Tuesday, June 26, 2012
Bridal Mask episode 6
Kenji mengarahkan pistol ke kepala Ibu, kau brengsek..kau adalah Gaksital, ya kan?
Kang San ingin maju, tapi ibu menghalanginya dan teriak marah ke Kenji, kau yang sudah membuat putra normalku menjadi seperti ini, dan sekarang kau ingin menjebaknya sebagai Gaksital untuk membunuhnya?
Ibu berbalik melarang Kang San mengungkap identitasnya. Kang San menggeleng, tidak ingin Ibu berbuat nekad. Tapi ibu sudah membuat keputusan, ia maju dan menarik pistol Kenji.
Kenji menembak ibu. Ia terkejut dan mundur. Ibu terjatuh ke tanah.
Kang San memeluk Ibu dan memukuli wajahnya sendiri sambil menangis.
Kenji dan pasukannya pergi setelah dapat laporan kalau Gaksital beraksi lagi.
Ibu meninggal dipelukan Kang San dan Kang San teriak keras.
Baek Gun ada di sekitar kediaman keluarga Lee, ia menyamar jadi pemulung dan curiga melihat pasukan Kenji. Baek Gun bergegas lari ke rumah Kang San.
Kang San masih memeluk ibu. Ia minta ibu bangun.
"Ibu, bangun ibu. Ibu..Tanahnya dingin. Ibu..anakmu tidak idiot. Aku juga akan mengatakannya pada Kang To..kalau kakak-nya tidak idiot. Jadi sekarang kau bisa berhenti menjadi budak Jepang. Dengan begitu..ibu kita bisa hidup dengan tenang..untuk waktu yang lama, sangat lama. Setelah aku membalaskan dendam kematian Ayah, semuanya..semuanya..aku ingin mengatakan semuanya padamu."
Kang San menangis, ibu bangun..bangun..disini dingin. Cepat..disini dingin..bangun ibu..ibu..
Kang San melihat topeng Gaksital itu dari balik chima Ibu.
Kang San semakin sedih dan menangis lagi. Kang San menggendong mayat ibu ke dalam rumah.
Kang San membaringkan ibu dalam kamar. Ia membelai kepala ibu. Baek Gun masuk dan memanggil Kang San. Tuan Muda! Tuan Muda! Lalu ia jatuh terduduk saat melihat mayat ibu, Nyonya..ini saya Baek Gun.
Baek Gun tampak syok, apa yang terjadi? Kang San diam saja dan menyelimuti Ibu.
Baek Gun tanya lagi, apa ini perbuatan Kimura Kenji? Mengapa ia melakukan ini? Mengapa melakukannya ke Nyonya?
Kang San : Aku..tidak melakukan apapun. Ajussi..si brengsek itu..meskipun dia membidikkan pistol ke arah Ibu..
Aku..demi menyembunyikan kalau aku adalah Gaksital..Ibu..bahkan saat ia lari ke arahnya..
Baek Gun tertegun, Nyonya..
Kang San melanjutkan, aku masih berpikir, apa yang akan kulakukan jika aku ketahuan sekarang? Dendam Ayah, Apa yang akan kulakukan dengan Kang To kami?
Menimbang..berpikir..menganalisa.. apa aku masih bisa dianggap anaknya kalau seperti ini? Apa aku masih bisa disebut manusia?
Kang San murka, ia mengambil topeng Gaksital dan bangkit berdiri.
Baek Gun menahannya, Tuan Muda..tidak boleh. pikirkan alasan kenapa Nyonya mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan anda..
Kang San sudah tidak bisa mendengar Baek Gun. Ia teriak, dia bastard yang membunuh Ibu! Dia pembunuh Ibu!
Kang San langsung lari keluar. Baek Gun mengejarnya. Tuan Muda!
Pengawal dan staf bank mulai sadar dan ketiganya saling bertanya kondisi masing2. Anda tidak apa-apa? Staf itu tampak bingung, Gaksital bahkan mengambil bajuku!
Mereka sudah telp Jo Young Gun dan lapor soal perampokan ini dan Direktur Jo memerintah agar tetap ditempat sebelum polisi datang.
Lalu mereka melihat seorang petugas patroli, staf bank langsung teriak memanggilnya, disini!
Polisi itu sebenarnya adalah Jun yang menyamar. Ia menghunus samurainya dan dengan sekali serang langsung membantai ketiganya. Mereka langsung tewas ditempat.
Kenji dan Koiso menyetir ke lokasi kejadian. Kenji tanya bagaimana Koiso tahu kalau Gaksital juga membunuh semua staf bank. Koiso berkata itu yang dikatakan Taro, kalau Gaksital sudah membunuh staf bank dan mencuri uang, lalu meminta anda pergi dan menyelidiki TKP.
Kenji senang, waktunya pas sekali. Gaksital mengacau sebelum acara Jepang-Korea. Kang To pasti akan mendapat masalah.
Koiso : Kalau ia tahu ibunya terbunuh, ia pasti akan gila. Tapi, kenapa anda harus membunuh ibunya?
Kenji : Siapa yang membunuh dia? wanita itu sendiri yang lari ke arahku. Wanita itu! Aku seharusnya juga membunuh orang gila itu.
Jangan sampai Lee Kang To tahu, kau mengerti?
Koiso : Tentu saja.
Rie menemui Taro. Taro membungkuk dan lapor, sesuai yang diperintahkan, ia sudah mengirim Kenji dan reporter Park untuk pergi ke TKP. Besok akan ada artikel yang menulis kalau Gaksital membunuh staf bank yang tidak bersalah dan mencuri uang.
Rie : Tentu saja, harus seperti itu. Itu akan membuat Konno kesulitan.
Taro memujinya, anda benar2 putri Ketua Ueno..tidak diragukan lagi.
Rie : Karena masalah ini selesai, sekarang kita bisa melanjutkan sesuai rencana dan mendapatkan uang itu kembali.
Taro terkejut, seperti yang direncanakan?
Rie : Gaksital mencuri uang kita, itu bukan yang ada dalam rencana.
Taro tampak bingung, meskipun itu benar..meskipun mereka anggota Kishokai, bagaimana kita bisa mengambil uang itu kembali. Itu tidak mungkin.
Rie marah, tidak mungkin? Meskipun aku mengangkat statusmu untuk mengumpulkan uang, apa masih tidak mungkin?
Taro : status?
Rie : Bagaimana kau bisa mengambil alih posisi Konno jika kau sebodoh ini? Di Jepang karena terkenal rakus akan uang, ia disebut Gubernur Jenderal pemuja uang. Jadi, ini adalah kesempatan bagus untuk mengambil hati pria seperti dia.
Taro mengerti.
Rie : Ingat ini, Gaksital tidak boleh jadi pahlawan lagi bagi rakyat Joseon. Kau mengerti?
Kenji dan Park serta timnya melihat TKP. Park memeriksa mayat2 itu lalu mengatakan isi beritanya, gaksital menyerang mobil pengirim uang dan membunuh staf tidak bersalah.
Polisi Gyeongseong sekarang ada dalam keadaan darurat. Apa itu cukup?
Kenji berkata Park melupakan sesuatu yang utama. Park berkata, maksudnya Lee Kang To? Park janji akan menyebut Lee Kang To dan menulis sesuatu yang buruk tentangnya.
Kenji memerintah mayat dipindahkan. Cepat!
Kang To datang, tunggu dulu! Ia memeriksa TKP. Kang To tampak curiga dengan mayat2 itu.
Park menyindirknya, Petugas Lee, kudengar kau bertanggung jawab untuk kasus Gaksital. Apa keahlian yang kau gunakan menangkap Dam Sa Ri sudah lenyap? Berapa lama kau akan melihat saja Gaksital melakukan ini?
Kang To : Siapa bilang ini perbuatan Gaksital?
Park : Ini jelas kan? Siapa lagi yang akan melakukan ini jika bukan Gaksital?
Kang To : Tidak ada kata2 peringatan, tidak ada tanda 'ki' di dada mayat. Dan korban juga tidak ada tanda2 perlawanan, apa ini dilakukan oleh Gaksital?
Kenji berkata mereka dapat laporan kalau Gaksital merampok mobil uang. Kang To hanya menyeringai, apa kau pikir kalau luka ini disebabkan oleh tongkat besi?
Kenji : Aku tahu kalau kau ingin menyangkalnya. Karena jika Gaksital pelakunya, kau akan mendapat hukuman dari Konno.
Kang To hanya berkata pada Park, kalau ini dilakukan oleh ahli pedang terlatih. Aku sudah menjelaskan dengan baik2 padamu, jika ada berita tentang Gaksital di koran..kau tahu perangaiku,kan?
Park : Petugas Lee, kau juga tahu kalau aku bisa membunuh orang dengan pena, itu adalah kekuatan jurnalis.
Kang To hanya berkata kalau pelakunya bukan seperti yang mereka pikirkan, ia jalan pergi.
Kenji kesal dan memerintah menyingkirkan mayat. Koiso mendekat dan tanya apa ia harus membunuh si gila itu. (KS)
Kenji : Kita lihat, apa Kang To akan tetap setia pada Jepang bahkan setelah ibu dan kakaknya mati, apa kita perlu taruhan?
Tiba-tiba Gaksital muncul dan menyerang polisi. Park terkejut dan buru-buru sembunyi di balik mobil.
Gaksital menyerang Koiso dan Kenji. Koiso menembakkan pistol. Kang To mendengarnya, ia terkejut dan bergegas lari ke TKP.
Gaksital sudah menyudutkan Kenji dan bersiap memberikan pukulan terakhir.
Kang To muncul dan menyerang Gaksital. Kang San berkata dalam hati, Kang To-ya..Tolong..tolong jangan seperti ini, Kang To.
Jangan seperti ini! Kumohon!
Kenji mencoba melarikan diri. Gaksital menghindar dari Kang To dan mengejar Kenji. Gaksital memukuli Kenji habis2an.
Kenji tersudut dan hanya bisa pasrah dengan nasibnya.
Gaksital sudah mengangkat tongkatnya untuk menghabisi Kenji. Tiba2 Kang To menembaknya! Kang To menembak Kang San di bagian pinggangnya.
Gaksital terjatuh. Ia menoleh dan melihat adiknya sendiri mengarahkan pistol padanya.
Kang To berdiri dan jalan mendekat. Ia ingin membuka topeng Gaksital. Untungnya Baek Gun muncul dan memukul tengkuk Kang To, membuatnya pingsan seketika.
Baek Gun membantu Kang San pergi.
Kang to pingsan sebentar, lalu sadar dan segera lari mengejar mereka.
Kang to jalan mengikuti tetesan darah di jalanan. Ia menemukan tetesan darah itu menuju ke arah kediamannya. Bingo.
Baek Gun membawa Kang San masuk ke halaman rumah. Kang San tidak bisa pergi lagi.
Baek gun : Tuan Muda..kita harus pergi ke tempat lain.
Kang San minta Baek gun pergi. Baek gun merasa tempat ini bahaya. Kita harus menemukan tempat untuk sembunyi dulu.
Kang San tidak mau, ia tidak bisa meninggalkan ibu.
Baek Gun : Tuan Muda..
Kang San minta Baek Gun mengatakan pada Kang To bagaimana Ayah meninggal. Kau harus mengatakannya..dan juga kenapa aku, kenapa aku mengenakan Gaksital. Cepat berdiri dan sembunyi, Ajussi. cepat.
Kang To tiba di pintu rumahnya, ia melihat darah di huruf naga di pintu. Kang To masuk ke halaman dan menemukan Gaksital.
Kang To membidik Gaksital, Bingo! Kau lari melarikan diri ke dalam sarang harimau? Gaksital tanpa diduga ada di halaman depan rumahku. Sangat menarik.
Kang To mendekat, baiklah. Aku ingin melihat identitas aslimu dulu. Kang To ingin membuka topeng Gaksital.
Gaksital mengangkat tangan, mencegah Kang To. Ia sendiri yang akan membukanya.
Perlahan Kang San membuka topengnya. Kang San masih menundukkan wajah.
Raut muka Kang To berubah, apa ini? Hyung? Kang San mengangkat wajahnya, dan membenarkan. Ya ini Hyung.
Kang To tidak percaya, ini tidak mungkin. Ini benar2 kau? Kau..adalah Gaksital?
Kang San : Maafkan aku. Aku ingin ..menanggung semuanya sendiri. Aku tidak ingin...membebanimu. Aku ingin menyelesaikan semuanya sendiri..
Kang to masih syok, bagaimana bisa..bagaimana kau bisa menjadi Gaksital? Bagaimana? bagaimana? Kau seorang idiot. Kau terbelakang!!
Kang San mengulurkan tangan membelai wajah Kang To. Kang To kita benar2 tampan.
Dongsaengku..Young kita...aku akan merindukanmu...apa yang harus kulakukan?
Kang San menutup mata dan menghembuskan nafas terakhirnya. Kang to terkejut.
Tubuh Kang San terlepas dan jatuh ke tanah. Kang To mundur ke belakang. Kang To tidak percaya apa yang terjadi.
Kang to melihat mayat Kang San, lalu ke topeng Gaksital dan tongkatnya. Kang To menangis.
Ia ingat saat berkelahi dengan Gaksital, saat Gaksital menerima pisau dari Sasaki dan menyelamatkan nyawanya.
Saat Kang To memergoki Kang San dengan baju berdarahnya dan Kang San pura2 kejang karena ketakutan.
Kang To tidak percaya.
Saat-saat bahagia bersama kakak dan ibunya.
kang To terus menggelengkan kepala, tidak percaya dan syok.
Kang To ingat saat Kang San memilihkan ikan untuknya.
Lalu saat Kang To memukuli Kang San tanpa ampun.
Meskipun begitu, Kang San tidak menunjukkan rasa marah atau dendam, ia justru melambai dan minta Kang To cepat pulang untuk main dengannya.
Kang To stres, ia teriak ke Ibu. Ibu..Ibu, keluarlah. Hyung..Hyung sepertinya meninggal. Keluarlah bu. Keluar!!
Karena tidak ada jawaban, Kang To lari masuk ke dalam. Kang to heran melihat ibu tidur.
Kang to membuka selimut ibu, apa kau tidak bisa mendengarku? Aku menyuruh ibu bangun! Kang to syok saat melihat ibunya juga sudah meninggal dengan luka tembak di dada.
Kang To jatuh dan teriak serta menangis bersamaan.
It's a nightmare.
Beberapa orang berkumpul di sebuah kedai dan membicarakan apa yang dilakukan Gaksital. Mereka senang karena mendapatkan uang mereka kembali.
Pria yang dulu pernah ditangkap Kang To berkata, ia ingin melihat wajah Lee Kang To yang malu karena Gaksital beraksi lagi.
Ibunya merasa cemas, kenapa kau berkata seperti itu, apa kau tidak takut kalau Lee Kang to mendengarnya?
Tapi mereka mengajak Ibu ikut bersulang. Semua bersulang, untuk Gaksital!
Beberapa pria saling memandang dengan serius. Mereka merencanakan sesuatu.
Kang To masih menangisi ibu. Ibu..Ibu..Lalu Kang To menyadari sesuatu dan lari keluar.
Kang To murka dan menarik mayat kakaknya. Gaksital? Orang seperti dirimu adalah Gaksital?
Kau bahkan tidak mampu melindungi Ibu dan kau ingin menyelamatkan rakyat Joseon? Jangan bercanda. Jangan bercanda, brengsek!
Kang to mengguncang mayat kakaknya, karena kau..ibu meninggal karena dirimu, ya kan? Dia ditembak sampai mati karena kau..ini karena kau adalah Gaksital!
Kang To menyeret mayat Kang San, ia sudah stres berat. Ayo pergi. Ayo pergi ke kantor polisi. Aku akan melaporkanmu. Aku akan melemparmu di depan Taro!
Baek Gun muncul mencegah Kang to. Kang To tidak mengenalinya.
Baek Gun : Tuan Muda, saya Baek Gun.
Kang To : Apa? siapa?
Baek Gun : Saya Baek gun yang melayani ayah anda. Apa anda tidak mengenali saya?
Kang To marah dan mencengkeram baju Baek Gun, kau. Kaulah yang membuatnya masuk ke dalam ini, ya kan? Kau yang mendorong kakak-ku yang polos! Kau yang mendorongnya menjadi Gaksital, ya kan? Seperti itu, ya kan?
Baek Gun berkata akan mengatakan semuanya dari awal sampai akhir.
Kang to : Kau melihatnya? Apa kau melihat siapa yang membunuh ibuku?
Baek Gun minta Kang To tenang, tapi mana mungkin. Katakan! Katakan padaku!
Baek Gun : Saya tidak bisa mengatakan pada anda sekarang. Tuan Muda baru saja meninggal..saya tidak bisa membuat anda seperti itu juga.
Kang to ingat sebelum tertembak, Gaksital mencoba membunuh Kenji. Kang to tahu sekarang, Kimura Kenji! Ia bisa menebaknya.
Kang To mengambil pistolnya dan lari.
Baek Gun mengambil topeng Gaksital dan mengejar Kang To.
Baek Gun berhasil memotong jalan Kang to dengan ginkangnya yang bagus. Baek gun menghadang Kang To.
Kang to menodongkan pistol ke Baek Gun, minggir sebelum aku menembakmu, minggir!
Baek Gun mengalah, ia minggir. Tapi saat Kang To melewatinya, ia memukul Kang to untuk membuatnya pingsan.
Beberapa orang dari pasar mengendap-endap sekitar rumah Kang To. Mereka melempar bom molotof ke dalam rumah keluarga Lee.
Api segera menyambar bangunan rumah itu, membakar mayat Ibu dan Kang San. Sungguh ironis, tadi mereka bersulang memuji Gaksital, tapi justru sekarang mereka membakar rumah Gaksital karena dendam pada Kang To.
Baek Gun menggendong Kang To kembali ke rumah. Ia tertegun saat melihat rumah kebakaran dan penduduk sekitar sibuk berusaha memadamkan apinya.
Kang To sadar dan terpana, ia turun dari punggung Baek Gun sambil teriak2, tidak..!! Baek Gun menahannya.
Kang To histeris, tidak..!! lepaskan aku!! lepaskan aku!
Malam ini benar2 bagaikan mimpi buruk yang tidak berakhir untuk Kang To.
Ny.Oh latihan melempar shuriken/seperti senjata rahasia ninja. Ia ingin Shin Nan da diikat di papan sasaran tembak.
Shin nan da ketakutan dan teriak2 memanggil ketua Jo. Aku belum berusia 50th dan aku akan mati!!
Ny. Oh tidak peduli dan menghitung, 1, 2..mulai!
Shunji pergi ke RS membawa bekal makanan. Ia geli melihat Abe yang tidur nyenyak di depan kamar Mok Dan.
Shunji berseru di telinga Abe, petugas Abe!
Abe langsung berdiri tegak dan menghormat, lapor, tidak ada hal yang aneh!
Shunji ketawa, ini aku. Aku. Abe mengeluh, anda mengagetkan saya, Guru Shunji.
Shunji tanya apa Kang To ada. Ia membawa banyak makanan untuk Abe dan Kang To. Abe tampak bersemangat, ia tahu Shunji pintar masak.
Abe berkata Kang To tidak ada disini sekarang. Shunji heran, kenapa?
Abe : Ia mendengar kalau gaksital merampok mobil bank Jo Il. Ia tidak kembali sejak pergi dari semalam.
Shunji ingin tahu apa yang terjadi dan minta tolong Abe membelikan koran untuknya. Aku akan menjaga Mok Dan.
Abe bersedia dan minta Shunji tidak mengijinkan siapapun masuk menemui Mok Dan.
Shunji masuk ke kamar Mok Dan. Ia membuka bento buatannya. Mok Dan terpesona, wow..ini kelihatannya enak sekali.
Daging, sushi, dll. Ada bawang putih warna coklat? apa enak ya..
Mok Dan heran, apa Shunji benar2 membuat semuanya ini sendiri? Shunji tersenyum, ia sudah tinggal sendiri selama 4 tahun, aku bisa memasak makanan rumahan biasa.
Mok Dan ingin makan, tapi tangan-nya diborgol. Sedang tangan lain tidak bebas bergerak karena jarum infus.
Shunji dengan senang hati menyuapi Mok Dan.
Mok Dan memuji masakan Shunji, ini enak. Shunji tertawa lebar.
Abe lari masuk dan Shunji langsung meletakkan sumpit. Ia memerintah Abe melepaskan borgol Mok Dan. Meskipun ia masih dalam penyelidikan, ia tetaplah pasien.
Abe tidak berani, karena Kang To yang memborgolnya.
Shunji : Tapi dia harus makan. Makan.
Abe mengalah dan melepas borgol Mok Dan. Abe berkata kalau Gaksital ditembak oleh Letnan kami.
Mok Dan terkejut, apa katamu? Mok Dan membaca berita di koran dan tampak terkejut.
Abe berkata jika Gaksital tertembak oleh Letnan, yang terkenal sebagai penembak jitu, dia pasti mati. Itu jelas.
Shunji tahu Mok Dan tampak tertekan, ia menyuruh Abe keluar dan memberikan satu kotak bento. Abe kau belum sarapan kan?
Abe senang, ia mengambil makanan-nya dan jalan keluar sambil bicara kalau Letnan-nya pasti akan mendapat promosi.
Mok Dan ingin tahu berita tentang Gaksital tapi ragu2. Shunji mengerti, ia akan pergi dan mengeceknya.
Mok Dan : Terima kasih.
Shunji : Dia adalah orang yang mempertaruhkan nyawa 3 kali untukmu.
Mok Dan : Dia mungkin adalah orang yang kukenal.
Dalam hati : Mungkinkah..mungkinkah..dia adalah tuan muda. Benar, pasti tuan muda.
Mok Dan tidak salah, karena Kang San adalah Tuan Muda ke-1, Lee In.
Kang To dan Baek Gun menguburkan Ibu dan Kang San di atas bukit. Topeng Gaksital itu ada di sebelah kuburan Kang San.
Baek Gun : Untuk membalaskan dendam kematian Tuan Besar, sangat penting untuk menyembunyikan diri dari mereka. Setelah ia tertangkap karena insiden kelompok pelajar itu, dia pura2 jadi gila dan tuan muda dibebaskan.
Itulah mengapa..ia harus pura2 menjadi orang idiot untuk bertahan hidup. Dia mencemaskan anda setiap hari. Melihat anda mencoba menangkap Gaksital setiap hari, selalu membuatnya terluka.
Dia menunggu saat hari itu tiba, saat ia bisa membuka topengnya di depan anda.
Kang to menangis, tinggalkan aku sendiri.
Baek Gun mengerti dan pergi.
Kang to ingat saat ia menghina kakaknya, berkata kau sebaiknya mati saja ..aku tidak butuh kakak sepertimu!
Kang San yang lari2 mengejar mobilnya, Kang To-ya..!! jangan perg! Saat ibu berdoa untuknya, saat Kang To menangis di punggung kakaknya.
Kata2 terakhir Kang San, adikku Young..aku akan sangat merindukanmu, apa yang harus kulakukan.
Kang to teriak keras, Hyunnggg!!!!
Konno Koji ingin tahu dimana Lee Kang To dan minta Kimura Taro lebih aktif mencarinya.
Taro berkata sudah mencari ke seluruh Gyeongseong dan RS. Siapa tahu ada pasien tertembak.
Koji kesal, aku ini mencari Lee Kang To. Lee Kang To!
Taro : Kau mencemaskan Lee Kang To? Aku kira kau mencemaskan Gaksital.
Koji mencari Kang To karena Kang To yang mengejar Gaksital. Jika mereka menemukan Kang To, kita akan tahu orang itu masih hidup atau mati, ya kan?
Taro heran kenapa Koji selalu membela Lee Kang To? Dibandingkan dengan kondisi Gaksital yang selalu melawan Kekaisaran, Koji lebih mencemaskan kondisi hidup atau mati seorang rakyat Joseon biasa.
Apa hasil yang didapat setelah menugaskan Kang To menangani kasus Gaksital? Staf bank yang tidak bersalah terbunuh, dana untuk menyelamatkan bank dari kebangkrutan dicuri, dan bahkan anakku juga terluka. Tapi Lee Kang To bahkan belum telp sekalipun. Dia mati atau hidup, tertangkap atau melarikan diri, tidak ada laporan sama sekali.
Apa kau tetap berkeras untuk menugaskan Lee Kang To menangkap Gaksital? Mulai hari ini, aku yang akan mengambil alih kasus Gaksital. Apa kau keberatan?
Koji diam saja. Taro berkata ia menganggap Koji setuju. Ia pergi.
Gubernur Jendral sedang asyik makan, ia benar2 tidak ingin melepaskan sebutir nasipun. Sekretarisnya masuk, dan berkata kalau Konno Koji ingin menghadap.
Wada-Ryo mengijinkannya. Koji masuk dan memberi hormat. Tapi setelah sekretaris itu menutup pintu, Koji langsung melempar topinya dan memaki, sialan! Kapan kau akan memecat si brengsek Taro itu? dia meremehkan aku, Kepala Polisi Kantor Distrik Gubernur.
Wada-Ryo kalem saja menanggapi Koji, aku ini sedang makan.
Koji tidak percaya dengan kebiasaan Wada-Ryo yang suka memunguti nasi dengan tusuk gigi. Apa ini? ini? kau merendahkan status sosialmu saja.
Koji kesal, apa kau main judilagi?
Ryo : hei! aku menang kemarin. Aku tidak yakin darimana keberuntungan ini, tapi jelas sangat bagus.
Koji duduk di kursi lalu memukul lengan kursi, Taro..Taro! Taro! Taro! sialan kau.
Ryo minta Koji memberinya alasan untuk memecat Taro. Apa kantor Gubernur Jenderal ini adalah toko kecil? Apa aku bisa memecat seseorang kalau aku mau? Apa alasannya?
Koji : Kak, bukankah kau yang memegang kendali?
Ryo berkata Koji terlalu keras kepala, bagaimana kau hanya tahu cara menyerang langsung? hei, kadangkala kau harus membuat belokan ilegal dan melihat petunjuknya. Aigoo..jika kau bukan hobae-ku (junior) aku akan berkata "siapa kau ini?"
Koji berkata ia punya foto Choi Myeong Sub dan Kimura Taro, berapa kali aku sudah mengatakannya padamu? Apa itu tidak bisa jadi alasan untuk memecatnya?
Ryo : 5 tahun lalu aku..masalah dengan air minum..ya sesuatu seperti itu..
Koji merenung dan bisa menebak, mungkin Taro tahu kelemahan Ryo. Ia berkata : Uang..wanita? Ryo diam saja.
Taro mengadakan pertemuan dengan anggota Kishokai lain. Lee Shi Young merasa cemas, sebenarnya Gaksital sudah tertangkap atau belum? Kenapa Lee Kang To belum lapor.
Mereka takut kalau Gaksital memberi tahu soal Kishokai pada Kang To.
Taro berkata mulai sekarang ia yang bertugas mengurus kasus Gaksital. Aku akan membereskan dia.
Lee tetap protes, tapi Taro berkata dengan tajam bahwa dia yang akan mengurusnya.
Setelah Taro pergi, Lee mengeluh, tidak ada waktu lagi sebelum upacara itu, dan semuanya harus sudah siap, apa kita ini mesin pencetak uang?
Taro menemui Kenji dan memberikan kasus Gaksital pada putranya. Kenji janji akan melakukan yang terbaik.
Taro ingin Kenji membunuh Kang To dan Gaksital, agar Konno Koji tidak tahu masalah Kishokai.
Kenji ke RS untuk menjemput Mok Dan. Tapi justru menemukan Abe yang diborgol di tempat tidur tanpa baju hanya pakai celana saja he..he..
Kenji kesal sekali. Gadis itu..dimana gadis itu?
Abe : Dia..mengenakan seragam saya..baru 10 menit yang lalu.
Kenji dan yang lain bergegas mencari Mok Dan. Mok Dan mengenakan seragam Abe, tapi sadar kalau ia pasti ketahuan.
Mok Dan masuk ke kamar ganti perawat dan menyamar jadi perawat, seperti pekerjaan-nya waktu remaja.
Mok Dan sukses mengelabui Kenji. Kenji sempat melihat punggung Mok Dan, tapi ia tidak terlalu menggubrisnya.
Justru Gye Sun muncul dan sengaja memanggil Mok Dan. Mok Dan eonni! Mok Dan mengeluh dalam hati. Kenji tersenyum, ia berhasil mendapatkan Mok Dan.
Kenji membawa Mok dan ke kantor polisi. Kedua tangan Mok Dan diikat. Kenji ingin tahu dimana Gaksital.
Mok Dan berpikir, jadi dia belum mati..dia masih hidup.
Kenji : Dimana dia? Kalian sekongkol kan?
Mok Dan : Tanya Lee Kang To, bukankah dia mengejar Gaksital?
Kenji marah dan menekan ulu hati Mok Dan dengan tongkat, meskipun aku melakukan ini, kau tetap tidak akan bicara?
Mok Dan hanya menahan sakit, tapi tetap diam karena dia memang tidak tahu.
Anggota sirkus kumpul dan Gye Sun lari sambil menangis. Ia pura2 panik karena Mok Dan ditangkap.
Ketua Jo tanya bagaimana Mok Dan bisa ditangkap polisi. Gye Sun berkata, ia lewat di depan RS dan melihat Mok Dan mengenakan seragam perawat ditangkap polisi.
Jo mengerti, Mok Dan pasti ingin melarikan diri. Sun Hwa segera pergi menemui Shunji.
Shunji sedang membersihkan barang2 yang dipajang di etalasenya. Ia mengambil topeng Gaksital dan ingat kata2 Mok Dan, kalau Gaksital mungkin adalah orang yang dikenalnya karena berani 3 kali mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan-nya.
Sun Hwa datang lagi dan menyebut nama Mok Dan. Shunji terkejut dan segera pergi lagi dengan sepeda.
Kenji mendengar laporan dari Koiso, semalam rumah Lee Kang To dibakar sampai habis.
Kenji : Apa?
Koiso : Orang2 yang membenci Lee Kang To menyalakan api di rumahnya.
Kenji menanyakan soal kakak dan ibu Kang To. Koiso menyeringai, mereka mati tentu saja. Tidak perlu cemas lagi.
Kenji : Mungkin itu sebabnya kenapa tidak ada berita darinya. Karena dia mengadakan penguburan untuk mereka?
Koiso : Kudengar Kang to menangis dan berteriak di depan api.
Kenji merasa ia sia-sia saja mencemaskan Kang To.
Tiba2 terdengar keributan di lantai atas. Beberapa polisi terjungkal dari balkon. Gaksital muncul!
Gaksital langsung lari menyerbu Kenji dan Koiso.
Gaksital melompat dari lantai atas. Koiso menyiapkan pistol tapi Gaksital lebih cepat dan menendangnya.
Kenji juga menyiapkan pistol, sayang..tangan kanan-nya diperban lagi. Ia memindahkan pistol ke tangan kiri. Terlambat, Gaksital sudah menendangnya.
Gaksital menjatuhkan polisi2 lain.
Shunji sampai di kantor polisi, ia bergegas masuk ke dalam.
Kenji berusaha melarikan diri dari Gaksital, tapi Gaksital kali ini beringas sekali dan memburu Kenji kemanapun ia pergi.
Mok Dan masih ditahan dengan penjagaan polisi.
Gaksital memukuli Kenji habis2an. Klimaksnya adalah dengan mematahkan tenggorokan Kenji sampai Kenji muntah darah dan meninggal.
Shunji tiba di saat menentukan itu. Gaksital dan Shunji saling memandang. Shunji teriak marah, Kakak!!
Shunji langsung melompat ke arah Gaksital. Ia mencabut samurai dan menyerang Gaksital. Untung Gaksital berhasil menghindarinya.
Mereka bertempur dari jarak dekat. Dimulailah babak kedua pertarungan Gaksital.
Lee Kang To vs Kimura Shunji.
BM [1], [2], [3], [4], [5]
Notes :
Akting Joo Won..semakin bagus aja :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.