Friday, April 9, 2010

Jumong episode 60

Chan Soo terlihat oleh tentara Biryu dan langsung menyerang mereka. Chan Soo hampir saja mati tertebas pedang kalau saja Jumong dkk tidak segera muncul. Chan Soo membawa Jumong menemui So Seono. Sayong kaget bagaimana Jumong bisa ke tempat ini, Hyeon Bo menjelaskan apa yang terjadi. Sayong tanya obat dan Chan Soo memberikannya. Jumong memerintah trio Oh-Ma-Hyeop untuk mengawasi pasukan Song Yang. Jumong melihat Sayong membubuhkan obat pada So seono.

Song Yang semakin marah, So seono belum juga ditemukan, dan ia memerintah jenderalnya untuk bersiap menyerang Gyeru. Jenderalnya berkata mereka belum siap tapi Song Yang langsung memerintah untuk menyiapkan pasukan segera.

So Seono sadar dan melihat Jumong. Chan Soo berkata jika bukan karena Pemimpin Jumong, mereka mungkin tidak akan bisa menyelamatkan So seono. So Seono berterima kasih pada Jumong. Ma Ri masuk dan lapor, pasukan Song Yang bergerak. Jumong berkata mereka harus cepat dan membantu So Seono keluar. Jumong minta Sayong membawa So Seono kembali ke Gyeru dan menunggunya bersama Damul dan tidak melakukan apapun sampai mereka tiba. Sayong setuju. Jumong kembali ke Bongae dan Sayong membawa So seono kembali ke Gyeru.

Jumong berkata mereka harus membunuh pasukan Han yang bergabung dengan pasukan Song Yang dan mereka bersiap.

Chan Soo dan Sayong membawa So Seono kembali ke Gyeru dan Sayong berkata pada Yeontabal untuk menyiapkan obat segera. Soseono luka parah. Tabib datang dan berkata luka So Seono banyak sekali. Sayong berkata pada Yeon Tabal, Yeon chaeryeong serta Yang tak bahwa Jumong setuju membantu mereka. Mereka tidak boleh melakukan apapun sampai pasukan Damul tiba. Yeontabal minta Sayong menyiapkan pasukan agar siap begitu Jumong tiba.

Di istana Buyeo, Ma wuryeong kembali dari gunung Shijo, ia menemui Bi Geumseon dan minta obat untuk Raja, Ma Wuryeong membawa air suci yang diberikan Bigeumseon. Lalu mereka mengadakan upacara suci dan Ma Wuryeong mengoleskan air suci itu ke wajah Geumwa, dan Ma Wuryeong berteriak ia kaget karena bercak hitam di wajah Raja Geumwa langsung hilang. Setelah itu, Geumwa berbicara dengan Ma Wu ryeong. Ma Wu ryeong lapor, menurut Bi geum Seon, pemilik busur Damul sudah membawa busur itu pergi. Geumwa tanya siapa dia, Ma wu ryeong menjawab, kau tahu orang itu dengan baik.

Pasukan Han bergerak menuju Gyeru. Mo Palmo memimpin sebagian pasukan Damul untuk mengubur bahan peledak di tanah. Jumong dan pasukan Damul menunggu pasukan Han lewat dan ketika Oh Yi lari dan lapor bahwa pasukan Han sudah dekat, Jumong berkata siap untuk menyerang.

Ketika pasukan Han lewat di dekat jebakan Jumong, Jumong dan pasukannya mulai menembak dengan panah berapi ke arah tanah dan saat pasukan Han kacau balau, Jumong dan pasukannya mulai menembaki mereka dengan anak panah dan menyerang dengan pedang. Pasukan Han mencoba mundur, Ju Mong mengejar mereka dan menembaki mereka dengan panah, satu demi satu. Keren juga si Jumong.

Song Yang akan berangkat meninggalkan Biryu dengan pasukan, tiba-tiba ia mendapat laporan bahwa pasukan Han yang sudah berangkat duluan, dihancurkan oleh Jumong dan pasukan Damul. Song Yang shock. Jumong dan pasukan Damul-nya tiba di Gyeru, dan disambut meriah oleh rakyat Gyeru. Yeon Tabal berkata Gyeru diselamatkan oleh Jumong dan pasukan Damul. Jumong berkata mulai sekarang, pasukan Damul dan Gyeru adalah satu.



Jumong tanya mengenai So Seono, ternyata So Seono pingsan. Jumong terlihat cemas. Sayong mengantarnya menemui So Seono. Sayong berkata pada So seono yang tidak sadar bahwa Pasukan Damul menyingkirkan pasukan Han dan sekarang Jumong ada di sini, So Seono harus membuka matanya.


Di Hyeonto, Yang jeong murka dan tanya pada Song Yang, apa yang dilakukannya ketika pasukan Han dibantai oleh Jumong. Song yang minta maaf, tapi Yang jeong tidak mau mendengar alasan Sang yong dan minta pertanggung jawaban Sang yong terhadap 2000 prajurit Han yang mati. Song Yang minta diberi kesempatan lagi. Yang Jeong berkata Han sudah berkorban terlalu banyak dan jika Song Yang tidak membalas kerugian ini maka mereka akan menyerang Biryu.



So dan pasukan Buyeo tiba di kaki gunung Bongae dan Naro lapor bahwa di Bongae hanya tinggal orang tua, wanita, dan anak2, semua pergi, bahkan para pengungsi juga tidak ada. Dae so murka. Naro tanya apa yang akan dilakukan Dae so. Dae So berkata mereka harus membunuh orang2 tua itu dan anak-anak juga, mereka harus membakar Bongae. Bubunno kecewa dan berkata mereka hanya orang tua dan anak2, tapi Dae so berkata suatu hari anak2 itu akan tumbuh menjadi pasukan Damul jadi mereka perlu dibasmi juga. Bubunno mencoba untuk bicara dengan Dae So, itu sangat kejam. Tapi Naro minta Bubunno diam saja dan ikut saja perintah Dae so.


Pasukan Damul yang tersisa bersiap untuk memindahkan orang tua dan anak2, pasukan Buyeo tiba dan mulai membantai semua yang tersisa. Bu Bunno melihat dengan perasaan muak saat Dae so dan tentaranya dengan kejam dan beringas membantai dan memenggal anak2 (pantes Dae So ngga punya anak, kualat dia..), orang tua, dan wanita, mereka dibutakan oleh kemarahan.

Geumwa beristirahat di istananya dan ingat apa yang dikatakan Ma Wuryeong mengenai pemilik busur Damul dan Geum Wa gelisah. Geumwa memerintahkan Song ju untuk mencari sisa2 catatan Joseon lama yang ada di Buyeo. Mendengar ini, Majin langsung lapor pada Yeong po bahwa Raja mencari catatan yang diambil Yeong Po. yeong Po heran mengapa tiba2 tertarik dengan catatan yang sudah berdebu yang sudah puluhan tahun di sana? Majin tidak tahu. Yeongpo minta Majin menemui Cheon dan mengambil kembali catatan itu. Tapi ternyata Cheon sudah meninggalkan Buyeo. Yeong po langsung menemui penjaga perpustakaan agar tidak berkata apapun kalau Yeong po pernah mengambil catatan itu.

Songju lapor pada Raja bahwa catatan itu tidak ditemukan. Geumwa berkata ia pernah melihat catatan itu beberapa dekade lalu dan penjaga berkata ia baru menjaga di sana 10 tahun lebih sedikit dan ia bahkan tidak tahu jika ada catatan seperti itu. Geumwa tanya apa Jumong mungkin pernah melihat catatan itu, dan penjaga lapor bahwa Jumong membaca segalanya saat ia ada di Buyeo.

Dae so kembali ke Buyeo dan lapor pada Raja bahwa Jumong memindahkan markasnya dan Raja tanya dimana? Dae so berkata ia belum tahu, lalu Bu deok Bul masuk dan lapor bahwa Jumong dan pasukan Damul sekarang bergabung dengan Gyeru menjadi satu kekuatan melawan Han. Geumwa minta Bu deok Bul segera menyiapkan sidang. Dalam sidang dewan, Bu Deok bul berkata pada Raja, bahwa sekarang jumong sangat kuat dengan persenjataan dari baja apalagi ditambah dukungan Gyeru yang menguasai perdagangan, maka pasukan Damul benar2 menakutkan. Dae so membenarkan dan berkata Jumong akan mendirikan negara baru di Jolbon dan Yeongpo bertanya apa ini akan menjadi ancaman besar untuk Buyeo.

Dae So mendesak Raja untuk mengatasi Jumong sebelum dia bisa mewujudkan rencananya. Mereka harus membantu Song Yang menyerang Gyeru. Para menteri ragu2, Bu yeo tidak dalam keadaan sanggup membantu siapapun dengan pasukan mereka, dan Geumwa memerintahkan Heuk Chi untuk mencari informasi apapun mengenai Jumong dan Gyeru segera.



Yoohwa dan yesoya mendengar bahwa Jumong meninggalkan Bongae dan bergabung dengan Gyeru. Yoohwa berkata pemimpin Gyeru So Seono adalah orang yang hebat dan pasti akan membantu Jumong mendirikan negaranya. Yesoya tanya kapan mereka akan meninggalkan Buyeo. Yoo Hwa berkata tunggu sebentar lagi. Yesoya pergi keluar dan dayangnya berkata ia cemas karena Jumong pergi ke Gyeru, karena dulu Jumong dan Soseono punya hubungan istimewa, apalagi sekarang suami So Seono sudah meninggal. Ini semua menggelisahkan.


Yesoya tanya, "Apa kau cemas Jumong akan melupakan aku? jangan cemas, karena Jumong selalu hidup dalam hatiku." Tapi wajah Ye Soya terlihat murung.

Di gyeru, SorRyeong tanya apa Jumong puas dengan lingkungan barunya. Jumong berkata masih banyak yang harus dicapainya. Anak bintang tanya apa Jumong akan perang dengan Biryu, Jumong menjawab jika perlu maka ia akan perang. Anak bintang berkata Biryu adalah salah satu suku yang harus dirangkul tanpa pertumpahan darah. Jumong tanya apa ada cara untuk melakukan itu, dan Sor ryeong yakin ada caranya.

Jaesa masuk dan ia berkata jenderal yang terluka dari gunung Bongae tiba. Jenderal itu lapor bahwa mereka baru akan memindahkan orang tua dan anak2 ketika Daeso tiba dan membunuh mereka semua. Jenderal itu berkata anak2 mohon agar tidak dibunuh tapi semua dibantai oleh pasukan Buyeo sampai mati. Oh yi, Ma Ri, dan Hyeop Bo menangis dan murka, mereka minta agar Jumong segera mengirim mereka untuk membunuh Dae So. Jumong mencoba tenang dan berkata agar membawa jenderal yang luka itu untuk diobati. Jumong berkata pada ketiga anak buahnya, mereka harus fokus mendirikan negara mereka dan harus mengendalikan amarah mereka kali ini. Chan soo datang dan lapor bahwa So Seono sudah sadar.

So Seono tanya pada ayahnya apa yang terjadi. Yeontabal berkata tidak ada yang harus dicemaskan lagi, Jumong sudah menyingkirkan tentara Han dan mereka tinggal membuat Song Yang berlutut dan So Seono harus segera pulih. Jumong masuk dengan sayong, So seono berusaha duduk, Jumong minta So Seono berbaring saja. So seono berkata ia tidak tahu bagaimana membalas kebaikan mereka. Jumong berkata membalas apa, ia hanya mendesak So Seono agar segera pulih, banyak yang akan ia capai bersama So Seono.

Tuan Cheon tiba dari Buyeo dan memberikan catatan Joseon lama itu pada Jumong. Jumong melihatnya dan berkata bahwa mulai sekarang sejarah Joseon tua akan dilanjutkan oleh pasukan Damul. Jumong berterima kasih. Jumong kemudian bicara pribadi dengan Cheon dan tanya apa sudah mengirim surat pada Yoohwa. Cheon menjawab sudah, dan mereka baik2 saja hanya dijaga oleh pengawal.

Di Jolbon, Songyang berkata mereka tidak bisa mengharapkan bantuan Hyeonto dan Yang Jeong lagi. Song Yang minta para kepala suku memberi upeti dan mereka mengeluh dan berkata mereka sudah susah payah untuk upeti waktu lalu, tapi Song Yang membentak dan berkata mereka akan mendapatkan barang mereka kembali setelah menyerang Gyeru dan mengingatkan mereka jika tidak memberikan upeti, mereka akan dibunuh duluan sebelum mereka menyerang Gyeru.

Di Buyeo, Ratu memuji menteri Jaeboo karena sudah mendidik putrinya dengan begitu baik, menteri Jaeboo hanya berkata putrinya masih muda dan masih banyak yang harus dipelajari. Daeso datang dan Ratu mengenalkan Daeso dengan putri menteri Jaeboo. Gadis itu mengenalkan diri, namanya Ga hee. Ratu berkata agar Dae So setuju untuk mengambil Ga hee sebagai selirnya segera demi keturunan takhta Buyeo. Daeso setuju saja tapi harus menunggu sampai Buyeo keluar dari krisis sebelum mengadakan pernikahan.

Seolran berkata pada Dae so ia dengar dae So bertemu dengan putri menteri Jaeboo. Dae So diam saja. Seolran berkata tidak perlu mencemaskan dirinya, Dae So minta maaf dan berkata ia tidak bisa menolak keinginan Ratu untuk meneruskan garis keturunan. Seolran diam saja.

Haochen tanya apa Seolran baik2 saja. Seolran berkata ia tidak punya pilihan karena ia mandul dan ia bersumpah akan membalas semua kebencian yang sudah diberikan Buyeo dalam hatinya jika ia menjadi Ratu kelak.

Raja Geumwa mengumpulkan anak buahnya dan berkata sebelum Damul mengahancurkan Buyeo, mereka akan menyerang Jumong dan Damul lebih dahulu. Budeok Bul memberi selamat pada Geumwa atas keputusannya, Menteri Jaeboo menanyakan apa strategi Raja. Raja berkata Song yang ada dalam krisis, mereka akan meminta bantuan Jolbon. Daeso berkata ide bagus dan ia minta ijin memimpin pasukan. Raja memerintah Heukchi menyiapkan 2000 prajurit dan DaeSo yang memimpin.

Jumong melihat catatan Joseon lama dan So seono datang menemui Jumong. Jumong tanya apa So Seono sudah sehat untuk berjalan. So Seono berkata ia tidak apa2. So Seono tanya apa gulungan bambu itu, Jumong berkata itu adalah catatan mengenai Joseon lama. Bukankah itu sudah lama hilang? Jumong mengeluarkan peta Joseon lama yang terbentang sangat luas. So Seono berkata, "Aku pernah mendengar joseon lama itu wilayahnya sangat luas tapi aku tidak pernah menyangka seluas ini." jumong berkata Damul dan Gyeru akan meng-klaim teritori yang luas ini dan itulah alasan mengapa ia datang ke Gyeru.



Di istana Buyeo, Ye Soya dan pelayannya membawa makanan dan anggur untuk pengawal di luar kediaman Yoohwa. Penjaga berterima kasih pada Ye Soya tapi anggur terlarang di Buyeo. Yesoya berkata tidak apa2, mereka tidak perlu minum anggur jika memang tidak boleh. Beberapa saat kemudian, pelayan masuk dan berkata penjaga sudah pingsan semua. Yoo Hwa bergegas dengan pelayan dan bungkusannya. Yoo Hwa menemui Yesoya yang sudah menunggu dengan Yu Ri. Yoo Hwa berkata mereka harus cepat. Ketiganya dan pelayan melarikan diri dari istana Buyeo. Mereka menyuap penjaga istana. Setelah mereka di luar, mereka segera berganti pakaian. Song ju mengunjungi kediaman Yoo Hwa dan menemukan gulungan bambu yang ditinggalkan Yoo hwa.


Song ju membawanya pada Raja, dan berkata Lady Yoo Hwa dan Ye Soya menghilang dan mereka pasti melarikan diri. Geumwa membuka gulungan bambu itu dan membaca surat Yoo Hwa. Yoo hwa minta maaf, ia sudah mencoba untuk membayar hutang yang dimilikinya pada Geumwa, tapi saat Geumwa membuat Ye Soya dan Yu ri menjadi tahanan rumah, takdir mereka sudah berakhir. Terakhir, Yoo Hwa minta maaf. Geumwa murka, ia memerintah Songju untuk menutup semua jalan menuju Gyeru untuk menangkap mereka.

Di tengah kegelapan malam, Lady Yoo Hwa, Ye Soya, dan Yu Ri (kelak akan menjadi Raja ke-2 Goguryeo) dan juga pelayan mereka melarikan diri dan mereka dikejar oleh Naro dan pasukan berkuda.

Jumong 59
Jumong 58
Jumong 57
Jumong 56
Jumong 51-55
Jumong 46-50
Jumong 41-45
Jumong 36-40
Jumong 31-35
Jumong 26-30
Jumong 21-25
Jumong 16-20
Jumong 11-15
Jumong 6-10
Jumong 1-5
Jumong

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.