Kelley Katz warga negara AS, memiliki teman seorang Korea. Teman Kelley cerita kalau siswa SMA Korsel menghabiskan 16 jam untuk sekolah setiap harinya.
Kelley tidak percaya dan merasa temannya itu bercanda. Kelley menyelesaikan pendidikan High School-nya di AS. Setelah lulus, ia memutuskan pergi ke Korsel untuk membuktikan kata2 temannya.
Kelley masuk ke salah satu SMA Putri di Korsel dan mengikuti pelajaran di sana, saat itulah ia sadar, that my friend was not exaggerating. Kalau temannya tidak berlebihan.
Siswa SMP pulang setiap jam 4:30 sore.
Siswa SMA Korea tidak punya hobi yang berarti, bahkan mereka berkata tidak ada kehidupan diluar sekolah. Setelah sekolah selesai pun, mereka pulang ke asrama dan belajar lagi.
Saat ia masuk SMA, ada temannya yang juga mencoba bunuh diri, untungnya selamat. Temannya ini terus ditekan orang tuanya untuk belajar. Akibatnya ia stres dan mencoba bunuh diri, terakhir ia mencoba melakukannya lagi 5 bulan lalu.
Selain sistem pendidikannya, ada satu hal lagi yang menjadikan para pelajar, terutama pelajar wanita stres, yaitu konsep cantik yang diterima masyarakat Korea.
Who is beautiful?
Why is that person beautiful?
What makes someone beautiful?
What is beauty?
Seorang siswi menjawab, Vanessa Hudgens cantik. Dan saat ditanya kenapa, gadis itu berkata, karena Vanessa memiliki mata yang besar.
Semua siswi kalau ditanya siapa yang cantik di kelas, mereka selalu berkata bukan kami, tapi menunjuk temannya yang punya Sang-Ka-Pul. I don't know what it means tapi mereka menunjuk lipatan mata, itu artinya Sang-Ka-Pul.
Mereka berkata, setelah ujian SAT (setingkat Ebtanas sepertinya) selesai, semua siswa tingkat atas minum2 (siswi itu menunjukkan dengan gerakan tangan) dan membuat Sang-Ka-Pul di matanya.
Kenapa mereka suka mata seperti itu? Karena mata asli Korea yang sipit kesannya kuno.
"Seumur hidup ibuku tidak pernah memujiku, tapi saat aku punya Sang-Ka-Pul, ibuku berkata aku cantik dan ia senang."
Sedangkan di sekolah anakku, setiap menit aku dengar para ibu atau guru-guru memuji anak2 kecil itu cantik, pintar, lucu, dan manis dll. That's the different.
Padahal di Indonesia ada yang menganggap kawat gigi itu cute dan bahkan sengaja pakai kawat gigi berlian meskipun tidak perlu.
Seorang siswi berkata : Aku akan operasi plastik lalu mendapatkan pacar dan kemudian (minum-minum) - Ia memberi tanda dengan gerakan tangan.
Prinsip seperti ini, tidak boleh ditiru oleh remaja Indonesia, ok?
Ketika ditanggapi kalau siswi itu tidak perlu operasi plastik, ia justru tanya kenapa? Aku harus melakukannya, karena kecantikan (fisik) itu penting di Korea.
Kalau di Korea, jika aku memuji seseorang itu cantik, maka mereka berkata tidak, dia jelek. Just odd.
Jawab : Itu tergantung orangnya (kepribadiannya)
Gadis itu tertawa, kalau menurutku, mata besar, dengan lipatan mata, tubuhnya putih dan wajahnya putih. Dengan hidung yang menonjol (mancung). Juga dengan wajah yang mungil.
Tanya : Kenapa kau pikir wajah mungil itu cantik?
Jawab : Aku tidak tahu..aku hanya merasa itu cantik
Jika ingin melihat video utuhnya bisa ke : www.KoreanHighSchool.com
Notes :
The point is, sebagai orang Indonesia, kita bisa mengambil apa yang positif dari Korean people, seperti kerja keras, belajar keras, doa, dan pantang menyerahnya.
Then, buang hal2 negatifnya, seperti kebiasaan minum alkohol dikalangan remaja, mempercantik diri dengan segala cara hanya demi mendapatkan pacar. Lebih mementingkan kulit luar daripada karakter dan nilai2.
Jangan hanya menyerap mentah-mentah saja the Korean Wave ini. Kita harus bisa memilah-milah mana yang sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian Indonesia.
Korean lebih cenderung mengatakan kalau kulit putih itu cantik. Apa pendapat ini juga harus kita telan begitu saja? Sedangkan orang Indonesia itu sangat colorful. Apa kulit kuning langsat dan sawo matang tapi terawat dan sehat itu tidak cantik? That's what I mean.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.