Monday, February 20, 2012

The Moon That Embraces the Sun 11

Yang Myung-gun menarik Wol dan menatapnya tajam, apa kau mengenaliku?
Wol terperanjat melihat Yang Myung-gun. Pengawal membentak Yang Myung-gun, siapa kau? tangkap dia!

Yang Myung-gun balas membentak, beraninya menyentuh aku! Aku putra tertua mendiang Raja, Yang Myung-gun.
Pengawal terkejut dan minta maaf. Yang Myung masih ingin bicara dengan Wol tapi tiba-tiba Nok Young muncul, tolong lepaskan dia Tuan.

Wol dibawa pergi. Yang Myung berusaha menghentikan Wol tapi Nok Young menghalanginya.

Yang Myung marah, kau pikir siapa yang kau halangi?

Raja berkata sendiri, tidak mungkin dia. Tidak mungkin!
Wol menghadap Raja.

Yang Myung menatap tajam Nok Young. Nok Young minta Yang Myung pergi, anda tidak boleh melakukan ini.
Yang Myung-gun : Apa yang tidak bisa kulakukan?

Nok Young berkata kalau Wol hanya jimat hidup yang menyerap energi jahat. Bagaimana anda bisa memiliki perasaan pada sebuah jimat?
Yang Myung juga berkata kalau keberadaan-nya juga tidak lebih baik daripada selembar kertas, jadi bukan masalah.

Nok Young berkata kalau ini takdir terlarang untuk Yang Myung. Yang Myung-gun jadi marah, siapa yang memilih takdir ini?
Nok Young : Sebagai Guk-mu, saya hanya mematuhi perintah langit.

Yang Myung : Bukan langit yang menentukan, tapi aku.

Nok Young memohon, bukan hanya anda Yang Mulia, tapi gadis itu juga ada dalam bahaya. Gadis itu bisa menjadi target para politisi, apa anda tidak bisa mengerti itu? Saya mohon jangan menemunya lagi, jangan berhubungan dengannya.
Jika anda punya perasaan khusus padanya, tolong menghindar darinya.

Yang Myung hanya bisa menyimpan kemarahan-nya dalam hati. Kim Chae Woon melihat keduanya dari jauh.

Raja teriak pada Wol, cepat jawab aku! Apa kau tidak dengar? Katakan, dimana kau dilahirkan?

Wol yang juga tidak tahu masa lalunya tampak bingung, ia juga tidak tahu pasti. Ia hanya pernah mendengar kalau tempatnya jauh dari kota. Raja ingin tahu apa Wol pernah tinggal di Hanyang (ibukota) waktu kecil.
Wol mengikuti Nok Young ke berbagai tempat. Wol tidak ingat orang tua ataupun kakaknya, Wol mengira dirinya yatim piatu. Ia sudah melupakan segalanya sejak menjadi peramal.

Raja : Jadi kau bukan yatim piatu sejak awal. Apa kau ingat seperti apa keluargamu? Apa kau ingat?
Wol sudah melupakan semua masa lalunya. Raja berkeras minta Wol mengingatnya. Dimana ia tumbuh, siapa namanya sebelum jadi peramal. Kapan kau mendapatkan karunia ini, dari siapa dan dimana! siapa yang memberikannya padamu?

Raja : Apa aku tidak ada dalam ingatanmu di kehidupan sebelumnya?

Wol menangis, jangan tanya lagi Yang Mulia. Ia tidak bisa memberikan jawaban atas semua pertanyaan Raja. Karena saya bukan orang yang dicari Yang Mulia. Saya tidak tahu seberapa jauh saya mirip dengannya, tapi jika anda terus saja bertanya, saya mohon tanya saja orang yang bersangkutan.

Jansil sedang disidang di Seongsucheong. Nok young marah2, ia mengusir Jansil pergi. Jansil memegang rok Nok Young, ia menangis, mohon ibu angkatnya tidak mengusirnya.
Jansil : Guk mu-nim, saya mengaku telah membuat kesalahan, Saya mengaku salah.

Nok Young : Karena kau sudah keluar, seharusnya kau tidak kembali. Beraninya kau pulang setelah melanggar perintahku!
Jansil memohon, saya tidak punya tempat tinggal, jangan usir saya pergi.

Nok Young berkata ia sudah minta Jansil untuk menjaga kekuatannya, tidak menggunakannya secara sembarangan. Kenapa? Kenapa kau tidak pernah mendengar! Kau..bukan lagi peramal istana, tinggalkan Seongsucheong segera!

Nok Young marah sekali. Jansil menangis tersedu-sedu dan Seol berusaha membujuk Nok Young, tolong ampuni dia, Gukmu-nim. Ini bukan pertama kalinya Jansil seperti ini, kenapa anda tidak mengampuninya saja?

Jansil mengaku ia melakukan ini karena merasa iba pada Yang Myung-gun. Sekali saja..sekali saja saya ingin memberikan hal paling kecil untuknya, Baginda memiliki segalanya, tapi Orabeoni..
Nok Young berbalik dan mendelik pada Jansil.

Yang Myung-gun jalan dan ia terlihat sedih. Yang Myung berpikir, kali ini pun, Wol bertemu Raja lebih dulu. Kau bahkan memilih tetap di sisi Raja.

Nok Young murka, tinggalkan tempat ini segera! Cepat!

Yang Myung-gun ternyata mengunjungi Park Huibin di kuil. Huibin sedang berdoa. Yang Myung langsung tanya, ibu, kenapa? Kenapa kau selalu membiarkanku hidup untuk orang lain?
Park Huibin heran, Yang Myung-gun, kenapa kau kesini malam2 seperti ini?
(Lihat uap yang keluar dari mulut mereka? kebayang dinginnya...brr)

Yang Myung : Lalu ibu sendiri? Ini sudah malam, kenapa ibu masih disini?
Huibin : Seperti biasa, aku berdoa demi kesehatan dan keselamatan Raja.

Yang Myung menahan tangis, sekali saja, apa ibu tidak bisa menyingkirkan Raja, dan menyebut namaku lebih dulu?
Huibin terkejut, Yang Myung-gun bagaimana kau bisa mengatakan kata2 tidak setia seperti itu?

Yang Myung sekarang marah, ia bahkan teriak sambil menangis. Tidak setia, menahan diri, melepaskan, menyembunyikan, jangan goyah. Apa ibu tidak merasa lelah?
Huibin : Kenapa kau seperti ini?

Yang Myung : Sekali saja. Kau bisa melakukan apa yang kau inginkan. Kau bisa egois paling tidak sekali saja. Apa kau tidak bisa mengatakannya padaku sekali saja? Mulai sekarang, anakmu tidak akan hidup bagi orang lain lagi.

Jansil tiba-tiba berdiri dan seperti kesurupan Yang Myung, Jansil seperti menjadi Yang Myung, ia bicara pada Nok Young, aku akan tertawa saat aku ingin tertawa. Marah saat aku menginginkannya. Mencuri (nya) jika aku menginginkannya. Begitulah aku akan hidup mulai sekarang.

Wol kembali ke Seongsucheong, ia masuk dan heran melihat kondisi dalam aula, ia menyapa Nok Young, Shinmu...

Jansil yang kerasukan Yang Myung, langsung mendekat ke arah Wol, kita lari saja. Kita lari bersama.
Wol terkejut : Jansil.

Jansil masih menyerukan perasaan Yang Myung : Jika itu aku, aku akan melindungimu. Jika itu aku, aku tidak akan membiarkanmu menjadi seperti ini. Jika itu aku..

Nok young langsung memegang kepala Jansil, ia berusaha menenangkan roh Jansil. Jika kau tidak menutup mulutmu, aku akan menutupkannya untukmu.

Jansil akhirnya sadar, ia kembali menjadi dirinya sendiri. Jansil tampak ketakutan.

Wol bingung. Nok Young memerintah peramal lain untuk menyingkirkan Jansil pergi.
Jansil diseret dan dibawa keluar Seongsucheong. Jansil hanya menangis di halaman.

(Jansil bisa membaca pikiran dan perasaan Yang Myung, dia punya kekuatan khusus tapi belum bisa mengendalikannya, mungkin itu yang terjadi.)

Wol mencoba membela Jansil, ibu angkat, kenapa kau melakukan ini? Nok Young mengancam, siapapun yang berani memasukkan Jansil lagi dalam Seongsucheong akan kena hukuman berat.

Wol berkata kalau Jansil tidak bisa mengendalikan kekuatannya seperti dirinya, jadi Jansil hanya membuat kesalahan.
Nok Young : Meskipun itu kesalahan, jangan mengira kau bisa berdebat denganku. Jika sudah selesai, kembalilah dan cepat istirahat.

Nok Young masuk ke ruangan dalam. Wol ingin mengejar tapi dicegah Seol. Jangan pikirkan. Dia cuma ingin mendisiplin Jansil.
Wol mencemaskan Jansil, anak itu tidak punya tujuan. Kita tidak bisa membiarkan-nya kedinginan di jalan.
Seol yakin Jansil akan segera kembali, dan ibu angkat akan menerimanya lagi. Seol minta Wol tidak perlu cemas.

Wol tetap menghadap Nok Young. Nok Young sedang meditasi, ia menghela nafas, jika ini tentang Jansil, jangan membahasnya lagi.
Wol : Kalau begitu aku juga harus meninggalkan Seongsucheong.

Nok young : Apa kau mengancamku?

Wol berkata ia tidak mengancam. Bukankah dulu Nok Young berkata akan melindungi mereka jika mereka meninggalkan Seongsucheong? Aku selalu merasa kalau aku, Seol, dan Jansil tidak seharusnya tinggal di Seongsucheong.

Nok Young heran, sejak kapan Wol mempunyai pikiran seperti ini.

Wol berkata Nok Young benar, tidak seharusnya aku dipilih untuk tinggal di sisi Yang Mulia. sekarang aku tahu tidak ada yang bisa kulakukan untuknya. Aku mencoba meringankan beban dan penderitaan-nya dan bukannya membuatnya bingung. Aku tidak berharap kehadiranku akan membuatnya semakin bingung.

Wol : Orang yang dibutuhkan Yang Mulia, bukanlah aku. Aku harus meninggalkan Yang Mulia. Ini lebih baik untuknya.
Nok Young tampak sedih, ia hanya menghela nafas.

Raja membandingkan tiga surat yang ia terima di saat berbeda, oleh orang yang "berbeda" tapi memiliki kesamaan tulisan yang identik.
Hyung Sun mengingatkan Raja untuk istirahat, anda tidak tidur sepanjang malam. Bagaimana anda bisa menghadiri pertemuan pagi ini?

Raja memikirkan kata2 Wol. Saat Wol minta Raja tanya sendiri pada Yeon Woo. Raja mengeluh, anak itu sudah meninggal, bagaimana aku bisa bertanya padanya?

Raja membaca surat terakhir Yeon Woo, Ayah akan segera membawakan obat saya. Setelah itu, saya tidak akan bisa bertemu anda lagi.
Raja : Ayahnya membawakan obat untuknya, setelah itu saya tidak akan bisa melihat anda lagi. Woon, apa maksudnya ini?

Woon berkata sepertinya dia tahu kalau dia akan meninggal?
Raja membenarkan, jika kau memikirkannya lagi bukankah berarti, saat ayahnya membawakan obat maka ia akan meninggal?

Hyung Sun : Tapi ayahnya terkenal karena kepribadiannya yang hangat dan memiliki harga diri tingga. Tidak mungkin ia bisa melakukan itu..pada putrinya sendiri?

Raja tahu, justru itulah ia semakin curiga. Yeon Woo sangat sehat dan tiba-tiba meninggal. Raja curiga kematian Yeon Woo bukan kematian normal.

Hyung Sun : Kalau begitu..Heo Yong Jae menjadi pembunuh dan membunuh putrinya sendiri?

Raja tanya apa Uibin tahu sesuatu. Woon berkata kalau saat itu Heo Yeom dikirim pergi dan justru merasa sangat sedih karena tidak bisa menemani adiknya saat meninggal dunia.
Dan menanyakan hal ini pada Uibin adalah terlalu kejam.

Yeom berkemas, ia ingat perkataan Raja yang memintanya 'liburan' ke distrik Yongnam, dan menikmati pemandangan. Raja memintanya menikmati alam dan menenangkan perasaan-nya. Tidak ada maksud lain.

Ny. Heo masuk, ia berkata tidak akan bisa melihat Yeom selama sebulan dan tanya apa Yeom sudah berpamitan pada istrinya. Tuan Putri sangat gelisah menunggumu. Cepat pergi dan tenangkan dia.

Min Hwa menangis sedih dalam kamarnya. Yeom masuk menemui Min Hwa. Min Hwa ngambek dan memunggungi Yeom. Yeom duduk di samping istrinya, apa kau sengaja menghindariku? Aku akan segera pergi, kenapa kau tidak bersedia melihatku?
Min Hwa akhirnya berbalik, ia ingin ikut Yeom pergi. Yeom melarangnya, perjalanan-nya jauh, kau tidak akan tahan.
Yeom menghibur istrinya, karena ia tahu Min Hwa menunggunya, ia akan segera kembali.

Min Hwa : Kau pasti sangat membenciku. Karena diriku, kau tidak bisa menjadi pejabat dan kau tidak bisa meninggalkan rumah. Apa kau benci menjadi Uibin?
Yeom : Tidak sama sekali.
Min Hwa : Kau bohong.

Yeom menggenggam tangan istrinya, ia berkata Min Hwa adalah penyelamat keluarganya. Setelah kematian Yeon Woo, orang yang membawa keceriaan dalam rumah ini adalah kau.
Hanya karena itu saja, aku sungguh merasa sangat berterima kasih.

Min HWa : Jadi, kau tidak akan meninggalkanku?
Yeom : Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu?
Min Hwa ingin Yeom janji. Yeom berkata sudah memberikan seluruh hidupnya pada Min Hwa.

Min Hwa : Aku percaya kau tidak akan meninggalkanku. Aku percaya kau akan kembali dengan cepat. Jadi, meskipun aku menangis setiap malam, aku akan tetap kuat sampai kau kembali.

Yoon berkumpul dengan sekutunya. Menteri Pajak/Keuangan berkata ia dengar kalau Uibin dikirim ke Yeongnam. Yang Mulia sungguh keterlaluan, jika ia ingin mengirim orang seharusnya mengirim dirinya. Yeongnam adalah tempat terbaik, khususnya Jinju, dimana gisaengnya adalah yang paling cantik dan pintar. Sayang sekali.

Menteri Han Jae Gil kesal, jika Uibin secabul dirimu, kita tidak akan segelisah ini. Raja pasti mengirim Uibin kesana untuk mengumpulkan para pelajar.

Yoon tanya apa mereka sudah menyiapkan bahan yang ia minta, ia ingin menuduh Uibin melakukan kesalahan.
Menteri Pajak : Ada dokumen yang menuduh Heo Yeom melakukan kesalahan? darimana dapatnya?
Lalu ia baru sadar..ah ..dokumen palsu ya.

Yoon ingin mengajar Raja tentang apa itu politik.

Raja menghadiri pertemuan. Menteri ingin Raja menarik kembali perintahnya untuk Uibin, untuk menghindari gosip.
Raja : Memang cepat. Ada masalah apa.

Menteri Shim berkata sejak dulu, Uibin tidak diijinkan ikut dalam politik dan sekarang ada dokumen yang menuduh Uibin mengikuti kegiatan politik. Saya mohon Yang Mulia menarik kembali perintah anda.

Raja berkata sudah lama, Uibin tidak pergi meninggalkan rumah, itulah mengapa ia mengijinkan Uibin pergi melakukan perjalanan untuk refreshing.
Menteri minta Raja mengubah lokasi tujuannya.

Raja ingin tahu kenapa. Menteri berkata Yeongnam berbahaya untuk Uibin.
Raja : Jangan-jangan kau takut kalau perjalanan Uibin akan menjadi manuver politik untuk mengumpulkan pelajar Yeongnam?

Menteri tetap berkata perjalanan ini berbahaya, meskipun perjalanan Uibin biasa saja, tapi orang2 masih mencari pemimpin yang kuat dan mungkin akan mengambil ini sebagai kesempatan.
Jika orang2 ini mencoba bergabung dengannya untuk memperluas kekuatan mereka..maka ia akan menjadi figur politik.

Raja menyindir : Aku dengar kalau aku hanya boneka yang melakukan apapun keinginan dewan menterinya.

Menteri Pajak langsung membantah, ini tidak benar Yang Mulia. Orang yang berani bicara omong kosong itu harus segera ditangkap dan dihukum berat.

Raja tertawa : Orang bisa bicara macam2 secara pribadi. Bukankah kau juga mengatakan itu dibelakang punggungku? Benarkan?
Menteri Pajak kelimpungan.

Setelah pertemuan, Raja jalan pergi sambil berpikir dengan kesal, tidak cukup mematahkan sayapnya, sekarang mereka mengancamku dengan keselamatannya?
Raja tiba-tiba berhenti jalan. Hyung sun heran, ada apa Yang Mulia?

Raja : Woon-ah, bersiaplah untuk melakukan pertunjukan.
Mata Raja tampak berkilat. Misi dimulai.

Raja masuk ke tempat penyimpanan dokumen. Menteri Shim menyambutnya, apa yang membuat anda datang kesini, Yang Mulia?

Raja pasang aksi, sejak terakhir aku kesini, dokumen yang diberikan padaku justru semakin berkurang. Bukannya meningkat. Kenapa bisa seperti itu?
Menteri memberi alasan, karena cuaca yang buruk dan juga ditambah salju yang parah, maka suratnya tidak datang pada waktunya.

Raja : Tidak sampai pada waktunya?
Menteri membenarkan. Raja jalan ke arah rak buku, tapi kenapa dokumen yang menuduh uibin menyalahi aturan bisa tiba tepat waktu?

Raja : Apa mungkin pembawa pesan tidak menyampaikan pesan dan hanya menyampaikan gosip?
Menteri kelabakan, Yang Mulia, alasannya adalah..

Raja : Meskipun aku ikut dalam politik selama 3 th, dokumen yang kuatur tidak lebih banyak daripada yang kau atur.
Raja mulai berakting marah, ia teriak2 karena menteri mengabaikan perintahnya. Jika anakku melihat semua catatan ini, apa yang akan mereka pikirkan tentang aku?
Raja menyapu semua buku2 dari rak, katakan!

Menteri ketakutan, Yang..Yang Mulia.
Raja : Seorang yang pemarah, orang sakit-sakitan dan tidak kompeten? Atau tokoh yang tidak punya kekuatan dalam genggaman tangan menteri-menterinya?

Woon mengambil kesempatan untuk menyelinap ke bagian dalam kantor dan mengambil catatan yang diinginkan Raja. Lalu menyelinap kembali dan memberikan buku2 itu pada Hyung Sun.
Raja masih meneriaki Menteri yang kebingungan. Lalu melirik Hyung Sun sekilas, Hyung Sun nyengir.

Raja teriak : Kau harus mengingat itu.
Raja pergi. Lalu ia membaca catatan yang diambil Woon. Woon tanya apa Raja menemukan petunjuk.

Raja : Tidak. Ini aneh. Bagaimana bisa tidak ada satu petunjukpun. Kukira jika aku mencari catatan yang mencatat kematian Yeon Woo, 8 th lalu, kita bisa menemukan sedikit petunjuk.

Hanya dicatat dia meninggal karena penyakit. Tapi kalau dipikir lagi, ia meninggal terlalu tiba-tiba dan waktunya terlalu kebetulan. Jika dia jatuh sakit sebelum proses pemilihan, maka keluarga Kepala Sarjana tidak akan dituduh dan menderita.
Jika ia sakit setelah upacara pernikahan, maka ia tidak akan diusir dengan kejam dari istana.

Ratu Yoon mendapat laporan dari mata2nya, ia dengar kalau peramal itu mirip dengan seseorang. Dayang itu membenarkan, itu yang ia dengar. Yang Mulia sangat marah dan terus bertanya pada peramal itu, berharap jawaban darinya.
Dayang itu mengatakan segala yang dikatakan Wol pada Ratu.

Ratu Yoon ingin menemui Ibu Suri. Ia lewat di bekas paviliun Yeon woo. Ratu terhenti dan memandang paviliun itu. Jo Sanggung heran, ada apa Yang Mulia?

Ratu : Jo sanggung apa kau mendengar suara wanita menangis dari paviliun Bulan Tersembunyi itu?
Jo Sanggung dan dayang Ratu keheranan, mereka tidak dengar apapun.

Ratu sampai di depan istana Ibu Suri, ia melihat ada tamu. Siapa yang didalam? Dayang Ibu Suri berkata, Guk-mu Seongsucheong ada di dalam. Ratu bersedia menunggu diluar.

Ibu suri minum tehnya. Nok Young memberikan tanggal untuk malam pertama Raja, ia sudah memajukan tanggalnya. Ibu Suri senang mendengarnya, anak spiritual Nok Young juga sangat berjasa.
Ibu Suri akan memberikan hadiah untuk Wol setelah malam pertama Raja beres.

Nok Young ingin membiarkan Wol meninggalkan istana. Ibu Suri terkejut, ini sudah hampir tanggal malam pertama Raja. Bagaimana kita bisa menyingkirkan jimat itu sekarang?
Nok young berkata Raja akan segera membaik dan tidak membutuhkan jimat lagi. Dan lagi, jika jimat yang menyerap energi jahat terus disamping Raja, mungkin akan memberikan pengaruh sebaliknya.

Ibu Suri masih ragu, tiba2 menyingkirkan gadis itu, bagaimana jika kesehatan Yang Mulia mulai memburuk lagi?

Nok Young berkata yang paling penting saat ini adalah mengusahakan kesehatan Raja dan bisa mendapatkan keturunan. Jimat untuk melindungi kesehatan Raja dan jimat untuk suksesnya malam pertama, bisa dikatakan sangat berbeda.
Nok young akan mencoba jimat yang bisa membuat Raja dan Ratu sukses menjalankan malam pertama mereka.

Ibu Suri heran apa ada jimat seperti itu. Nok Young membenarkan dan Ibu Suri setuju, selama itu akan membuat malam pertama mereka sukses, semua bisa dilakukan.
Nok Young : Saya akan menjalankan perintah anda, Yang Mulia.

Nok Young keluar dari istana Ibu Suri, ia tampak berpikir keras. Lalu ia melihat Ratu dan Nok Young segera memberi hormat, anda datang Yang Mulia.
Ratu berkata kalau Ibu Suri telah memanggil Nok Young kembali ke istana, dan sejak Nok Young kembali, kesehatan Yang Mulia membaik.
Nok Young : Saya tidak pantas anda puji.

Ratu langsung tanya apa peramal itu mirip mendiang Heo Yeon Woo?

Ratu tahu Raja tidak pernah menatap langsung seorang gadis, ia tidak akan membiarkan seorang gadis disisinya. Apa mereka benar2 mirip?
Ratu ingin bertemu Wol dan ingin memberikan hadiah untuknya. Ia ingin tahu kapan waktu yang pas melakukan itu.

Nok Young mengalihkan pembicaraan dan berkata ekspresi Ratu tampak kurang baik, seperti banyak menyimpan kecemasan. Sudah berapa lama anda mendengar tangisan yang keluar dari Paviliun Bulan Tersembunyi.

Ratu tampak resah dan Nok Young menghiburnya, jangan cemas, peramal saya akan segera meninggalkan istana. Tanggal malam pertama juga dimajukan. Semuanya akan dilaksanakan sesuai keinginan anda.
Nok Young melirik ke istana Ibu suri dan minta Ratu tidak perlu menghadap Ibu Suri, karena Ibu Suri juga sudah setuju.

Nok Young berkata pada Wol, kalau mulai sekarang Wol tidak perlu masuk ke istana Raja lagi. Wol tampak sedih.
Nok Young heran, semua sesuai keinginanmu, kenapa kau terlihat kecewa?

Wol : Bukan seperti itu. Aku hanya merasa kalau aku selalu menyusahkanmu.
Nok Young minta Wol segera mengumpulkan barang2nya, tunggu sampai besok pagi lalu pergilah bersama Seol.

Wol keluar dan seorang peramal memberikan surat untuknya. Wol ingin tahu dari siapa, tapi peramal itu menjawab dengan ketus, apa aku bahkan harus melaporkan itu untukmu?

Wol membukanya, ternyata dari Jansil. Jansil menulis surat dalam hangul. (Itulah mengapa kemampuan Wol menulis hanja membuat semua orang takjub)

Jansil menulis : Wol-ya Onnie, ini aku Jansil. Apa kau mencemaskanku? Aku sangat berterima kasih karena mendapat bantuan orang yang sangat baik dan aku hidup dengan baik sekarang.

Orang seperti apa dia? Dia adalah orang yang baik dan juga berwibawa. Dia pria diantara pria! (hahaha...)
Dia pemberani dan berjiwa bebas. Tapi jika orang melihat wajahnya, jelas kelihatan kalau dia kesepian. Tidak masalah. Berkat dia, aku sekarang tinggal di penginapan kecil di kota. Jadi aku minta tolong. Apa kakak bisa membawakan baju-bajuku?

Tapi kau harus merahasiakan ini dari Ibu angkat. Dan juga jangan mengajak Seol. Pagi ini dia sepertinya memihak Shinmu.

Wol membuka lemari Jansil dan mengambil baju2nya. Wol melihat bungkusan kain biru, saat dibuka ternyata binyeo Bulan Memeluk Matahari itu. Wol mengira itu milik Jansil dan segera membungkusnya.

Raja masih memeriksa catatan tentang Yeon Woo. Raja berpikir keras, Abamama pasti punya banyak pertanyaan, dia pasti mengirim orang untuk diam-diam menyelidikinya. Pasti ada rahasia yang ditinggalkan oleh politisi yang belum terungkap.

Raja ingat desakan anggota dewan pada mendiang ayahnya untuk mengusir Putri Mahkota. Lalu seluruh keluarga Heo juga kena akibatnya.

Raja pusing, tapi sekarang Abamama juga sudah tidak ada di dunia ini. Tabib istana yang memeriksa Yeon woo, juga bunuh diri dengan racun setelah Abamama meninggal. Yeon Woo minum obat misterius yang diberikan oleh Kepala Sarjana, yang juga meninggal karena sakit.
Semua orang yang tahu masalah ini tidak ada lagi didunia. Tidak ada yang masih hidup.

Raja : Satu2nya orang yang masih hidup adalah petugas yang menyajikan makanan untuk Ayah.
Raja mengetuk meja, Woon-ah.

Dimana Hyung Sun selama ini? haha..Sang Seon ajaib ini ternyata sibuk membuatkan manusia salju. Ia gemetar kedinginan. Hyung Sun heran kenapa tiba2 menyuruhnya membuat manusia salju.
Hyung Sun memanggil Raja tapi tidak ada jawaban, Hyung Sun langsung masuk ke dalam.

Hyung Sun terperanjat, kamar Raja kosong. Hyung Sun teriak : Chon Na!!!!

Raja seperti biasa, bergidik dan mengorek telinganya. Woon heran, ada apa?
Raja : Apa kau masih tidak tahu?
Keduanya menyamar lagi sebagai bangsawan dan menyelinap keluar istana.

Raja pergi ke kediaman mantan Sang Seon yang melayani mendiang Ayahnya. Apa Tuanmu ada di rumah sekarang?
Pelayan mantan Kasim berkata kalau majikannya sedang sakit dan saat ini keluar untuk berobat.

Raja tahu kalau mantan Sang Seon itu ada di dalam, ia melihat sepatu pria itu. Raja sengaja teriak agar mantan Sang Seon mendengarnya.

Bagaimana kau bisa tidak hormat seperti ini? Yang Mulia mengirim pesan kalau ia punya masalah untuk dibicarakan dengannya. Jadi berapa lama lagi majikanmu pergi berobat? Apa ia akan pergi lama atau segera kembali?

Pelayan mantan Sang Seon bingung, saya tidak tahu.
Raja : Baiklah, kalau majikanmu kembali, katakan padanya seperti apapun ia mencoba menyembunyikannya, kebenaran akan muncul dengan sendirinya.
Meskipun ia bisa menyembunyikan semuanya, kelak dia akan menderita konsekuensi yang lebih besar.

Raja berkata mereka akan pergi sekarang, tapi jika Sang Seon tidak muncul di istana besok, ia akan diseret ke istana untuk dihukum.

Raja dan Woon pergi. Woon heran, Raja jelas tahu kalau pria itu di dalam, kenapa tidak bicara langsung padanya.

Raja berkata kalau Sang Seon telah mengunci mulutnya selama 8 th. Jika pelayan setia seperti dia telah bersembunyi dariku selama ini, pasti Abamama yang sudah memerintahnya untuk menyembunyikan kebenarannya.
Raja tahu jika mereka memaksa, maka tidak akan mendapatkan informasi yang kita inginkan. Hari ini aku datang hanya untuk memastikan tebakanku saja.

Woon ingin tahu apa tebakan Raja.
Raja tahu kematian Yeon Woo jelas bukan kematian karena penyakit biasa. Abamama pasti punya catatan tersembunyi di suatu tempat.

Jika itu bukan kematian karena sakit tapi pembunuhan, maka kenapa Abamama menyembunyikan kebenarannya?
Raja pusing, kita jalan-jalan saja Woon ah. Keduanya melanjutkan jalan. Tidak menyadari kalau Yang Myung-gun dan Jansil ada di sebuah kedai di sebelah kanan jalan.

Jansil asyik makan ayam (samgyetang di cuaca dingin pasti enak haha). Jansil makan lahap sekali.

Yang Myung-gun mengamati Jansil lalu ketawa geli, setelah selesai makan, pulang saja ke Seongsucheong.
Jansil kaget, ia hampir tersedak. Yang Myung cemas, kau tidak apa-apa?

Jansil : Orabeoni, apa aku bisa tidak kembali ke Seongsucheong?

Yang Myung berkata kalau Jansil tidak bisa bersembunyi dan keluyuran di jalan hanya karena takut. Dengarkan kakak, kembali, berlutut dan mohon ampun dengan tulus.
Aku yakin cara ini akan berhasil.

Jansil : Meskipun aku ingin, aku pikir aku tidak akan bisa berlutut dan mohon ampun. Kalau aku kembali, aku pasti akan dipotong-potong sampai habis.

Yang Myung tidak percaya, kau sudah tumbuh besar dengan wajah secantik ini, kenapa kau selalu mengatakan hal-hal yang tidak enak didengar?
Jansil : Ibu angkat, dia jelas akan melakukan apapun yang ia katakan. Aku pasti tidak bisa lolos dari ini.

Yang Myung : Kau penakut, tapi kenapa mau mengambil resiko dihukum dan datang membantuku?

Jansil : Karena kau orang pertama..kau orang pertama yang mempertaruhkan nyawamu untuk menyelamatkanku. Orang tua yang membuangku, aku tidak ingat wajah mereka sedikitpun. Tapi Orabeoni yang menggendongku untuk melarikan diri, aku tidak pernah melupakan wajahmu.

Yang Myung merasa mereka mirip. Jansil tanya apa Yang Myung juga dibuang orang tuanya dan punya seseorang yang tidak bisa kau lupakan meskipun setelah mereka meninggal?
Yang Myung : Ya..mirip.

Jansil ingin tahu seperti apa orang itu. Yang Myung berkata kalau orang itu sangat cemerlang dan sangat cantik. Hanya melihatnya hatiku tidak bisa tenang.
Meskipun ia membuatku sedih, ia juga membuatku sangat bahagia.

Jansil memutar bola matanya, kalau aku tahu, aku tidak akan memanggil Wol-ya Onnie kesini menemuimu.
Yang Myung terkejut, apa katamu?

Jansil nyengir, aku ingin kalian berdua bertemu, jadi aku memanggil Wol-ya Onnie kesini.

Wol jalan sambil membawa bungkusan berisi baju2 Jansil. Ia lewat toko kertas dan teringat pertanyaan pemilik toko. Kenapa anda tiba-tiba mencari kertas surat Nona? Apa anda ingin menulis surat?

Wol jalan lagi dan melewati pandai besi. Ia tiba2 mendengar suara Seol kecil, maaf Nona, saya ingin ke pandai besi sebentar, saya akan segera kembali.

Lalu suara Nok Young yang memintanya segera pergi dan lari, ini bukan takdir yang bisa kau tahan, jangan membuat ikatan apapun dengannya.
Wol melihat PM Hwon main bola dan saat PM Hwon memakai topeng menariknya lari. Saat PM Hwon membuka topeng dan tanya apa kau mengenaliku?


Wol tiba2 merasa pusing dan hampir jatuh. Sepasang tangan menahannya, tangan Raja. Keduanya saling memandang.

Yoon Dae Hyung jalan bersama Menteri2nya. Menteri Pajak membicarakan tentang lokasi hiburan dengan fasilitas yang luar biasa, benar2 surga manusia.
Han Jae Gil kesal, dengan situasi politik seperti ini kenapa kau masih membicarakan pergi ke tempat seperti itu.

Menteri Pajak/Keuangan menyindir, kalau anda tidak ingin pergi, Menteri Urusan Militer..anda bisa pergi.

Raja dan Wol jalan bersama, keduanya seperti kikuk. Raja membuka percakapan, ia ingin tahu kenapa Wol disini, lalu ingat Wol ijin untuk melakukan sesuatu. Raja juga berkata ia melakukan misi penyamaran.
Wol menanyakan pengawal Raja. Raja berkata meskipun tidak terlihat, tapi Woon selalu disekitarnya.

Raja : Tapi sebagai jimat, bagaimana kau bisa jalan2 disiang hari seperti ini? Tidak heran aku merasa sakit dan tidak nyaman diseluruh tubuh saat aku bangun hari ini. Sekarang aku tahu alasannya. Peramal yang jadi jimatku pergi kesana sini dan menularkan penyakit padaku.
Bagaimana aku bisa tidak sakit kepala?

Wol tanya apa Raja kurang sehat. Raja berkata ia cuma bercanda. Apa kau tidak tahu kalau aku bercanda?

Wol lega, dan ia pamit pergi. Raja sebenarnya ingin menahan Wol, tapi melihat Menteri Pajak di kejauhan. Raja membatalkannya.

Woon mendekati Raja. Ia lapor kalau Menteri Yoon dan anak buahnya menuju kesini. Sebelum kita bertemu mereka, tolong kembali ke istana segera.
Raja mengerti.

Wol melihat seorang anak kena marah Menteri Pajak. Anak itu pasti tanpa sengaja menabrak Menteri dan Menteri marah karena jubah mahalnya kotor.
Anak itu minta maaf tapi Menteri tidak terima, ia ingin anak itu jadi budaknya untuk menebus kesalahan.

Wol ikut campur, ia mohon anak itu dilepaskan. Sifat Yeon woo memang belum berubah haha..
Wol berkata di pasar yang sibuk seperti ini tidak mungkin bisa jalan tanpa bersenggolan, jadi mohon ampuni dia.

Menteri berkata jubahnya mahal sekali dan bahkan tidak bisa dicuci dengan air. Ia ingin anak itu membayarnya dan jadi budak. Apa masalahnya?
Wol berkata kalau menteri pasti bangsawan terhormat. Menteri membenarkan, aku ini Menteri Keuangan.
Wol : Karena anda punya jabatan tinggi, seharusnya anda lebih berempati dan baik hati.

Menteri Keuangan kesal, kau ..wanita ini! Kupikir kau cantik dan sedang berpikir akan melepasmu, beraninya kau bicara sembarangan di depanku?
Wol menyindir, kalau Menteri tidak menggunakan bahan baju dari Joseon, tapi justru sutra impor. Apa yang akan dipikirkan oleh rakyat?

Menteri syok. Apa? Wanita ini..Ia marah dan minta anak buahnya menangkap Wol.

Wol berusaha melepaskan diri. Tiba2 Raja lari, melepaskan tangan pria itu dan menarik tangan Wol untuk lari secepat mungkin.

Keduanya lari menerjang rombongan Menteri Yoon. Menteri Yoon kesal tapi diam saja, lalu ia menoleh, Yang Mulia?

Setelah aman, Raja marah pada Wol, kau ini cuma gadis biasa, bagaimana kau bisa seberani ini? Beraninya kau berdebat dengannya? Jika kau ditangkap dan dibawa, apa kau pikir kau masih bisa hidup?

Wol : Jadi, kalau saya melihat hal yang salah, apa saya harus tutup mata?
Raja membela menteri, anak itu sudah membuat bajunya kotor. Apa kau tahu semahal apa sutra di negeri ini?

Wol membantah, bukankah semakin tinggi jabatan seseorang, orang itu seharusnya semakin baik? Bukan semakin mengagungkan status sosial, seseorang seharusnya tetap bersikap sederhana untuk dicontoh.

wol menyinggung pejabat yang hidup di jaman Raja Sejong bernama Yu Gwan. Meskipun jabatannya tinggi, ia tinggal di pondok tanpa pagar.
Raja menyambung kisah itu, demi kebaikan Yu Gwan, Raja Sejong membangun tembok.

Wol berkata menjadi pejabat, berarti tidak bisa menolak untuk membukakan pintu. Raja dan Wol mengucapkan perumpamaan bergantian.
Wol : Ini berarti memimpin dengan memberikan contoh, menyatukan rakyat dan sederhana.

Raja menyindir, kau..peramal ini..Mengapa semua kata2mu benar, tapi tidak enak didengar? Pohon yang kuat bisa ditumbangkan oleh angin. Jika kau terus seperti ini, hati-hati dengan hidupmu..
Wol tidak mendengar lagi dan menoleh ke arah keramaian.

Raja marah, beraninya kau melihat ke tempat lain...

Raja terdiam, ia melihat panggung boneka. Seorang calo mendekati Raja dan menawarkan posisi paling depan. Pria itu menarik Raja sampai ke barisan terdepan dan mengulurkan tangan, minta uang.
Raja diam saja, ia tidak membawa uang sepertinya. 5 Nyang! Pria itu terus saja minta uang.

Wol akhirnya membayar untuk mereka, ini 10 Nyang. Calo itu pergi. Raja dan Wol duduk di barisan terdepan. Brr..pasti dingin sekali. Raja ngomel, sekarang aku hutang padamu.
Wol tidak terlalu mempermasalahkan ini dan konsentrasi pada ceritanya. Tentang pelayan wanita yang jatuh cinta pada Raja.

Raja tidak nyaman selama pertunjukan, ia juga tampak bosan. Raja menguap, merentangkan badan dan menggerakkan kepalanya. Semua penonton di barisan belakang protes.
Raja kesal, apa pertunjukan ini menarik?

Wol mengiyakan, baginya menarik. Raja memandangi Wol.

Yang Myung-gun resah menunggu Wol, ini sudah lama sekali, kenapa dia belum juga datang. Apa kau salah memberikan alamat? Yang Myung menoleh, ternyata Jansil sudah tidur, ia kenyang dan dingin jadi ya..tidur.
Yang Myung mengambil jubah pendeta yang dijemur, dan menyelimuti Jansil. Yang Myung memutuskan mencari Wol.

Raja masih memandangi Wol. Wol tanya apa Raja sudah bertemu orang itu. Raja berkata tidak bisa bertemu orang itu.
Wol heran, kenapa? Raja berkata anak itu tidak ada di dunia ini lagi.

Raja menyesal, aku seharusnya bisa melindunginya, tapi aku tidak bisa. Banyak yang ingin kukatakan tapi tidak bisa mengatakannya. Jadi aku belum bisa melepaskan anak itu.
Raja : Kudengar peramal bisa bicara dengan roh.
Wol : Saya juga pernah mendengarnya.

Raja : Jadi apa akan mengatakan pada anak itu pesanku?
Wol : Apa yang ingin anda katakan padanya?
Raja : Kalau aku sangat sangat menyukainya.

Raja tersenyum pada Wol. Wol memandang Raja dengan penuh keharuan.

Yang Myung-gun sampai di lokasi pertunjukan boneka dan melihat mereka, adegan seperti ep 4 terulang lagi.
(Sepertinya kita menghabiskan belasan ep hanya untuk mengingat, capek deh..)

Pandangan Yang Myung-gun penuh kesedihan, ia cemburu dan marah.

Yang Myung-gun berbalik dan menahan air matanya.

The Moon [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.