Monday, June 27, 2011

Sinopsis Lie To Me episode 12

Ki Joon mengantar Ah Jung kembali ke kamarnya, Ah Jung naik ke tangga dan mengucapkan selamat tidur lalu pergi ke kamarnya.

Ki Joon berkata agar Ah Jung tidur nyenyak dan akan membangunkan Ah Jung besok.
Ah Jung jalan keluar ke balkon menunggu Ki Joon.

Ki Joon sudah melepas jas dan jalan ke balkon. Keduanya saling memandang dan tersenyum. Ah Jung jadi malu dan masuk ke dalam. Ah Jung duduk sambil senyum2 sendiri.

So Ran memandangi cincin-nya di dekat kolam dan Jae Bum muncul, ia memanggil nama So Ran dan lari ke arah So Ran sampai hampir terpeleset.
So Ran menolak dipeluk Jae Bum dan mendorongnya ke kolam. Jae Bum pura-pura tenggelam.

So Ran panik dan minta Jae Bum keluar dari kolam. Jae Bum akhirnya berdiri di kolam dan minta maaf, ia mohon agar So Ran tidak meninggalkannya. So Ran heran, darimana Jae Bum tahu kalau dia ada disini.
Jae Bum berkata kalau Ah Jung yang mengatakan-nya.

So Ran marah, Ah Jung, Ah Jung, Ah Jung! apa kau tanya Ah Jung lagi?
Jae Bum tidak tahu apa yang harus ia lakukan, sampai berpikir untuk terjun dari atas jembatan sungai Han dan menulis surat bunuh diri, agar disiarkan di TV dan So Ran melihatnya.

So Ran tanya apa Jae Bum benar2 cemas dan ingin mati. Jae Bum tidak bisa hidup tanpa So Ran. Jae Bum minta So Ran mendekat dan Jae Bum menariknya masuk ke dalam kolam. Keduanya berpelukan sambil menangis.

Paginya, Jae Bum keluar dari kamar dan So Ran menyiapkan sarapan. Jae Bum tanya apa setelan-nya sudah kering, karena dia hanya membawa baju itu.

So Ran tersenyum dan mengambilkan setelan baru, ia membelinya. Jae Bum berkata So Ran juga harus beli untuk dirinya sendiri. So Ran membenarkan, ia memang sudah beli baju.
So Ran minta Jae Bum melepas jubahnya. Jae Bum heran, lagi? hehehe...
So Ran : Apa maksudmu lagi? kita harus pergi.

Ki Joon juga mengantar Ah jung pulang dengan limonya ke bandara. Yoon Ju melihat kemesraan keduanya dan tampak terluka.
Yoon Ju masuk ke kamarnya dan teringat lagi saat Ki Joon akan mencium Ah jung semalam.

Ki Joon mengantar Ah Jung sampai Seoul dan mengajak ketemu lagi. Ah Jung setuju dan keduanya sepakat bertemu sekitar pk 7:20 malam.
Ki Joon tersenyum senang dan Ah Jung geli.

Ah Jung masuk ke rumah dan berseru, aku pulang! Ayahnya tanya apa pekerjaan-nya beres. Ah Jung berkata sepertinya berjalan baik, tapi tetap harus menunggu hasilnya.

Prof Gong percaya kalau Ah Jung punya bakat. Ah Jung berkata ia lapar, lalu heran melihat makanan satu meja penuh. Siapa yang membuat ini? Ayah?
Ah Jung mencicipi Jap Chee dan berkata enak. Ah Jung ingin tahu siapa yang masak, tapi ayahnya hanya berkata ada orang yang memberikan semua makanan ini.

Ah jung berkata masakan-nya enak, meskipun Ah Jung tidak tahu siapa yang memasaknya. Ah Jung masuk ke kamarnya dan main dengan boneka monyet-nya, aigoo..apa kau baik-baik saja?
Yoon Ju telp dan ingin bertemu Ah Jung. Yoon Ju ada di dekat rumah Ah Jung sekarang.

Ah Jung menemui Yoon Ju di bar dan Yoon Ju menawarkan alkohol.
Yoon Ju berkata kalau dia juga ke Jeju dan mengaku telah melihat Ki Joon dan Ah Jung.

Yoon Ju : Ya, aku melihat kalian berdua, tapi untuk satu alasan aku tidak bisa mendekati kalian.
Yoon Ju ingin pendapat Ah Jung, bagaimana menurut Ah Jung, dia dan Ki Joon membatalkan pertunangan tapi Ah Jung menikah dengan Ki Joon setelah satu kebohongan.

Yoon Ju berkata meskipun ia tunangan dengan Ki Joon, tapi tidak berjalan dengan baik karena satu alasan yang membuatku tidak berdaya.

Ah jung bingung, apa...

Yoon Ju langsung mengatakan kalau ini karena Sang Hee. Waktu itu Sang hee juga menyukaiku dan Ki Joon minta pertunangan dibatalkan karena Sang Hee. Hanya untuk sementara waktu.
Ah Jung : Aku pikir aku tidak harus mendengarkan ini.

Yoon Ju : Oppa adalah cinta pertamaku. Orang yang kupikir akan menjadi milikku sampai aku mati, perasaan kehilangan orang itu karena orang lain..
Ah jung ..apa kau mengerti perasaan seperti itu?

Ah Jung jelas mengerti, persis apa yang pernah terjadi pada dirinya dulu.
Ah Jung berkata ia mengerti sedikit dan ia harus pergi lebih dulu.

Myung Jin, Ki Joon dan para direksi mengadakan pertemuan dengan Tuan Chen.
Myung Jin berkata ia percaya semua persetujuan sudah diselesaikan dan ia janji atas nama perusahaan mereka untuk membangun hotel kelas dunia di Cina.

Tiba-tiba Ki Joon ingin mengatakan sesuatu pada Tuan Chen. ia berdiri dan membungkuk, pertama-tama, saya benar2 minta maaf.
Ki Joon : Saya tidak dengan sengaja ingin menipu anda. Saya...tidak menikah.

Tuan Chen bingung, apa maksudmu?

Ki Joon mengaku kalau ia berbohong sudah menikah demi mendapatkan kesan baik dari Tuan Chen, saya minta maaf karena untuk mempertahankan bisnis yang sehat, saya harus mengatakan yang sebenarnya pada anda.
Ki Joon : Saya ingin semuanya jujur dan transparan, saya minta maaf.

Tuan Chen marah : Kau bohong padaku?

Ki Joon : Saya harus berbohong padamu dan ini adalah hal yang tidak dapat dimaafkan, ini adalah kesalahan saya. Tapi rencana bisnis perusahaan kami bukanlah kebohongan. Kumohon percayalah pada saya.

Tuan Chen tampak kecewa, kenapa kau baru mengatakan ini sekarang?
Ki Joon : Saya sudah berbohong, dan ini adalah hukumanku.

Tuan Chen berdiri dan bergegas pergi bersama rombongannya. Wajah bibi Myung Jin terlihat sangat marah.

Bibi Myung Jin murka! Ia teriak2 pada Ki Joon, apa kau gila? Apa kau sudah kehilangan akal? Sebelum kontrak ditandatangani, kau melakukan ini?!
Ki Joon minta maaf.

Bibi Myung Jin : Kenapa? kenapa kau bohong padaku dan memilih untuk jujur saat ini? Jika kau bohong, kau seharusnya bohong sampai akhir. Kenapa kau harus mengaku sekarang dan minta maaf?

Ki Joon : Aku minta maaf, aku akan bertanggung jawab penuh.

Myung Jin : Tanggung jawab? tanggung jawab? ha! jika kau tidak bisa membuat Presdir Chen tanda tangan kontrak pada pertemuan Dewan Direksi berikutnya, aku akan mengatakan pada mereka kalau aku tidak akan memberikan hotel ini padamu!

Ah Jung di kantornya dan mendapat banyak pujian dari boss. Kepala Bagian memuji Ah Jung. Ah Jung berkata ia hanya mengatakan kejujuran pada para juri.
Lalu seorang rekan Ah jung berkata ada proyek lagi, yaitu mempromosikan musik tradisional Korea dan ia perlu bantuan. Bossnya langsung menunjuk Ah jung. Petugas Gong adalah ahlinya!

Boss : Petugas Gong, coba selamatkan program ini, ok?

Ah Jung akhirnya selesai kerja dan Ki Joon muncul sambil membunyikan klakson sambil tersenyum.

Ki Joon : Kenapa kau kerja sampai larut?

Ah Jung : Karena aku PNS, apa aku harus pulang kerja tepat waktu? Untuk orang yang menjalankan usaha, kenapa kau pulang awal?
Ki Joon : Awal? Aku sangat merindukanmu sampai aku pikir aku akan mati.

Ah Jung menunjukkan tugas barunya. Ki Joon tahu Ah Jung mendapatkan tugas ini karena tidak ada rekannya yang mau melakukannya.
Ah Jung : Kepala Bagian sudah memberikan penghargaan atas pekerjaanku di Jeju.

Ki Joon : Kau sudah melakukan semua pekerjaan dept kebudayaan.
Ah Jung heran, kita mau kemana? Ki Joon berkata kalau Sang Hee ingin ketemu mereka.
Ah jung : Sang Hee?

Suk Bong, Ae Kyung, Sang Hee dan Jadu ada di cafe. Ki Joon dan Ah Jung tiba bersama.
Sang Hee kaget. Ki Joon memberi salam pada Suk Bong.

Suk Bong langsung berdiri, ah lihat siapa yang datang!

Suk Bong mengenalkan Ki Joon, ini Kakak Sang Hee, Presiden Hyun dan ini adalah pemilik cafe, Shin Ae Kyung.
Ae Kyung memberi salam dan terpesona dengan Ki Joon, dia tampan sekali..
Suk Bong : Kau tidak perlu mengatakan itu.

Sang hee heran, kenapa kalian datang bersama? Sang Hee minta mereka duduk. Ki Joon heran, kau kenapa? Apa kau belum pernah dengar seorang suami harus mengikuti istrinya?
Ah Jung malu, mengapa kau mengatakan itu?
Ki Joon : Apa yang kulakukan?

Ki Joon ke Suk Bong : Hyungnim, apa kau tidak punya makanan enak? Suk Bong menyajikan wafelnya, ini aku baru saja membuatnya.
Suk Bong minta Ki Joon memberi komentar setelah makan, boss kami tidak mau memakannya.

Ah Jung mengambil sepotong dan menggigitnya, enak. Lalu menyuapi Ki Joon. Ki Joon menggigit wafel Ah jung dan memuji rasanya, Hyungnim, keahlian memasakmu benar2 luar biasa!

Suk Bong ke Ae Kyung, lihat? orang2 menyukai masakanku.
Sang Hee tampak tidak percaya dengan pemandangan di depan-nya.

Ki Joon menyuapi Ah Jung, keduanya tampak mesra. Ja du kelihatan iri. Suk Bong dan Ae Kyung terus saja bicara dan tidak menyadari kehadiran Yoon Ju.

Yoon Ju kaget melihat apa yang terjadi di dalam dan langsung pergi.

Sang Hee melihat Yoon Ju, ia langsung mengejarnya.
Yoon Ju berdiri diluar dan Sang Hee mendekatinya, kau pasti sangat terkejut.

Yoon Ju berkata tidak dan pergi.
Sang hee menahan tangan Yoon Ju dan mengajak minum, Yoon Ju menolak.

Sang Hee : Di awal pacaran, sepasang kekasih akan bergandengan tangan. Saat salah satu melepaskan tangan pasangan-nya, sepertinya hubungan itu berakhir.
Yoon Ju : Maksudmu aku satu2nya yang berpegangan tangan?

Yoon Ju berkata ini membuatnya sakit hati. Sang Hee berkata ia benci mengatakan ini, tapi sepertinya...kau harus melepaskan kakak-ku.
Yoon Ju pergi.

Sang Hee duduk di studionya dan minum soju, ia mabuk. Sang Hee menendang kuda2 lukisan Ah jung dan bicara sendiri, lihatlah aku sekali saja..

Suk Bong masuk dan kaget, ini jam berapa? kenapa kau minum banyak sekali?

Suk Bong membantu Sang Hee berdiri. Sang Hee menangis, apa yang harus kulakukan?
Suk Bong hanya menghela nafas, orang yang kau maksud adalah Ah Jung, ya kan?

Sang Hee minta Suk Bong memukulnya, sekali saja.
Suk Bong : Dasar gila...mengapa kau ingin aku memukulmu?

So Ran bertemu dengan tiga temannya dan berkata kalau sekarang hubungan-nya dengan Jae Bum seperti bulan madu. Lalu So Ran berkata kalau Ah Jung pura-pura menikah dengan Ki Joon karena marah pada So Ran yang merebut Jae Bum, ini benar.

So Ran juga berkata kalau Ah jung sudah punya orang yang ia suka, dan orang itu Ki joon.

Tapi, kata So Ran, Ki Joon punya wanita lain. So Ran berkata ia tidak akan belajar ke LN.

Ah Jung mulai sibuk dengan proyek barunya, memperkenalkan musik tradisional Korea. Ia memimpin rapat, mengatur spanduk dan poster2, mengecek auditorium, lighting, sampai mengurus promosi dan penjualan tiket di website. Ah Jung sibuk sekali.

Yoon Ju menunggu Ki joon di tepi Sungai Han. Ki Joon datang dan tanya ada apa. Yoon Ju merindukan Ki Joon.
Ki Joon minta Yoon Ju segera mengakhiri perasaan-nya, tapi Yoon Ju tidak bisa.

Yoon Ju berkata ia bertemu Ah Jung dan mengatakan semua perasaan-nya. Yoon Ju percaya Ah Jung akan mengerti.

Ki Joon : Yoon Ju, sebelumnya aku tidak pernah percaya hal-hal seperti takdir. Tapi, aku berubah pikiran. Kadangkala kita jatuh cinta dengan seseorang yang seharusnya tidak kita cintai.
Atau putus dengan seseorang yang tidak seharusnya. Saat itu, putus denganmu adalah takdirku. Sama sepertimu, aku juga merasakan masa susah tapi aku menerimanya dan sekarang giliranmu.

Yoon Ju : Oppa!
Ki Joon : Aku mencintai Gong Ah Jung. Seperti katamu, aku tidak ingin jadi pengecut lagi. Apapun yang kau katakan, telingaku tidak bisa mendengarnya. Di mataku...aku tidak bisa melihatmu.
Ki Joon jalan pergi.

Ki Joon telp Ah Jung dan mengajak bertemu. Ki Joon dan Ah Jung jalan sambil bergandengan tangan di dekat bangku mereka dan Ki Joon tanya apa yang dibicarakan Ah jung saat bertemu Yoon Ju.

Ah Jung tidak mau mengatakan karena tidak akan ada yang berubah, hanya dia semakin mengerti tentang Yoon Ju sedikit. Seperti saat So Ran menyakitiku dulu dan aku menyakiti Yoon Ju saat ini.
Ah Jung merasa bersalah awalnya lalu ia bisa mengerti dan hatinya sakit.

Ki Joon : Apa kau sudah baik-baik saja sekarang?
Ah Jung mengangguk.

Ki Joon ingin, mulai sekarang apapun yang terjadi, Ah jung harus mengatakan segalanya padanya. Kau sarapan atau kelaparan, apa makanan kecilmu, apa kau senang atau sedih, atau kau mengubah gaya rambutmu, berapa kali kau mencuci tanganmu dalam sehari, aku ingin tahu tentang segalanya.

Ki Joon : Jadi katakan padaku segalanya yang terjadi padamu.
Ki Joon meraih tangan Ah jung dan menggenggamnya, aku tidak akan membiarkanmu merasa sakit lagi sendirian, tidak akan pernah.

Ah Jung heran dan merasa Ki joon semakin berbeda. Ki Joon memeluk Ah Jung dengan erat.

Ah Jung tersenyum : Apa kau mencemaskanku? Itukah sebabnya kau datang? Atau apa kau datang hanya untuk memelukku?

Ki Joon tersenyum dan melepaskan diri. Ah Jung tersenyum pada Ki Joon dan balas memeluknya dengan hangat.

Hoon masuk ke kantor Ki Joon dan heran melihat bossnya bercukur lagi, padahal tadi pagi sudah cukur.
Ki joon : Apa sudah bersih?

Hoon : Apa kau akan pergi kencan buta? Jika terlalu bersih, wanita tidak akan menyukainya.
Ki Joon tanya tentang mobilnya dan Park hoon berkata sudah siap, sudah dibersihkan dan dilap. Hoon tetap heran, Presiden mau kemana?
Rahasia, kata Ki Joon.

Ki Joon menelepon Ah Jung dan tanya apa Ah Jung masih kerja. Ah Jung ada di rumah dan berkata ia masih kerja, banyak pekerjaan yang tertunda karena sering jalan dengan Ki Joon.
Ki Joon minta Ah Jung segera pulang kalau capai.

Bel berbunyi dan Ah jung membukakan pintu. Ia kaget karena Hyun Ki Joon sudah berdiri di depan pintu rumahnya. Ah Jung berusaha menghalangi Ki Joon masuk dan memintanya pergi.
Ki Joon justru teriak, apa Ayahmu ada?
Ah Jung panik, apa yang kau lakukan?

Prof Gong muncul dan heran, ada apa? Ah Jung tidak bisa apa-apa dan Ki Joon membungkuk, apa kabar?

Prof Gong dan Ki Joon duduk berhadapan. Ah Jung gelisah dan menyiapkan soju serta snack.
Ayah menuangkan soju, silakan minum.
Ki Joon menerima dengan hormat, Ya Paman.

Ayah langsung menuduh Ki Joon, kau si bunga ceri itu kan?
Ki Joon heran, apa?
Ayah Ah Jung : Apa kau tahu seperti apa saat Ah jung menangis waktu dia lihat bunga ceri berguguran?
Ah Jung kaget, Ayah!

Lalu mereka tanding minum. Ada apa dengan orang Korea ini haha..ketemu calon menantu pasti kuat2an minum.
Ayah Ah Jung terus memaksa Ki Joon minum, sambil ngomel, dasar pencuri...maksudnya, Ki Joon sudah mengambil Ah Jung-nya. Sampai Ki Joon tersedak.

Ayah : Apa dia bercahaya?
Ki Joon : Apa?
Ayah : Aku tanya apa Ah jung-ku bercahaya?
Ki Joon : Dia seperti Polaris, reinkarnasi bintang jatuh..hahaha..

Semakin lama, soju yang dituang semakin banyak dan puncaknya mereka pakai baskom!

Ayah Ah Jung menghabiskan sojunya, Ah jung tampak ngeri. Setelah habis, Ayah Ah Jung langsung pingsan.

Ki Joon juga menghabiskan bagiannya dan setelah itu seperti akan muntah, lalu ia juga pingsan. Ah Jung langsung merangkul Ki Joon dan tampak tidak percaya dengan apa yang mereka lakukan.

Ah Jung membaringkan Ki Joon di tempat tidurnya. Ki Joon gelisah dan berguman, ayah...aku tidak mabuk! Aku belum mabuk!

Ah Jung melepaskan dasi Ki Joon dan Ki Joon menarik tangan Ah Jung. Ah Jung membungkuk dan mencium pipi Ki Joon.
Ki Joon terus memegang tangan Ah Jung. Ah Jung mengambil bonekanya dan meletakkan-nya di pelukan Ki Joon. Ah jung disini, ini Ah Jung.
Ki Joon memeluk boneka itu sambil berkata, Ah jung!

Ah Jung geli dan memandangi Ki Joon, ia membelai bulu mata Ki Joon.

Paginya, Ki Joon masih tidur sambil memeluk boneka.

Prof Gong dan Ah Jung berdiri memandangi Ki Joon. Ayah tanya, apa yang kau suka darinya?
Ah Jung : Dia tampan! alisnya tidak setebal ayah..
Ayah : Tapi dia punya rambut lebih banyak dariku..tapi tetap tidak bisa.

Ah Jung berkata Ki Joon tinggi. Ayahnya mencibir, apa gunanya tubuh tinggi? Hanya digunakan untuk pegangan di bis.
Ah Jung : Dia tidak naik bis.

Ayah Ah Jung langsung membangunkan Ki Joon. Ah Jung mendorong Ayahnya keluar dari kamar.

Ki Joon bangun juga dan sarapan bersama Ah Jung juga Prof Gong. Ah Jung memuji ayahnya, Ayah yang terbaik, terima kasih untuk makanan-nya.
Ayah berkata ke Ki Joon, aku menang.

Prof Gong berkata saat minum semalam, Ki Joon pingsan lebih dulu, jadinya dia menang. Ki Joon tidak terima, aku melihat yang pingsan lebih dulu adalah ayah, baru aku.
Prof Gong tetap berkata kalau dia menang karena sadar lebih dulu. Keduanya tidak ada yang mau mengalah.

Ah Jung minta keduanya makan saja. Kalian semua menang.
Prof Gong berkata dia adalah pengacara, dan tidak suka ambiguitas/keadaan yang tidak pasti.

Ki Joon berkata kalau ahli hukum tidak boleh seperti ini. Kau harus mengatakan dengan jelas.
Ah Jung kesal dan teriak : Ah tolong hentikan!

Ki Joon masuk kantor dan Hoon langsung komen, bau alkohol...kau minum berapa banyak?
Ki Joon tidak menjawab, ia justru tanya apa kau sudah memeriksa yang kuperintahkan?

Hoon menjelaskan kalau penjualan tiket sangat rendah, baru 5%-nya dan meskipun itu tiket gratis, orang masih belum tentu datang.
Ki Joon mendelik ke arah Hoon. Hoon buru2 berkata kalau acaranya sebenarnya bagus, hanya terlalu tradisional.

Ki Joon : Tradisional? apa untungnya melakukan sesuatu yang sudah diketahui semua orang? Kau harus punya keberanian untuk melakukan apa yang tidak berani dilakukan orang lain.
Hoon jadi bingung, kenapa..kenapa kau marah padaku Presiden?
Ki Joon : Karena nada suaramu..tidak enak didengar.

Telp Ki Joon berdering, dari Manager Park. Ia mengatakan kalau pihak Presdir Chen mulai aneh. Mata-mataku di Great Hotel sudah lapor kalau mereka mulai kontak dengan Presdir Chen.
Park : Sepertinya mereka sangat aktif untuk kerjasama.
Ki Joon mengerti dan menutup telp. Ia bicara sendiri, meskipun aku sudah menduganya tapi aku tidak mengira akan secepat ini.

Ah Jung dan rekan-rekannya mengecek penjualan tiket dan mereka senang karena penjualan tiket mulai naik.
Ah Jung : Tapi penjualan-nya masih 5%!
Rekan Ah Jung berkata kalau petugas Park yang bertanggung jawab atas penjualan tiket, tapi Ah Jung sudah kerja keras.
Ayo semangat! semangat! mereka saling memberi tos.

Bibi Myung Jin bertemu dengan orang tua Yoon Ju. Bibi memuji anggota konggres Park dan berkata ia iri pada Ny. Seo.
Ibu Yoon ju berkata asal suami dan putrinya bahagia, ia juga sangat bahagia.

Bibi Myung Jin berkata Yoon Ju akan lebih bahagia di masa depan. Tuan Park mendengar kerjasama Chen dan Ki Joon, Ki Joon pasti sibuk sekali, alangkah bagus kalau dia juga disini.
Myung Jin : Situasi ini memerlukan bantuan Anggota Dewan Park.
Park : Ah aku mengerti.

Bibi Myung Jin menemui Ki Joon dan berkata ia mendengar Tuan Chen bertemu pihak Great Hotel.
Ki Joon berkata ia juga menerima laporan mengenai itu.

Myung Jin : Lalu apa yang akan kau lakukan? apa kau hanya akan melihatnya dari pinggir saja? Duduk dan melihat saja?
Meskipun kau bilang kau akan bertanggung jawab, bukankah kau seharusnya punya rencana?

Ki Joon ingin mengubah perencanaan-nya dan mencari investasi dari perusahaan lain.
Bibi Myung Jin : Kau juga tahu, kalau untuk memasuki pasar Cina, satu-satunya cara adalah kerjasama dengan Presdir Chen. Tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan mencari investor lain.

Ki Joon : Aku tahu itu.
Myung Jin : Jadi, hari ini aku, Ny. Seo dan Anggota Dewan Park makan siang bersama dan Anggota dewan Park tinggal di Cina selama ini, kau tahu ini kan?
Saat Anggota dewan Park tinggal di Cina, ia sudah membantu Presdir Chen melakukan ekspansi di Korea.

Ki Joon : Jadi...
Myung Jin : Kau dan Yoon Ju..
Ki Joon memotongnya, bibi, kau berharap kalau aku akan bersama dengan Yoon Ju, siapa yang memintanya ikut serta? Apa kau ingin aku mulai lagi bersamanya?

Myung Jin berkata, ia tidak peduli Ki Joon akan kencan, menikah atau putus dengan Yoon Ju. Tidak ada hubungan-nya denganku. Aku ini pengusaha, paling tidak sekarang, disaat seperti ini, apapun yang terjadi, kita harus bisa menahan anggota dewan Park.

Myung Jin : Anggota dewan Park adalah cara terakhir untuk membuat Presdir Chen mengubah pendirian-nya.

Ibu Yoon Ju pulang dan mencari putrinya, ia heran melihat Yoon Ju terbaring di sofa, Yoon Ju, kenapa tidur disini?
Ny. Seo membangunkan Yoon Ju dan kaget karena Yoon Ju tidak bergerak. Omo! Yoon Ju!

Ny. Seo membawa Yoon Ju ke RS dan Tuan Park datang, ternyata Yoon Ju stress dan kelelahan. Dokter minta Yoon Ju minum obat dan istirahat cukup.

Manager Park menemui Ki Joon dan berkata kalau orang mendengar alasan Tuan Chen kerjasama dengan Great Hotel.
Ki Joon minta Park berhenti, bagaimanapun aku akan menyelesaikan ini.

Park ingin tahu bagaimana caranya.
Ki Joon : Masih ada waktu. Kalian berdua bisa pergi.

Ah Jung mengirim sms ke Ki Joon, ia mengingatkan Ki Joon untuk makan.

Tidak lama, Bibi Myung Jin telp dan berkata kalau Yoon Ju masuk RS, Ki Joon harus menjenguk Yoon Ju sekarang apapun yang terjadi.

Ki Joon pergi ke RS dan menjenguk Yoon Ju. Ia menghela nafas dan menyelimuti Yoon Ju, jangan sakit.

Ki joon jalan pergi dan Yoon Ju tidur sambil menangis.

Ki Joon pergi menemui Ah Jung.

Ah Jung siap melakukan promosi dan ia mengenakan hanbok pink. Benar-benar cantik. Ah Jung melongok keluar dan melihat beberapa orang diluar.
Ah Jung masuk ke dalam dan tanya apa akan ada banyak penonton, karena tiketnya terjual habis.

Salah satu panitia berkata mereka harus segera keluar ke panggung. Ah Jung mengerti dan siap2.

Pemusik itu keluar dan menyapa penonton, hanya ada belasan orang dan Hyun Ki Joon duduk di deretan bagian tengah.

Pria itu berterima kasih atas kehadiran semuanya dan mengenalkan Ah Jung. Saya perkenalkan pendukung utama untuk pertunjukan musik tradisional Korea, petugas dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Gong Ah Jung.

Ah Jung keluar dan pidato, halo semua, saya Gong Ah Jung. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sejak setahun lalu untuk mempromosikan musik tradisional kita. Ini adalah pertunjukan pertama yang kita lakukan. (ah..harusnya lihat angklung atau sasando kita, pasti melongo mereka hahaha)

Ah Jung menyelesaikan pidatonya dan Hyun Ki Joon tepuk tangan paling keras. Ah Jung curiga melihatnya.

Setelah pertunjukan, Ah Jung menemui Ki Joon. Ia duduk di luar sambil membawa bunga. Ki Joon berdiri dan memuji Ah Jung, hebat! kau melakukan dengan baik.
Ah jung : Apa yang kau lakukan?
Ki Joon heran, ada apa?

Ah Jung tanya berapa tiket yang sudah dibeli Ki Joon. Sedikit kata Ki Joon.
Ah jung : Berapa ? 50?
Ki Joon : Tidak.

Ah jung semakin menaikkan jumlahnya, 100? 300? 500? dan Ki Joon semakin terdiam. Ah Jung tidak percaya, bagaimana kau bisa melakukan ini?
Ah Jung kesal, apa kau ingin membuatku tampak bodoh?

Ah Jung jalan pergi tapi Ki Joon menahan-nya, tunggu, karena rencana ini sudah disiapkan dengan baik aku pikir banyak yang akan menyaksikan-nya. Jadi aku membeli tiket dan membagikannya pada banyak orang.

Ki Joon juga tidak percaya kenapa tidak ada yang datang. Benar-benar tidak setia.

Ah Jung tidak percaya ini terjadi, aku masih berpikir aku melakukannya dengan kemampuanku sendiri dan aku sangat senang.
Sebelum aku naik panggung, hatiku berdebar keras, bagaimana kau bisa membuatku terlihat bodoh?

Ki Joon tampak bersalah dan berkata kalau ia pikir jika tiketnya terjual habis maka Ah jung akan senang, jadi dia membeli semuanya.
Ah jung menggelengkan kepala, aku tidak percaya ini..Ah jung jalan masuk tanpa mengambil bunga dari Ki Joon.

Ah Jung jalan pulang dan duduk di bangku spesialnya. Tiba-tiba ada lampu dipohon-pohon sekitar Ah jung.
Ah jung senang sekali dan kagum. Lalu lampu itu padam. Ah Jung bingung dan saat menoleh ke belakang, ternyata Ki joon masih sibuk membetulkan sambungan kabelnya. Ah Jung kaget.

Ki Joon juga kaget dan tersenyum bloon, kau terkejut, ya kan? Aku lega. Aku cemas kau tidak akan terkejut.

Ki Joon minta maaf, tentang tiket itu..aku tidak tahu bagaimana cara melakukannya dan karena kau sudah kerja keras. Aku tidak ingin kau kecewa. Aku minta maaf.
Ah Jung diam saja dan Ki Joon duduk di sampingnya. Aku pikir aku akan belajar satu demi satu, bagaimana menyenangkanmu.

Ah Jung tersenyum dan Ki joon tanya, cantik kan lampunya?

Ah Jung menyandarkan kepala ke bahu Ki Joon.
Ki Joon tersenyum sambil memati-hidupkan lampu hahaha

Sementara itu Tuan Chen bertemu dengan Anggota Dewan Park dan keduanya tampak berbincang akrab.

Paginya, Bibi Myung Jin marah pada Ki joon, kenapa Ki joon tidak menjenguk Yoon ju.
Ki Joon tidak berkata kalau dia pergi malam itu dan hanya berkata tidak ingin membahas masalah itu lagi.

Myung Jin marah, kau ini kenapa? kenapa kau melepaskan jalan yang mudah dan jelas? Kenapa kau selalu memilih jalan yang susah?
Myung Jin juga sudah memeriksa Gong Ah Jung.

Ki Joon minta bibinya berhenti, ini kehidupan pribadiku! aku tidak ingin mencampur ini dengan persetujuan bisnis.

Myung Jin : Kau sudah mendapatkan posisi Presiden World Hotel dengan kemampuanmu sendiri. Jadi, kau pasti tahu ini lebih baik dari orang lain. Bisnis tidak sebersih dan sesimpel yang kau pikirkan. Paling tidak kau harus mendengarkanku untuk masalah ini.

Ki Joon : Bibi.
Myung Jin teriak : Dengarkan aku! jika kau terus saja memperlakukan Yoon Ju seperti orang asing..
Nanti malam akan ada makan malam dengan keluarga Anggota dewan Park. Bagaimanapun, kau harus menghadirinya. Ini kesempatan terakhirmu.

Menteri telp Ah jung dan ingin bertemu. Menteri memuji Ah Jung soal pekerjaan-nya di Jeju. Karena pasti sulit meyakinkan mereka, terutama juri dari Jepang.
Ah Jung berkata ia hanya melakukan tugasnya.

Menteri : Tapi, sebelumnya kau pernah berkata kalau kau dan Presiden World Hotel Hyun Ki Joon menikah?
Ah jung mengangguk.

Menteri tanya : Lalu, apa kau tahu Anggota Dewan Park Seung Gun?

Ah Jung berkata ia belum pernah bertemu Anggota Dewan Park sebelumnya.

Menteri berkata kalau putri Anggota Dewan Park dan Presiden Hyun Ki Joon akan menikah. Lalu kenapa kau mengatakan kebohongan seperti itu? aku tidak tahu alasan kau berbohong, tapi kau adalah petugas di Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Jadi, kalau kau punya skandal dengan Presiden yang ada hubungan bisnis dengan kita, bagaimana pendapat orang lain padamu?

Ah jung menunduk. Menteri berkata karena Ah jung sudah berprestasi, maka kali ini Menteri akan melepaskan Ah jung. Tapi lain kali tidak boleh ada masalah yang tidak menyenangkan lagi.
Ah jung : Saya minta maaf.

Ibu Yoon Ju melihat baju Yoon Ju dan menyarankan untuk mengenakan baju yang lebih bagus.
Yoon Ju heran, apa ini tidak bagus?

Ny Seo : Bukan, putriku akan terlihat bagus untuk apapun yang kau kenakan.
Yoon Ju : Pasti tidak apa-apa mengenakan ini untuk bertemu Ayah tiri.
Ny Seo membenarkan, tapi CEO Hyun dan Ki Joon juga akan datang.

Anggota dewan Park, Ny. Seo dan Yoon Ju bertemu bibi Myung Jin untuk makan malam, tapi Ki Joon tidak juga datang.
Myung Jin minta maaf, biasanya Ki Joon tidak pernah terlambat. Ia minta waktu untuk telp Ki Joon.

Tuan Park dan keluarganya terlihat tidak terlalu senang.

Ki Joon menerima sms dari Ah Jung, kalau hari ini dia tertekan dan perlu sedikit hiburan.

Bibi Myung Jin telp Ki Joon, kau dimana sekarang? Bagaimana kau bisa tidak memenuhi perjanjian?
Ki Joon berkata kalau dia tidak menjanjikan apapun.

Myung Jin : Bukan-nya aku minta kau memutuskan hubunganmu dengan Yoon Ju sekarang. Kau bilang kau akan memisahkan bisnis dengan kehidupan pribadi, makanya kau harus datang sekarang!
Ini bisnis. Ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan masa depan perusahaan kita.

Ki Joon minta maaf : Maafkan aku, CEO

Bibi marah, Ki Joon! sebagai bibimu yang sudah membesarkanmu bagaikan anak sendiri, aku mohon padamu. Meskipun aku mengijinkan orang lain untuk mengurusnya, aku tidak bisa membiarkan Great Hotel, merampas kesempatan untuk memasuki pasar Cina, sesuatu yang sudah kuperjuangkan sepanjang hidupku!
Kau mengerti dengan pikiran bibimu, ya kan?

Ki Joon sepertinya bersedia mengalah dan datang.

Tapi saat di mobil, Ah jung telp. Kau dimana?

Ki Joon berkata masih di kantor. Ah Jung mengeluh, kau sepertinya sedikit sibuk, bahkan tidak membalas smsku.
Ki Joon minta maaf. Ah jung merasa Ki Joon pasti lebih tertekan dari dirinya.

Ah Jung tanya jam berapa Ki Joon selesai, ia akan datang menemui Ki Joon.
Ki Joon berkata akan datang setelah selesai, Ah jung tidak perlu pergi menemuinya.

Ah Jung : Aku benci salah paham dan kecurigaan. Awalnya aku ingin menyimpan semua kesulitan sendiri, apa kau tahu anggota dewan Park?

Ki Joon tertegun. Ah Jung berkata seharusnya ia tidak mengatakan-nya. Aku merasa sedih hari ini. Jangan pedulikan kata-kataku. Pacaran dengan pria paling sibuk di Korea, Hyun Ki Joon, meskipun aku ingin bertemu denganmu. Aku seharusnya menahannya, ya kan?
Ki joon : Ah Jung!
Ah jung : Apa?
Ki Joon : Tidak. Aku akan telp setelah pekerjaanku selesai.

Ah Jung sms lagi dan minta maaf. Ki Joon menghentikan mobil dan jalan keluar, ia merenung.
Memikirkan kata-kata bibinya dan telp Ah jung. Juga kata-kata Yoon Ju kalau dia tidak bisa melupakan Ki Joon. Ki Joon lalu pergi lagi.

Ah Jung duduk sendiri dan berkata akan sangat baik kalau Ki joon ada disampingnya saat ini.
Ah jung kirim sms tapi tidak dibalas. Ah jung mengeluh, pacar seperti apa ini.

Lalu Ki joon kirim sms dan berkata ia sangat merindukan Ah jung.
Sms lagi, mengapa kau terlihat sangat kelelahan.
Ki Joon telp dan minta maaf karena terlambat.

Ah Jung : Tidak apa-apa, kau pasti sangat sibuk.
Ki Joon : Aku sibuk tapi kenapa kau terlihat seperti itu?

Ki Joon ternyata sudah di dekat Ah jung.

Ah jung langsung lari dan memeluk Ki Joon, ia menangis.

Ah Jung : Apa kau tahu betapa beratnya bagiku?
Ki Joon : Apa kau tahu betapa aku sangat ingin bertemu denganmu.

Lie 11

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.