IRIS adalah drama dengan budget tinggi dikemas dengan sinematografi yang indah, musik yang bagus, dan action..action.yang banyak.
Episode 1, recaps..
Hungaria, masa kini.
Kim Hyun Joon adalah agen NSS. Satu hari ia terkejut saat bossnya Kepala Biro Baek San mendatanginya dengan berita buruk. Mereka kalah dan beberapa agen mati.
Baek San menghubungkan kasus tahun 1989 saat Hungaria membuka perbatasannya dengan Barat, membiarkan Jerman untuk melakukan reunifikasi Jerman Barat dan Timur. Baek San menghubungkan kejadian itu dengan saat ini dan menugaskan Hyun Joon untuk misi solo. Jika ia berhasil, misinya akan membawa pengaruh besar untuk unifikasi Korea.
Hyun Joon bersiap menjalankan misinya, ia harus membunuh politikus tingkat tinggi Korea Utara. Hyun Joon tidak nyaman dengan tugas ini tapi ia harus pergi. (scene-nya mirip Bourne Identity, oh I love Matt Damon..)
Hyun Joon bersiap di lokasi, yaitu Museum Sejarah Budapest. Hyun Joon menyamar sebagi turis, ia mengambil beberapa foto, mengamati keadaan gedung, tetap mengawasi pengamanan untuk politikus Korut itu. Pemimpin petugas keamanan adalah Park Chul Yong dan di bantu oleh Kim Sun Hwa.
Mereka menunggu kedatagan politikus itu. Chul Young mengatur anak buahnya untuk menyambut politikus itu. Sesuatu mencurigakan saat salah satu petugasnya tidak menjawab pada panggilannya, Hyun Joon sudah melumpuhkan beberapa petugas dengan diam2. Chul Young tahu ada yang tidak beres, ia meminta Sun Hwa menggantikan tugasnya di luar, dan ia lari ke dalam mengecek.
Saat politikus itu tiba, ia langsung dikelilingi bodyguard, Sun Hwa tetap waspada ia merasa ada bahaya. Hyun Joon mengambil posisi di balkon dan siap menembak targetnya. Hyun Joon menunggu sampai semua penjaga tidak menghalangi dan siap menarik pelatuk..
Terlambat, Sun Hwa sudah mengetahui kehadirannya dan sempat mendorong pria itu kesamping. Tapi reaksi Sun Hwa terlambat satu detik, pria itu tertembak. Misi selesai. Hyun Joon berusaha kabur dan meninggalkan senjatanya begitu saja.
Chul Young mengejar sniper itu, ia melihat Hyun Joon dari kejauhan. Chul young berhasil menembak Hyun Joon dibagian samping.
Hyun Joon terjatuh tapi kemudian terus lari dan menyatu dengan turis dan orang2, agen2 Korut terus memburunya. Hyun Joon berhasil menyusup ke kereta bwh tanah dan menghilang dari mereka. (Bourney identity banget kan..)
Hyun Joon terluka parah tapi prioritasnya adalah kembali ke apartemennya, Hyun Joon menelepon Baek San untuk lapor bahwa misi sukses. Hyun Joon minta bantuan, ia tidak bisa melarikan diri sendirian, tapi pemimpinnya berkata Hyun Joon harus mencoba sendiri.
Hyun Joon mengulang permintaannya, "Ada alasan mengapa aku harus tetap hidup dan kembali. Kumohon bantulah aku."
Tapi boss-nya menutup telepon-nya.
Sendirian, Hyun Joon harus berusaha sendiri untuk keluar dari Hongaria dan pulang. Hyun Joon menuju ke peron yang kosong, tapi Chul young menemukan jejaknya.
Chul young menuju ke peron kosong itu, dimana Hyun Joon mencoba mengurus luka tembaknya. Agen2 Korut menyerbu dan Hyun Joon berhasil melumpuhkan beberapa. Dia luka tapi tetap kuat dan cepat.
Chul young melihatnya dan mengikuti Hyun Joon sambil menembakinya. Hyun Joon menerjang Young chul dan berkelahi satu lawan satu, dan saling menodongkan senjatanya satu sama lain. Sun Hwa yang siap menembak dari jarak jauh, tidak berhasil mendapatkan target tembak yang bersih dan ia memutuskan menunggu.
Hyun Joon berhasil menyingkirkan senjata lawan dan berhasil lari. Sebuah helikopter melihatnya dan menembakkan misil pada Hyun Joon, tapi mengenai sebuah mobil. Ledakan yang besar membuat Hyun Joon melayang, ke arah mobil, dan jatuh ke jalan.
Hyun Joon berdarah karena tertembak dan shock karena ledakan. Hyun Joon merangkak dan mencoba pergi tapi akhirnya ia pingsan.
Waktu berjalan mundur ke beberapa tahun lalu saat Hyun Joon masih sekolah...
Hyun Joon menuju ke kelasnya di awal semester. Itu adalah mata kuliah politik dan diplomasi Amerika, Hyun Joon berjalan masuk, ia terlambat. Saat itu sang profesor sedang menjelaskan mengenai pembunuhan Presiden Kennedy. Dia menanyakan pada mahasiswanya mengenai beberapa hipotesa tentang pembunuhan Presiden Kennedy. Choi Seung Hee meresponnya. Seung Hee menyebutkan teori2 yang melatar belakangi pembunuhan Pres Kennedy, al. Itu adalah benar2 pekerjaan CIA, atau industri militer yang tidak menyukai Kennedy.
Saat Profesor tanya pada Hyun Joon bagaimana pendapatnya, Hyun Joon memberikan jawaban yang membantah teori Seung Hee. Seung hee terganggu dan memberikan penjelasan mendetil mengenai insiden Teluk Tonkin dan menyebut pendapat Hyun Joon sebagai pendapat yang sederhana dan tidak peduli.
Hyun Joon kagum juga dengan kecerdasan Seung hee hanya ia merasa sedikit terhina. Saat istirahat makan siang, Hyun Joon mencoba berbicara dengan Seung hee tapi seung hee pergi dan mengabaikan Hyun Joon.
Di samping kuliah, Hyun joon juga mengikuti pelatihan militer dengan sahabatnya Jin Sa woo. Mereka bersahabat baik dan bahkan teman sekamar di asrama. Mereka juga dua orang yang paling top di grup itu. Mereka bagus dalam tes menembak. Tapi ada perbedaannya, Sa woo menyelesaikan tes dengan dingin dan tepat. Hyun Joon lebih betingkah, ia juga sama bagus, hanya caranya tidak biasa. Ia suka pamer.
Mereka berdua juga selalu bersaing secara sehat. Mereka saling mengejek, seperti saat Sa woo mendengar Hyun Joon menyebutkan mengenai gadis yang baru ia temui, Hyun joon tidak mengenalnya tapi ia sangat terganggu. Itulah mengapa Hyun Joon mulai belajar keras, ia ingin membuktikan pada Seung hee bahwa ia tidak bodoh.
Kali ini, saat di kelas, Hyun Joon sukarela menjawab suatu pertanyaan mengenai Perang teluk, apa arti di belakang perang teluk dan jawaban Hyun Joon memuaskan profesor. Bukannya membiarkan sang profesor meneruskan kuliah, Hyun Joon terus berbicara, menjelaskan mengenai perang teluk.
Seung hee merasa terhibur, tapi ia menjatuhkan Hyun joon lagi dengan berkata, menjelaskan perang dengan mengingat semuanya adalah "kesederhanaan dan ketidakpedulian yang berlebihan"
Setelah kelas selesai, Hyun Joon tidak tahan lagi dan ia mengejar Seung hee dan mengajaknya berbicara, berkata ia tidak sederhana dan tidak pedulian. Hyun Joon minta Seung hee bersedia minum teh dengannya, ia mau menjelaskan sesuatu. Seung hee menolak, tapi Hyun Joon terkejut saat Seung hee berkata, "Sekarang, minum, mungkin..."
Saat mereka minum (soju), Hyun Joon menjelaskan bahwa ia tidak memaksa dirinya mengingat setiap detil perang, tapi ingatannya memang bagus, dan sekali ia membaca sesuatu, ia menyimpannya dalam otaknya. Hyun Joon membuktikannya dengan menyebutkan kembali menu2 di restoran. Seung hee terkesan.
Seung hee juga mengalahkan kekuatan minum Hyun Joon. Hyun Joon berusaha membuat Seung hee terkesan dan ia minum semuanya. Beberapa saat kemudian, Hyun Joon bangun di atas meja dan Seung hee sudah membayar tagihan dan pergi.
Masalahnya, itu adalah kali terakhir Hyun Joon melihatnya. Karena Seung hee tidak muncul lagi di kelas. Hyun Joon bahkan menanyakan hal ini pada profesor, apa ia tahu mengapa gadis itu tidak muncul lagi dan ia tahu bahwa gadis itu diperbolehkan mengikuti kelas oleh permintaan khusus dari Dekan. Profesor bahkan tidak tahu nama gadis itu.
Hyun Joon merasa terpuruk, karena "ia yang telah pergi", Hyun joon bahkan tidak mengetahui namanya. Sa woo mencoba menghiburnya, tapi Hyun Joo tetap tepuruk.
Suatu hari Sa woo bertemu kakak kelasnya untuk minum, ia melihat seorang gadis, Seung hee dan langsung jatuh hati padanya. Ia sama sekali tidak tahu bahwa itu adalah gadis yang sama yang disukai Hyun Joon. Kakak kelas Sa woo, Park Sang Hyun yang berasal dari kota yang sama dengan Sa woo dan sekarang menjadi pebisnis. Sang Hyun mengenalkan Seung hee sebagai Jin Ah, temannya. (sepertinya Seung hee menyamar.)
Sa Woo pulang dan berimajinasi mengenai isterinya kelak di masa depan, dan ia mengajak Hyun Joon pergi minum dengan bersemangat. Mereka berdua menyelinap di bar, Sa woo sibuk bercengkerama dengan beberapa gadis.
Sayangnya, Hyun joon mengalami sedikit masalah dengan seorang pria mabuk di kamar mandi, yang meminta teman2nya mengejar Hyun Joon. Hyun Joon dan Sa woo keluar dari bar dengan dikejar sekelompok orang, mereka berpisah. Hyun Joon berhasil lolos tapi Sa woo terdesak.
Paginya Sa woo mengobati matanya yang lebab dan dihukum karena melanggar aturan dengan berlari beberapa putaran dengan menyeret ban.
Hyun Joon berusaha membantu dengan menjelaskan bahwa ialah yang bertanggung jawab atas insiden perkelahian di bar dengan harapan Sa Woo dapat lolos dari hukuman. Tapi itu membuat bukan saja Hyun Joon ikut dihukum, tapi ia membuat hukuman yang dijatuhkan menjadi lebih berat.
Suatu malam, Sa woo dibangunkan dari tidurnya oleh atasannya yang diikuti oleh beberapa pria asing. Hyun Joon juga dibangunkan dan dibawa ke suatu tempat dengan mobil dangan beberapa orang ke lokasi yang aneh. Hyun Joon tanya kemana mereka, tapi tidak ada jawaban.
Saat Hyun Joon dibawa ke dalam ruangan, ia mendengar seruan kesakitan dari satu ruangan dan ia mengenali itu suara Sa woo. Tiba2 ia panik dan meronta tapi ia diseret masuk ke ruangannya. Hyun Joon diikat dan dipasangi kabel2 dan disuntik. Obat itu membuat kedua pria tersebut kesakitan dan jantung mereka berdetak dengan kencang dengan kecepatan yang berbahaya. Obat yang disuntikkan ke dalam tubuh mereka adalah pentothal (sodium thipental), suatu obat untuk melakukan interogasi untuk menghilangkan penolakan orang yang diperiksa. (jadi pasti akan mengatakan yang sebenarnya)
Sepanjang proses itu, Seung Hee mengamati keduanya dibalik kaca satu arah. Di samping Seung hee berdiri Sang Hyun, kakak kelas Sa woo yang tentu saja bukan pebisnis sama sekali tetapi pemimpin misi ini. Saat tanda2 vital kedua pria itu dimonitor, Sang Hyun tanya : "Apa misimu?"
Seung Hee melihat respons fisik Hyun joon normal, yang berarti Hyun joon sudah berhasil mengontrol emosinya dengan sempurna. Mereka meningkatkan dosis pentothal yang memaksa jantung Hyun joon berdetak lebih kencang. Sang Hyun tetap ingin tahu misi apa ini.
Kemudian Hyun Joon mengagetkan mereka, dipenuhi dengan kemarahan, ia melepaskan diri dari ikatannya dengan kekuatannya, dan benar2 melepaskan ikatan di pergelangan tangannya. Masih lemah, dia jatuh ke lantai, kemudian meraih kursi dan memukul kaca satu arah itu. Itu kaca tahan pecah, dan Hyun Joon tidak bisa melihat ruangan di baliknya, tapi para agen waspada semua.
Hyun Joon terus mencari cara memecahkan kaca. Sang Hyun memerintahkan anak buahnya untuk menutup kamar dan bersiap.
Sebuah suara mengalihkan perhatian mereka. Kepala Biro Baek San masuk dan meminta mereka tidak melakukan apapun.
IRIS
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.