnya : Presiden Gu Ja Kyung
Ja Kyung lemas, apa yang akan kalian lakukan, meninggalkan aku dengan ini (Geosung)?
Tak goo berkata akan pulang ke Pal bong Bakery, dan aku akan lari secepat mungkin kalau kau memanggilku, Setiap saat, jika kau memerlukan bantuanku dalam hal roti.
Ma Joon berkata ia akan jalan-jalan, dan tidak akan meninggalkan nomor kontak atau informasi apapun, tapi jika kau membutuhkanku, aku bisa meninggalkan paling tidak satu nomor.
Ja Kyung terharu, ia tidak tahu harus bicara apa, kalian..lalu ia memeluk kedua adiknya dan menangis.
Tak Goo dan Ma Joon ketawa
Ja Kyung tiba-tiba melepaskan pelukannya dan jadi jutek lagi, oke sekarang, keluar!
Kedua adiknya langsung berdiri dan saling melirik, semoga sukses Presiden! keduanya saling memberi kode, lalu jalan keluar sambil nyengir.
Il Jung ada di paviliun-nya dan ia berkata dalam hati, ya benar. Kalian semua pergilah dan songsonglah masa depan. Kalian semua akan melakukan jauh lebih baik daripada yang kami lakukan.
Tak goo dan Ma Joon berpisah di lobi, kau mau jalan-jalan?
Ma Joon membenarkan, ia akan memikirkan lagi apa yang ingin ia lakukan mulai sekarang. Kau? Pal Bong Bakery?
Tak goo membenarkan, ada orang2 yang menungguku disana.
Ma Joon masih ingin menjelaskan kalau sebenarnya mereka tidak ada hubungan darah, tapi Tak Goo memukulnya dan berkata, tidak peduli berapa kali kau mengatakan itu, aku ini kakakmu! Selama Presiden masih ada itu tidak akan pernah berubah. Berapa kali aku bilang? Aku ini kakakmu! Apa arti kakak? dia adalah orang yang menjaga adiknya kalau keadaan menjadi sukar, iya kan? Kapanpun kau perlu bantuanku, panggil aku. Aku pergi.
Tak goo sudah jalan pergi dan Ma Joon berkata, terima kasih, Kim Tak Goo.
Tak Goo berbalik, apa? kau tadi bilang apa?
Ma Joon nyengir, jika kau tidak mendengarnya, lupakan saja. Aku pergi. Bye!
Tak goo: Apa tadi itu? lalu teriak, sampaikan salamku pada Yu Kyung!
Tak Goo berbalik menghadap lambang Geosung lalu membungkuk mengucapkan terima kasih dan pergi.
Yu Kyung jalan-jalan sendiri dan menikmati udara segar. Ada mobil berhenti di belakangnya.
Yu Kyung menoleh dan senyum.
Ma Joon keluar, ia senyum juga.
Keduanya piknik dan Ma Joon memberikan roti hasil karyanya, sebelum orang lain, aku ingin kau mencicipinya dulu. Ma Joon mengulurkan roti ke Yu Kyung.
Yu Kyung mencobanya dan ia terharu. Ini enak sekali.
Ma Joon mengeluarkan dua lembar tiket pesawat. Ma Joon ingin keliling Eropa (enak banget, aku mau!!) Ma Joon berkata ia ingin memikirkan apa yang sebenarnya ingin ia lakukan.
Ma Joon : Apa kau mau ikut denganku? Ikutlah denganku, Yu Kyung.
Yu Kyung : Apa kau serius?
Ma Joon : Lebih dari sebelumnya.
Yu Kyung tersenyum, ia mengangguk. Yu Kyung bersandar dan berkata hari ini cerah sekali.
Ma Joon tersenyum dan memandang langit, kau benar. Memang bagus.
Epilog,
Dan sekali lagi, hari-hari kami terus berjalan.
Dokter Yoon terus menerima dan membantu pasien-nya. Bibi Gong dan Nona Jang menikmati buah bersama dan saling berbagi cerita.
Ayah Yu Kyung dan Manager Pabrik Cheongsan terus bekerja dengan giat di Pabrik.
Jin gu membawa adiknya menemui keluarga Pal Bong Bakery, semua menyambut dengan gembira.
Gu Ja Kyung tampak sukses dalam memimpin Geosung.
Gu Ja Rim sedang wawancara dengan perusahaan Mijorang, sepertinya ia akan mulai berkarir di grup perusahaan lain.
Ibu Tak Goo merapikan baju Mi sun , dan Mi Sun langsung lari begitu melihat Tak Goo. hehehe...
Mi sun membantu membawakan tas, sepertinya Tak Goo pulang belanja. Keduanya tersenyum pada ibu Tak goo.
Kim Mi sun tersenyum melihat keduanya.
Ny. Seo In Sook jalan sendiri di kediaman Gu yang besar dan megah. Ia berkata sendiri, aku tidak membutuhkan kalian. Aku..Seo In Sook. Ny. Geosung, Seo In Sook.
Hari masih subuh ketika karyawan Pal Bong Bakery bersiap kerja. In Mok berseru, siap!
Semua berbaris, sesuai posisi masing2. Paman Gap Soo, Jin Gu, Mi Sun, Tak Goo, dan...Asisten Cha! hahaha...
In Mok heran : Apa ini?
Tak goo berkata : Dia memutuskan untuk mengikutiku menjadi pembuat roti dan meninggalkan Geosung Foods. Ini adalah pegawai magang terbaru Pal Bong Bakery, Cha Jun Hyun. Dia mohon bantuanmu, Boss.
Cha : Ya, saya mohon bantuanmu, Boss!
In Mok ketawa, baik! Setelah 50 hari, akhirnya kita membuka pintu kita lagi. Hari ini akan menjadi hari pertama terpenting dalam hidup kita. Menunjukkan bakat terbaik yang kau miliki dalam menyiapkan roti demi nama Pal Bong Bakery sekali lagi dengan hati yang penuh syukur. hoi!hoi! hoi!
Semua mulai bergerak ke posisi masing2. Tak goo memandang tugas terakhir Master Pal Bong, Roti paling membahagiakan di dunia.
Tak Goo : Ya, Aku mengerti guru.
Lalu Tak Goo mulai beraksi dan membentuk adonan.
Semua melihat dengan tersenyum.
Cha bengong melihatnya :)
Mi Sun melihat Tak Goo dengan terpesona.
Pada semua pemirsa yang sudah memberikan cinta kalian untuk drama, King of Baking, Kim Tak Goo, terima kasih.
T A M A T
Notes :
Panjang ya...sengaja. Kan ini episode terakhir, jadi bablas wae...hehehe..
Cerita Kim Tak Goo ini adalah cerita tentang hidup.
- Manusia hidup pasti menghadapi masalah dan problem, tapi manusia bisa saja menyerah dan kalah dari masalah atau mengatasinya dan menang (dari masalahnya) seperti Tak Goo.
Karena, manusia tidak akan menghadapi masalah yang melebihi kekuatan-nya dan setiap masalah yang berhasil kita atasi akan membuat kita sadar, kalau kita sebenarnya jauh lebih kuat dari yang kita pikirkan. You're much more stronger than what you're think.
- Manusia hidup pasti membuat kesalahan, tapi manusia bisa saja bertobat dan berbalik ke jalan yang benar seperti Ma Joon.
Semuanya adalah pilihan kita. Kaya kata iklan "I want to live my life in the absolute fullest."
Have a great day everybody ^_^
Tirzakwan logout.
BK 29
BK 28
BK 27
BK 26
BK 25
BK 24
BK 23
BK 22
BK 21
BK 20
Baker King
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.