Monday, May 21, 2012

Rooftop Prince episode 15


Yi Gak menatap tajam Park Ha, ia mendekat dan menutup wajah Park Ha dengan tangannya. Yi Gak yakin, tidak salah lagi ..kau adalah Bu Yong.

Park Ha heran, apa maksudmu? siapa itu. Yi Gak menjelaskan kalau Bu yong adalah adik Putri Mahkota. Kau dulu adalah Bu Yong.
Park ha tertegun, aku di Joseon juga?

Keduanya duduk dan Yi gak tampak sangat gembira, benar. Kau ada di Joseon juga. Kau dan aku dulu bersama di Joseon, rasanya seperti bertemu teman baik yang sudah lama tidak kau temui.
Aku sangat gembira bertemu denganmu, sangat gembira!

Park Ha tersenyum, jadi kita bertemu saat di Joseon?
Yi Gak mengangguk, kita bukan hanya bertemu, tapi kita dulu sangat dekat. Kau dipanggil Bu Yong.

Park Ha : Benarkah? Namaku adalah Bu Yong? Orang seperti apa aku saat di Joseon?
Yi gak berkata kalau Bu Yong tidak berani menatapnya dari dekat dan hanya mengikuti Yi Gak dari jauh.

Park ha kesal, kenapa? kenapa aku tidak bisa mendekat dan terus menjaga jarakku?

Yi Gak : bukankah sudah kubilang, kalau Bu Yong adalah adik Putri Mahkota? Demi Putri Mahkota yang masuk istana di usia muda, Bu Yong juga ikut masuk istana. Seperti itulah Bu Yong.
Bu Yong akan mengatakan padaku gosip yang terjadi di luar istana, atau cerita2 menarik yang ia dengar. Meskipun aku sudah mendengar cerita yang sama dari orang lain, tapi cerita itu selalu lebih menarik jika Bu Yong yang menceritakan-nya padaku.
Aku suka membuat teka-teki dan meminta orang untuk memecahkannya. Tidak peduli betapa sulitnya teka-teki yang kubuat, kau selalu memiliki jawaban dan akan membuatku terinspirasi.

Yi Gak mengingat lagi saat ia mengajukan pertanyaan pada Bu Yong : "Apa yang mati tapi hidup dan hidup tapi mati?"

Yi Gak komen, kalau mengingat waktu itu, aku lebih banyak menghabiskan waktu berbicara denganmu daripada dengan Putri. Saat aku berbicara denganmu, aku merasa sangat nyaman. Tapi kau benar2 berbeda sekarang dibanding dulu. Saat di Joseon kau adalah pembimbing yang pintar dan hebat.

Park Ha kesal, aku tahu kau pasti akan mengatakan hal yang buruk tentang diriku. Tapi rasanya menyenangkan saat tahu kalau kita juga bersama di Joseon.
Yi Gak tampak puas, aku merasa dengan menemukan kalau kau adalah Bu Yong, aku sudah menyelesaikan satu teka-teki lain.

Yi Gak mengingatkan Park Ha soal janji melihat kembang api sambil menikmati bunga ceri malam ini. Park Ha tahu, ia berkata sudah menyiapkan 5 boks makan malam untuk mereka berlima.
Tapi Yi Gak hanya ingin pergi berdua saja, ia memberi kode dengan jarinya. Menunjuk Park Ha, lalu menunjuk dirinya sendiri hahaha..

Park Ha malu dan jalan pergi, dasar bodoh. Yi Gak mengejarnya, kenapa kau tidak menjawab, ayo pergi, tapi hanya kita berdua. Harus! Yi Gak sampai menunjukkan gaya setengah merajuk seperti anak kecil. Park Ha hanya ketawa geli melihat Yi Gak.

Keduanya masuk dan anak buah sedang nonton TV. Semua menyapa Yi Gak, Yang Mulia! Man Bo berkata kalau acara variety show kesukaan Yi Gak sedang diputar.

Tapi Yi Gak berkata ia sangat lelah, jadi kupikir aku akan tidur lebih cepat. Yi Gak naik dan melirik Park Ha penuh arti.

Yong Seol juga heran, ini masih sore kenapa sudah akan tidur?

Park Ha mematikan TV dan berkata mereka seharusnya mematikan TV sesekali, tagihan listriknya tinggi sekali. Park ha minta mereka baca buku saja. Yong Seol langsung mengiyakan.
Chi San mengingatkan janji mereka melihat kembang api di pinggir sungai bersama. Tapi Park Ha berkata mereka tidak bisa pergi malam ini.

Park ha mengarang alasan, matanya sakit kena infeksi dan kata dokter tidak boleh melihat sesuatu yang bersinar atau berkilauan. Kembang apinya pasti akan membuat mataku sakit. Park Ha mematikan lampu dan mengeluh tentang tagihan listrik.

Park ha minta semua tidur lebih awal. Park ha masuk ke dalam meninggalkan anak2nya kebingungan hahaha...

Jang bertemu Se Na dan Se Na menampilkan muka terharu, ia tanya apa boleh memanggil Jang sebagai Ibu. Se Na berkata ia merasa terkejut bisa bertemu ibunya secepat itu. Jang berkata ia juga terkejut.
Se Na tanya apa saat Jang memberikan cincin untuknya sebelum ke HK, apa Jang sudah merasa kalau ia adalah putrinya.

Jang ikut saja dengan permainan Se Na, ia mengiyakan. Mungkin memang begitu.
Se Na berkata setelah menerima cincin Jang, ia terus memikirkan Jang.

Jang : In Joo..
Se Na : Ya?
Jang menguji Se Na : Namamu, In Joo adalah gabungan dari nama ayahmu, Park In Chul, dan namaku Jang Sun Joo. Menjadi In Joo.
Se Na yang tidak tahu kalau Jang mengujinya, berkata ia ingat Ayah menceritakan itu padanya. Dia mengatakan itu beberapa kali, jadi aku mengingatnya.

Jang terlihat sedih, dalam hati ia berpikir : Se Na, itu tidak benar. Nama In Joo muncul dari kesalahan penulisan Jin Joo (mutiara)
Se Na : Ada apa?
Jang berkata ia merasa lelah dan ingin istirahat. Se Na mengerti dan mengantar Jang ke kamarnya.

Se Na melihat sekeliling kamar dan berpikir, benar2 tidak bisa dipercaya kalau orang yang bisa tinggal di kamar suite ini adalah ibu Park Ha. Aku akan mengambil segala hal yang menjadi milik Park Ha.

Jang tanya Se Na, In Joo apa ada yang bisa kulakukan untukmu?

Se Na berkata tidak ada, ia hanya ingin bisa sering2 bertemu Jang
Jang mengiyakan, ia bersedia bertemu Se Na lagi besok. Lalu Se Na pamit pulang.

Se Na jalan keluar kamar sambil menyeringai.
Kenapa bisa ada orang dengan sifat iri seperti ini ya. Apa karena dia dibuang sejak kecil, jadi ada bibit dengki di dalam hatinya. Bibit tidak diinginkan akan menumbuhkan kedengkian.

Yi Gak menunggu Park Ha di bawah tangga apartemen. Park Ha turun. Yi Gak komen, kenapa kau lama sekali? Kau dandan ya?

Park Ha - yang memang sengaja dandan, bahkan pakai dress manis - menyangkal. Tidak, aku tidak dandan, sama saja seperti biasa. Dandan apa? Huehehe.. Yi Gak menarik tangan Park Ha, ayo pergi.
Hahaha curang..kencan diam-diam :)

Park ha dan Yi Gak setengah lari ke arah sungai tempat orang-orang duduk menikmati pertunjukan kembang api. Banyak pasangan kekasih dan keluarga muda menghabiskan waktu disitu.

Keduanya juga duduk menonton kembang api. Tiba-tiba..Yi gak menghilang lalu muncul kembali. Oh man..ini menakutkan. Bagaimana jika Park Ha menoleh dan Yi Gak menghilang?

Park Ha tidak melihat fenomena ini karena fokus pada kembang api. Yi Gak terus saja menghilang dan muncul lagi. Yi Gak juga sepertinya tidak sadar.


Park Ha mengagumi pertunjukan kembang api, indah sekali. Yi Gak berkata ini mengagumkan. Park Ha menyandarkan kepala di bahu Yi Gak. Keduanya tampak bahagia.

Sementara di rumah..anak-anak eh bukan, Joseon 3 sibuk membaca dan Chi San menyulam (gubrag!). Yong Seol dan Man Bo juga bukan membaca buku sembarangan, tapi buku telp dan mengingat no. telp. Latihan otak.
Chi San heran kenapa Yang Mulia menyuruh mereka melakukan ini. Yong Seol berkata lebih baik berkebun karena membaca buku itu menyiksa.

Man Bo berdiri. Chi San heran, apa kau sudah selesai mengingat semua no. telp?
Man Bo : Jangan bicara dulu padaku.

Man Bo masuk ke kamar Yi Gak, Yang Mulia..saya masuk. Saya sudah selesai menghafal nomor2 telp. Tolong uji saya.
Tidak ada jawaban.
Man Bo : Yang Mulia..Yang Mulia. Yang Mulia, saya akan menarik selimut anda.

Man bo membuka selimut Yi Gak dan terkejut, Oh my God! astaga..Man Bo sampai ngomong bhs Inggris karena kaget! hahaha Ternyata Yi gak menutupi bantal2 dengan selimut sebagai kamuflase.
Mereka tahu sekarang kalau sudah dibohongi Yang Mulia haha..

Yi Gak dan Park Ha jalan pulang sambil bergandengan tangan,

mereka melihat Joseon 3 yang menunjukkan wajah kesal. Yi Gak melepas tangan Park Ha, tapi menggandengnya lagi dan jalan cepat menghindari mereka.

Joseon 3 memburu Yang Mulia dan akhirnya bertemu mereka..ceritanya lomba joging.

Park Ha pergi beli bir untuk mereka berlima. Yi gak menjelaskan pada Joseon 3 kalau Park Ha adalah reinkarnasi Bu Yong, adik Putri Mahkota.

Park Ha datang dengan bir. Chi San, Man Bo, dan Yong Seol memandangi Park Ha. Park ha heran, kenapa?

Yong Seol : Yang Mulia sudah mengatakannya pada kami, kalau kita juga ada di Joseon.
Chi San : Meskipun kau sepertinya tidak menyukainya, tapi kudengar kau adalah putri kesayangan seorang bangsawan.

Man Bo : Tapi bagaimanapun, aku benar2 senang bertemu denganmu, Park Ha.

Park Ha : Aku juga. Mendengar kalau kita bersama-sama di Joseon bagaimanapun sepertinya kita sudah saling kenal sejak lama jadi rasanya menyenangkan.

Park ha mengajak semuanya bersulang, ayo kita bersulang untuk alasan itu.

Jang merenung sendirian, ia berpikir..Se Na dan Yong Tae Mu mengapa mereka mengatakan kebohongan ini padaku? Mereka berdua pasti tahu dimana putriku berada.

Yi Gak mondar mandir, ia berpikir keras. Anak buahnya mengingatkan Yi Gak untuk istirahat. Mereka mengikuti Yi Gak jalan putar2 sambil ngantuk. Chi San membujuk untuk tidak berpikir lagi.

Yi Gak : Semuanya tidak ada yang cocok. Sekretaris Hong adalah Putri Mahkota dan Park Ha adalah Bu Yong. Ini jelas. Aku selalu berpikir kalau Putri Mahkota adalah orang yang baik. Tapi di waktu ini, dia tidak seperti itu.

Chi San buka suara, kalau itu..Yang Mulia..sebenarnya adik Putri Mahkota-lah yang dipilih sebagai Putri Mahkota. Tapi saat itu, dia menggunakan besi pemanas baju untuk membakar wajah adiknya, sehingga dia (Hwa Yong) yang akan dipilih menjadi Putri Mahkota.

Yi Gak terkejut sekali, ia teriak : Kenapa kau baru mengatakan ini padaku sekarang?!

Joseon 3 langsung minta ampun, tolong ampuni kami, Yang Mulia.

Yi gak mengambil kesimpulan, kalau mereka benar maka karakter Putri Mahkota dulu atau sekarang tetap sama. Ia mengerti sekarang.

Man Bo mengingatkan Yi gak untuk segera tidur. Tapi Yi Gak masih bingung, saat di Joseon, Putri Mahkota dan Bu Yong adalah saudara kandung, tapi disinimengapa Park Ha dan Hong Se Na hanya saudara tiri? bagian ini masih membuatku bingung.
Yi Gak juga minta mereka bilang saja jika ada yang membuat bingung.

Chi San bingung, saat di Joseon, Yang Mulia mencintai Putri Mahkota, tapi kenapa disini anda mencintai Park ha?
Man Bo juga heran kenapa bukan mendarat di rumah Putri Mahkota, tapi justru ke rumah Park Ha. Ini membuatku bingung.

Yi Gak : Putri Mahkota meninggal setelah makan buah kesemek beracun. Untuk menyelidiki alasan kematiannya, kita dibawa ke tempat ini. Jika memang itu masalahnya, seharusnya kita jatuh ke rumah Putri Mahkota. Kenapa kita jatuh ke rumah adiknya, Park Ha? Pasti ada sesuatu tentang Park Ha.

Jang mengundang Park Ha dan Yi Gak makan siang bersama. Ia berkata sangat berterima kasih waktu itu. Aku tahu, aku tiba-tiba datang dan menyusahkan kalian.
Park ha berkata itu bukan masalah dan menanyakan kondisi Jang. Jang berkata ia sudah lebih baik, ini berkat Park Ha.

Jang berkata ia tidak tahu apa makanan ini sesuai selera Park Ha, karena rasanya mungkin tidak seenak sup seafood buatan Park Ha waktu itu.
Yi Gaklangsung membenarkan, saya tidak tahu yang lainnya, tapi Park Ha sangat pintar memasak.

Jang : Kurasa bukan hanya pintar memasak, waktu itu di RS kau juga sangat telaten merawat ibumu. Kau benar2 putri yang baik.

Park Ha menjelaskan, ia harus hidup terpisah dari ibunya untuk waktu yang lama. Ibu sangat menderita karenanya. Jang menghela nafas, apa ada anak di dunia ini yang tidak mencemaskan orang tuanya? Jang memuji Park Ha yang mengerti hati orang tua.
Jang juga tanya apa Park Ha sedang cuti kerja.

Park Ha mengiyakan, beberapa waktu lalu saya bekerja di perusahaan di pinggir kota, tapi karena seseorang saya harus keluar dan kembali ke sini.
Park ha melotot ke arah Yi Gak.

Yi Gak tidak terima : Itu sebabnya aku menjagamu sekarang.
Park Ha : Sebaliknya, kau memanfaatkanku seperti budak.

Yi Gak mulai menggunakan gaya Pangerannya lagi, oh! Kau pasti ingin dihukum.
Jang justru geli melihat keduanya, ia komen kalau mereka terlihat serasi bersama. Aku merasa lebih baik hanya dengan melihat kalian berdua. Ini membuatku ingin selalu bersama kalian.

Yi Gak dan Park Ha tersenyum. Jang punya ide, Park Ha, selama aku ada di Seoul, kenapa kau tidak menjadi sekretarisku?
Park Ha semangat, benarkah?

Tae Mu dan Se Na bersiap menemui Jang. Tae Mu menunjukkan brosur tentang tembikar pada Se Na, ia ingin Se Na dan Jang pergi ke acara itu. Se Na mengerti, ia juga sudah belajar tentang tembikar.
Tae Mu ingin Se Na menunjukkan kalau ia memiliki minat yang sama dengan Presdir Jang.

Yi Gak dan Park Ha duduk sambil ngobrol santai dengan Jang. Yi Gak mengingatkan Jang, Park ha terbiasa menyetir truk, jadi dia pengemudi yang sangat kasar.
Jang : Kalau begitu aku harus memastikan mengenakan sabuk pengamanku.

Yi Gak : Park Ha juga tidak terlalu cepat mengerti sesuatu, jadi kalau anda ingin ia melakukan sesuatu, pastikan mengatakannya dengan singkat dan sederhana.
Park ha kesal sekali.

Yi gak tidak berhenti bicara, ia berkata kalau selera makan Park ha juga berbeda. Kalau dia lapar, dia benar2 jadi pemarah.
Park Ha : Tunggu saja sampai kita di rumah.

Jang tiba2 menggoda Park ha, Park Ha, apa kau sedang marah sekarang?
Park ha : Apa?
Jang : Apa kau lapar? apa kita harus pergi dan makan lagi?

Park Ha ketawa, kenapa anda ikut-ikutan seperti ini, Presdir Jang?
Yi Gak masih belum puas, ia mendekat dan berkata : Dulu, Park Ha...
Park Ha menggeram, kau ini benar-benar...katakan satu kata lagi..Park Ha mengancam Yi Gak.

Di kejauhan, Tae Mu dan Se Na muncul, tapi mereka batal mendekat saat melihat Yi Gak dan Park Ha duduk bersama Jang. Keduanya segera balik kanan dan pergi.

Keduanya kembali ke mobil. Se Na frustrasi, ia teriak pada Tae Mu, kenapa mereka bisa bersama Presdir Jang? Se Na takut kalau identitas Park Ha sebagai anak Jang terungkap.

Se Na teriak2 : Aku sangat membenci Park Ha, gadis itu! sampai ke dasar2nya! Bukankah aku memintamu untuk menyingkirkan Yong Tae Yong? Tae Mu, bukankah kau berkata kau akan mengurus Tae Yong? Kenapa kau membuatku melakukan segalanya sementara kau tidak melakukan apapun untuk membantu?

Tae Mu : Hong Se Na..tenanglah. Ini tidak seperti dirimu. Pertama, kita harus cari tahu apa yang terjadi. Telp Park Ha dan cari tahu apa yang terjadi.

Se Na telp Park Ha dan tanya sekarang ada dimana. Dari percakapan itu, Se Na mendapat informasi kalau Park Ha sekarang kerja sebagai sekretaris sementara seseorang yang tinggal di LN. Se Na terkejut, berarti Park Ha akan jadi sekretaris Jang.

Tae Mu juga telp Jang dan berkata kalau Hong Se Na tidak bisa datang menemui Jang karena kecelakaan mobil.

Jang terpaksa mengakhiri pertemuan mereka dan berkata akan bertemu Park Ha lagi besok. Tiba-tiba Jang tanya pada Park Ha, apa Se Na punya teman yang bernama Park In Joo.

Park Ha : Park In Joo? Kurasa tidak, kenapa?
Jang : Ah tidak apa-apa. Kita ketemu lagi besok.

Park ha tidak tahu kalau nama aslinya Park In Joo. Mungkin Ayah Park Ha mengubah namanya karena kesal pada ibu Park Ha.

Malamnya, Se Na menemui Jang dan memberikan bunga Calla Lily yang indah. Se Na minta maaf karena tidak bisa menepati janjinya tadi. Se Na berkata kalau bunga Lily ini pemberian Tae Mu dan Direktur Yong adalah orang yang sangat baik.
Se Na : Dia juga membantu kita bertemu kembali, apa tidak sebaiknya kita membalas jasanya?

Jang : Bagaimana kau ingin membalasnya?

Se Na : Ini adalah pertama kalinya aku mengajukan permintaan kepadamu, Ibu. Pada pertemuan pemegang saham besok, apa kau mau memilih Yong Tae Mu sebagai CEO?

Jang : Jika itu yang diinginkan anakku, tentu saja aku harus melakukannya. Jika itu memang hal yang benar untuk dilakukan.
Se Na sangat gembira, terima kasih Ibu.

Se Na menemui Tae Mu dan berkata kalau Jang pasti akan memberikan suaranya untuk Tae Mu.
Tae Mu tampak gembira, kau hebat.

Paginya, Ibu Man ok telp Se Na dan memintanya datang untuk sarapan. Belum selesai bicara Se Na sudah menutup telpnya. Se Na benar2 tidak sopan.
Ibu heran, anak ini..aigoo dia kasar sekali. Dia pura2 baik untuk beberapa hari saja. Anak menyebalkan itu. Kasihan Ibu, padahal ia sudah masak banyak makanan enak.

Park Ha berkata akan makan dua porsi. Apalagi lauknya enak-enak, ia berkata mungkin sanggup makan tiga porsi.
Ibu : Jadi, hari ini kau akan menjadi sekretarisnya Sun Joo?

Park Ha membenarkan. Selama Presdir Jang di Korea, Park Ha akan membantunya. Ibu senang mendengarnya, kau harus menjaga Sun Joo baik-baik.

Se Na sarapan bersama Jang, ia berkata ini bagaikan mimpi bisa sarapan bersama ibunya. Ini karena Direktur Yong Tae Mu. Hari ini kau akan memilih Direktur Yong Tae Mu, ibu tidak lupa kan?
Jang : Apa ada hal lain yang bisa kulakukan untukmu In Joo?

Se Na : Ibu, aku sungguh sangat menyukaimu! Hanya tahu kalau Ibu ada di dekatku sudah membuatku merasa tenang. Aku tidak menginginkan yang lainnya lagi.

Park Ha juga ada di sana dan kebetulan mendengar percakapan mereka. Park Ha terkejut dan merasa marah. Jang berkata akan siap2 dulu. Ia menyapa Park ha tanpa suara.

Se Na menoleh dan melihat Park Ha. Wajah Se Na pucat, tapi ia tidak merasa bersalah.

Setelah Jang pergi, Park ha duduk di depan Se Na dan marah, kau benar2 gila. Siapa ibumu?
Se Na marah : Apa yang kulakukan tidak ada hubungannya denganmu.

Park Ha : Ibu kita sungguh malang. Dia begadang sepanjang malam untuk menyiapkan makanan semeja penuh. Semuanya adalah makanan kesukaanmu, dia tidak tahu kalau kau memanggil orang lain sebagai Ibu dan mengarang cerita.
Se Na : Apa kau mengajariku sekarang?

Park Ha langsung menyiramkan air ke muka Se Na, sadarlah! Seperti apa kau akan hidup?

Se Na marah, beraninya kau..ia ingin membalas tapi Park Ha lebih cepat lagi. Ia menyambar gelas dari tangan Se Na dan menyiramkan air lagi ke wajah Se Na. Puas.

Park Ha : Setelah kau memakukan paku, meskipun nanti kau mencabutnya lagi, akan ada lubang disana. Jika kau begitu malu dengan ibumu, jangan jadi anaknya. Aku yang akan melakukannya.

Presdir Jang memberikan dokumen pada Park Ha, tolong bawa ini ke pertemuan pemegang saham Home Shopping atas namaku, kau hanya perlu memasukkan dokumen ini saja.
Park Ha mengerti.

Pertemuan pemegang saham Home Shopping mulai dan mereka mulai memberikan suara. Yong Dong Man memilih Tae Mu. Manager Pyo memilih Tae Yong. Satu suara lagi untuk Tae Mu. Satu untuk Tae Yong. Suaranya imbang, Yong Dong Man mulai resah kenapa Presdir Jang belum datang.
Yong Tae Yong mendapat 4 suara dan Yong Tae Mu juga 4 suara.

Tiba-tiba Park ha lari masuk, tolong tunggu sebentar. Presdir Jang Sun Joo sudah memberikan suaranya. Jang memilih Direktur Yong Tae Yong. Manager Pyo langsung berdiri dan tepuk tangan. Nenek juga.

Pyo menjabat tangan Yi Gak. Park Ha tersenyum pada Yi Gak.
Yong Dong Man marah lalu pergi meninggalkan ruangan. Sementara Tae Mu kelihatan bingung.

Jang bertemu Se Na, ia tanya apa kau marah karena aku tidak melakukan sesuai yang kau harapkan?
Se Na : Kenapa Ibu tidak mendukung Direktur Yong Tae Mu, aku ingin tahu alasannya.

Jang : Kau bukan In Joo. Apa kau pikir tidak apa-apa membohongiku seperti itu? Tidak ada yang harus kukatakan lagi. Keluar.
(Ugh..malunya)

Yong Dong Man marah dan menampar Tae Mu, apakau benar2 akan mengecewakanku seperti ini?

Yi Gak dan Park Ha jalan pulang. Park Ha tanya apa Yi Gak memang harus sejauh ini melangkah, sampai menjadi CEO.

Yi Gak mengiyakan, ia ingin sekali melakukan yang terbaik untuk Yong Tae Yong. Meskipun aku harus memecahkan masalah pembunuhan Putri Mahkota di masa lalu, aku juga percaya kalau aku harus memecahkan misteri dibalik kematian Yong Tae Yong. Jangan khawatir.

Yi Gak minta Park Ha tersenyum, kau jelek kalau mengerutkan dahi seperti itu.

Park Ha mengerjakan tugas dari Presdir Jang dan Yi Gak mengamatinya. Yi Gak tanya apa Park Ha sudah selesai. Park Ha mengiyakan, aku sudah bilang akan selesai cepat, kenapa kau mengikutiku kesini?
Yi gak : Siapa yang mengikutimu? Aku cuma memastikan kalau kau mengerjakan semuanya dengan baik.

Park Ha melihat asesoris di jalan. Ia memilih cincin dan berkata kalau cincin itu akan mengabulkan semua permintaanmu.
Yi Gak tidak percaya, apa kau benar2 percaya ini? ini cuma tipuan penjual. Penjual cincin itu merengut pada Yi Gak haha..

Park ha minta Yi Gak membelikan cincin itu untuknya. Park Ha minta Yi Gak mengulurkan tangan. Park Ha memilihkan cincin untuk Yi Gak dan berkata akan membelikan cincin untuk Yi gak.

Yi Gak : Pria tidak mengenakan cincin. (Dalam Ajaran Confusius biasanya pria tidak mengenakan perhiasan)
Park Ha : Pasangan kekasih biasanya mengenakan cincin pasangan.
Yi Gak : Benarkah?

Keduanya mengenakan cincin dan memandangi jari mereka dengan gembira.

Park Ha dan Yi Gak duduk di bangku dekat apartemen. Park ha memandangi cincinnya dan tanya apa harapan Yi Gak.
Yi gak berkata tidak percaya hal-hal seperti itu. Park Ha tidak peduli dan tetap mengatupkan tangan membuat harapan. Yi gak memandang Park Ha.

Tiba-tiba Yi gak mulai menghilang lagi, tapi keduanya tidak menyadarinya.

Park Ha menoleh ke arah Yi gak dan terkejut, karena Yi Gak mulai menghilang lagi. Park Ha ketakutan dan menangis.
Yi Gak muncul lagi, menghilang lalu muncul lagi.

Park Ha panik dan langsung memeluk Yi Gak erat-erat. Yi Gak heran, kenapa kau tiba2 seperti ini? Park Ha tidak menjawab. Ia tetap memeluk Yi Gak sambil menangis.

Malam hari, ada tiga sosok tubuh menyelinap masuk ke kantor Yong Tae Mu. Mereka adalah Joseon 3 dengan gaya mission impossiblenya.
Chi San komen, ia ingin sekali punya kantor seperti milik Tae Mu.

Man bo mendelik kesal ke arah Chi San. Berhenti bicara sembarangan, kita harus menemukan bukti kenapa Yong Tae Mu pergi ke Chicago dengan cepat.

Yong Seol tiba2 merasa mereka tidak sendirian. Ia berseru, siapa disana?! Yong seol sudah membuka kancing jasnya, siap tempur. Man Bo dan Chi San tegang.

Kursi di meja Tae Mu berputar dan tampaklah manager Pyo Taek Soo.
Joseon 3 menjerit ngeri.

Manager Pyo mengadakan pertemuan dengan Yi Gak dan Joseon 3. Ia ingin tahu siapa nama asli mereka.
Yi Gak membenarkan kalau ia memang bukan Yong Tae Yong asli. Sejak kapan kau tahu?

Pyo : Sejak aku tahu kalau Yong Tae Yong asli masih hidup.
Yi Gak dan anak buahnya terkejut, kau bilang Yong Tae Yong asli masih hidup?

Pyo : Tapi ia dalam tahap koma dan susah payah berjuang untuk hidup.

Yi Gak terlihat lega tapi prihatin atas kondisi Tae Yong. Yi Gak heran kenapa Pyo Taek Soo tidak membongkar identitasnya sebagai pemalsu?

Pyo : Meskipun kau palsu, kau tidak mencoba membahayakan Presdir. Aku membutuhkanmu membantuku berurusan dengan Tae Mu. Itulah sebabnya aku pura-pura tidak tahu.

Yi Gak mengangguk, ia tampak kagum. Kau benar2 sangat bijaksana.

Pyo Taek Soo tersenyum. (Dalam hati : Belum tahu ya, aku ini reinkarnasi penasehat Ratu paling pintar dan cantik sepanjang sejarah Silla dan penasehat Raja Silla paling pintar yang berhasil menyatukan 3 Negara hahaha..)
Pyo : Kalian semua mencoba mencari tahu kenapa Tae Mu pergi ke Chicago, ya kan?

Semuanya membenarkan. Pyo berkata kalau Tae Mu pergi untuk membawa Tae Yong asli kembali ke Seoul. Yi Gak dll terkejut. Pyo membutuhkan mereka dan keduanya sepakat kerjasama.

Yong Tae Mu tiba di Incheon. Yong Tae Yong juga dilarikan ke dalam ambulance.

Tae Mu ikut masuk ke ambulance itu.

Man Bo, Chi San dan Yong Seol mengamati Tae Mu dan langsung menguntit ambulance yang meninggalkan bandara.

Cara mereka menguntit ambulance itu benar2 bikin sakit perut...Yong Seol pegang setir dan ngebut zig-zag mengikuti ambulance Tae Mu.

Chi San menyuruh Yong Seol ngebut. Yong Seol benar2 ngebut sampai mobilnya hanya beberapa inci dari ambulance.
Man Bo teriak, kau bisa menabraknya! mundur sedikit! Yong Seol dan Chi San menoleh ke arah Man Bo dan saat melihat depan lagi...ambulance-nya ilang!

Yong Seol kehilangan jejak. Ambulance itu membelok tajam di depan dan mereka sudah kelewatan belokan itu. Yong Seol menghentikan mobil. Ia keluar diikuti Man Bo dan Chi San.
Man Bo dan Chi San mrepet kesal, kenapa sampai kehilangan jejak ..kaya petasan cabe.

Yong Seol marah dan membentak mereka, apa kalian pikir kau akan bisa menyetir dengan mulut kalian?!

Man Bo dan Chi San terdiam. Yong Seol kesal dan kembali ke mobil, tapi ia mengunci pintunya dan kabur meninggalkan dua temannya.
Man bo dan Chi San lari2 sambil teriak, petugas Woo! petugas Woo!

Sementara itu, ambulance yang dikuntit sudah tiba di RS. Tae Mu keluar dan mengamati Tae Yong yang dibawa masuk oleh petugas medis.

Yong Seol akhirnya menghentikan mobilnya. Man Bo dan Chi San lari mengejar, apa kau sudah gila? bla..bla..
Yong Seol mengancam, mulai sekarang, jangan menyetir dengan mulut kalian!

Chi San berkata bukan waktunya mengatakan ini, mereka harus bergegas menemukan Tae Mu. Man Bo berkata ia ingat no plat ambulance itu, cuma tidak tahu mereka ke RS mana, ia tidak tahu harus tanya siapa.

Yong Seol seperti punya ide. Ia minta dua rekannya masuk mobil. Lalu Yong seol sengaja menabrakkan mobil ke pembatas jalan.

Yong Seol keluar mobil lagi diikuti Man bo dan Chi San yang kesakitan. Mereka marah2 sebenarnya apa yang diinginkan Yong Seol. Apa kau sudah benar2 gila? Semuanya mengeluh.

YonG Seol dengan kalem menjelaskan, telp polisi. Katakan pada mereka kita terlibat tabrak lari dengan ambulance itu. Kau bilang kau ingat plat nomornya kan?
Maka kita akan tahu ambulance itu pergi ke RS mana.

Man bo kagum, kau benar2 jenius.
Tapi kedua rekannya protes, kalau kau memang akan menabrak pembatas jalan itu, kenapa kau minta kami masuk ke dalam mobil? Kalau memang ingin membuat kecelakaan palsu, kenapa kau mengajak kami?

Yong Seol : Sungguhan. (Untuk membuatnya lebih sungguhan)

Man bo dan Chi San bengong.

(Adegan ini sepertinya untuk mengejek management artis yang sengaja membuat kecelakaan palsu yang melibatkan artis mereka untuk mendongkrak rating drama. Mungkin lo haha..soalnya agak aneh juga, banyak artis yang katanya terlibat kecelakaan mobil kalau sedang syuting. Gak tahu benar atau ngga.)

Tae Mu mengamati Tae Yong yang hanya berbaring dengan pandangan kosong. Yoo Chun keren juga aktingnya. Tae Mu telp ayahnya dan minta ayahnya mengadakan pertemuan pemegang saham. Hanya 2/3 yang hadir saja sudah cukup.
Agendanya adalah : Penggantian CEO baru.

Yong Dong Man langsung bertindak. Ia telp para direktur dan minta mereka datang ke pertemuan direksi untuk membahas masalah penting, yaitu penggantian CEO baru dan tentu saja mereka punya alasan yang jelas.

Pyo Taek Soo lari masuk ke kantor dan tanpa alasan yang jelas, ia tersandung kakinya sendiri dan jatuh. Pyo kesal, kenapa kau bisa jatuh seperti itu Pyo Taek Soo, dasar idiot. Apa ini sebuah pertanda?

Park Ha jalan2 sore itu. Ia mengagumi lukisan mural. Tanpa sepengetahuannya, Yi Gak juga jalan menguntitnya. Yi Gak geli melihat Park Ha.
Park Ha lihat lukisan sepasang kekasih. Yi Gak juga melihat dan tersenyum senang.

Park Ha berdiri di patung sepasang kekasih di bagian wanitanya.

Yi Gak juga, ia berdiri di bagian prianya.

Park ha duduk di tangga dan Yi Gak duduk di tangga bagian atas.

Park Ha jalan lagi ke sebuah taman dan ada pertunjukan musik jalanan. .

Park Ha duduk di bangku sambil makan es krim. Ia menikmati musik sambil goyang2 kaki

Yi gak mengamati Park Ha dari balik pohon dan tertawa geli.

Yi Gak menggoda Park ha, ia sengaja telp Park ha. Yi Gak minta maaf karena ia mungkin sedikit terlambat.
Park Ha jaga gengsi dan berkata : Oh benarkah? aku juga masih di jalan. Jadi tidak apa-apa.

Yi Gak menahan geli : Oh, benarkah? Aku akan sampai sekitar 5 menit lagi.
Park Ha : Aku juga akan sampai sekitar 5 menit lagi, jadi kau tidak perlu terburu-buru.

Yi Gak lalu buka kartu, dan berkata kalau Park Ha bisa makan es krim sambil menunggu. Jangan duduk sambil goyang2 kaki.

Park Ha langsung berdiri, ia curiga Yi Gak sudah melihatnya. Kau dimana? Kau melihatku sekarang, ya kan?
Yi Gak mencibir jangan mengira kalau aku selalu melihat dirimu.

Park Ha kesal, ia duduk lagi, aku tutup ya.
Yi Gak : Jangan menyilangkan kakimu.
Park ha curiga, kau dimana?

Yi Gak mendapat telp lain. Yi Gak meletakkan jaketnya dan mendengarkan. Ia tertegun. Lalu bergegas lari dan masuk mobilnya. Yi Gak langsung ngebut.

Park ha mulai bingung dan jalan mengitari taman mencari Yi Gak. Tapi tidak menemukan Yi Gak.
Akhirnya Park Ha melihat jaket Yi gak bersama sapu tangan sulamnya. Ia terkejut dan mengambil jaket itu. Pikiran Park ha mulai aneh2.

Park Ha mencoba menelepon Yi Gak. Ponsel Yi Gak bunyi, dari Park Ha. Tapi Yi Gak tidak mengangkatnya.

Park Ha takut dan mengira Yi gak sudah benar2 menghilang.
Yong Dong Man bertemu Tae Mu dan minta kepastian kalau kali ini Tae Mu tidak akan membuat kesalahan.
Tae Mu memastikan itu dan ayahnya akan bergerak sesuai rencana.

Yi Gak menyetir ke satu tempat. Tae Mu juga bergegas pergi ke RS.

Yi Gak tiba lebih dulu di basement. Seorang perawat dan asisten dokter bedah menunggunya, ternyata mereka Chi San dan Yong Seol haha..

Keduanya langsung membungkuk dan menunjukkan jalan, Yang Mulia..cepat naik ke tangga. Yi Gak tanya, Yong Tae Mu belum tiba kan?
Chi San mengiyakan, Man Bo sedang mengamatinya.

Man bo ada di atas, di pintu depan. Ia menyamar menjadi dokter bedah lengkap dengan tutup muka dan kacamata.

Yong Tae Mu tiba. Ia membawa kru TV. Man Bo terkejut melihatnya. Man bo telp Chi San untuk lapor.
Yong Seol ingin turun dan mencegah Tae Mu. Tapi Yi Gak melarangnya. Mereka konsentrasi naik ke atas lewat tangga.

Tae Mu dan kru TV menunggu lift. Man bo memutuskan menahan Tae Mu.

Man bo lari ke arah Tae Mu, tapi ia dihentikan seorang Nenek yang tanya sesuatu. Man bo susah payah melepaskan diri dari Nenek itu.

Saat Man Bo berhasil bebas, Tae Mu dll sudah masuk lift. Man Bo memutuskan mengejar lewat tangga.

Yong Dong Man menyambut para Direksi. Presdir Seo dan Pyo Taek Soo tiba. Pyo menyindirnya, Yong "Ddong" Man..jadi kau ingin menyingkirkan CEO? Aku ingin lihat sampah seperti apa yang coba kau tawarkan. (Ddong = poop)

Dong Man tersenyum memuakkan, kalau begitu lihat saja baik-baik, karena hari ini akan jadi hari terakhirmu di perusahaan.

Nenek marah dan memaki Dong Man. Dong Man tidak peduli. Pyo membantu menarikkan kursi untuk Nenek, wajahnya terlihat cemas.

Yi Gak masuk kamar Tae Yong dan melihat anak buahnya memindahkan Tae Yong asli ke tempat tidur dorong. Chi San dan Yong Seol tampak tertegun melihat wajah Tae Yong dan membandingkan dengan PM Yi Gak, persis sama.
Yi Gak memandangi Tae Yong dan tampak sedih. Tae Yong benar2 dalam kondisi koma. Ia memberi isyarat pada anak buahnya untuk segera pergi.

Lift terbuka dan Tae Mu beserta kru TV keluar. Ia jalan di lorong.
Pertemuan Dewan Direksi mulai. Nenek tampak gelisah.

Yi Gak melihat Tae Mu dari jauh dan bergegas masuk ke kamar. Rombongan Tae Mu berpapasan dengan rombongan Yong Seol dan Chi San yang membawa Tae Yong. Mereka menutup wajah Tae Yong.

Tae Mu tiba2 menghentikan mereka. Chi San membeku, ia tampak tegang.

Tae Mu menunduk dan mengambil badge dari bawah kakinya, Ia memberikan badge nama itu ke Chi San. Chi San menerima sambil berterima kasih. Lalu kedua rombongan berpisah.

Tae Mu tiba di depan pintu kamar Tae Yong. Man Bo tiba2 muncul dan menahannya. Tunggu! Ah kau ternyata disini! Aku sudah bilang untuk membawa resepnya. Tae Mu terkejut, apa?
Man Bo tetap ingin Tae Mu mengikutinya, ini resep untuk sakit perutmu, ayo ikut aku.

Tae Mu berkata kalau Man bo salah orang. Man Bo pura2 heran, bukankah kau pasien Kim Jin Su? Tae Mu berkata bukan. Man bo minta maaf dan pergi.
Tae Mu tiba2 curiga. Lalu bergegas masuk. Ia lega karena "Tae Yong" masih ada di tempat.

Yi gak menggantikan posisi Tae yong sekali lagi. Kali ini sebagai Tae yong yang koma.

Di kantor, Ayah Tae Mu membuka rapat untuk menurunkan Yong Tae Yong sebagai CEO. Nenek marah dan tanya apa alasannya.

Dong Man menghubungkan mereka dengan Tae Mu lewat video. Wajah Tae Mu muncul di layar dan mengucapkan salam. Tae Mu berkata kalau orang yang sekarang menjabat sebagai CEO bukanlah Yong Tae Yong asli. Orang itu palsu dan seorang penipu.

Tae Mu : Orang yang ada di belakangku adalah Tae yong asli.
Nenek panik, dimana CEO sekarang, dimana Tae yong sekarang.

Dong Man dengan santai berkata orang itu tidak akan ada disini, ia pasti sudah melarikan diri.

Tae Mu menunjuk Yi Gak yang berbaring dan berkata dia adalah adik sepupuku Tae Yong, orang yang menghilang dua tahun lalu. Meskipun sekarang ia tidak sehat, dia jelas adalah adik sepupuku, Yong Tae Yong.
Sayangnya, kemungkinan dia bisa pulih hampir tidak ada. Itu adalah laporan yang diberikan tim medis padaku. Tapi, demi menyelamatkan perusahaan dari tangan penipu, dan mengungkap kebenaran, aku yakin itu juga adalah yang diinginkan oleh sepupuku Yong Tae Yong. Aku minta CEO sekarang dipecat.

Tiba-tiba Yi Gak duduk, ia melihat ke arah Tae Mu.
Yi Gak memanggil Tae Mu : Tae Mu hyung..

Tae Mu menoleh dengan syok. Ia jelas tidak mengharapkan ini.

RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14]

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.