Yoon Sung syok, ia menangis, Kim Nana..Kim Nana! Yoon Sung memeluk Nana erat2.
Shik Joon menyerbu masuk sambil membawa sesuatu untuk senjata, Yoon Sung! Aku akan membunuh mereka! Shik Joon terkejut melihat Nana yang berdarah2 itu.
Shik Joon panik, apa yang terjadi? kenapa Nana? Tapi Yoon sung terlalu syok, ia cuma bisa memeluk Nana sambil menangis.
Shik Joon bergerak cepat, ia telp Dr. Jin Soo Hee, Dokter? kami akan kesana, kau ada di klinik?
Kim Jong Shik panik dan ketakutan saat mendengar Bae Man Deok dan Kim Nana lepas. Apa mungkin..City Hunter?
Yoon Sung dan Shik joon membawa Nana ke klinik Soo Hee. Soo Hee langsung menutup pintu dan minta Shik Joon menutup tirai. Soo Hee menggunting baju Nana.
Nana ingin menyentuh lukanya, tapi tangannya ditahan Yoon sung. Soo Hee terkejut, luka tembak lagi? Soo Hee menyiramkan alkohol ke luka Nana. ugh..it's must be so hurt.
Soo Hee berkata kalau Nana kehilangan banyak darah, tekanan darah dan detak jantung juga tidak baik, Soo Hee minta Yoon Sung segera membawa Nana ke RS. Nana menolak, tidak kakak.
Soo Hee : Ini klinik hewan, bukan tempat untuk menolong manusia!
Nana menolak, kau tahu apa yang akan terjadi kalau kita ke RS kak.
Soo Hee putus asa, kau kehilangan banyak sekali darah. Tidak ada persediaan darah disini.
Yoon sung minta Soo Hee mengambil darahnya, aku gol. O. Ambil sebanyak mungkin dan selamatkan Nana.
Soo Hee : Itu akan membahayakanmu juga!
Yoon Sung : Aku tidak apa-apa, selamatkan Nana.
Yoon Sung dan Nana berbaring di dekat mesin transfusi darah. Yoon sung dan Nana saling memandang. Soo Hee mendekat dan menyuntik Nana dengan obat bius. Ia akan mulai mengambil peluru Nana.
Nana : Lee Yoon Sung.
Yoon Sung : Jangan bicara, nanti kau lelah.
Nana minta Yoon sung tidak cemas, aku ini kuat, kau tahu itu kan?
Nana hampir tertidur, ia mengulurkan tangan ke arah Yoon sung. Yoon Sung meraihnya, keduanya saling menggenggam tangan.
Operasi selesai dan Nana masih belum sadar. Yoon Sung duduk mengamati Nana, ia tidak melepaskan tangan Nana. Shik Joon tidur di kursi belakang Yoon Sung.
Shik Joon setengah terbangun. Yoon Sung tanya, wanita seperti apa Kim Nana ini? Kenapa ia tidak punya rasa takut? Dia seperti gadis biasa, tapi tidak pernah menyerah, dan bahkan tidak memikirkan keselamatannya sendiri.
Yoon Sung : Apa kau pikir ia bisa hidup tanpa aku?
Shik Joon bergumam : Orang yang bisa bertahan akan hidup. Karena itulah hidup. Coba lihat aku, aku baik2 saja tanpa Huay Lan.
Yoon Sung : Aku..kira aku tidak akan bisa bertahan lagi. (Maksudnya Yoon Sung tidak bisa hidup tanpa Nana)
Yoon Sung membawa Nana ke rumahnya. Ia menggendong Nana masuk ke kamar tamu. Nana heran, kenapa dibawa kesini dan bukannya pulang ke rumahku?
Yoon Sung membaringkan Nana ke tempat tidur dan berkata kalau Kim Jong shik menculik Nana, apa kau pikir kau akan aman di rumah?
Yoon Sung minta Nana tidak pergi kerja dulu, Kim Jong Shik pasti tahu kalau posisimu adalah agen keamanan.
Shik Joon langsung telp kantor Nana dan berkata kalau Nana untuk sementara tidak kerja dulu karena terluka lengannya. Shik Joon mengaku sebagai Paman Nana.
Selama itu, Yoon Sung terus memandangi Nana dan bahkan membelai rambutnya. Ha!
Shik Joon tanya Nana suka makan bubur apa, bubur abalone, seafood, kacang merah, kacang hijau?
Yoon Sung berkata kalau Nana makan apa saja, kalau Nana tidak makan berarti tidak ada makanan. Shik Joon minta Yoon Sung lebih baik pada Nana, dia sedang terluka.
Yoon Sung : Kau tidak kenal aku? Aku ini sedang baik padanya.
Yoon Sung keluar mengambil baju untuk Nana. Meninggalkan Shik Joon yang gugup di depan Nana.
Nana langsung tanya kenapa dulu Shik Joon berbohong. Shik Joon mengaku kalau waktu itu ia sedang dalam masa percobaan karena perkara judi. Kim Jong Shik tahu itu dan menggunakan itu untuk mengancam Shik Joon.
Jika Shik Joon tidak mengubah kesaksian, maka Kim akan merancang kejahatan yang tidak dilakukan Shik Joon lalu mengirimnya ke penjara.
Nana : Jadi..kau berbohong.
Shik Joon minta maaf, ia akan membantu Yoon Sung membawa Kim Jong Shik ke pengadilan. Shik Joon janji, bahkan kalau perlu ia sanggup mengorbankan nyawanya.
Nana ingin tahu bagaimana Shik joon bisa kenal Lee Yoon Sung. Shik Joon cerita, kalau ia diselamatkan Yoon Sung saat di Thailand dan ia minta Yoon Sung menjaga Nana saat pertama datang ke Korea.
Shik Joon : Aku selalu mencemaskanmu. Ah, Nana..aku punya sup tulang sapi, aku akan buatkan bubur yang enak dengan sup itu. Tunggu sebentar.
Shik Joon langsung keluar. Nana hanya menghela nafas.
Yoon Sung mengamati GPS yang ia pasang di uang Kim Jong Shik, uangnya belum bergerak. Shik Joon duduk di sampingnya, ia takjub. Apa benar ada uang 200 Miliar won di kamar itu?
Yoon Sung membenarkan, penuh uang. Shik Joon tidak mengerti, kenapa menyimpan uang untuk kuliah di rumahnya?
Kim Jong Shik jelas menjadikan universitas itu sebagai sapi perahan, dan beasiswa yang ia tawarkan hanya dibayarkan sedikit saja pada mahasiswanya. Dia benar2 jahat.
Shik Joon kesal, ah aku baca katalog home shopping saja. Yoon Sung tidak percaya, kau mau baca katalog?
Shik Joon : Tentu saja! Kau tahu betapa menariknya ini?
Shik Joon mencoba menyalakan lampu yang ia beli dari home-shopping, tapi tidak menyala. Shik Joon berdiri untuk memperbaiki bolam. Ia terkejut saat melihat penyadap itu.
Shik Joon meminta Yoon Sung melihat, keduanya tahu siapa yang bisa memasangnya. Hanya Lee Jin Pyo.
Yoon Sung bergegas pergi.
Sang Gook melepaskan headphone-nya, ia berkata kalau melihat bagaimana Nana bersedia tertembak demi Yoon Sung, hubungan mereka sepertinya bukan hubungan biasa.
Jin Pyo mengeluh, aku sudah memperingatkan, untuk tidak jatuh cinta. Tidak ada pilihan..jika Yoon Sung tidak bisa mengatasinya sendiri, aku tidak punya pilihan kecuali membantunya.
Yoon Sung tiba di rumah Jin Pyo, ia ingin menyerbu masuk, tapi berhenti dan mendengarkan percakapan ayahnya dan Sang Gook.
Jin Pyo : Aku akan mengurus Kim Nana.
Sang Gook : Maksud anda?
Jin Pyo akan menyingkirkan Nana. Jin Pyo tanya tentang Kyung Hee. Sang Gook belum menemukannya. Jin Pyo minta Sang Gook mencarinya keseluruh negeri kalau perlu, sebelum Yoon Sung tahu kalau ia menghilang..
Sang Gook mengiyakan, tapi bukankah mengatakan kalau Yoon Sung sudah meninggal itu keterlaluan?
Jin Pyo : Apa maksudmu?
Sang Gook : Terus terang, Yoon Sung kehilangan ayahnya karena mereka berlima, dan tumbuh besar tanpa ibu. Apa dia tidak bisa bertemu ibunya sekarang dan..
Jin Pyo marah, jangan jadi lembek! Saat aku mengambilnya dari ibunya..aku sudah menyeberangi sungai yang tidak bisa kuseberangi lagi.
Sang Gook terkejut, ia baru tahu itu. Yoon Sung yang diluar juga tidak kalah terkejut.
Sang Gook : Lee Kyung Hee tidak membuangnya? Kenapa berbohong kepada Yoon Sung?
Yoon Sung syok, ia jalan masuk dengan perasaan tidak karuan. Sang Gook terkejut, Yoon Sung..
Yoon Sung : Kau berkata ia membuangku. Kenapa? Kenapa kau mengatakan itu?
Jin Pyo tenang saja, ia berkata ini semua adalah takdir mereka. Alasan Jin Pyo, karena ia satu2nya yang hidup di perairan Nampo dan Yoon Sung karena ia adalah putra Park Mu Yeol.
Yoon Sung : Jika aku tidak diambil 28 th lalu, aku mungkin akan hidup dengan normal.
Jin Pyo berkata kalau melihat Yoon Sung membuatnya ingat akan dendamnya. Membuatnya ingat akan kematian Mu Yeol.
Yoon Sung murka, kau mengambil bayi dari ibunya, dan kau berkata ini demi balas dendam? Yoon Sung menyapu barang2 di meja Jin Pyo dengan beringas. Kau mengacaukan hidupku seperti ini! dan kau bilang ini demi balas dendam? Aku tidak menginginkan hidup seperti ini!
Yoon Sung : Sampai mati, aku tidak akan pernah memaafkanmu, Ayah!
Jin Pyo mengingatkan banyak yang harus mereka kerjakan. Yoon Sung berkata akan membalas dendam ayahnya dengan caranya sendiri.
Jin Pyo : Yoon Sung, kau tidak bisa mengalahkanku.
Yoon Sung : Kau salah, Ayahlah yang tidak pernah bisa mengalahkanku.
Paman Shik Joon, Ibu, dan Nana..jika kau menyentuh 3 orang yang kusayangi, aku akan mempertaruhkan nyawaku dan tidak akan membiarkanmu.
Ayah..ini adalah peringatanku yang terakhir. Yoon Sung pergi.
Jin Pyo tampak geli, tetap saja, kau memanggilku Ayah.
Yoon Sung pulang, ia tidak langsung masuk ke dalam. Yoon Sung duduk merenung, semua berantakan. Ia ingat tentang ibunya, saat ibunya kagum padanya, saat ibunya sakit dll. Yoon Sung menghela nafas.
Yoon Sung masuk ke kamar tamu, Nana sudah siap akan pergi. Ia akan tinggal bersama Soo Hee. Nana akan mengirim baju Yoon Sung lewat pos. Buang saja bajuku yang kena darah.
Nana : Aku ingin kau tidak keluar dari Blue House, kau suka kerja di Tim Komunikasi. Sekarang, aku akan benar2 menghilang dari hidupmu. Aku janji. Aku akan kembali ke saat sebelum kita bertemu. Aku hanya membayar hutang saat kau menyelamatkanku, jadi jangan terlalu memikirkannya.
Nana jalan pergi. Yoon Sung menahan tangannya, jangan pergi.
Nana tertegun, tapi ia melepaskan tangan Yoon Sung dan jalan keluar.
Yoon Sung berbalik dan menyusul Nana, ia memeluk Nana dari belakang. Kumohon..jangan pergi.
Sekarang Nana benar2 terkejut, ia menahan tangisnya. Yoon Sung tetap memeluk Nana, ia menenggelamkan kepalanya ke bahu Nana.
Jin Pyo minum sendiri, ia mengingat Park Mu Yeol. Jin Pyo janji pada Mu Yeol, ia akan tetap membalas dendam pada orang2 yang menghianati mereka sampai akhir.
Jin Pyo : Siapapun yang menghalanginya, aku akan membunuh mereka semua. Bahkan jika itu adalah Lee Yoon Sung.
Kim Jong Shik cemas, ia takut kalau City Hunter masuk ke ruang kerjanya dan menemukan sesuatu. Ia ingin Bae Man Deok dan Kim Nana dicari lagi.
Anak buahnya tidak bisa menemukan dimana keduanya tinggal saat ini dan ada masalah lain, Kim Nana ternyata petugas pengawal Presiden di Blue House.
Nana melihat lukanya, ia masih kesakitan. Yoon Sung masuk dengan kotak P3K. Nana buru2 mengenakan kemejanya lagi.
Yoon Sung cuek, ia berkata harus mengganti perban Nana agar lukanya tidak infeksi. Yoon Sung minta Nana duduk.
Nana heran bagaimana Yoon Sung tahu semua ini. Yoon Sung berkata ia sudah belajar. Ia harus belajar melakukan semua untuk bertahan hidup.
Nana ingin tahu bagaimana cara hidup Yoon Sung selama ini, apa kau tidak punya teman selain Bae Man Deok?
Yoon Sung tersenyum, aku punya. Ada yang sepertimu. Nana tidak percaya, benarkah?
Yoon Sung : Yah. Bisa dipercaya, kuat secara fisik, suka makan, dan sangat suka jika aku menyentuhnya.
Nana ngamuk, benar2 tidak bisa dipercaya...ya benar, aku memang bisa dipercaya, kuat dan suka makan, tapi aku tidak terlalu suka sentuhan. Tentu saja, untuk keadaan seperti ini.
Yoon Sung geli, aku mengerti. Jangan bergerak. Ia mengganti perban Nana.
Nana menanyakan Ibu Yoon Sung, bukankah seharusnya ia mendapatkan transplantasi dalam satu bulan ini?
Yoon Sung yakin bisa menemukan ibunya. Aku pasti akan menemukannya. Sudah selesai.
Yoon Sung : Jika kau melakukannya sekali lagi maka kau akan mati!
Nana : Apa itu yang kau katakan pada orang yang menyelamatkan nyawamu?
Yoon Sung minta Nana tinggal di rumahnya sampai sembuh dan menghindari Kim Jong Shik.
Nana tanya apa Yoon Sung ingin menghukum Kim Jong Shik, ia dengar dari Bae Man Deok kalau ada uang 200 Miliar won di rumah itu.
Yoon Sung tidak mau cerita banyak. Nana ingin ikut menjatuhkan Kim Jong Shik, ia juga hutang padaku. Yoon Sung menolaknya, jangan terlibat.
Nana tidak menyerah, ia masuk ke kamar kerja Yoon Sung sambil membawakan kopi, aigoo susah sekali mencampur kopi dengan satu tangan. Kau sedang apa?
Nana langsung melihat monitor, oh! Itu Neraca Myung Myun University! Apa kau mencari jejak korupsi Kim Jong Shik?
Nana tidak mempedulikan protes Yoon Sung dan berkata akan membantunya. Nana menawarkan bantuan untuk mencari Ibu Yoon Sung, ia minta Yoon Sung meng-hack website RS di Korea. Nana yang akan mencarikan datanya.
Siapa nama ibumu?
Yoon Sung akhirnya mengalah dan menarikkan kursi, namanya Lee Kyung Hee. Nana senang dan langsung duduk di depan komp, ia mulai mencari data pasien. Keduanya serius di depan kompi masing2 haha
Ki Joon dan Eun ah minum kopi bersama. Eun ah curiga, setelah Lee Yoon Sung mengundurkan diri, kenapa Nana tiba-tiba terluka lengannya dan tidak masuk kerja. Apa mereka pergi bersama?
Eun Ah tiba-tiba punya pikiran aneh, kalau sebenarnya Lee Yoon Sung itu naksir dia. Ki Joon hanya menghela nafas, tidak percaya dengan pemikiran Eun ah.
Supervisor Song mendekati mereka, ia masih ingin meyakinkan Lee Yoon Sung, tapi tidak bisa menghubunginya. Ia berniat pergi ke rumah Yoon Sung bersama Ki Joon dan Eun Ah.
Ketiganya bengong saat sampai di rumah Yoon Sung, Ki Joon tanya apa bossnya yakin ini rumah Yoon Sung. Supervisor Song yakin. Ketiganya menekan bel, apa Dr. Lee Yoon Sung ada?
Yoon Sung dan Nana panik melihat tiga tamu tidak diundang itu. Shik Joon heran, siapa mereka? Yoon Sung minta Shik joon tenang dan jangan keringatan. Ia menyuruh Nana sembunyi di lantai atas.
Yoon Sung menemui mereka, ia tanya ada apa tiba2 datang kesini. Bossnya minta Yoon Sung kembali ke Blue House. Ia tahu bagi orang yang hidup seperti Yoon Sung, gaji sebagai staf Kepresidenan mungkin tidak berarti apa-apa, tapi anggap saja ini semua demi negara, kembalilah bekerja dan anggap ini sebagai pengabdian.
Setelah kau masuk, kita bisa menahan serangan hacker. Jika jaringan komunikasi down lagi, ini benar2 tamat bagi tim kita.
Yoon Sung tidak akan mengubah keputusannya. Supervisor Song tetap tidak akan pulang sampai Yoon sung mengubah keputusannya.
Shik Joon datang dengan buah. Supervisor Song minta dukungan Shik Joon. Tapi Shik Joon hanya berkata kalau Yoon Sung kami sedikit keras kepala.
Eun Ah juga membujuk sambil tersenyum manis. Shik Joon justru terpesona dengan Eun ah, ia langsung duduk di sebelah Eun Ah. Shik Joon menawarkan buah pada Eun ah.
Eun ah tiba2 ingin melihat2 rumah Yoon Sung. Tentu saja Yoon sung dan Shik Joon terkejut. Yoon Sung segera menyusul Eun Ah.
Yoon Sung lari mengejar Eun ah. Eun ah naik ke atas, ke kamar Yoon Sung (Org Korea ngga sopan ya?). Nana mendengar suara Eun ah, ia segera sembunyi.
Eun Ah melihat-lihat lemari Yoon Sung, wow..semua ini..ikat pinggang. Yoon Sung memberi kode pada Nana untuk sembunyi.
Eun Ah jalan keluar. Yoon Sung kaget, ia segera melompat ke sofa. Jadi saat Eun Ah keluar, Yoon Sung sudah duduk sambil senyum.
Yoon sung berkata kalau yang terbaik dari rumah ini adalah di kamar mandinya. Kau pernah melihat bak mandi dengan mesin jet?
Eun Ah terbelalak, benarkah? Aku ingin lihat...
Yoon Sung menunjuk arah kamar mandi sambil tersenyum. Lalu menoleh ke arah Nana dan memberinya kedipan!
Nana senyum lebar melihatnya. Yoon Sung segera pergi menyusul Eun Ah.
Nana keluar dari persembunyiannya sambil ngomel.
Shik Joon mengantar Supervisor Song, Ki Joon, dan Eun ah ke pintu. Tidak lupa memberikan oleh2 pada ketiganya. Hanya..bungkusan untuk Eun Ah yang paling buesar.
Shik Joon memberikan belut dan acar untuk Ki Joon dan Song. Tapi Eun Ah mendapat sari buah delima, yang bagus untuk wanita.
Eun Ah mengira Yoon Sung yang sengaja minta Shik Joon memberikan sari delima itu. Tapi Shik Joon berkata kalau Yoon Sung bahkan tidak tahu ada benda seperti itu. Aku menyiapkannya khusus untukmu. Shik Joon janji akan bicara pada Yoon Sung.
Ki Joon kesal pada Eun Ah dan menjulukinya, Doenjang Girl (gadis materialistis, haha)
Jin Pyo berkata ke Sang Gook, kalau ia tahu Yoon Sung melacak uang 200 Miliar Won milik Kim Jong shik. Kita harus mengambilnya kalau uang itu bergerak.
Sang Gook ingin tahu kenapa mereka harus mengambil uang itu.
Jin Pyo tidak butuh uang itu, ia sudah banyak uang. Kita harus mengirim uang itu ke Kim Young Joo.
Jin Pyo ingin melihat bagaimana reaksi Young Joo. Pasti menyenangkan untuk dilihat.
Yoon Sung, Shik Joon, dan Nana duduk sambil mengamati GPS itu. Shik Joon pusing, apa Yoon Sung akan terus perang dingin dengan boss? Nana jadi ingin tahu seperti apa ayah Yoon Sung dan kenapa ia tidak tinggal bersama Bibi? Apa ia tahu kalau kau adalah City Hunter?
Shik Joon yang jawab, Jin Pyo tahu. Tapi akhir2 ini, keduanya saling selisih pendapat. Nana dengan cepat menyimpulkan, kalau orang yang membunuh Lee Kyung Wan waktu itu adalah..ayahmu?
Shik Joon mengalihkan pembicaraan, dan membahas masalah uang. Yoon Sung yakin sepertinya akan bergerak besok pagi.
Yoon Sung akan memasang penyadap pada Kim jong Shik.
Mahasiswa masih demo agar kampus menepati janji mereka. Kim Jong Shik mendatangi mereka. Ia berkata kalau hatinya sakit, kalian seharusnya belajar. Tapi karena biaya kuliah yang mahal, kalian semua jadi menderita.
Kim Jong Shik berkata ia kerja keras siang dan malam untuk negosiasi dengan pengurus dari Grup Shinsong dan Hapdong Chemical, dan mereka janji akan mengeluarkan beasiswa untuk universitas ini.
Kim Jong Shik minta para mahasiswa berhenti demo. Tapi mereka menolak karena ingin segera mendapatkan janji administrator kampus. Kim Jong shik pura2 mengerti dan minta mereka jaga kesehatan. Ia bahkan membungkuk pada mahasiswa.
Tapi begitu ada diluar, Kim Jong shik ngomel. Kampus kita termasuk yang terbaik di Korea dan mereka berkata kalau biaya kuliahnya terlalu mahal? Bahkan jika mereka drop-out, ada mahasiswa baru yang sudah antri dan siap mengambil tempat mereka.
Bukankah masyarakat dipimpin oleh mereka yang punya uang dan reputasi.
Dua orang teknisi jalan sambil mengeluh, apa Presdir itu gila? Kenapa dia minta kita mencari penyadap dan kamera tersembunyi setiap hari? Dia pasti melakukan kesalahan besar. Tapi mereka tetap dibayar setiap kedatangan jadi tidak masalah.
Dua orang itu melewati Yoon Sung yang sedang asyik membaca Novel di lobi kantor Kim Jong Shik, Yoon Sung nyengir, jadi..ia akan semakin waspada?
Kim Jong Shik minta teknisi mencabut semua sambungan telp dan internet, ia bahkan akan memecat petugas cleaning service yang menyambung kabel telp lagi.
Kim Jong Shik sakit gigi, ia segera pergi ke klinik gigi.
Yoon Sung menyamar jadi petugas teknisi gigi dan mengirim gigi palsu ke klinik gigi.
Yoon Sung berbalik dan bertemu Kim Jong Shik. Yoon Sung membungkuk sopan dan Kim Jong Shik tampak terkesan. Ia jalan ke ruang praktek dokter.
Yoon Sung memandang Kim Jong Shik dan menyeringai tipis.
Dokter Gigi memasang gigi palsu ke mulut Kim Jong Shik. Salah satunya dipasang GPS oleh Lee Yoon Sung.
Dr. Seo tertawa puas, sekarang sudah selesai. Kim Jong Shik merasakan gigi palsunya, aku akan lebih nyaman sekarang, terima kasih Dr. Seo.
Kim Jong Shik mendapat laporan, ada yang akan menyumbang dana dan ingin bertemu secara pribadi dengan Kim Jong Shik.
Kyung Hee ada di kuil bersama seorang biarawati yang sedang melantunkan doa.
Kyung Hee : Seunim, aku akan keluar sebentar.
Biarawati itu tanya apa Kyung Hee akan pergi jauh. Kyung Hee harus ke Seoul. Biarawati mencemaskan Kyung Hee, kau sedang tidak sehat, cepatlah kembali.
Kyung Hee mengiyakan.
Jaksa Kim terkejut saat dengar Lee Kyung Hee menghilang. Jang Pil Jae berkata Kyung Hee menghilang saat Jaksa Kim habis mengunjunginya di RS.
RS juga tidak bisa menemukan keluarga Kyung Hee, jadi RS tidak bisa menemukannya.
Jang Pil Jae juga tidak bisa menemukan file apapun tentang Park Mu Yeol, mendiang suami Kyung Hee yang bertugas sebagai pengawal presiden th 1983.
Jaksa Kim semakin curiga. Dia jelas berkata ia bertugas ke Aung San.
Soo Hee mengirim sms ke Yoon Sung untuk mengambil baju2 Nana di kliniknya. Yoon Sung tiba di klinik, tapi sudah ada tamu. Pria itu anak buah Kim Jong shik dan menanyakan tentang Kim Nana pada Soo Hee.
Soo Hee berkata tidak kenal Nana. Soo Hee memberi isyarat pada Yoon Sung untuk pergi.
Yoon Sung tidak mendapat baju, so..ia pergi ke butik sponsor untuk Nana haha..Compagna. Yoon Sung bingung, aku mencari yang nyaman dipakai untuk di rumah, ah ini saja.
Yoon Sung mengambil setiap baju yang ia pikir cocok, sampai petugas butik kewalahan.
Yoon Sung membawa tas-tas itu ke hadapan Nana. Nana bengong, baju2 apa ini? bagaimana aku bisa pakai ini di rumah?
Yoon Sung : Ah sudahlah aku tidak tahu, pakai saja itu. Mereka mengecek ke klinik hewan juga.
Nana : Kau seperti Paman Kaki Panjangku saja. Ah apa kau tahu, kalau Jaksa Kim adalah Paman Kaki Panjangku?
Apa kau pikir, Jaksa Kim akan membantu kita? Kalau ia tahu aku sudah diculik Kim Jong Shik.
Yoon Sung : Hei! Apa kau tidak tahu, Jaksa Kim itu mengejarku? Kau bukan Kim Nana. Tapi Gom Nana. (Gom=beruang, bodoh)
Bagaimana kau bisa membantu kalau kau tidak tahu apa-apa?
Shik Joon muncul dengan sabun batangan, ini seperti sabun ya kan? Yoon Sung berkata itu sampo. Shik Joon ingin membantu Nana cuci rambut.
Yoon Sung langsung protes, Paman! Kenapa kau yang mencuci rambutnya?
Shik Joon : Lalu, kenapa bukan kau yang melakukannya?
Yoon sung : Baik! akan kulakukan!
Shik Joon kesal, ya sudah lakukan. Kenapa teriak? Mengagetkan orang saja.
Yoon Sung merebut sampo batangan itu dari Shik Joon.
Yoon Sung membantu Nana cuci rambut. Geez..akhirnya aku melakukan ini..
Nana menunjuk bagian-bagian kepalanya, sebelah sini, pastikan yang sini juga.
Yoon Sung geli, ya baiklah. Yoon Sung cocok juga jadi kapster.
Tidak lama, Nana mulai melemparkan busa ke Yoon Sung, Yoon Sung membalas, keduanya main perang busa.
I ..just love these scenes.
Yoon sung mendengarkan rekaman suara Kim Jong Shik. Nana masuk, katanya kau memasang penyadap pada Kim Jong Shik?
Yoon Sung memberi tanda agar Nana mengecilkan suara, ya, aku menanam-nya di tubuhnya.
Nana terkejut, di tubuhnya? Nana mendekat ikut mendengarkan.
Kim Jong Shik menerima Kyung Hee. Ia meminta asistennya menyiapkan teh. Kyung Hee berkata ia hanya ingin memberikan tabungannya. Passwordnya ada di dalam. Jumlahnya 1 Miliar Won.
Kyung Hee berkata ia menjual Kimbap dan ddeokbokki sepanjang hidupnya. Aku juga menerima bantuan dari dermawan Amerika. Tolong pakai ini untuk para mahasiswa, agar mereka bisa belajar tanpa mencemaskan biaya kuliah.
Kim Jong shik pura2 prihatin, pasti tidak mudah memberikan semua uang yang sudah kau tabung selama ini. Kyung Hee berkata ia tidak akan hidup lama, jadi ia ingin melakukan sesuatu yang baik sebelum meninggal.
Kim Jong Shik : Apa kau sakit? Apa kau bisa memberikan namamu dan alamatmu?
Kyung Hee : Namaku Lee Kyung Hee, tapi aku ingin kau tidak menyebutkan identitasku.
Yoon Sung terperanjat. Ia langsung melepas headphone dan lari keluar. Nana kaget, Lee Yoon Sung!
The Corruptor's smirk
Kyung Hee pamit pergi, asisten Kim Jong shik mengantarnya. Setelah Kyung Hee pergi, Kim Jong shik langsung mengantongi buku tabungan itu sambil menyeringai.Kim Jong Shik tidak melaporkan sumbangan dari Kyung Hee, karena tanpa nama. Ia juga membagi beberapa juta untuk asistennya. Uang itu akan masuk kantong pribadi Kim Jong shik.
Kyung Hee jalan di lorong kampus, ia berhenti membaca sesuatu. Yoon Sung juga sampai di dekat situ, tapi tidak bisa bertemu ibunya lagi.
Yoon Sung pulang dengan tangan hampa. Ia tidak bisa bertemu ibunya, aku pasti telah terlambat. Yoon Sung tampak murung.
Shik Joon menghela nafas, dia mungkin tidak mengatakan apapun, tapi ia mungkin sangat merindukan ibunya. Bahkan saat Muangsuri, wanita yang memberinya ASI, meninggal, ia jadi sedikit gila.
Nana ingin tahu ceritanya tapi Shik Joon minta Nana nanti tanya sendiri saja pada Yoon Sung.
Kim Jong Shik membawa uang Kyung Hee untuk belanja banyak barang. Yoon Sung mengikutinya dan mengambil gambar.
Kim Jong Shik membelikan istrinya banyak baju mahal, tas, perhiasan, dan furniture mewah. Kampungan asli.
Yoon Sung mendengar Kim Jong Shik memesan container untuk besok. Ia mulai waspada dan mendengar lebih seksama.
Jaksa Kim juga menemukan kejanggalan di rekening Myung Mun University. Ada uang 200 Miliar yang menghilang. Jaksa Kim memutuskan untuk menemui ayahnya.
Kim Jong Shik sedang menyiapkan kardus-kardus. Ia masuk ke ruang rahasianya dan mulai mengepak semua uangnya.
Jaksa Kim tiba di rumah, ia masuk kamar kerja ayahnya. Jaksa Kim heran melihat ruang rahasia itu dan jalan masuk. Ia melihat uang dan kardus dimana-mana, Ayah?
Kim Jong Shik syok. Jaksa Kim apalagi. Ia jalan masuk dengan perasaan terluka dan dikhianati.
Jaksa Kim : Ayah..apa yang terjadi? Uang apa ini? Kau berkata padaku kalau kau tidak terlibat kejahatan korupsi apapun. Kenapa ada uang 200 Miliar Won hilang dari cadangan yayasan?
Nana masuk ke kantor Yoon Sung sambil membawa kopi. Ia ingin ikut mendengar, tapi Yoon sung melarangnya. Yoon Sung mendorong Nana keluar dari kantornya, istirahat atau pergi tidur.
Nana menolak, aku tidak mengantuk. Yoon Sung tetap mendorong Nana keluar. Ia tidak ingin Nana terluka mungkin, kecewa karena Paman Kaki Panjangnya ternyata anak Kim Jong Shik.
Jaksa Kim : Karena kau ayahku..saat City Hunter mengirim pemberitahuan, bagaimana ia bisa duduk dan diam saja. Aku tidak ingin kau berakhir seperti Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak.
Jaksa Kim minta ayahnya mengembalikan uang itu ke Universitas dan menyerahkan diri.
Kim Jong Shik menolak, semua sekolah juga melakukan ini. Kenapa harus aku yang menyerahkan diri? Kenapa kau mau aku yang melakukannya?
Jaksa Kim : Karena hukum...karena kita harus mengikuti hukum..karena orang tidak bersalah akan terluka karena keserakahanmu. Kumohon kembalilah menjadi ayah yang kuhormati. Kumohon.
Kim Jong Shik : Aku sudah terlalu jauh berjalan.
Jaksa Kim : Dan bagaimana jika..aku mengambil tindakan hukum padamu, Ayah?
Kim Jong Shik : Karena kau Jaksa, kau harus melakukan tugasmu.
Jaksa Kim pergi dengan terpukul dan marah.
Yoon Sung melepas headphonenya dan tampak excited. Jaksa Kim, aku akan memperhatikanmu.
Paginya, Yoon Sung, Shik Joon dan Nana mengikuti GPS, sampai di dekat kontainer. Yoon Sung yakin, kontainer itu penuh uang. Mereka menguntit truk kontainer itu.
Ketiganya mendekati mobil2 pengawal, memasukkan bius ke dalam mobil dan truk kontainer. Shik Joon hampir gagal, untung Kim Nana bergerak cepat, dengan satu tangan membanting si sopir kontainer.
Yoon Sung + Shik joon melongo melihatnya.
Yoon Sung membuka kontainer, dan menemukan tumpukan kardus. Ia membuka salah satu kardus dan memastikan kalau benar isinya adalah uang. Shik Joon dan Nana benar2 takjub, ini uang semua?
Setelah itu, Yoon Sung membawa truk kontainer itu pergi. Jin Pyo dan Sang Gook mengejarnya. Yoon Sung telp Shik Joon, paman, ayah mengikutiku.
Shik Joon langsung beraksi. Ia menghalangi mobil Jin Pyo dan membuat Yoon Sung lolos. Tapi Jin Pyo berhasil lolos dari Shik Joon dan menyusul truk Yoon Sung lagi.
Jin Pyo mencontek taktik Yoon Sung saat ia menculik Lee Kyung Wan dulu. Ia mendahului truk Yoon Sung, lalu berhenti.
Jin Pyo keluar dan menunggu Yoon Sung.
Yoon Sung terkejut melihat ayahnya, ia menekan gas dengan kencang.
Jin Pyo tidak bergeming sedikitpun, ia tahu Yoon Sung tidak punya nyali menabraknya. Tidak seperti Jin Pyo yang dulu langsung menerjang Yoon Sung.
Benar saja, Yoon Sung menghentikan truk tepat di depan Jin Pyo.
Yoon Sung turun dan berhadapan dengan ayahnya. Jin Pyo akan mengambil uang itu dan akan mengirimnya ke Jaksa Kim.
Yoon Sung akan memberikan uang ini pada para mahasiswa dan akan membalas Kim Jong Shik.
Jin Pyo kesal dan memukul Yoon Sung. Yoon Sung tidak melawan, tapi saat Jin Pyo akan memukul lagi, ia menahan tongkat ayahnya.
Yoon Sung berdiri dan kena pukul lagi. Jin Pyo kesal, kenapa kau tidak memukulku? Kenapa kau tidak menyerang? Dalam perang, tidak peduli siapa musuhmu, kau harus menang.
Jin Pyo masuk ke truk dan membawa truk uang itu pergi. Yoon Sung hanya memandang dengan wajah setengah tersenyum.
Benar saja, saat Jin Pyo membuka truk. Ternyata tidak ada isinya. Yoon Sung sudah menukar truk itu. Ia tahu Jin Pyo akan merebutnya, jadi ia sengaja membuat pengalihan.
Jin Pyo ketawa histeris, Yoon Sung, si brengsek itu..Dia berani menipuku?
Kim Jong Shik syok saat mendengar uangnya hilang semua. Ia kena stroke. Semoga tidak parah, karena ia harus diadili.
Shik Joon mengganti plat no.kontainer yang benar2 berisi uang. Jadi Yoon Sung membuat plat nomor dua biji untuk kamuflase. Setelah selesai, plat nomor aslinya dipasang lagi.
Shik Joon ikut bergabung bersama Yoon Sung dan Nana, mengagumi uang. Ia ingin duduk diatas tumpukan uang itu, boss pasti marah sekali. Tapi Yoon Sung, kau pintar sekali.
Shik Joon : Sofa uang..sofa uang, ah ini nyaman sekali.
Shik Joon mulai melempar uang, ketiganya main2 dan ketawa. Kapan lagi bisa mandi uang 200 miliar?
Setelah itu, mereka mulai serius dan mengirim uang itu ke penerima yang berhak. Para mahasiswa, plus surat pribadi dari City Hunter.
Mahasiswa yang menerima paket bingung, ia membuka paket dan terkejut, isinya uang.
Isi surat : Presdir telah menyalahgunakan uang dari cadangan Myung Mun University untuk kepentingan pribadi dan sekarang dikembalikan untuk beasiswa 50%. City Hunter.
Semua gempar, para mahasiswa saling tanya, kau terima uang dari City Hunter tidak? Kau terima? Ya, semua sorak sorai.
Kecuali satu, yaitu mahasiswi judes yang tidak mau membuang sampahnya sendiri di ep 10. Ia telp ibunya dengan bingung, Ibu kau tidak terima uang? Benarkah? Dan kau tidak kemana-mana? Semuanya dapat kenapa aku tidak?
Astaga..City Hunter ini ingatan-nya kuat sekali, Yoon Sung memang pernah membaca nama mahasiswi ini di buku Englishnya, namanya Kim Hye Ji angkatan 2009. Hahaha...ati-ati makanya jangan jadi orang judes dan tidak sopan.
Nana dan Yoon Sung menyaksikan berita itu di TV dan tampak gembira. Shik Joon datang, kalian sedang apa? Ayo pesta, kita pesta.
Nana setuju, ayo ke pasar dan belanja. Yoon Sung ketawa, ok. Shik Joon minta mereka beli apa saja, daging sapi, babi, ayam, beli semua, aku akan masak apa saja!
Nana dan Yoon sung belanja bersama, keduanya benar2 menikmati saat2 sederhana ini.
Yoon Sung masih tidak mau makan wortel, Nana tetap memaksa memasukkan wortel dalam kereta belanja.
Yoon SUng : Aku benci wortel!
Nana melihat penjual tomat, ia ingin mencicipinya. Bibi itu memberikan sampel untuk Nana, silahkan cicipi tomat, minta suamimu mencicipinya juga.
Nana geli, suami? Kami bukan..
Yoon Sung cuek, ia kelihatan senang dan mengambil tomatnya.
Keduanya selesai belanja dan turun ke arah parkir mobil. Kereta Nana tersenggol kereta lain, tomat yang tadi dibeli Nana jatuh berceceran.
Nana mengejar tomatnya sampai ke arah parkir mobil.
Tiba-tiba pintu sensor tertutup, Yoon Sung tidak bisa keluar. Sementara Nana ada di luar.
Ada suara motor mendekat ke arah Kim Nana. Yoon Sung mencoba melihat pengendaranya, ternyata Lee Jin Pyo!
Yoon Sung tampak panik. Apa yang akan dilakukan Lee Jin Pyo pada Nana?
CH [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.