Seung Yoo melepaskan tali kudanya dan berbalik. Ia melihat seorang gadis yang mencemaskan biksu kecil. Gadis itu berbalik dan Seung Yoo syok, itu Se Ryung!
Se Ryung juga kaget. Ia terbelalak dan tidak bisa bicara.
Biksu kecil itu menarik temannya, diam dan ikut aku. Biksu kecil itu mengerti kalau keduanya harus dibiarkan sendiri. Pintar...
Seung Yoo berkata ia lega melihat Se Ryung selamat, lalu akan pergi.
Se Ryung menahannya, Guru. Ia berkata hatinya tidak tenang karena Seung Yoo menderita karena dirinya.
Se Ryung : Dan tidak tahu apa yang terjadi padamu.
Seung Yoo menjawab dingin, kelak, kita jangan bertemu lagi.
Seung Yoo jalan cepat melewati Se Ryung. Wajah Se Ryung terlihat terluka dan sinar mata Seung Yoo bertentangan dengan kata2 dinginnya.
Dua biksu kecil itu mengintip mereka dan tampak sedih karena Se Ryung sedih. Mereka menemani Se Ryung kembali ke kuil. Se Ryung jalan dengan pikiran kacau dan pandangan kosong.
Lady Yoon marah karena Se Ryung pergi begitu saja dan berkata kalau mereka datang untuk mendoakan kesehatan Yang Mulia. Tapi Se Ryung justru main2.
Se Ryung hampir tidak mendengar kata2 ibunya, pikirannya penuh dengan Seung Yoo. Se Ryung tidak bisa menahan airmatanya.
Lady Yoon semakin marah, apa kau tidak peduli kalau orang bicara jelek tentang dirimu? Aku hanya bicara sedikit dan kau tidak suka?
Kau sudah besar, apa kau tidak mau berhenti menangis?
Se Ryung sebenarnya menangis karena Seung Yoo, bukan karena kata2 ibunya.
P. Suyang, Putra Mahkota, P. Kyung Hye dan Shin Suk Joo ada di samping Baginda.
P. Suyang menekan Putra Mahkota untuk menyetujui usulnya untuk mengambil alih urusan kementrian Militer dan Keadilan. Suyang berkata hanya perlu ijin Putra Mahkota saja.
Putra Mahkota tidak bisa menjawab dan P. Kyung Hye langsung tanya kapan tepatnya Suyang mendiskusikan masalah ini dengan Raja.
P. Suyang tersenyum dan minta Putri tanya pada Kepala Kasim Jeong Gyu kalau ia tidak percaya pamannya.
P. Suyang menghibur Putra Mahkota, ia mengerti semuanya sedih karena kondisi Raja, tapi anda harus kuat.
P. Suyang berkata kalau ia puas karena Shin Suk Joo sekarang adalah Sekretaris Kerajaan. Shin Suk Joo berkata P. Suyang yang memberikan posisi itu padanya, ia merasa masih banyak kekurangan.
Shin Suk Joo mencemaskan Putri, dia bisa mempengaruhi Putra Mahkota. P. Suyang sudah punya rencana.
P. Suyang menemui Putri Kyung Hye. Putri kaget, Chulhap?
Chulhap = Kepindahan Putri Raja yang sudah menikah ke kediaman di luar istana.
P. Kyung Hye tidak setuju, apa Paman pikir ini tepat di saat seperti ini? Sementara Abba Mama terbaring sakit apa kau mau melemparku keluar dari istana?
P. Suyang tidak setuju dengan istilah melempar keluar. Chulhap P. Kyung Hye sudah tertunda karena sakitnya Raja, dan tidak pantas kalau mereka terus saja menundanya.
P. Kyung Hye tidak mau keluar selangkah pun dari kamar ini. P. Suyang berkata ada tradisi ketat yang harus dijaga dan Putri tentu tidak ingin menjadi contoh ketidaktaatan, kan?
P. Suyang : Jika Sang Putri yang seharusnya menjadi teladan untuk rakyatnya, tidak menghormati hukum dan tradisi, maka bukankah wanita diluar istana akan mulai menghakimi anda?
P. Suyang membujuk dengan berkata Putri tetap bisa sering datang dan menemui Raja.
Kim Jong Seo menerima Min Shin dan Jo Geuk Gwan, mereka juga lapor kalau P. Suyang memaksa Putri keluar istana saat ini.
Kim Jong seo kesal kenapa harus dilakukan disaat ini.
Seung Gyu berkata kalau P. Suyang memberikan jabatan Sekretaris Kerajaan pada Shin Suk Joo.
Min Shin berkata kalau P. Suyang berusaha memindah mereka berdua ke pos yang tidak penting. Mereka takut, P. Suyang akan menyalahgunakan kekuasaan Raja dan menyakiti Kim Jong Seo.
Mereka ingin menggerakkan militer. Kim Jong Seo memotongnya dan berkata itu yang diinginkan pihak Suyang. Belum waktunya, jangan gegabah.
Kim Seung Yoo sampai di rumah. Ah Gong yang sedang jalan di halaman bersama ibunya langsung lari menyambutnya, Paman!
Seung Yoo senang sekali melihat Ah Gong. Ia langsung menggendong keponakannya. Ah Gong..
Ah Gong cemberut: Kenapa kau baru kembali sekarang? Apa paman tidak merindukanku sama sekali?
Seung Yoo hanya tersenyum geli dan mengelus kepala Ah Gong.
Seung yoo memberi salam pada Lady Ryu, apa semuanya baik2 saja, kakak ipar?
Lady Ryu : Ya, Tuan Muda, senang melihatmu sehat2 saja.
Seung Yoo minta maaf sudah membuat semua mencemaskannya. Dimana Ayah dan Kakak?
Disaat bersamaan, Min Shin dan Jo Geuk Gwan keluar, Kim Jong Seo dan Seung Kyu melihat Seung Yoo. Seung Yoo langsung mendekat dan menghormat.
Kim Jong Seo ngomel, kenapa kau kembali? Aku tahu kakakmu minta kau pulang. Buang waktu saja. Lalu ia masuk.
Tapi sebenarnya Kim Jong Seo senang melihat anaknya pulang. Ia tersenyum dan tidak bisa menutupi kegembiraan-nya.
Seung yoo berkata ia kembali untuk melindungi ayahnya. Kim Jong Seo berkata ia senang mendengarnya, sepertinya ayahmu ini sudah semakin tua saja.
Kim Jong Seo : Tapi apa yang akan kau lakukan jika sebelumnya yang kau bisa hanya mengajar? Kalau waktunya tiba, kau akan menerima panggilanmu, sampai saat itu, kau harus sangat hati-hati.
Seung Yoo : Ya.
Se Ryung tidak bisa tidur, ia mengingat sikap dingin Seung Yoo. Aku pasti orang yang sangat jahat.
Yeo Ri yang ngantuk berat sedikit kaget, Mengapa Nona?
Se Ryung merasa bersalah, karena Seung Yoo hampir saja kehilangan nyawanya karena dirinya. Kemarahan-nya padaku bisa dimaklumi, tapi kenapa hatiku sakit?
Yeo Ri dengan mata 5 watt : Siapa maksud Nona?
Se Ryung tetap tidak bisa tidur, ini pertemuan yang dingin, dan ini pertama kalinya.
Seung Yoo juga tidak bisa tidur. Ia bangun pagi-pagi sekali, mengenakan baju ringkas dan membawa pedang. Lalu keluar dari rumah.
Shin Myun sedang latihan pedang. Ia merasa ada orang dibelakangnya dan menoleh, ternyata Seung Yoo. Kapan kau kembali?
Seung Yoo : Bicara nanti saja.
Shin Myun : Ada apa?
Seung Yoo langsung menyerang Shin Myun. Keduanya berlatih pedang beberapa jurus.
Seung Yoo ada di atas angin dan ia hampir bisa mengalahkan Shin Myun. Keduanya berdiri dengan jarak beberapa langkah sambil menunggu kesempatan menyerang.
Tapi pikiran Seung yoo terganggu dengan bayangan Se Ryung, ia hilang konsentrasi.
Shin Myun melihat kesempatan bagus dan langsung menyerang. Shin Myun berhasil menjatuhkan pedang Seung Yoo.
Shin Myun ketawa, ada apa? Setiap kali ada masalah, kau pasti latihan pedang.
Seung Yoo : Karena hyung-mu sudah kembali, bukankah seharusnya kau menanyakan kabarnya dulu?
Keduanya istirahat sambil mengelap keringatnya. Shin Myun lega karena Seung Yoo masih bisa bercanda, kau pasti sedang senang.
Seung yoo berkata ia dengar berita tentang Jung Jong, harapan-nya menjadi Pangeran Pendamping akhirnya jadi kenyataan.
Shin Myun berkata kalau hari ini adalah Chulhap untuk mereka. Keduanya akan tinggal di kediaman pribadi. Seung Yoo tanya apa Shin Myun tidak punya rencana pernikahan.
Shin Myun agak tidak enak, ia pura2 tidak mengerti.
Seung Yoo tahu pasti ada, dia dari keluarga mana? Shin Myun menghindari pembicaraan ini, tidak perlu membicarakan ini.
Kita mengunjungi Jong saja, bagaimana? Lalu Shin myun pergi.
Lady Yoon berkata kalau hari ini adalah hari Chulhap untuk Putri. Ia minta Se Ryung menunggu di kediaman pribadi Putri sebelum mereka tiba.
Agar ketulusan ayahmu bisa dilihat.
Se Ryung enggan, Yang Mulia mungkin tidak akan menyambut kedatangan saya. Ibunya tidak mau tahu, Se Ryung adalah satu2nya keluarga dekat Putri. Kau masih perlu alasan apa lagi? Dengarkan ibu, kau harus sering mengunjungi Yang Mulia agar bisa dekat.
Se Ryung akhirnya menurut, baik ibu.
P. Kyung Hye berusaha terlihat tabah dan berpamitan dengan Raja. Tidak perlu mencemaskan saya, Abba Mama, putrimu akan sangat bahagia.
Kami akan segera menjadi suami dan istri. Kami juga akan segera membuatmu memeluk cucu, Yang Mulia.
P. Kyung Hye pamit pada Putra Mahkota, Yang Mulia.
Putra Mahkota menahan tangis, kumohon jaga diri, kakak.
P. Kyung Hye minta Raja sering2 berkunjung ke kediaman mereka. Lalu keduanya memberi hormat dengan resmi pada Raja.
Tapi saat P. Kyung Hye hampir pergi, Putra Mahkota menahan roknya, Noonim. Apa kau harus pergi?
Putra Mahkota sudah menangis. P. Kyung Hye menenangkan adiknya, anda harus menjadi Raja yang tabah dan berani, Yang Mulia.
Setelah itu rombongan P. Kyung Hye dan Jung Jong berangkat meninggalkan istana.
Rakyat memberi hormat di sepanjang jalan. Tapi P. Kyung Hye tidak bisa menahan air matanya, ia sedih sekali. Jung Jong juga kelihatan resah.
Rombongan Putri sampai di kediaman pribadi. Putri turun dari tandu dan melihat Se Ryung, ia marah, kenapa kau disini?
Se Ryung membungkuk dan menjelaskan ini adalah hari Chulhap Putri dan Raja ada di istana.
Jadi ia menyambut Putri.
Putri marah, apa kau berencana membuatku kesal? Jangan harap bisa menginjakkan kaki selangkahpun ke dalam rumahku. P. Kyung Hye masuk.
Yeo Ri heran, kenapa dia pemarah sekali? Se Ryung minta Yeo Ri pulang dulu. Ia mengambil bungkusan di tangan Yeo Ri dan masuk ke dalam.
Putri masuk ke kamarnya dan duduk, ia tampak lelah dan sedih. Se Ryung mengetuk pintu dan nekad masuk.
Putri kesal, aku sudah bilang tidak ingin melihatmu. Pergi.
Se Ryung minta Putri lebih baik menamparnya saja.
P. Kyung Hye : Apa?
Se Ryung : Jika itu akan membuat anda merasa lebih baik ratusan atau ribuan kali, lampiaskan saja kemarahan anda seperti itu. Saya bersedia dipukuli.
Putri ingin tahu untuk apa Se Ryung datang. Ia sudah kenyang dengan perlakuan P. Suyang dan sekarang apa Se Ryung juga ingin menantangnya.
Se Ryung tahu ia tidak diinginkan disini, tapi ia akan melakukan sesuatu untuk Putri yang pasti kesepian dan takut di tempat asing sendirian. Se Ryung sudah memikirkan ini ratusan kali sebelum ia berani datang.
Se Ryung meletakkan bungkusannya, Yang Mulia Ratu akan menyiapkan ini untuk anda, jika beliau masih hidup. Ratu akan menyiapkan segalanya dengan cermat.
Se Ryung : Saya tahu Yang Mulia berpikir saya ini pengganggu. Tapi meskipun saya tidak mahir, saya menyiapkan ini untuk anda. Tidak peduli berapa kali Yang Mulia berkata kalau anda membenci saya, bahkan hanya dengan adanya saya. Saya akan tetap datang kesini lagi, karena saya mencemaskan Yang Mulia.
Se Ryung membungkuk dan pergi. Diluar ia bertemu Jung Jong. Keduanya saling membungkuk tanpa bicara. Jung Jong heran dan ingat kalau Se Ryung adalah gadis yang menemui Shin myun.
Jung Jong tanya pada Eun Geum siapa gadis itu.
Eun Geum berkata kalau dia adalah sepupu P. Kyung Hye. Putri tertua Suyang Dae Gun, Nona Se Ryung.
Jung Jong kaget, putri Suyang Dae Gun?
Se Ryung justru kaget melihat Shin Myun dan Seung Yoo di pintu masuk. Ia cepat2 sembunyi.
Jung Jong menyambut kedua temannya, teman-temanku, kalian disini. Ia memanggil keduanya, ayo kesini, tidak perlu sungkan, cepat masuk.
Se Ryung mencuri lihat ke arah Seung Yoo. Seung yoo tampak gembira karena Jung Jong.
Jung Jong mengetuk kamar istrinya, tapi Putri tidak mau keluar. Jung Jong minta maaf karena mengundang mereka tanpa ijin Putri.
Tiga sahabat itu minum bersama. Shin Myun dan Seung Yoo tanya apa Jung Jong bahagia setelah menikah. Jung Jong tampak tidak semangat, aku sekarat karena bahagia.
Jung Jong : Tapi apa artinya kalau kau bahagia sendiri saja?
Seung Yoo : Apa maksudmu?
Jung Jong : Baginda sakit, dan Tuan Putri terus saja menolakku. Aku ini tidak bedanya dengan bujangan atau duda.
Shin Myun dan Seung Yoo heran, bujangan atau duda?
Jung Jong mengeluh, ia merasa Putri masih menyimpan kenangan yang ia habiskan diluar istana bersama Seung Yoo. Seung Yoo tampak kaget dan bingung.
Jung Jong tertawa ngakak, aku dengar dari Myun, kalau gadis yang kau temui diluar istana bukan Putri tapi gadis lain.
Seung Yoo kesal sekali. Jung Jong berkata itu hukuman untuk Seung Yoo karena sudah menyimpan rahasia darinya. Jangan diambil hati.
Seung Yoo : Brengsek kau.
Tiba-tiba Jung Jong berkata pada Shin Myun, aku tahu siapa gadis itu.
Shin Myun dan Seung Yoo kaget, apa? (Gadis siapa dulu yang dimaksud nih ...)
Seung Yoo : Apa yang kalian bicarakan?
Jung Jong ke Shin Myun : Gadis yang datang ke kantor polisi mencarimu...adalah putri tertua Suyang Dae Gun, aku benar kan?
Shin Myun tampak gugup dan Seung Yoo jadi resah. Shin Myun mencoba mengalihkan suasana tegang itu dengan menuang anggur, hentikan membicarakan ini dan kita minum saja.
Jung Jong tidak tahu sikon dan masih terus bicara, kalau ia mengenali gadis itu saat ia datang mengunjungi Putri hari ini. Lalu bicara ke Seung Yoo, kau seharusnya melihat caranya memandangi gadis itu...dia seperti ingin memakan gadis itu hidup2.
Shin Myun kesal sekali, ia membentak, kau ini bermulut besar!
Seung Yoo dan Jung Jong kaget. Jung Jong lebih heran lagi, kenapa kau marah? Aku cuma bercanda.
Shin Myun menjelaskan sekilas kalau memang ada pembicaraan tentang pernikahan antara keluarga gadis itu dan keluarganya.
Seung Yoo tampak kaget, pernikahan?
Jung Jong sadar suasana mulai tidak enak lagi dan berkata kita tidak boleh membiarkan keputusan ayah kita menghancurkan persahabatan kita. Tidak peduli putri siapa yang kau nikahi, aku akan dengan tulus memberimu selamat.
Seung yoo jalan keluar untuk mencari udara segar. Ia melihat seorang wanita. Wanita itu berbalik, ternyata itu P. Kyung Hye. Seung Yoo menghormat.
P. Kyung Hye kaget, apa yang membuatmu kesini Kim Jikgang?
Seung Yoo : Suami anda adalah sahabat lama saya.
Sekarang Kyung Hye yang kaget, dia temanmu? Lalu menghela nafas, takdir kita benar2 aneh.
Seung Yoo : Saya benar2 minta maaf.
P. Kyung Hye : Apa gunanya mengatakan itu sekarang?
Meskipun pernikahan kita dibatalkan, kesetiaanmu pada Putra Mahkota tidak boleh berubah.
Seung Yoo : Saya akan mengingatnya.
P. Kyung Hye : Kau seharusnya pergi.
Seung Yoo : Jong-ah akan menjadi suami yang sangat baik.
P. Kyung Hye tanya apa Seung Yoo kesini untuk mencari gadis itu? Seung Yoo tidak bisa menjawab.
P. Kyung Hye memperingatkan, meskipun kalian tidak sengaja bertemu, tolong pura2 tidak melihatnya dan pergi. Hanya dengan cara itu bisa mencegah tragedi antara Kim Jikgang dan wanita itu.
Seung Yoo bingung mendengarnya.
Paginya, Se Ryung akan pergi ke kediaman Putri lagi dan Yeo Ri tidak mengerti, Nona sudah diperlakukan seperti itu mengapa tetap ingin kembali?
Se Ryung tidak minta Yeo Ri ikut, ia akan pergi sendiri.
Jung Jong panik. Putri menghilang dari kediaman mereka, tanpa mengatakan akan pergi kemana. Ia juga membawa semua dayangnya.
Shin Myun dan Seung Yoo yang kebetulan ada disitu kaget, apa maksudmu menghilang? Apa dia di istana?
Jung Jong : Tanpa mengatakan apapun?
Seung Yoo berkata ke Shin Myun, kau ke istana bersama Jong. Aku akan mencari di sekitar tempat ini.
Jung Jong bingung, kalau tidak di istana lalu bagaimana? Jika Putri menghilang begitu saja, maka istana pasti akan gempar.
Seung Yoo minta mereka mencari saja dulu. Keduanya setuju dan langsung bergerak.
Se Ryung tiba di kediaman Putri, tapi heran melihat semua orang panik. Ia melihat Jung Jong dan Shin Myun lari keluar.
Se Ryung ingin tahu apa yang terjadi dan jalan mendekat, justru berpapasan dengan Seung Yoo! (seperti yang kita harapkan hehe)
Se Ryung kaget dan balik badan. Ia ketakutan.
Seung Yoo juga kaget, Untuk apa kau kesini? Se Ryun diam saja. Ia takut. Seung Yoo mengeraskan suara, aku tanya mengapa kau kesini?
Se Ryung : Aku datang untuk mengunjungi Putri.
Seung Yoo : Meskipun aku tidak tahu alasan kedatanganmu, tapi kau tidak bisa menemuinya sekarang.
Se Ryung kaget, ia melihat dengan pandangan bertanya.
Putri dalam perjalanan ke satu tempat. Eun Geum tanya lagi apa Putri benar2 ingin pergi tanpa pengawalan.
Putri tidak menjawab dan tetap berkeras ingin pergi. Eun Geum diam dan melanjutkan perjalanan.
Seung Yoo mengatakan tentang Putri pada Se Ryung dan sekarang Pangeran Pendamping sedang ke istana, siapa tahu Putri ada disana. Kita pasti akan segera dapat kabar.
Se Ryung : Masuk ke istana kurang dari sehari setelah pergi..Yang Mulia tidak akan melakukan hal seperti itu untuk membuat Baginda yang masih sakit khawatir.
Seung Yoo tiba2 tanya apa mungkin Se Ryung tahu tempat yang mungkin dikunjungi Putri. Kau adalah pelayan yang dekat dengannya saat di istana. Apa kau tidak tahu tempat itu?
Se Ryung diam saja. Seung yoo tanya lagi, kau begitu dekat sampai bisa pura2 sebagai Putri, tapi kau tidak tahu?
Se Ryung : Apa mungkin...
Seung Yoo : Kau memikirkan satu tempat?
Se Ryung berkata tempatnya cukup jauh, lalu ia pinjam kuda Seung Yoo (gaya haha). Se Ryung janji akan segera mengembalikan kuda ini pada Seung Yoo.
Se Ryung berhasil naik ke punggung kuda tanpa bantuan. Tapi ia hanya bisa menjalankan kuda seinci demi seinci :)
Seung Yoo tidak sabar dan kesal melihatnya. (Situasi yang membuatnya harus turun tangan kan..)
Seung Yoo akhirnya naik ke atas kuda, kalau cara menunggang kudamu seperti ini, kau perlu waktu lama untuk kembali.
Seung Yoo memeluk pinggang Se Ryung erat-erat dan memacu kudanya.
Putri dan rombongan tiba di pelabuhan. Eun Geum tanya apa rencana Putri berikutnya.
Putri melihat orang2 di kapal, banyak preman dan orang kasar. Ia mengkerut, apa aku harus duduk bersama mereka?
Eun Geum membenarkan. Apa kita kembali saja, Yang Mulia?
Putri akhirnya kembali ke kediaman-nya. Di saat bersamaan, kuda Seung Yoo-Se Ryung tiba di pelabuhan dari sisi yang lain.
Se Ryung bergegas turun dari kuda, Se Ryung tampak malu. Seung Yoo juga turun.
Se Ryung mengucapkan terima kasih karena sudah diantar, ia akan pergi dengan kapal. Se Ryung membungkuk dan lari cepat.
Seung Yoo memandangnya menjauh dan akan pergi. Tapi berbalik lagi dan tampak mencemaskan Se Ryung.
Se Ryung duduk sendiri di kapal, ia tenggelam dalam pikirannya dan tidak sadar kalau orang2 sekitarnya melihatnya dengan pandangan takjub.
Para wanita desa mengagumi dandanan dan hanbok Se Ryung, sedangkan para pria mengagumi kecantikannya. Ada seorang preman yang ingin duduk dekat Se Ryung.
Preman itu menendang wanita di sebelah kiri Se Ryung dan akan duduk.
Tiba-tiba sebuah kaki dengan sepatu kulit bagus langsung menginjak bangku itu. Se Ryung kaget, ternyata Seung Yoo.
Seung Yoo merentangkan kipas dan melemparkan uang ke preman itu, ongkosnya. Preman itu mundur teratur.
Seung Yoo duduk di sebelah Se Ryung.
Seung Yoo kesal, kau masih saja tidak kenal takut. Se Ryung heran, apa yang..
Seung yoo memotongnya, jangan salah paham. Ini semua ia lakukan karena ingin memastikan Putri selamat.
Se Ryung memandang Seung Yoo dan tersenyum tipis.
Perahu bergerak dan keduanya sedikit kikuk. Seung Yoo kipas2 terus untuk menghilangkan kekikukan mereka hahaha...
Seung Yoo tanya tukang perahu apa ia melihat wanita bangsawan yang pergi dengan tandu.
Tukang perahu tidak melihatnya, tidak dikapalku. Mungkin di kapal lain.
Se Ryung berkata tempatnya jauh dan ia juga tidak yakin apa Putri pergi kesana. Seung Yoo berkata mereka hanya tinggal memastikannya saja.
Perahu oleng sedikit dan ada pria yang hampir jatuh ke dekat Se Ryung. Seung Yoo reflek merangkul Se Ryung.
Se Ryung cepat2 melepaskan diri dari Seung Yoo. Keduanya jadi kikuk lagi dan Seung Yoo kipas2...kipas-kipas...
Perahu tiba di dermaga tujuan. Seung Yoo turun duluan tanpa membantu Se Ryung. Se Ryung menghela nafas kesal dan turun sendiri.
Mereka pergi ke kuburan Mendiang Ratu Hyeondeok, ibu P. Kyung Hye.
Se Ryung : Dia tidak disini.
Seung Yoo : Sepertinya dia tidak datang.
Keduanya jalan-jalan sekitar makam dan duduk. Seung Yoo tanya bukannya Se Ryung diusir Putri, kenapa masih gelisah mencarinya. Sepertinya kau tidak tersinggung.
Se Ryung ingin mengakui semuanya, Yang Mulia tidak mengusirku keluar. Sebenarnya..
Tapi Se Ryung ingat peringatan ayahnya, tidak boleh ada yang tahu kebenaran-nya. Bagi Kim Seung Yoo, kau cuma dayang istana.
Seung Yoo : Aku tidak tahu mengapa kau meninggalkan istana, tapi apa kau punya tempat tinggal?
Se Ryung : Aku...di kuil. (oh...tempat pertemuan baru?)
Seung Yoo heran, kau tinggal di kuil? Jadi itulah kenapa kau bersama biksu-biksu kecil itu, sepertinya dekat dengan lokasi ayunan.
Se Ryung : Kuil itu tepat dibelakangnya. (membuka kesempatan janjian haha)
Seung Yoo tampak kesal : Apa kau senang pura2 jadi Putri? Aku bahkan tertipu saat diluar istana. Apa itu lelucon yang bagus?
Se Ryung menyesal, aku benar2 tidak bermaksud mempermainkanmu. Meskipun itu seharusnya tidak pernah terjadi, tapi bersama guru membuatku bahagia.
Aku selalu ingin minta maaf secara pribadi padamu. Karena aku, kau harus menanggung semua penderitaan itu. Aku benar2 minta maaf.
Seung yoo menjawab dingin, jangan salah paham. Meskipun itu wanita lain, aku akan melakukan hal yang sama.
Se Ryung tampak terpukul, apa kau benar2 orang yang akan membahayakan nyawanya untuk wanita lain?
Jadi...bagimu itu sama sekali tidak istimewa.
Seung Yoo tidak menjawab, ia mengalihkan pandangan-nya.
Seung Yoo : Kita kembali saja.
Keduanya jalan ke dermaga lagi. Tapi Se Ryung berhenti untuk mengagumi bunga liar di pinggir jalan.
Seung Yoo menoleh dan menatap Se Ryung dengan pandangan rindu.
P. Kyung Hye tiba di kediaman-nya. Jung Jong tanya dari mana saja. Tapi Putri berkata Jung Jong tidak perlu tahu.
Jung Jong : Menghilang tanpa satu patah katapun, apa kau pikir orang tidak akan cemas?
Putri marah, kau menjadi Pangeran Pendamping hanya karena beruntung. Jangan berpikir kau bisa bertingkah seperti suamiku.
Jung Jong marah : Kau harus berhenti bersikap kekanak-kanakan.
P. Kyung Hye kaget : Bersikap kekanak-kanakan?
Jung Jong : Kau mencemaskan Raja dan Putra Mahkota sepanjang hari dan malam, tapi kau bersikap seperti ini.
Putri tersinggung dan jalan masuk dengan kesal.
P. Suyang mengadakan pertemuan dengan sekutunya. P. Onyeong berkata kalau Putri Kyung Hye memiliki sisi agresif, dan bagaikan duri dalam dagingnya. Setelah melemparnya keluar istana, ia merasa lega.
P. Suyang berkata mereka tidak boleh tenang dulu, Kim Jong Seo masih harus ditangani. Lalu pelayan mengumumkan tamu lagi. Shin Myun datang.
Shin Myun memberi hormat dan menyapa ayahnya, Ayah ini Myun.
P. Suyang menjelaskan, kalau ia minta Shin Myun datang.
Shin Suk Joo minta Shin Myun mengawal Suyang Dae Gun kembali ke rumahnya. Dia perwira militer yang baik, anda akan merasa tenang.
P. Suyang tertawa, terima kasih, besan. Aku merasa memiliki lebih dari satu putra hari ini.
Seung Yoo mengantar Se Ryung kembali ke kediaman Putri. Mereka pulang tanpa bicara.
Sepatu Se Ryung lepas. Seung Yoo mengambilnya dan dengan hati-hati memasangkan sepatu Se Ryung kembali.
Se Ryung sampai di kediaman Putri, ia tanya bagaimana kondisi Putri.
Eun Geum berkata kalau Putri baik2 saja dan sekarang sudah tidur karena lelah.
Se Ryung memberikan sesuatu pada Eun Geum untuk Putri.
Eun Geum menemui Putri dan memberikan saputangan itu. Putri membukanya, ternyata isinya bunga yang tumbuh di dekat makam mendiang Ratu.
Eun Geum : Dia pergi ke makam Yang Mulia Ratu untuk mencari anda.
Dia pasti tahu kalau anda ingin pergi ke sana.
Putri tertegun memandangi bunga itu.
Se Ryung keluar dan menemui Seung Yoo, Tuan Putri kembali sore tadi.
Seung Yoo merasa lega karena Putri baik2 saja. Se Ryung berterima kasih karena Seung Yoo mau menemaninya dalam perjalanan panjang tadi.
Seung Yoo : Aku hanya melakukan apa yang perlu.
Se Ryung : Kalau begitu...aku pergi.
Se Ryung jalan pergi, lalu menoleh ke arah Seung Yoo. Se Ryung menahan air matanya.
Seung Yoo juga pergi, tapi gantian melihat ke arah Se Ryung....OST time..bara bol su bakke eobseoseo...manjil suga eobseoseo..seulpeo..
Shin Myun mengantar P. Suyang pulang. P. Suyang mengatakan niatnya, ia ingin memiliki Shin Myun sebagai menantunya. Tapi putriku sedikit ceroboh, dia belajar keras menunggang kuda dimana hanya pria yang seharusnya melakukan itu.
P. Suyang : Meskipun tubuhnya lelah dan kesakitan atau ketakutan, dia tetap tidak menyerah, membuat ibunya sangat cemas..dia pasti yang pertama di seluruh Joseon. Tolong jaga dia baik-baik.
Shin Myun : Ya, saya akan melakukannya.
P. Suyang : Sebelum mendapatkanmu, aku tidak akan tenang. Terima kasih sudah mengantarku pulang dengan selamat.
Keduanya melihat Se Ryung jalan pulang. Se Ryung membungkuk memberi salam pada ayahnya dan Shin myun.
P. Suyang kesal, seorang wanita yang belum menikah, bagaimana kau bisa pulang selarut ini?
Se Ryung minta maaf. P. Suyang mengadu pada Shin Myun, kau lihat sendiri kan? Dia benar2 ceroboh.
Shin Myun hanya tersenyum dan membungkuk lalu jalan pulang.
P. Suyang memandangi punggung Shin Myun dan berkata pada Se Ryung, lihat baik-baik, dia benar2 tidak jelek. Dia akan menjadi calon suamimu.
Se Ryung kaget, benar-benar kaget. Shin Myun?
Se Ryung masuk ke kamarnya dan terduduk lemas. Ia tidak mengira, sahabat Seung Yoo akan menjadi suaminya.
Seung Yoo juga pulang sambil memikirkan kata2 Se Ryung, kalau ia bahagia bersama dengan Guru.
Paginya, Se Ryung keluar kamar dan mengajak Yeo Ri ke kuil. Yeo Ri kaget, lagi?
P. Suyang dan P. An Pyeong duduk dekat Raja. P. An Pyeong sangat mencemaskan Raja, ia berkata ke P. Suyang, Kak, Yang Mulia pasti sangat merindukan Kyung Hye.
P. An Pyeong ingin mengawal Raja ke kediaman Putri.
P. Suyang : Yang Mulia bahkan sulit berjalan satu langkah saja, apa kau tidak tahu?
P. An Pyeong menjamin tidak akan terjadi sesuatu yang buruk.
P. Suyang masih tidak setuju, tanpa tabib, jika terjadi sesuatu bagaimana. P. An Pyeong berkata istana sangat tidak nyaman.
P. Suyang mengalah, jika Yang Mulia memang ingin, silahkan pergi dan kembali dengan selamat.
Rombongan Raja tiba di kediaman Putri. P. Kyung Hye dan Jung Jong lari menyongsong Raja.
P. Kyung Hye membantu ayahnya jalan, Abba Mama, ia menangis.
Raja diantar ke kamar utama dan Jung Jong mengundurkan diri, ia tahu pasti Raja ingin bicara dengan Putri.
P. Kyung Hye menangis, Abba Mama, putrimu hidup dengan baik, selamat dan tidak kurang apa-apa. Raja hanya bisa tersenyum memandangi anaknya.
P. An Pyeong berkata ia berani mempertaruhkan posisinya untuk membawa keluar Raja sejauh ini. Sebenarnya ada alasan lain, ada orang yang dengan tulus ingin bertemu Yang Mulia.
P. An Pyeong sebenarnya tidak suka ikut campur urusan politik sebagai keluarga Raja, tapi Perdana Menteri meyakinkannya.
Pintu dibuka dan tampaklah Kim Jong Seo. Ia membungkuk menyembah Raja.
Raja Munjong menangis, aku ini benar2 raja yang bodoh. Aku bahkan tidak bisa melihat kesetiaan-mu dan aku tidak punya hati.
Kim Jong Seo : Saya merasa terhormat, Yang Mulia. Saya, Kim Jong Seo sudah tidak setia. Saya akan sekuat tenaga melindungi Tuan Putri dan Putra Mahkota. Lalu saya akan menerima hukuman apapun.
Raja : Angkat wajahmu, Perdana Menteri. Ayah tidak becus ini tidak bisa melindungi anak-anaknya sendiri sampai akhir, dan justru memberikan beban ini padamu. Aku malu menemuimu.
Kim Jong Seo : Pelayan anda, Kim Jong Seo membuat persiapan dengan taruhan nyawanya.
Seung Yoo justru berkuda dengan linglung, pikirannya dipenuhi Se Ryung. Ia melihat ayunan itu dan kesal, apa aku tidak bisa menghentikan pikiran2 ini memenuhi benakku?
Malamnya, kediaman Putri digedor, cepat buka pintu! Jung Jong sudah diluar dan P. Kyung Hye keluar hanya dengan baju tidur, tanpa sepatu. Raja kritis dan keduanya harus segera masuk istana.
Kediaman Kim Jong Seo juga mendapat tamu. Dia dikirim oleh An Pyeong Dae Gun.
Pria itu berkata kalau Baginda kritis dan jika Baginda mangkat, kekuasaan Suyang Dae Gun pasti akan menggantikan Raja. Itu sebabnya An Pyeong Dae Gun meminta saya mengirimkan ini.
Seung Kyu menerimanya dan memberikan papan nama itu pada ayahnya, Raja memanggil Kim Jong Seo kembali. Sebagai Perdana Menteri Kiri.
Seung Yoo masih disibukkan dengan kisah cintanya. Ia teringat pertanyaan Se Ryung, jadi bagimu itu sama sekali tidak istimewa?
Seung Yoo marah dan menghantam ayunan dengan keras. Apa salah ayunan itu?
P. Suyang dan Shin Suk Joo juga menyiapkan surat keputusan Raja. P. Suyang mengingatkan untuk mengawasi militer, peringatkan mereka. Akan dianggap sebagai penghianatan kalau mereka bergerak.
Raja benar2 kritis. Tapi untungnya P. Anpyeong, P. Kyung Hye, Jung Jong dan Putra Mahkota lebih cepat berada di sisinya.
Raja memberi isyarat pada Kasim. Kasim memberikan surat keputusan pada P. Anpyeong, yang langsung menyembunyikan surat keputusan itu dibalik lengannya.
Sedetik kemudian, P. Suyang datang, Yang Mulia, Suyang sudah datang.
P. Kyung Hye benci sekali melihat Paman keduanya ini.
Raja Munjong tidak peduli dan hanya memanggil Putra Mahkota dengan lemah, Hong Wi-ah..
Putra Mahkota mendekat dan menangis, Lalu Raja mengulurkan tangan ke P. Kyung Hye. Putri cepat2 meraih tangan ayahnya.
Se Ryung berdoa diikuti dua biksu kecil itu mengelilingi pagoda.
Raja Munjong mulai tersengal-sengal dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Tangannya terlepas dari tangan Putri Kyung Hye.
P. Kyung Hye histeris dan syok, lalu pingsan di pangkuan Jung Jong. Semua menteri dan orang2 di istana berlutut dan menangisi Raja.
P. Suyang tinggal berdua saja dengan Putra Mahkota. Ia minta Putra Mahkota menguatkan dirinya. Suyang sudah menyiapkan surat keputusan dan ia sudah mengatur semuanya dengan sangat hati2.
P. Suyang : Yang Mulia hanya perlu tetap di sisi saya saja.
PM Hong Wi menangis : Paman..
P. Suyang : Keluarga dan Pejabat diluar menunggu Anda.
Suyang keluar bersama PM Hong Wi. P. Suyang berkata kalau Baginda mangkat tanpa meninggalkan Gomyeong.
Gomyeong = Surat wasiat Raja.
P. Suyang berkata kalau Putra Mahkota akan menggantikan Raja dan akan mengeluarkan surat keputusan-nya.
Shin Suk Joo muncul dengan surat keputusan Putra Mahkota yang sudah disiapkan Suyang and team.
Tentu saja isinya, PM Hong Wi menyatakan kalau dirinya terlalu muda dan merasa tidak memiliki kemampuan mengurus masalah negara. Jadi, ia dengan tulus meminta keluarganya yang tertua, Suyang Dae Gun...
P. An Pyeong maju dan menahannya, tunggu sebentar..
P. Suyang mengingatkan : Ini bukan tempat untukmu, adik.
P. Anpyeong berkata kalau Baginda sudah meninggalkan surat keputusan yang diberikan kepadanya. P. Anpyeong minta Shin Suk Joo membacakannya.
P. Anpyeong : Sebagai saudara tertua kedua dari Raja, saya menerimanya langsung dari Yang Mulia.
Shin Suk Joo tampak kaget, ia mau tidak mau membaca isinya :
"Aku, Raja, menunjuk Kim Jong Seo, sebagai Perdana Menteri Kiri. Dewan Istana dipimpin oleh Kim Jong Seo akan membantu Putra Mahkota, sesuai permintaanku."
Bisa dibayangkan apa yang ada di pikiran Suyang saat melihat Kim Jong Seo jalan masuk dengan seragam Perdana Menterinya kembali.
Kim Jong Seo masuk dan menyembah Putra Mahkota Hong Wi yang akan diangkat jadi Raja Danjong.
Kim Jong Seo dengan lantang menyerukan kalau ia Kim Jong Seo, tidak akan mengijinkan keluarga Raja terlibat dalam politik, jika ada yang melanggar perintah ini, mereka akan dieksekusi.
PM Hong Wi tampak lega melihat Kim Jong Seo.
P. Suyang dan Kim Jong Seo adu melotot.
Se Ryung masih di kuil dan tidak tahu apa yang terjadi. Ia mendengar langkah kaki di belakangnya. Se Ryung menoleh.
Seung Yoo berdiri di sana, memandangnya dengan tajam.
Suyang Dae Gun pergi dengan marah, Kim Jong Seo..jika itu yang kau inginkan, maka aku akan mengirimmu ke akhirat.
Seung Yoo tidak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya. Ia menyerah.
Ia jalan mendekati Se Ryung dengan cepat, lalu menarik Se Ryung ke pelukannya.
PM [1], [History], [2], [3], [4], [5]
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.