Episode ini seperti sebelumnya, diawali dengan pengulangan tentang hasil otopsi. Tapi ada penjelasan bagaimana Ji Hoon dan Da Kyung mendapatkan lampu UV dari karaoke.
Ji Hoon dan Da Kyung sampai ke karaoke lokal. Wanita di counter mengucapkan Selamat datang!
Ji Hoon mengenalkan diri dari NFS, tapi Da Kyung menutup mulut Ji Hoon dan berkata kalau mereka dari NFS dan ingin bersenang-senang.
Ji Hoon kaget, bukan seperti itu. Tapi Da Kyung dengan penuh arti berkata sebenarnya otopsinya perlu break 30 menit. Lalu mereka masuk ke ruang no. 5
Di dalam, Da Kyung baru menjelaskan jika mereka mengaku dari NFS dan ingin pinjam lampu UVnya, pihak karaoke pasti tidak akan mengijinkan-nya, karena mereka membutuhkan untuk bisnis.
Rencananya, sementara Da Kyung nyanyi gila-gilaan, Ji Hoon harus melepaskan lampu UV itu. Da kyung sudah siap tempur, ia mengulurkan obeng pada Ji Hoon.
Ji Hoon mulai menggunakan obeng untuk melepas lampu UV. Ketika petugas karaoke masuk untuk membawakan minuman dan snack, freeze! semua kaget, tapi Da Kyung langsung mengambil rebana lalu keclek-keclek kaya yang dijalan itu dan Ji hoon pura-pura nyanyi dengan gaya kacaunya.
Wanita itu hanya berkata jangan melompat terlalu keras. Lalu ia keluar.
Da Kyung langsung minta Ji Hoon cepat melepaskan lampu.
Ji Hoon langsung kembali ke ekspresi dinginnya dan kerja untuk melepaskan lampu UV itu.
Keduanya keluar dari ruang karaoke dengan membawa lampu sambil mengendap-endap, setelah sebelumnya meninggalkan uang 10 ribu Won dan pernyataan maaf dan janji akan mengembalikan lampu ke posisi semula hahahaha..ngga kuat lihat Ji Hoon menari tanpa ekspresi.
Ji Hoon dan Da Kyung kembali ke ruang otopsi dengan lampu UV itu. Ji Hoon minta staf segera menutup tirai dan menyalakan lampu UV.
Myung Han juga melakukan hal yang sama, hanya fasilitasnya sudah jauh lebih canggih. Tidak perlu ngembat lampu UV punya karaoke :)
Ji Hoon dan Myung Han menemukan bekas memar dibawah kulit, sepertinya bumper mobil itu memiliki lambang khusus. Ini truk seberat 1 ton, truk ringan warna putih.
Detektif di Selatan heran, kenapa ini bukan kasus tabrak lari biasa?
Ji Hoon menjelaskan, ada banyak bekas luka yang disebabkan oleh kendaraan yang sama. Jika ini tabrak lari biasa, luka disini, luka disana, tidakkah itu disebabkan oleh kendaraan yang sama juga?
Luka ini dan retakan di tulang kering tidak didapat pada saat yang bersamaan. Ini sudah tinggal memarnya saja, apa kau tidak lihat? Luka2 itu terjadi paling tidak beberapa hari yang lalu.
Dan ada lambang yang sama, kemungkinan besar luka kedua terjadi beberapa hari. Ada jarak beberapa hari sebelum kecelakaan yang kedua?
Detektif itu bingung, bagaimana korban bisa membiarkan penyerangnya membunuhnya? Apa itu masuk akal?
Ji Hoon berkata tapi itu hasil otopsinya.
Ji Hoon : Aku hanya bisa mengatakan ini. Kendaraan yang sama, berselang beberapa hari dan menabrak orang yang sama dua kali.
Ji Hoon menunjukkan foto, tidak ada jejak rem, ini jelas pembunuhan.
Detektif : Kenapa dia ingin membunuh?
Ji Hoon berkata kalau otopsi tidak bisa menganalisis psikologi kriminal. Seperti katamu tadi, korban tidak mungkin dengan suka rela bersedia dibunuh, seseuatu mungkin dipakai untuk melumpuhkan korban (seperti obat bius). Ji Hoon memutuskan untuk menunggu tes darah, kalau sudah keluar kita akan tahu.
Di pusat, Myung Han menyudahi otopsinya dan segera mengumumkan kalau ini kecelakaan tabrak lari biasa, pindahkan mayatnya ke kamar mayat.
Dokter yang bertanggung jawab atas sampel darah Dr. Koo Sung Tae kaget, apa tidak mengapa kalau darahnya tidak diperiksa? saya pikir analisis yang menyeluruh adalah..
Myung Han : Dr. Koo Sung Tae..hari ini sangat istimewa bagi NFS.
Intinya Myung Han ingin menampilkan kesan bagus di depan Wakil Menteri dan tidak ingin membuatnya menunggu lama.
Dokter Koo berkata justru karena nama baik NFS maka kita tidak boleh ceroboh dan harus hati-hati. Myung Han hanya menjawab, apa kau tidak percaya denganku?
Lalu Myung Han menemui Wakil Menteri. Dan mendapatkan pujian darinya. Karena otopsi yang seharusnya berjalan lama ternyata di tangan Myung Han sangat cepat, ia puas sekali.
Wakil Menteri itu bergurau, aku selalu merasa kau akan minta uang lagi..cukup menakutkan.
Myung Han tertawa, otopsi tadi pasti melelahkan bagi anda, bagaimana kalau minum teh? keduanya jalan pergi.
Yi Han melihat mereka pergi dan menemui Dokter Koo Sung Tae. Yi Han ingin mengetahui sesuatu dan ia menyinggung tentang lampu UV tadi.
Dokter Koo yang sudah kenal Yi Han menjelaskan kalau otopsi tadi menggunakan lampu UV dan hasilnya ada memar dengan bentuk burung rajawali.
Dokter Koo bergumam, sepertinya dia (mayat itu) berasal dari dekat Gyeongsang, bagaimana ia bisa mati disini?
Yi Han berkata biarkan mayatnya yang bicara.
Dr. Koo tanya, lalu kau mau apa? Yi Han menunjukkan tiket tol yang ia temukan di lokasi kebakaran dan sudah setengah habis. Yi Han ingin tahu berasal dari daerah mana tiket tol ini.
Mereka memasukkan tiket yang setengah terbakar itu di scanner dan mereka mendapatkan satu nama kota : Gooil.
Yi Han tanya, dimana Gooil itu?
Staf NFS : Di dekat cabang selatan NFS. Yeah..pasti ketemu Ji Hoon.
Di Selatan, Da Kyung berusaha membujuk Ji Hoon untuk pergi mengembalikan lampu UV. Tapi Ji Hoon menolak. Aku sibuk.
Da Kyung terus mengikutinya, kau tidak ada otopsi lagi. Dan lagi, tidak terlalu jauh.
Ji Hoon marah, kau ini sungguh mengganggu. Da Kyung terus mendesaknya, aku tidak meminjamnya untuk keperluan pribadi, ini untuk otopsi, jadi ayo kembalikan bersama.
Da Kyung berkata kalau Ji Hoon pasti malu karena mengambil tanpa ijin. Ji Hoon menyangkalnya.
Tapi Ji Hoon tidak mau dan masuk kantor. Menutup pintunya. Da Kyung jalan pergi sambil ngomel.
Di dalam kantor, Ji Hoon teringat saat menari di karaoke tadi dan ia mempraktekkan-nya sekali lagi. Tentu saja, saat itu Da Kyung membuka pintu lagi. Ini membuat malu Ji Hoon, benar2 malu.
Ji Hoon marah2 untuk menutupi malunya, Da Kyung itu asisten-nya dan harus berlaku sebagai asisten dan berhenti mengusiknya. Da Kyung berkata kalau ia masuk untuk mengatakan ia akan segera kembali.
Da Kyung : Lanjutkan saja lagi. (menarinya hahaha..)
Da Kyung pergi dan Ji Hoon menghela nafas karena malu.
Malam hari, hujan turun lumayan deras. Seorang gadis remaja berkacamata menelepon ibunya. Ia minta dijemput.
Ibunya berkata ia sudah dekat dan minta putrinya menunggu sebentar, jangan kemana-mana, ibu akan datang. Gadis itu berkata kalau ia sudah dekat.
Gadis itu melihat bayangan seseorang di depan-nya, oh apa itu kau (Ibu?). Ibunya heran, apa? soalnya ia belum sampai.
Lalu ketika gadis itu melihat lagi, orang itu menghilang. Gadis itu membuka kacamatanya dan membersihkan lensanya, ketika akan mengangkat muka, pria itu sudah berdiri di depannya!
Gadis itu ketakutan dan lari, Pria itu mengejar gadis remaja itu, sampai anak itu jatuh dan pria itu mengeluarkan jarum suntik, ia menyeringai.
Ibu gadis itu sudah sampai di lokasi, tapi ia tidak menemukan putrinya. Sebuah truk warna putih melaju melewati sang ibu. Di dalam truk, gadis itu, namanya Jo Jeong Eun, setengah sadar dan dalam keadaan terikat.
Paginya, Yi Han sampai di Gooil. Ia menemui Detektif lokal dan mengenalkan diri. Halo, aku Choi Yi Han dari CID Seoul, anda Petugas Young Jun dari Gooil?
Yi Han tanya tentang si pembakar itu, ia pikir kriminal itu berasal dari sini. Kami menemukan banyak tiket tol Gooil.
Yi Han : Tolong bantu saya, senior. Karena kejahatan ini, sudah berbulan-bulan saya tidak bisa tidur nyenyak.
Lalu Detektif Young Jun menerima telp, dari Ibu Jeong Eun. Ibu Jeong Eun? Detektif itu menjatuhkan foto hasil otopsi Ji Hoon.
Yi Han mengambilkan foto itu dan minta detektif terus saja bicara. Detektif Young Jun berkata ada kasus orang hilang. Yi Han mengerti.
Yi Han tanya tentang foto2 otopsi itu, ia tertarik dengan foto UV yang memperlihatkan simbol seperti rajawali.
Detektif Young berkata kasus tabrak lari ini membuatnya pusing. NFS cabang Selatan mengatakan ini sebagai pembunuhan.
Yi Han tertarik, pembunuhan?
Yi Han mengunjungi Jaksa Jung Woo Jin malam itu. Woo Jin kaget, bagaimana kau tahu rumahku? ia sama sekali tidak ingat kejadian malam itu haha..
Yi Han : Kau sendiri yang menunjukkan jalannya, Jaksa.
Woo Jin : aku?
Lalu ia ingat dan Woo Jin malu sekali.
Yi Han menyeringai, ingat? sekarang? minggu lalu kau pergi karaoke dan mabuk?
Woo Jin marah ketika tahu Yi Han mengantarnya pulang dan bahkan masuk ke rumahnya.
Yi Han hanya berkata, ia tidak mungkin meninggalkan wanita yang pingsan di gang begitu saja. Lagipula, meskipun aku masuk ke rumahmu, aku tidak menyentuhmu. Nona Jaksa! Kau bukan tipeku.
Woo Jin : Jadi kau datang malam2 hanya untuk mengatakan seperti apa wanita yang kau sukai?
Yi Han berdiri dan berkata ada kasus untuk Woo Jin. Jika orang lain yang mendengarnya, ia akan bilang aku gila. Tapi lain, jika kau adalah Jaksa yang ambisius dan ingin berhasil. Kau pasti tertarik.
Yi Han : Ini kasus pembunuhan berantai.
Yi Han menunjukkan filenya, ada hubungan antara Lee Yun Joon dan korban di Gyeongsang. Tubuh Lee Yun Joo ditemukan di Gyeonggi. Tapi keduanya dibunuh oleh truk dengan simbol yang sama.
Woo Jin heran, bukankah otopsinya berkata itu kasus tabrak lari?
Yi Han membenarkan, untuk kasus Lee Yun Joon. (yang di NFS pusat)
Yi Han : Tapi otopsi Go Ah Ran menunjukkan kalau itu pembunuhan yang disamarkan seperti tabrak lari biasa.
Woo jin : Tapi ini tidak cukup untuk dijadikan bukti kalau itu adalah pembunuhan berantai. Jika kita menemukan korban dengan metode pembunuhan yang sama, itu lain soal.
Yi Han : Ada satu korban lagi.
Paginya, ditemukan satu lagi mayat seorang gadis. Ternyata Jeong Eun yang semalam. Ibunya menangis meraung-raung memanggil Jeong eun, anakku! Jeong Eun anakku! Detektif Young berusaha menahan ibu Jeong Eun yang histeris.
Jaksa Woo Jin menemui Myung Han dan tanya apa Myung Han yakin kalau tidak ada yang aneh dalam kasus Lee Yun Joo.
Myung Han : Kenapa kau tanya ini?
Woo jin ingin tahu, apa otopsi atas Lee Yun Joo dilakukan dengan benar, dan tidak dipengaruhi oleh kedatangan Wakil Menteri?
Myung Han berkata sama sekali tidak dan ia tanya apa tujuan Woo Jin.
Woo Jin menjelaskan : Lee Yun Joo pergi ke Selatan untuk menemui saudaranya. Beberapa hari kemudian dia ditemukan meninggal di sekitar Gyeonggi. Tapi, Lee Yun Joo sempat menghadiri perayaan di Gyeongnam dekat Gyeongsang. (Gyeongnam dekat Busan, bagian Selatan. Mayat ditemukan di Gyeonggi, Seoul.)
Mereka juga menemukan mayat lainnya lagi dan sepertinya itu kasus tabrak lari, namanya Go Ah Ran. Jenis kendaraan yang dipakai sama dengan kasus Lee Yun Joo. Truk ringan 1 ton. Dan ada lambang berbentuk burung rajawali di bagian depan.
Tapi, setelah pemeriksaan dengan sinar UV, koroner yang memeriksa mayat Go Ah Ran punya pandangan berbeda denganmu, Direktur. Penyebab kematiannya adalah macam2 luka yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas tapi jenis kematian-nya adalah....pembunuhan yang disamarkan sebagai kecelakaan biasa.
Myung Han kaget juga, jadi maksudmu, mobil yang sama membunuh dua orang berbeda. Jadi ini kasus pembunuhan berantai?
Woo Jin : Tiga orang. Satu lagi korban ditemukan semalam.
Myung Han : Kau tidak punya bukti untuk mengatakan kalau itu pembunuhan selain dari hasil otopsi.
Woo jin tanya apa sampel darah Lee Yun Joo sudah keluar? Kita anggap otopsi Go Ah Ran benar, jika ini pembunuhan, maka sampel darah Lee Yun Joo, Go Ah Ran dan korban ketiga harus menunjukkan jejak dari senyawa yang sama. maka, ini bisa dipastikan, adalah kasus pembunuhan berantai.
Woo jin berdiri dan berkata kalau hasil tes darah Lee Yun Joo keluar, tolong kabari aku. Ia jalan pergi.
Myung Han tanya : Siapa koroner yang mengatakan kalau itu pembunuhan? katakan padaku, siapa dia?
Woo Jin berhenti sebentar dan berbalik, Dokter Yoon Ji Hoon, dari NFS Cabang Selatan.
Myung Han terkesiap. Lalu setelah Woo Jin pergi, ia segera ke lab dan tanya apa hasil tes darah Lee Yun Joo sudah keluar?
Staf bagian lab berkata belum. Myung Han teriak dan minta segera diselesaikan. Lakukan secepat mungkin, anestetik, sedatif, semua zat yang digunakan di negara ini. Aku ingin melihat semua hasilnya.
Staf NFS bingung, tidak ada cukup darah..Myung Han kesal, lakukan saja!
Mayat Jeong Eun dibawa ke NFS. Ibunya masih menangis histeris dan tidak percaya. Jeong eun-ku tidak mati..putriku tidak mati! Da Kyung sedih melihat ibu itu.
Da Kyung memeriksa mayat Jeong Eun dan menemukan luka-luka yang mirip dengan luka Go Ah Ran. Ji Hoon masuk.
Da Kyung menyimpulkan walaupun ada beberapa luka yang tidak sama dengan Go Ah Ran, tapi kematian ini disebabkan oleh truk yang sama. Jika Go Ah Ran adalah korban pembunuhan, maka kematian Jo Jeong Eun juga pembunuhan.
Ini adalah pembunuhan berantai dari kriminal yang sama, Dokter.
Ji Hoon : Otopsi belum juga dimulai. Berhenti berspekulasi.
Da Kyung mengangguk. Detketif Young Jun juga mohon, aku melihatnya tumbuh, dia sudah seperti keponakanku, hanya 18 tahun..apa ini orang yang sama..siapa yang membunuhnya?
Tiba-tiba ada yang tanya, Apa ini penjahat yang sama? Aku juga ingin tahu. Jaksa Jung Woo Jin muncul di depan ruang otopsi.
Ji Hoon langsung kesal, apa yang kau lakukan disini?
Woo Jin masuk dan menyindir, nada bicaramu tidak berubah sama sekali.
Ji Hoon : Aku tanya..kenapa kau kesini?
Woo jin berkata kalau ia adalah Jaksa untuk kasus ini.
Woo Jin dan Ji Hoon duduk diam di kantor Ji hoon menunggu laporan otopsi, keduanya duduk saling memandang dengan tajam.
Da Kyung masuk dan menyerahkan foto2 otopsi Jo Jeong Eun. Belum sempat Ji Hoon mengambilnya, Jung Woo Jin sudah merampas foto2 itu, membuat Da Kyung kaget dan Ji Hoon kelihatan marah.
Woo jin tanya kesimpulan pemeriksaan. Tapi Ji Hoon berkata jika mau tahu kesimpulannya harus mendapat ijin dari Jaksa Penuntut yang benar2 bertugas. Lalu datang lagi. Ia mengejek Woo Jin yang tidak ada di kantor Jaksa Penuntut Umum.
Woo jin minta Da Kyung keluar dan berkata kalau truknya sama, dan punya lambang yang sama. Selain kedua korban otopsimu ..ada korban ketiga yang mati karena truk yang sama dan Direktur Lee Myung Han yang melakukan otopsinya di Seoul. Tapi hasilnya adalah kecelakaan biasa.
Woo jin : Dengan truk yang sama, tiga orang meninggal. Ini adalah pembunuhan berantai. Kita harus membentuk tim penyelidikan khusus sesegera mungkin. Tapi kita masih perlu bukti lain, apa tes darahnya sudah keluar? Jika kita bisa menemukan zat-zat tertentu dalam darah ketiga korban, ini bisa dijadikan bukti kejahatan yang identik.
Karena kau yang melakukan otopsi, kau pasti lebih mengerti.
Ji Hoon mengejek, kau berharap ini adalah kasus pembunuhan berantai, iya kan? Kau ingin mengusut kasus besar dan kembali ke kantor Jaksa Penuntut Umum.
Woo jin : Sunbae, kau ini sama sekali tidak berubah ya? Jika pembunuhan ini melibatkan penjahat yang sama, kau bisa melawan Direktur Lee Myung Han. Apa kau tidak mau kembali ke markas?
Ji Hoon marah, keluar kalau kau sudah selesai!
Woo Jin : Tidak, sampai aku dapat bukti..aku tidak akan pergi.
Ji Hoon murka, kalau begitu cari saja sendiri.
Woo jin berkata ia tentu saja akan mencarinya, itu sudah tugasnya. Ji Hoon mengusir Woo Jin. Woo jin berkata kalau Ji Hoon benar2 membosankan, kau sama saja seperti saat kita masih pacaran dulu.
Da Kyung yang mencuri dengar di balik pintu syok, keduanya pernah pacaran?
Woo jin : Sunbae, kau selalu berpikir kalau kau ini hebat dan pusat dari alam semesta.
Ji Hoon : Aku ini pusat alam semesta. Aku tidak tertarik dengan pemikiran orang lain. Tapi aku tidak sepertimu. Di luar kau pura2 tenang tapi kau menikam orang dari belakang.
Woo Jin berkata ia tetap akan menemukan pembunuhnya dan mungkin saat ini pembunuh itu sedang membunuh orang lain. Sampai aku menemukan bukti konkrit, aku tidak akan pergi. Lalu Woo jin jalan keluar.
Diluar, Da Kyung sudah sembunyi di kantornya sehingga Woo jin tidak bertemu dengannya. Setelah Woo Jin berlalu, Da Kyung duduk di dekat mejanya.
Da Kyung : Ini lebih baik dari yang kuperkirakan. Di tengah mayat-mayat, mereka masih punya waktu membicarakan cinta?
Dokter Ahn dkk langsung lari menemui Dr. Hong Suk Joo, mereka berkata ini saatnya membalas Lee Myung Han. Mereka minta Dr. Hong segera memeriksa sampel darah Jo Jeong Eun dan Go Ah Ran.
Karena, jika Dr. Hong bisa menemukan zat2 anestetik atau obat bius dalam sampel darah mereka, bukan saja Dr. Hong bisa kembali ke pusat, juga bisa membalas sakit hatinya ke Lee Myung Han.
Dr. Hong masih bingung, apa hubungan-nya sampel darah itu dengan Lee Myung Han? Kalian tidak bercanda kan?
Woo Jin tiba2 masuk ke lab, benar ini bukan gurauan. Aku janji kau akan kembali ke markas pusat.
Tapi sebelum itu, kita harus menemukan bukti dalam sampel darah mereka. Apa kau bisa melakukan itu?
Dr. Hong menyanggupinya dan segera melakukan pemeriksaan dibantu oleh rekan2nya.
Malam itu, Ji Hoon memeriksa foto2 korban, Da Kyung juga memeriksa hasil otopsinya. Dan Woo jin duduk menunggu di gang kantor NFS, dia benar2 tidak pulang.
Lalu Ji Hoon mendapat telp dari Dr. Hong, ia tidak bisa menemukan zat apapun dalam darah mereka. Tidak Lidocaine, Bupicacaine, Antropine, Halothane, Morfin, Alkohol..tidak ada.
Ji Hoon : Bagaimana dengan sedatif? (Zat penenang untuk pasien)
Dr. Hong : Belum mengeceknya.
Ji Hoon minta mereka melakukannya. Tapi Dr. Hong berkata kalau darahnya kurang, Go Ah Ran dan Jo Jeung Eun sudah kehilangan banyak darah, kami tidak bisa melakukan tes lebih banyak lagi karena jumlah darah tidak mencukupi. Hanya bisa dalam jumlah terbatas.
Ji Hoon mengerti dan minta mereka menunggu.
(Sedative ada banyak sekitar 30-an seperti valium, rivotril, mogadon, xanax dll, jadi Ji Hoon harus benar2 berpikir keras untuk menentukan jenisnya, mengingat jumlah darah yang terbatas.)
Ji Hoon menghela nafas dan melihat fotonya bersama Direktur Jung dan ingat nasihatnya ketika itu, Koroner juga manusia, yang tidak bisa selalu benar, yang kadang bisa membuat kesalahan, yang kadang akan berjalan memutar, yang juga akan menyesal karena tidak punya cukup waktu. Kali ini...kau harus mendengar kata-kata terakhir dari mendiang. Ini yang harus kita lakukan.
Da Kyung semalaman memeriksa hasil otopsi dan terbawa emosi, awas kau brengsek, aku akan menangkapmu!
Kantor pusat pun melakukan tes dan masih belum menemukan zat apa yang ada dalam darah korban.
Jaksa Jang Min Suk menemui Myung Han, ia mendengar kalau Myung Han melakukan kesalahan dalam otopsi ini. Ini bukan kasus tabrak lari tapi pembunuhan. Jika media mendengar ini, semua akan kecewa dengan Direktur NFS.
Myung Han menenangkan Jaksa Jang, hasil tes belum keluar, masih ada..kemungkinan 50-50. Menurut Myung Han kemungkinan itu tidak besar. Masa sih, 50-50 tidak besar?
Jaksa Jang berkata maka kemungkinan investasi NFS juga tinggal 50%-nya. Itu juga kemungkinan kembalinya Yoon Ji Hoon. Mau karena pembunuhan berantai ini atau lainnya. Kita jelas tidak bisa membiarkan Yoon Ji Hoon kembali ke NFS. Dia tahu kasus Seo Yoon Hyung.
Myung Han memastikan itu tidak akan terjadi.
Da Kyung penasaran dan ia pergi ke TKP malam itu. Ia menyelidiki sana sini, menemukan terowongan di dekat TKP dan tiba2 mendengar suara langkah orang.
Da Kyung menjatuhkan senternya, ia berusaha meraihnya. Setelah dapat, Da Kyung menyembunyikan diri.
Ternyata Yoon Ji Hoon yang datang, apa yang sedang kau lakukan?
Da Kyung kaget tapi lega, Dokter! mengapa kau disini?
Ji Hoon memarahi Da Kyung, kalau kau takut kenapa kau kesini? Da Kyung mencari bukti, aku sudah mencari tapi tidak ada apapun.
Ji Hoon : Kau kesini sebagai polisi forensik atau koroner?
Da Kyung berkata saat ini dia penyelidik. Keduanya diskusi tentang kasus ini. Bagaimana Jo Jeong Eun meninggal, mengapa ia meninggal. Di tubuhnya ada banyak goresan. Dan bukan berasal dari kecelakaan. Luka sebelum dan sesudah kematian, mirip. Tapi tidak mudah membedakannya.
Keduanya jalan dan terus diskusi, pertama, korban ditabrak dengan kendaraan. Di sekitar sini adalah tanah pertanian yang datar dan juga membeku karena salju musim dingin, jadi meskipun tubuh korban dilempar tidak ada banyak goresan. Mungkin, setelah kecelakaan, korban diseret ke dalam kendaraan?
Tapi Jeong Eun tidak diseret dari jalan, tidak ada bekas aspal. Sepertinya goresan-nya berasal dari cabang pohon. Apa dari tebing itu? Ji Hoon dan Da Kyung jalan ke arah tebing dan berkata jika kau menggulingkan mayat dari atas..
Yi Han minta penjelasan pada petugas tol Gooil tentang tiket tol yang ia temukan. Tapi karena tidak ada tanggal dan waktu yang jelas, wanita itu tidak dapat memastikan kalau tiket itu berasal dari loket tol Gooil.
Yi Han masuk mobil, dan ketika akan menyalakan mobil, sebuah truk putih menabraknya dari belakang. Truk itu punya tanda rajawali di depannya.
Ji Hoon ke Da Kyung, kita mendaki. Keduanya jalan naik ke atas bukit dan melihat sekeliling, mereka menemukan gudang yang lumayan besar. Mereka berpisah.
Ji Hoon : Go Da Kyung, telp aku jika ada sesuatu.
Da Kyung tersenyum, yah.
Da Kyung jalan ke pintu kayu dan masuk, tempatnya kotor dan berantakan.
Sementara Ji Hoon masuk dari sisi lain dan menerima telp dari Da Kyung yang mencoba mengetes. Ji Hoon berkata hanya telp kalau menemukan bukti.
Ji Hoon terpana, begitu banyak sel besi, sepertinya bekas untuk hewan. Lalu ada sebuah kaleng bekas.
Tertulis, Acepromazine.
Ji Hoon kaget ketika ia melihat kaleng bekas Acepromazine yang bertumpuk-tumpuk.
Sementara di kantor, para staf NFS masih menunggu telp Dr. Yoon. Woo jin gelisah, apa kau sudah memeriksa sedatif yang ada?
Dr. Hong menghela nafas, kalau kita memeriksa sedatif dan ternyata tidak menemukan apapun, lalu bagaimana? Kita tidak bisa melakukan tes tanpa darah lebih banyak.
Akhirnya Ji Hoon menelepon, dan Dr. Hong mengerti. Kita coba Acepromazine (obat bius yang biasanya dipakai untuk hewan)
Dr. Hong segera melakukan tes. Woo Jin dan yang lain gelisah menunggunya. Apa hasilnya?
Dokter Hong mengumumkan, Go Ah Ran, Jo Jeung Eun, keduanya mendapat obat yang sama. Dokter Yoon benar, darah keduanya mengandung Acepromazine.
Semua bersorak, hahaha..kita benar!!
Berbanding terbalik dengan NFS Selatan, Myung Han syok ketika membaca laporan Lab, ia menjatuhkan laporan itu ke lantai.
Da kyung mengendap-endap dan jalan ke luar, ia menemukan kendaraan yang ditutup plastik biru. Da Kyung membuka plastik itu.
Ternyata ada lambang rajawali yang masih ada noda darah dan juga bekas darah di truk. Tampaknya si pembunuh sangat percaya diri atau bodohnya minta ampun sehingga belum juga membersihkan darah di mobilnya.
Da Kyung menelepon Ji Hoon, Dokter! truknya disini! Ada lambang dengan bentuk rajawali, juga ada jejak yang jelas.
Ji Hoon kaget, bukankah kau tadi ke dalam gudang?
Da kyung berkata kalau ia jalan keluar. Lalu Da Kyung mendengar ada orang di sekitarnya, Dokter! apa itu kau?
Ji Hoo berkata bukan.
Da Kyung : Ada orang disini, jika bukan kau..
Lalu ada yang meraih Da Kyung. Da Kyung teriak ahhhhh..dan lari.
Ji Hoon panik, lalu lari mencari Da Kyung. Tapi ia terkunci, sepertinya ada yang sengaja menguncinya. Ji Hoon ketakutan, ia takut terjadi sesuatu pada Da Kyung.
Ji Hoon langsung menelepon seseorang.
Ternyata Woo Jin yang ditelepon, sunbae..
Ji Hoon berkata kalau mereka menemukan lokasi Jo Jeong Eun dibunuh dan minta Woo Jin segera memanggil polisi.
Woo Jin kaget, kau dimana? Lalu segera meluncur ke lokasi bersama polisi.
Ji Hoon juga berusaha mendobrak pintu kayu. Sementara itu Da Kyung lari menyelamatkan diri dan sembunyi.
Da Kyung melihat bayangan orang dan ia memberanikan diri keluar dan memukuli orang itu.
Woo Jin dan polisi sudah tiba di TKP.
Pria yang dipukuli Da Kyung itu teriak2. Jangan memukulku! Jangan memukulku! Aku polisi! Aku polisi! benar!! Aku benar polisi.
Ji Hoon datang, Da Kyung teriak kalau pria itu penjahatnya. Pria itu Yi Han.
Yi Han menyangkal, aku polisi! Yi Han bahkan memperlihatkan kartu identitas-nya.
Ji Hoon berkelahi dengan Yi Han. Lalu Woo Jin masuk, hentikan! Dia benar, dia adalah polisi dari distrik Songpa, Petugas Choi Yi Han.
Yi Han marah2, aku terus terusan mengatakan namaku. Kalian seharusnya mendengarkanku.
Da Kyung tidak kalah marah, kenapa kau mengikutiku seperti itu.
Da Kyung masih marah2 dengan Yi Han, bagaimana Yi Han juga berpikir kalau ia penjahat.
Yi Han membela diri, dengan baju seperti itu, mana ia bisa membedakan kalau Da Kyung itu pria atau wanita.
Woo jin menghentikan keduanya, ribut sekali. Woo Jin tanya kenapa Ji Hoon dan Da Kyung bisa ada disini.
Da Kyung berkata kalau mereka menyelidiki dimana tubuh Jo Jeong Eun ditemukan. Aku memeriksa di atas bukit dan kemudian ada yang mencurigakan..yaitu dia.
Yi Han berseru : Aku juga menderita...apa kau tidak lihat? Yi han menunjukkan luka2nya.
Da Kyung : Dia tiba2 melarikan diri.
Yi Han : Mengapa kau memukulku? Mengapa?
Da Kyung : Siapa yang minta kau mengejarku?
Yi Han : Kukira kau penjahat. Siapa suruh kau lari?
Da Kyung : Benar..maling teriak maling
hehehe..dua orang ini ribut sekali, kita jodohkan saja...
Woo jin menghentikan mereka dan tanya kenapa Yi Han ada di sini.
Yi Han berkata kalau ia kesini untuk menyelidiki kasus pembakaran dan bertemu kenalan di pos tol Gooil.
Yi Han : Mengenai kasus pembakaran lalu..yang kau lepas karena tidak cukup bukti, nama tersangka pembakar itu adalah..Ahn Soo Hyun
Lalu ia cerita, ketika ia ditabrak dekat pos tol Gooil tadi.
Yi Han keluar dari mobil dan bertemu tersangkanya waktu itu Ahn Soo Hyun.
Ia curiga dengan lambang berbentuk rajawali. Yi Han langsung menelikung Soo Hyun. Ketika ditanya kemana dia selama 3 hari ini, Soo Hyun berkata kalau ia ada di RS di Seoul, untuk operasi usus buntu. Yi Han membuka baju Soo Hyun dan menemukan jahitan bekas operasi.
Yi Han tanya lalu darimana mendapat simbol rajawali ini. Soo Hyun berkata kalau ia hanya merasa lambang itu keren dan ia ikut memasangnya. Ada pemilik truk yang juga punya lambang seperti ini, seorang petani.
Yi Han : Menurut Ahn Soo Hyun, pemilik truk itu adalah petani pemilik tanah ini, Lee Jeong Beom.
Semuanya keluar dan Da Kyung menunjukkan truk yang ia temukan. Masih bernoda darah.
Woo jin menelepon untuk mendapat surat perintah penggeledahan dan berkata ini kasus pembunuhan berantai, dan sekarang bisa dikatakan kalau korban-nya ada 3.
Ji hoon jalan memeriksa di sekitar truk dan ia menunduk, ada sesuatu di salju. Lalu Ji Hoon menggali salju dengan tangannya, dan ini yang ia temukan...
Tangan kanan seseorang yang sudah jadi tulang belulang.
Woo jin menyudahi telpnya dan Ji Hoon berkata kita harus membentuk tim khusus untuk menyelidiki ini secara menyeluruh. Ini bukan hanya tiga orang.
Woo jin kaget, apa? Yi Han dan Da Kyung juga kaget.
Ji Hoon : Tulang belulang itu...milik manusia.
Sign 4
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.