Jang Nok Young menatap Yeon Woo dan teringat kata2 A Ri, ada bahaya jika terlalu dekat dengan matahari, tapi dia sudah ditakdirkan untuk tetap disisi matahari dan melindunginya. A Ri ingin Nok young melindungi anak itu demi dirinya.
Lalu tandu Bo Kyung tiba dan anak itu keluar. Nok Young terkejut melihat Bo Kyung karena memancarkan aura bulan juga. Ada dua bulan.
Bo Kyung juga terkejut melihat Yeon woo. Ia tanya apa Yeon Woo ke istana sebagai teman belajar Tuan Putri. Yeon Woo membenarkan. Keduanya menghela nafas dan sedikit kikuk karena insiden Seol waktu itu.
Seorang peramal mengingatkan Nok Young, sudah waktunya masuk karena Ibu Suri sudah menunggunya.
Nok Young jalan masuk dan menoleh sekali lagi pada dua anak perempuan itu.
Nok Young menghadap Ibu Suri dan memberi hormat. Ibu Suri senang dan menanyakan tentang doa Nok Young. Nok Young minta maaf karena ada sedikit masalah sehingga ia terlambat pulang ke istana.
Ibu Suri mengerti dan tidak mempermasalahkan hal kecil. Ibu Suri menjelaskan tentang rencana Raja mengundang dua gadis remaja sebagai teman belajar Tuan Putri.
Ibu Suri ingin Nok Young melihat fengshui kedua gadis itu.
Nok Young : Yang Mulia, aspek fengshui apa yang ingin anda lihat?
Ibu Suri : Fengshui Ratu.
Nok Young terkejut.
Ibu Suri ingin Nok Young membantunya, ia yakin setelah Nok Young selesai berdoa di gunung, penglihatan-nya pasti lebih tajam dari sebelumnya. Bantu aku melihat, apa diantara dua anak itu akan ada Ratu masa depan.
Dayang istana membawa Yeon Woo dan Bo Kyung ke sebuah kamar, ia minta keduanya menunggu di kamar itu sebelum dipanggil ke istana dalam.
Yeon Woo dan Bo Kyung duduk saling berseberangan, keduanya masih kikuk. Tapi Yeon Woo mengambil keputusan untuk berbaikan.
Yeon woo membuka pembicaraan terlebih dulu, ia minta Bo Kyung melupakan apa yang sudah terjadi dan berteman. Apa Bo Kyung bersedia?
Bo Kyung mendengus, tapi ia ingat nasihat ayahnya. Kalau Bo Kyung tidak boleh bermusuhan di istana. Bahkan di depan musuhpun, Bo kyung tidak boleh menunjukkan sikap permusuhan.
Yoon : Kau tidak boleh mempercayai orang lain dengan mudah, dan jangan membiarkan orang tahu apa yang kau pikirkan. Itulah politik.
Bo Kyung memaksakan senyuman, baiklah. Kita berteman.
Yeon Woo langsung tersenyum lebar, aku lega. aku takut kalau kau keberatan.
Bo Kyung : Tidak, aku juga salah saat itu.
Yeon woo langsung menggeser duduknya ke dekat Bo Kyung dan menggenggam tangan Bo Kyung, mendengar perkataanmu aku merasa lebih tenang. Kita berteman.
PM Hwon mondar mandir di kamarnya, lalu ia jongkok mengamati tanaman hadiah dari Yeon woo. Baru tumbuh tunas kecil. PM Hwon bingung, tanaman apa sebenarnya ini, ini juga tidak seperti bunga.
PM Hwon ingin tanya langsung ke Yeon Woo.
Kasim Hyung Sun masuk, Chon Na..teman belajar Tuan Putri sudah masuk istana.
PM Hwon : Kau tahu putri Pejabat siapa mereka itu?
Kasim Hyung Sung lapor kalau mereka adalah putri Menteri Yoon, Yoon Bo Kyung dan putri Penasehat Khusus Heo Yeon Woo.
PM Hwon berbunga-bunga, ia senang Yeon woo masuk istana. Yeon woo..jadi namamu Yeon Woo..nama yang indah.
Kasim Hyung Sung tahu kalau PM Hwon pasti sudah punya gadis yang ia suka.
Tiba-tiba PM Hwon menggenggam tangan Kasim. Hyung Sun-ah aku hanya memilikimu!
Kasim Hyung Sun sudah merasa tidak enak, kenapa Yang Mulia seperti ini? Karena buntutnya pasti minta tolong hal yang mustahil haha..
Terdengar teriakan putus asa Kasim Hyung Sun, Yang Mulia, tidak boleh..anda tidak boleh !
PM Hwon : Kenapa?
Kasim Hyung Sun mencoba menjelaskan, Yang Mulia Putra Mahkota. Melakukan pertemuan rahasia dengan putri pejabat dalam istana adalah sesuatu yang tidak boleh anda lakukan.
Hyung Sun menekankan, pertama, harus menghadapi pasukan pengawal pribadi Putra Mahkota yang sangar. Dengan kata lain, tidak bisa dilakukan.
PM Hwon tahu, itu sebabnya ia mohon pertolongan Kasim Hyung Sun.
Kasim : Yang Mulia, apa anda lupa insiden saat anda memanjat tembok? Saat itu saya sedang bertugas. Daging di pantat saya juga belum sembuh benar. (Hahaha..berarti Hyung Sun dicambuk ya..kasihan juga)
bukan hanya itu, apa yang diinginkan Yang Mulia hari ini adalah bagaikan gunung. Anda ingin menggantikan Raja menghadiri pertandingan bola. Lagipula..
PM Hwon : Sadomok. (Ujian untuk para Kasim)
Wajah Hyung Sun mengkerut mendengarnya.
PM Hwon mengingatkan Hyung Sun lagi, siapa yang menolongnya waktu itu, saat Hyung Sun kena marah dan putus asa saat ujian, siapa yang membantunya belajar. Siapa yang dengan tulus menghibur dan membantumu?
Kasim Hyung sun mewek-mewek : Putra..Putra Mahkota.
PM Hwon : Lalu saat ujiannya adalah Doktrin Arti, siapa yang mengajarimu secara pribadi?
Kasim Hyung Sun sudah tidak bisa menghindar lagi, ia setengah menangis, Yang...Yang Mulia.
PM Hwon : Bukan dipecat, melainkan mendapat promosi, itu karena siapa?
Kasim : Yang..Yang Mulia.
PM Hwon mengangguk puas.
PM Hwon menulis surat untuk Yeon Woo. Betapa ia sulit tidur saat mendengar Yeon Woo masuk istana. Aku akan mengirim orang dan aku menantikan saat kita akan bertemu.
Kasim Hyung Sun lari-lari melintasi halaman istana menuju ruang dayang. Ia menemui dayang bagian jahit dan memberikan surat PM Hwon.
Dayang itu dengan galak berkata : Jelas..
Lalu Hyung Sun menyogoknya dengan norigae. Dayang itu melanjutkan dengan nada bicara ramah : bisa.
Para dayang menyiapkan kue-kue dan minuman segar untuk tamu Tuan Putri. Lalu dayang bagian jahit menyiapkan peralatan menyulam untuk kedua gadis bangsawan itu.
Dayang tadi menyelipkan surat PM Hwon ke dalam kotak jahit untuk Heo Yeon woo.
Ratu Han menerima Yeon Woo dan Bo Kyung. Ratu berkata kalau Ibu Suri telah memerintahnya mengajar kedua gadis itu, tapi aku dengar kalian berdua sudah mengenal tata krama sejak kecil, ya kan?
Keduanya membenarkan. Ratu tersenyum senang. Ia hanya ingin keduanya menjadi teman bermain dan belajar P. Min Hwa.
Tiba-tiba P. Min Hwa masuk ke kamar Ratu, Ibunda, saya datang memberikan hormat.
Lalu tanpa aba-aba, P. Min Hwa duduk di depan kedua gadis itu, ia langsung tanya diantara mereka, yang mana adik Guru Heo?
Ratu sepertinya malu dengan kelakuan Putri haha..
P. Min Hwa : Siapa? kenapa kalian tidak menjawab?
Yeon Woo : Itu saya.
Min Hwa langsung senang dan memuji Yeon Woo, kau cantik seperti Guru Heo. P. Min Hwa langsung memberikan kantong emas ke tangan Yeon Woo, ini hadiah. Di dalamnya ada beberapa perhiasan.
Yeon woo terkejut, saya tidak boleh menerimanya. Tapi Min Hwa memaksanya.
Yoon Bo Kyung terlihat cemburu.
Yeon Woo dan Bo Kyung menghadap Ibu Suri. Keduanya memberi hormat dengan sempurna dan mengenalkan diri. Ibu Suri jelas lebih menyukai Bo Kyung.
Ibu Suri berkata pada Ratu dan Hui Bin, kalau kedua gadis ini benar2 menyenangkan. Bagaikan dua bunga teratai Budha yang mengambang di istana. Kalian berdua tolong berteman dengan Tuan Putri kami.
Kedua gadis itu mengiyakan.
Tanpa sepengetahuan kedua gadis itu, Jang Nok Young berdiri di balik sekat kamar Ibu Suri dan mempelajari wajah keduanya.
Nok Young berpikir : Di langit Joseon, ada dua bulan.
Kasim Hyung Sun susah payah membujuk PM Hwon untuk tidak ikut main bola. Ia takut PM Hwon akan terluka.
PM Hwon tidak mau mendengar, meskipun ia mati, ia tidak mau mati karena bosan.
Kasim Hyung Sun : Jika Yang Mulia tahu itu, maka nyawa tidak berharga saya ini akan sulit dilindungi.
PM Hwon kesal, kau ini cerewet sekali.
P. Yang Myung datang dan menyapa PM Hwon, lama tidak bertemu, apa kabar Yang Mulia?
PM Hwon senang sekali melihat kakaknya : Hyeongnim! Ia langsung lari mendekat dan memeluk Yang Myung erat2.
PM Hwon : Aku baik2 saja, apa kau mau ke Istana Timur?
P. Yang Myung membenarkan, ia juga ingin menjenguk Guru Heo. PM Hwon baru tahu kalau mereka saling kenal. P. Yang Myung menjelaskan, ia kenal Guru Heo saat diluar istana.
PM Hwon ingin ngobrol sambil makan snack dengan kakaknya, tapi Hyung Sun mengingatkan kalau PM Hwon harus menghadiri acara.
PM Hwon punya ide, ia mengajak kakaknya juga guru Heo main bola. Ia memerintah pengawalnya jadi anggota timnya, demi nama Istana Timur, kita harus menang. Kalian mendengarku?
Para pengawal segera mengiyakan.
Sepakbola dimulai. Kedua tim saling berhadapan. PM Hwon satu tim dengan P. Yang Myung dan Heo Yeom. Sementara Woon ada di tim merah.
P. Yang Myung tersenyum pada Yeom dan Woon, lalu mengacungkan kepalan tangan. Mereka bertiga tos.
PM Hwon heran, kalian semua saling kenal? P. Yang Myung menjelaskan, mereka bertiga adalah murid Kepala Sarjana. Lalu mengenalkan Kim Chae Woon, dia adalah lulusan militer terbaik tahun ini.
Kim Chae woon memberi hormat pada PM Hwon.
PM Hwon ingat saat ia berkata pada Yeon Woo kalau kakaknya adalah lulusan militer terbaik tahun ini dan Yeon woo tidak percaya, karena ia tahu Kim Chae Woon tidak punya adik.
PM Hwon geli, dan berkata pada Woon kalau Woon hampir saja jadi kakaknya, ini kebetulan yang menarik.
Yeon Woo dan Bo Kyung menemani P. Min Hwa menyulam. Tapi P. Min Hwa tidak suka menyulam.
Yeon Woo ingin mengambil sesuatu di kotak jahitnya dan menemukan surat dari PM Hwon.
Yeon Woo terkejut dan langsung membacanya, tapi dalam pikiran Yeon Woo, PM Hwon sangat marah dan ingin menghukum Yeon woo karena membuatnya tidak bisa tidur. Yeon woo tidak tahu kalau PM Hwon sedang jatuh cinta haha..
Yeon Woo merasa ketakutan. Bo Kyung curiga dan tanya ada apa. Tapi Yeon Woo berkata tidak ada apa-apa.
P. Min Hwa sudah tidak sabar lagi, ia menyingkirkan sulaman-nya dan juga sulaman Yeon Woo, aku bosan. Kita main diluar saja, ok?
Tanpa menunggu jawaban, P. Min Hwa menarik Yeon Woo keluar. Yeon Woo tidak sempat membereskan kotak sulamnya.
Bo Kyung juga menyusul keluar, tapi ia ingin tahu isi surat Yeon woo. Bo Kyung membukanya dan membaca nama pengirimnya, Lee Hwon. Tapi Bo Kyung belum tahu kalau itu nama Putra Mahkota.
P. Min Hwa mengajak mereka semua main. Bo kyung ditutup matanya dan harus menangkap P. Min Hwa. Yeon Woo menonton di pinggir dan Kasim Hyung Sun melihatnya.
Hyung Sun mendekat, ia menjelaskan kalau ia adalah Kasim Istana PM dan tanya apa Yeon Woo adalah adik Guru Heo. Yeon woo terkejut dan ingat isi surat PM Hwon. Ia takut Hwon akan memarahinya, jadi Yeon Woo berbohong. Bukan..bukan saya.
Yeon Woo segera lari bergabung dengan Bo Kyung dll. Kasim Hyung Sun bingung, tidak mungkin...wajahnya mirip dengan Guru Heo. Lalu Hyung sun melihat Bo Kyung, ah kalau begitu gadis itu.
P. Min Hwa melihat Hyung sun. Hyung Sun kaget dan berusaha melarikan diri. P. Min Hwa langsung mendekat, Hyung Sun..kenapa kau ada di sini?
Kasim : Saya..saya kebetulan lewat Yang Mulia. Saya segera pergi.
Kasim Hyung Sun ingin pergi tapi P. Min Hwa menarik ikat pinggangnya. Hyung Sun mengeluh dalam hati, lalu menarik nafas, apa ada sesuatu yang anda inginkan?
P. Min Hwa memancing Hyung sun tentang keberadaan guru Heo. Hyung sun berkata kalau Guru Heo sedang main bola bersama PM Hwon. Lalu Hyung Sun sadar ia sudah terpancing dan menampar mulutnya sendiri.
P. Min Hwa nyengir, Guru Heo main bola?
P. Min Hwa berhasil menipu dayang istananya dan pergi meninggalkan dayang itu sendirian. Kasihan sekali haha..
PM Hwon, P. Yang Myung dan Yeom kerjasama untuk mencetak gol. Ketiganya hampir berhasil kalau tidak ditahan Woon. P. Yang Myung kecewa sekali dan PM Hwon menepuk kakaknya untuk menghibur.
Ketiga gadis itu tiba di pinggir lapangan. P. Min Hwa memandangi Yeom dengan mata penuh cinta. Yeon woo dan Bo Kyung otomatis memperhatikan PM Hwon.
Tim Biru mendapat bola lagi dan kali ini PM Hwon berhasil mencetak gol. Ia senang sekali dan langsung memeluk kakaknya. PM Hwon juga menggenggam tangan Yeom. Woon bertepuk tangan, semua menikmati permainan bola ini.
Para gadis terpesona.
Jang Nok Young duduk di depan Ibu Suri yang tanya apa hasil fengshuinya. Kenapa kau tidak menjawab?
Nok Young : Selamat. Harapan anda akan segera terkabul.
Ibu Suri senang, jadi apakah putri Menteri Yoon..
Nok Young membenarkan, tidak lama lagi dia akan menjadi pemilik Istana Ratu. Ibu Suri kelihatan sangat puas.
Jang Nok Young meninggalkan istana Ibu Suri dan berpikir kalau ini lelucon takdir. Meskipun yang seorang memiliki fengshui Ratu, tapi tidak ditakdirkan menjadi pemilik Istana Ratu. Sementara yang lain tidak memiliki fengshui Ratu, tapi akan ditakdirkan menjadi pemilik Istana Ratu.
Dua bulan...dua matahari..dan juga...aroma kematian.
PM Hwon mendapatkan bola lagi, lalu seorang anggota tim merah mengganjalnya. PM Hwon jatuh terpelanting dengan keras ke tanah. Semua terkejut dan panik, Yang Mulia!
Pengawal segera membantu PM Hwon berdiri, lalu menangkap orang itu. PM Hwon menghentikannya dan memerintah agar orang itu dilepaskan.
Orang itu berlutut dan berharap PM menghukum mati dirinya. Tapi Hwon berkata kalau ini pertandingan untuk menentukan pemenangnya. Ia tidak suka jika mereka sengaja memberinya bola, atau memberinya jalan, atau dengan sengaja membuatnya menang.
PM Hwon : Jika ada yang seperti itu, akan dihukum berat. Kalian mendengarku?
Semua menunduk mengiyakan.
P. Min Hwa, Yeon woo dan Bo Kyung kagum pada PM Hwon. Dayang istana Putri akhirnya menemukan majikannya, ia merasa cemas karena jika Raja tahu, maka akan jadi masalah besar.
P. Min Hwa melambaikan tangan, jangan khawatir..Abamama benar2 menyayangiku.
P. Min Hwa harus segera pergi dan ia melihat Yeom tersayangnya sekali lagi lalu jalan pergi. Diikuti Bo Kyung dll. Yeon Woo menoleh sekali lagi.
P. Yang Myung melihat Yeon Woo dan tersenyum padanya, tapi kemudian sadar kalau Yeon Woo tidak melihat ke arahnya.
P. Yang Myung mengikuti arah pandang Yeon Woo dan hatinya tiba-tiba menjadi berat karena Yeon Woo melihat PM Hwon yang ada di belakang Yang Myung.
Yeon woo segera lari menyusul rombongan Putri.
P. Yang Myung berkata dalam hati : Tidak apa-apa meskipun semuanya menjadi milik Putra Mahkota, asalkan kau, Heo Yeon Woo menjadi milikku.
Wajah Yang Myung terlihat patah hati. (Aku tidak tahan kalau Jung Il Woo nanti yang patah hati..bagaimana ini..)
Rombongan P. Min Hwa bertemu Rombongan Raja dan para menteri. P. Min Hwa dll memberi hormat.
Raja Seongjo senang dan tanya apa Min Hwa senang-senang dengan teman belajarnya. Min Hwa membenarkan, ia bahkan menarik tangan Yeon woo dan berkata kalau ia sangat menyukai Yeon Woo.
Kata2 Putri menimbulkan sedikit gejolak di dalam hati kedua Menteri. Raja tanya dari keluarga mana Yeon Woo. Yeon Woo mengenalkan diri dan Raja juga menyapa Bo Kyung. Raja memuji kedua menterinya yang memiliki anak perempuan luar biasa. Kedua menteri mengucapkan terima kasih.
Raja berkata pada kedua gadis itu, kuharap kelak kalian akan menjadi teman baik Tuan Putri-ku.
Keduanya mengiyakan.
Raja : Karena kalian sudah masuk istana, jangan bicara tentang pohon di rumah. Kalian tahu artinya? Putri Menteri Personel, coba jawab itu.
Bo Kyung terlihat bingung, lalu menjawab kalau ia selalu mengikuti perintah Ayahnya untuk tidak mencampuri masalah belajar dan politik, dan hanya mempelajari masalah tata krama dan pengajaran tentang wanita.
Raja mengerti dan bisa menerima alasan Bo Kyung. Ia tanya ke Yeon Woo, putri Kepala Sarjana, coba kau jawab.
Yeon Woo : Kalimat "Jangan membicarakan masalah pohon di rumah." adalah kisah pejabat penting Dinasti Han, Gong Gwang.
Raja tertarik : Lalu, cerita apa itu?
Yeon Woo : Bahkan saat keluarga terdekat menanyakan apa jenis pohon yang ada di istana, Gong Gwang tidak akan menjawabnya.
Raja semakin tertarik : Apa kau bisa menjelaskan artinya?
Yeon Woo : Artinya, apakah itu masalah istana atau masalah dalam dewan istana, sama sekali tidak boleh disebarkan keluar.
Raja puas, bagus sekali. Seperti yang kau katakan, apapun yang kau lihat, dengar, dan rasakan di dalam istana, tidak boleh disebarkan keluar. Kalian mengerti?
Mereka mengiyakan.
P. Yang Myung menghadap Raja. P. Yang Myung memberi hormat dan memanggil Raja dengan sebutan Yang Mulia, bukan Abamama.
Raja Seongjo ingin tahu apa yang diinginkan Yang Myung.
P. Yang Myung minta maaf karena masuk istana tanpa mencari ijin dulu. Raja memotongnya dan langsung tanya ada apa.
P. Yang Myung mengajukan satu permintaan. Saya menyukai seorang gadis. Bagaimanapun, saya ingin hidup lama bersama dengannya. Jika, siapa tahu Anda sudah merencanakan pernikahan saya, saya mohon pertimbangkan juga perasaan saya. Ini pertama kalinya saya berani mengatakan ini pada Yang Mulia, dan akan menjadi permintaan terakhir saya.
P. Yang Myung tampak siap jika Raja memarahinya, tapi justru terkejut saat Raja tanya berasal dari keluarga mana gadis yang dimaksud Yang Myung.
P. Yang Myung : Apa?
Seongjo : Kau tidak dengar? Gadis itu berasal dari keluarga mana?
P. Yang Myung : Putri Kepala Sarjana. Seorang gadis bernama Heo Yeon Woo.
Raja mengerti dan akan mempertimbangkannya. Yang Myung serasa bermimpi, P. Yang Myung segera mengucapkan terima kasih dan ia keluar dengan perasaan meluap-luap.
Setelah Yang Myung keluar, Raja menghela nafas. Dasar anak nakal. Aku cuma ingin kau hati-hati kalau kau masuk istana. Aku tidak pernah berkata kalau kau sama sekali tidak boleh masuk kesini.
Malamnya, keluarga Heo berkumpul. Tuan Heo ingin tahu perasaan Yeon Woo saat masuk istana dengan sebutan teman belajar untuk pertama kalinya.
Yeon Woo hanya berkata menyenangkan. Tapi tidak banyak bercerita.
Ny. Heo tidak percaya, sudah? begitu saja? Yeon Woo mengiyakan.
Ibunya heran, ia sudah mencemaskan banyak hal saat Yeon woo ke istana. Tapi mendengar tanggapan Yeon Woo, sepertinya istana sangat membosankan.
Yeon Woo berkata melihat Heo Yeom di istana. Yeom heran bagaimana bisa melihatnya.
Yeon Woo : Itu rahasia.
Yeon Woo langsung mempraktekkan nasihat Raja. Ayahnya geli karena ia juga mendengarnya tadi. Tuan Heo menyuruh Yeom belajar dari Yeon Woo, sepertinya sia-sia saja aku mencemaskanmu. Aku percaya dari semua gadis muda di dunia, putri kita yang paling pintar dan bijaksana.
Yeon woo balas memuji ayahnya sebagai yang terbaik.
Ny. Heo merasa iri, kalian benar2 sangat dekat. Lalu memuji Yeom, aku percaya kalau diantara para sarjana di dunia, putra kita adalah yang paling bijak dan tampan.
Yeom ketawa : Ya, Ibu. Bagi saya, ibu juga yang terbaik.
semua ketawa geli.
Seol latihan kung fu dengan pedang kayu dan ia hampir mengenai Yeon Woo. Ini aku Seol.
Seol kaget dan minta maaf. Yeon Woo heran darimana Seol dapat pedang kayu itu. Seol membuatnya sendiri, sedikit demi sedikit kalau ada waktu.
Yeon Woo minta pendapat Seol. Ia cerita tentang 'seseorang' yang mendapat surat dari 'orang lain'. Tapi si penerima tidak mengerti arti sebenarnya dari surat itu.
Seol tanya apa isinya dan Yeon Woo menjelaskan per kalimat.
Bagi Seol itu surat ancaman dan mengajak berkelahi. Orang yang seharusnya menerima surat itu, apa mereka sudah menemukannya?
Yeon Woo : Mereka sebenarnya sudah menemukan orang itu, tapi orang itu berkata kalau mereka salah mengenali orang...
Seol langsung marah, idiot itu akan membuat masalah semakin besar. Di situasi seperti itu, orang itu harus menghadapi masalahnya.
Yeon Woo merasa takut, apa akan ada masalah nantinya?
Seol merasa orang itu menghindari tantangan karena pengecut dan bukan hanya sudah berbohong, ini benar2 situasi yang buruk.
Haha..Yeon Woo semakin bingung mengartikan surat Hwon. Padahal Hwon menulis dengan penuh cinta. Tapi justru diartikan sebagai surat tantangan.
Yeon Woo jalan dengan perasaan murung, lalu ia membayangkan PM Hwon berdiri menikmati langit malam di halaman. Yeon Woo jalan mendekat dan PM Hwon menoleh, ia tersenyum, apa kau pikir kalau...aku mengancam-mu?
Yeon Woo : Apa berarti anda tidak mengancam ?
PM Hwon tersenyum, Kalau itu...menurutmu bagaimana?
Yeon Woo : Jika saya jawab tidak, apa anda tetap akan mengirim utusan menemui saya?
PM Hwon : Lalu apa kau akan menemuiku?
Yeon Woo tertegun, tidak langsung menjawab. Ia menunduk dan pipinya memerah : Saya pikir akan menyenangkan bertemu anda sekali lagi. Apa anda...akan mengirim utusan lagi?
Yeon Woo mengangkat muka tapi PM Hwon menghilang. Ini hanya imajinasinya.
Menteri Yoon duduk dan memikirkan kejadian di istana, saat P. Min Hwa dengan polos berkata kalau ia lebih menyukai Heo Yeon Woo.
Bo Kyung menemui ayahnya. Menteri Yoon marah karena mengira Bo Kyung membuat P. Min Hwa kesal tadi pagi.
Bo Kyung menangis dan membela diri, ini karena dia bukan adik Guru Heo Yeom. P. Min Hwa diam-diam jatuh hati pada Guru Heo, itu sebabnya ia langsung ingin berteman dengan Yeon Woo.
Bukan itu saja, ada seorang anggota keluarga Raja yang menyukai Yeon woo sampai ia mengirim surat rahasia.
Menteri Yoon kaget, darimana Bo Kyung tahu kalau surat itu dari keluarga Raja.
Bo Kyung berkata ia membaca nama pengirimnya dan marganya Lee. Namanya Lee Hwon.
Menteri Yoon syok, Lee Hwon?!
Menteri Yoon menghadap Ibu Suri dan menceritakan kejadian itu. Ibu Suri geli, surat cinta? PM-ku sudah tahu menulis surat cinta? PM selalu ada di istana, bagaimana ia kenal anak itu dan menulis surat untuknya?
Menteri Yoon mengingatkan kalau kakak Yeon Woo ada di Sigangwon. Ibu Suri juga merasa kesal, orang itu..Heo Yeong Jae selalu menentang kita.
Yoon berkata kalau Yeon Woo benar2 pintar.
Ibu Suri menenangkan, jangan cemas. Meskipun PM menyukai anak itu, pernikahan kerajaan bukan masalah kau suka atau tidak dengan orang itu.
Yoon tetap merasa cemas karena Raja sepertinya menyukai anak itu juga. Raja ingin menyingkirkan keluarga Ibu Suri.
Ibu Suri minta Yoon segera mengusulkan pernikahan Kerajaan dan mereka harus gerak cepat.
Bo Kyung diantar ke istana. Pelayannya berkata kalau Bo Kyung terlalu lama dandan sehingga terlambat. Tapi Bo Kyung memintanya diam, ia sudah punya ayahnya yang memikirkan masalah hubungan seperti apapun.
Bo Kyung ingat, ia minta ayahnya membantunya masuk istana. Ayah, saya ingin tinggal di istana, tolong saya agar bisa tinggal di istana.
Kasim Hyung Sun mendekati Bo Kyung dan berkata kalau ia dari Istana Timur. PM ingin bertemu Nona secara rahasia.
PM Hwon celingak-celinguk, setelah merasa aman, ia masuk ke ruang Bulan Perak. Hwon ingat nasihat Hyung Sun, kalau punggung Hwon sangat menarik.
Hyung Sung pesan, agar PM Hwon berdiri membelakangi pintu, lalu perlahan menoleh ke belakang. Kalau seperti itu, semua gadis akan bertekuk lutut di depan Yang Mulia.
PM Hwon mempraktek-kan ide itu dan cekikikan sendiri. Lalu ia mendengar suara langkah kaki. Hwon langsung menjaga sikap.
Langkah2 itu semakin mendekat dan Hwon merasa gugup.
Bo Kyung masuk dan membungkuk. PM Hwon tetap membelakanginya, lalu berkata sekarang kau tahu kalau aku bukan pejabat istana, tapi Putra Mahkota Joseon.
Perlahan Hwon berbalik, tapi tetap tidak bisa melihat wajah Bo Kyung karena Bo Kyung masih menunduk.
Hwon : Meskipun aku tidak tahu apa yang terjadi, sejak hari itu, aku tidak bisa melupakanmu. Saat mendengar kalau kau akan menjadi teman belajar, aku benar2 ingin bertemu denganmu lagi.
Melihat Bo Kyung tetap menunduk, Hwon menambahkan, kau benar2 tidak punya hati, tidak mudah bagi kita untuk bertemu. Kenapa kau tidak membiarkanku melihatmu?
Bo Kyung terlihat berbunga-bunga, lalu mengangkat wajah sambil tersenyum manis.
Hwon kaget setengah mati, salah orang! Ia bingung : Siapa kau?
Bo Kyung bingung : Apa?
Hwon terus saja tanya siapa dan kenapa Bo Kyung ada disini. Bo Kyung mengenalkan diri. PM Hwon langsung minta maaf, ini kesalahan dan bergegas lari keluar.
Bo Kyung terlihat bingung dan terpukul.
Kasim Hyung Sun mencoba mencuri dengar, tapi justru pintu terbuka dan PM Hwon keluar dengan wajah kesal. Ia langsung jalan pergi. Hyung Sun terbirit-birit mengikuti Hwon, Yang Mulia! Yang Mulia..
Bo Kyung keluar sendiri dari ruangan itu, wajahnya masih terlihat bingung. Seorang dayang tanpa sengaja melihatnya, dayang itu kaget sekali.
P. Min Hwa dan Yeon Woo sedang membuat gelang doa. Putri berkata kalau Jangmyeongnu-nya lebih cantik dari buatan Yeon Woo.
(Jangmyeongnu = gelang untuk mendoakan agar seseorang panjang umur dan tidak sakit.)
Yeon Woo mengangguk, buatan P. Min Hwa memang lebih cantik.
P. Min Hwa : Coba tanya, untuk siapa aku membuat gelang ini.
Yeon Woo geli, Untuk siapa anda membuat gelang ini?
P. Min Hwa berbisik, Untuk Guru Sastra Heo.
Mata Yeon Woo membesar, Apa? P. Min Hwa ingin tahu, untuk siapa gelang buatan Yeon Woo.
Yeon woo : Saya juga ingin memberikannya untuk Orabeoni.
P. Min Hwa kaget, tidak..tidak boleh. Begini saja, kau berikan gelang itu untuk Orabeoniku. Itu baru adil.
Yeon Woo kaget, Putra Mahkota? mana berani saya melakukannya?
P. Min Hwa membujuk, dia yang akan memberikannya pada PM Hwon. Yeon woo setuju, tapi ia ingin menggantinya, karena gelang yang ini terlalu sederhana.
Bo Kyung masuk menemui mereka. P. Min Hwa melambai pada Bo Kyung dan Bo Kyung memberi hormat. Ia duduk mengamati Yeon Woo.
Bo Kyung ingat kata-kata PM Hwon dan Bo Kyung terlihat cemburu.
Para dayang bergosip kalau PM Hwon bertemu secara rahasia dengan putri Menteri Yoon. Bagaimanapun putri menteri Yoon adalah keluarga Ibu Suri.
Ratu Han tiba dan ingin tahu apa yang terjadi.
PM Hwon mengomel, ia marah pada Hyung Sun. Kasim Hyung Sun berusaha menjelaskan kalau saat ia tanya pada Yeon Woo, dia berkata kalau dia bukan adik Guru Heo.
Pm Hwon tidak mengerti, kenapa Yeon woo harus berbohong.
Kasim Hyung Sun : Karena anda bertanya, maka saya akan menjawab anda.
Kasim Hyung Sun langsung membuka diagram otak. PM Hwon heran, apa itu?
Kasim : Saya tahu pikiran Yeon Woo dan menggambarnya.
PM Hwon : Pikiran?
Kasim berkata kalau isi pikiran Yeon Woo, 70% adalah tentang Guru Heo. Ini karena Yeon Woo mengenal Guru Heo sejak kecil dan tumbuh bersama. Jadi Yeon Woo kemungkinan besar tidak memperhatikan pria biasa.
Lagipula, P. Yang Myung dan Kim Chae Woon yang belajar bersama Guru Heo tidak bisa anda anggap enteng.
Kasim : Dengan kepribadian yang berani dan ceria, P. Yang Myung bisa memenuhi 20% dari pikiran Yeon Woo. Pria dingin yang melakukan segalanya dengan luar biasa, Kim Chae Woon, mendapatkan 10%.
PM Hwon menunjuk titik kecil di gambar itu, apa itu? Hyung Sun menjelaskan kalau itu adalah Yang Mulia.
Hwon marah, apa? dalam pikiran Yeon woo..aku hanya titik kecil itu?
Kasim berusaha menjelaskan, itu..itu..itu karena Yang Mulia terpisah jauh darinya. Saat anda bertemu pertama kali, dia salah sangka dan mengira anda pencuri. Lagipula, anda sering menyebut diri anda pejabat. Dalam otak agassi, jika Yang Mulia bukan pencuri, maka anda adalah pejabat.
Atau jika anda bukan pejabat maka anda adalah pencuri...
PM Hwon murka : Tutup mulut. Tutup mulut! Tutup mulut! Aku tidak mau melihatmu, pergi dan berdiri menghadap tembok!
Kasim disetrap lagi.
Tidak lama, Kasim Raja datang dan berkata kalau Raja ingin bertemu PM Hwon.
Penjaga istana datang dengan perintah Raja, mereka menyeret Kasim Hyung Sun pergi.
Hyung Sun ketakutan, Yang Mulia! Yang Mulia! Yang Mulia... Hyung Sun pasti dihukum berat karena membantu PM Hwon dengan semua ide mustahilnya. Kasihan..
Raja Seong Jo tampak marah, apa benar? kalau kau bertemu secara rahasia dengan putri Menteri Personel Yoon?
PM Hwon membenarkan, kami memang bertemu, tapi itu adalah kesalahan. Tidak..lebih tepatnya kesalah-pahaman.
Raja kesal, apa kau masih saja mengarang alasan?
PM Hwon : Saya tahu kalau saya tidak boleh membuat alasan, tapi anda harus mendengarkan saya. Saya akan menjelaskan masalah itu dengan jelas.
Raja : Salah paham seperti apa?
PM Hwon : Saya sudah memiliki seorang gadis yang saya kagumi dalam hati beberapa waktu lalu.
Raja terkejut. PM Hwon melanjutkan, ia tahu kalau gadis itu menjadi teman belajar Putri jadi ia ingin menemuinya diam2.
PM Hwon : Tapi dia bukan putri Menteri Personel. Gadis di dalam hati saya adalah putri Kepala Sarjana.
Raja syok, ia ingat kata2 Yang Myung yang menyukai putri Kepala Sarjana, Heo Yeon Woo. Sekarang dua Pangeran-nya menyukai gadis yang sama.
PM Hwon masih ingin menjelaskan perasaan-nya..tapi Raja berkata kalau ia pura2 tidak pernah mendengar itu.
Raja membentak Hwon, Jangan lupa kalau kau adalah dasar negeri ini. Karena kelakuan semberono-mu, anak itu mungkin akan menjadi korban dari perselisihan politik. Apa kau tidak memikirkan itu? Aku akan melepaskanmu kali ini, tapi jangan membuatku kecewa lagi, mengerti?
PM Hwon terpaksa mengiyakan. Raja berkata akan mengadakan Jumonggang dan minta PM Hwon pergi.
(Jumonggang = tim khusus yang dibentuk untuk menyelenggarakan Pernikahan Kerajaan untuk Putra Mahkota)
Yeon Woo ingin tahu apa Bo Kyung bisa duduk di tandu sekarang dan apa kau merasa pusing pagi ini?
Bo Kyung kesal, apa urusannya..lalu ia menjawab dengan manis, terima kasih karena mengkhawatirkanku. Bo Kyung berkata kalau ia tidak terlambat ke istana karena pusing.
Yeon Woo : Lalu Mengapa?
Bo Kyung mendekat dan berbisik: Ini rahasia, tapi aku bertemu dengan PM beberapa saat lalu. Ia berkata melihatku dari jauh dan ingin bertemu denganku sekali saja. Kau harus merahasiakan ini.
Yeon Woo terkejut mendengarnya.
Raja mengadakan pertemuan khusus untuk membahas rencana pernikahan PM Hwon. Karena ia sudah berusia 15th dan harus segera mengadalak pernikahan Kerajaan untuk memperkuat dasar negara ini.
Raja memerintah : Anak gadis usia 12 - 16 tahun, diseluruh Hanyang atau dimanapun, dilarang menikah.
Raja juga menyuruh semuanya untuk menghadiri jamuan makan Narye (Upacara menangkap roh pada hari terakhir penanggalan matahari)
PM Hwon duduk termangu di depan tanaman dari Yeon Woo. Ia tanya Hyung Sun, sebenarnya bunga apa ini?
Kasim Hyung Sun jalan mendekat, ia menahan sakit dan sedikit pincang, tapi tetap memberi jawaban, ini bukan bunga Yang Mulia. Ini selada.
PM Hwon bingung, Selada? kenapa kau memberiku selada? Hwon menghela nafas, aku tidak akan pernah mendengar jawaban itu sekarang. Singkirkan.
Hyung Sun heran, apa?
PM Hwon jalan bersama rombongan menuju lokasi upacara, ia ingat kata2 Raja dan tampak lesu. Rombongan mereka bertemu dengan rombongan Yeon Woo serta Bo Kyung.
Yeon woo memberi hormat dan PM Hwon berhenti sebentar, menatapnya tajam. Yeon Woo mengangkat wajah dan menatap PM Hwon, ia tersenyum tipis.
PM Hwon ingat kata2 Raja, kalau Yeon Woo bisa saja jadi korban politik. PM Hwon terus jalan tanpa mempedulikan Yeon Woo.
Jang Nok Young mempersiapkan upacara dan berpesan agar anak buahnya tetap melakukan dengan hati-hati. Jangan sampai ada yang melihat ritual ini.
Ritual ini untuk menenangkan roh Ibu mendiang P. Uiseong. Karena di kediaman Ibu P. Uiseong mulai berhantu.
Raja, Ratu Han, Park Hui bin, Ibu Suri, PM Hwon, P. Min Hwa duduk mengikuti upacara Narye.
Semua menteri dan pejabat juga mengikutinya.
Termasuk Penasehat Heo dan putranya, Yeom. Juga Menteri Yoon yang duduk disamping P. Yang Myung.
Seorang pendeta membuat kaligrafi raksasa, untuk kesejahteraan Raja. Semua kagum melihatnya.
Setelah itu beberapa penari bertopeng menampilkan tarian mereka. Semua menikmati sambil mulai makan dan minum.
P. Yang Myung melihat Yeon Woo. Ia menyadari kalau Yeon woo sedang menatap seseorang.
Ternyata PM Hwon. Yeon woo melihat gelang di tangannya. Karena Hwon tidak melihatnya, Yeon Woo mengalihkan pandangannya.
Giliran PM Hwon melihat Yeon Woo dengan tajam. Ini semua tidak lepas dari pengamatan P. Yang Myung.
Jang Nok Young bersama beberapa peramal mengadakan upacara di depan kediaman Ibu P. Uiseong. Nok Young mempertunjukkan tarian khusus.
Tiba-tiba Nok Young mulai masuk alam roh...
Ia dibawa ke pinggir tebing dan saat berbalik..Nok Young melihat gundukan tanah seperti kuburan. Penglihatan yang juga dilihat mendiang A Ri waktu itu.
Yeon Woo masih menikmati tarian ketika tiba2 ada suara yang menyuruhnya lari.
Cepat larilah! Ini bukan takdir yang bisa kau hadapi. Jangan mengikat hubungan dengannya. Sekaranglah waktunya untuk menghindar. Saat kau bisa menghindarinya, menghindarlah sejauh mungkin..
Yeon Woo bingung dan mencari sumber suara. Ia berdiri di tengah para penari dan berhadapan muka dengan Nok Young.
Seorang penari muncul di depan Yeon Woo. Membuatnya kaget dan menjatuhkan gelangnya.
Penari itu memberi isyarat agar Yeon Woo diam, lalu menariknya pergi.
P. Yang Myung lewat dan heran. Ia ingin jalan pergi, tapi sadar kalau gadis itu Yeon Woo, makanya Yang Myung mengikuti mereka.
Penari itu membawa Yeon Woo ke halaman paviliun Bulan Perak dan membuka topengnya. PM Hwon!
Hwon tanya apa Yeon woo mengenalinya. Yeon Woo mengangguk.
PM Hwon : katakan siapa aku.
Yeon Woo : Joseon...
PM Hwon : Putra Mahkota Lee Hwon.
Lee Hwon tersenyum pada Yeon Woo. Kembang api dinyalakan dan semua terpesona. P. Min Hwa tersenyum pada Yeom.
Bo Kyung berdiri di tengah lapangan dan menemukan gelang milik Yeon Woo.
PM Hwon minta maaf, aku berharap bisa melupakanmu, tapi aku tidak mampu.
Ada hujan confetti dari kembang api menambah romantis suasana.
Lalu kita lihat P. Yang Myung berdiri di pinggir, melihat keduanya dengan pandangan terluka. (Ugh..Jung Il woo..)
The Moon [1], [2]
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.