Friday, March 26, 2010
Jumong episode 57
Ju Mong curiga Dae So terlibat dalam rencana penyerangan Gye Ru. Seol Ran dan Dae So tiba di benteng Hyeonto dan Dae So berkata ia malu bertemu dengan Yang jeong. Yang Jeong menenangkan Dae So dan ini kesempatan bagus dan mengajak Dae so minum. Yang Jeong berkata Geum Wa itu menyedihkan, ia tidak bisa menghentikan Ju Mong.
Dae So tanya apa yang diinginkan Yang jeong, Yang jeong berkata So Seo No sekarang menyusun kekuatan di Gyeru dan ia akan mengirim pasukan ke Song Yang di Jolbon untuk menyerang So Seo No bersama. Seol Ran memuji ayahnya dan berkata itu keputusan yang bagus. Dae So diam saja. Yang Jeong minta Dae So untuk memimpin pasukan dari Hyeon To ke Jolbon, ia memberi Dae so kesempatan untuk mengeluarkan semua kebenciannya pada Geum Wa. Dae So bergumul dengan pikirannya. Seol Ra berkata jangan ragu lagi. Dae So berkata ia tidak bisa membuang Bu Yeo dan bagaimanapun juga ia masih pangeran Bu Yeo, bagaimana ia bisa memimpin pasukan Han. Seol ran mengingatkan Dae so bahwa dunia sudah melupakan Pangeran yang dibuang di perbatasan dan ini saatnya untuk membuang masa lalu.
Bubunko tanya pada Naro apakan Dae So benar2 meninggalkan Bu yeo untuk melayani Han? Naro berkata itu bukan urusan Bu Bunko, tugasnya hanya melayani Dae So. Tapi Bu bunko berkata ia tidak bisa melayani Dae So jika Dae So mengkhianati Bu yeo. Na Ro menegurnya, tapi ia justru melihat Ju Mong dan O Yi dan Na Ro shock.
Dae So menghadap Yang jeong dan berkata ia pangeran Bu Yeo, jadi ia tidak bisa memenuhi permintaan Yang Jeong. Yang jeong marah dan berkata Kekaisaran Han sudah membuang Bu yeo, dan Bu Yeo akan segera runtuh, dan jika Yang Jeong mengatakan pada kaisar maka Han bisa kapan saja menyerang Bu Yeo. Dae So merasa terancam, dan Yang Jeong tanya mengapa Dae So keras kepala. Dae So berkata ia tetap tidak setuju dan pergi. Na Ro lari menemui Dae So dan lapor ia melihat Ju Mong, Dae So heran apa yang dilakukan Ju Mong di Hyeon To, ia memimpin pasukan dan mencari Ju Mong. Bu Bunno lapor Ju Mong ada di penginapan, mereka mengepung penginapan itu. Bu Bunno tahu bahwa yang di penginapan adalah pemimpin Da Mul, Ju Mong.
O Yi masuk dan berkata bahwa penginapan ini sudah dikepung. Na Ro memerintah pasukan untuk memulai penyerangan, Ju Mong dan O Yi berusaha lari. Dae so masuk bersama Bu Bunno, tapi Ju Mong dan O Yi berhasil lolos. Ju Mong tanya apa O Yi terluka, O Yi berkata ia baik2 saja, lalu setelah ini kita kemana, dan Ju Mong berkata Bu Yeo..
Na Ro kembali dan lapor pada Dae so, mereka gagal menangkap Ju Mong. Di Bu Yeo, penduduk berkelahi memperebutkan jatah makanan. Ju Mong melihat anak-anak dan wanita berkumpul mengumpulkan beras dari tanah, Ju Mong sangat bersedih. Keduanya tiba di tempat makan. Pemiliknya meminta bayaran di muka, karena akhir2 ini banyak yang makan terus tidak membayar. O Yi memesan nasi sup dan anggur. Pemilik kedai heran karena mereka masih memesan anggur. O Yi tanya mengapa, dan pemilik kedai berkata Raja Geum Wa sudah memerintahkan sementara waktu tidak ada alkohol di Bu yeo. Tapi pemilik kedai berkata jika mereka mau membayar, ia bisa mencarikan anggur untuk mereka. Ju Mong menolaknya dan ia tanya kondisi Bu Yeo. Pria itu menjawab, semuanya kacau dan tentaranya tidak berguna. O Yi bertanya apakah istri pemimpin Da Mul masih tinggal di istana, dan pemilik kedai berkata Ye So ya dan Yu Hwa selalu dihina oleh Ratu, tapi karena Baginda maka kedua wanita itu masih hidup.
O Yi heran mengapa Geum Wa tidak mengirim Ye So Ya pada mereka seperti yang dijanjikan Raja. Ju Mong berkata Raja menahan Ye Soya dan anak mereka sebagai tawanan, agar Ju Mong tidak bisa melakukan apapun terhadap Bu yeo sampai Geum Wa mengirim Soya dan anak mereka padanya.
Dalam istana Bu Yeo, So Ya berkata pada Yu Ri (btw, apa kabar Yuri B, temanku hehe...) kecil bahwa kemarin malam ibu bermimpi tentang ayah dan mimpinya begitu nyata. So Ya mengatakan pada Yu Ri dia harus tahu betapa hebat ayahnya. Yu Ri mengangguk, So Ya berkata ayahmu bisa saja memiliki kehidupan yang nyaman tapi ia memilih menyelamatkan pengungsi dengan pasukan Da Mul. So Ya tanya pada Yu Ri, siapa nama ayahnya, dan Yu Ri berkata, Jumong. So Ya senang dan berkata itu adalah nama yang tidak boleh dilupakan Yu Ri, apapun yang terjadi. So Ya memeluk putranya.
Raja Geum wa menemui Ma Wu Ryeong dan tanya apa ia tahu mengenai legenda gunung Shijo. Ma Wu Ryeong tanya apa Raja menanyakan tentang peramal Bi Geum Seo, jika benar Ma Wu Ryeong berkata ia belum pernah berjumpa dengannya. Geum Wa berkata Wu Ryeong harus menemuinya sendiri dan tanya mengenai takdir Bu yeo.
Yu Hwa menghadap Raja dan berkata ada yang mau ia bicarakan, Raja mengundang Yu Hwa duduk. Yu hwa berkata Yu Ri sudah besar, sudah waktunya mengirim Yu ri dan So Ya pada Jumong. Geum Wa berkata ia akan melakukannya setelah ia kembali dari perjalanan-nya. Yu Hwa tanya kemana Raja akan pergi, Raja berkata ke gunung Shijo untuk bertemu peramal legendaris untuk melihat takdir Bu yeo. Raja meninggalkan Bu yeo, ketika Raja dan rombongan sampai di gerbang, Jumong dan O Yi ada di tengah masyarakat yang menyaksikan kepergian Raja.
Geum Wa dan songju tiba di gunung Shijo, mereka jalan sekeliling gunung untuk mencari sang peramal. Seorang prajurit menemukan gua dan melapor pada Songju. Songju mencoba masuk tapi terdengar suara keras seorang wanita yang memerintahkan Songju pergi.
Songju pergi dan lapor pada Raja. Raja yakin wanita itu pasti Bi Geum Seon. Geum Wa masuk ke gua sendirian, Songju berkata itu berbahaya tapi Raja berkata ia tidak takut, dan ia masuk dengan hanya membawa obor. Ketika Raja sampai di dalam gua, sebuah tiupan angin keras memadamkan obor. Geum Wa berteriak ia berkata ia adalah Raja Bu yeo, ia datang untuk bertemu dengan peramal dan minta Bi Geum Seon untuk menampakkan diri. Seorang peramal wanita berambut putih muncul dan berkata ia adalah Bi geum Seon. Dia sudah menanti Geum Wa dan ini adalah kali pertama Geum Wa kesini. Raja tanya apa dia tahu bahwa Raja akan datang dan Bi Geum Seon berkata Geum Wa datang untuk mencari tahu bagaimana menyelamatkan Bu Yeo. Geum Wa membenarkan, apa yang harus ia lakukan untuk Bu yeo.
Bi geum Seon berkata beberapa tahu lalu Geum Wa pasti sudah melihat gerhana matahari dan sinar menunjukkan sebuah negara baru akan dibentuk, diatas tanah yang sudah diambil dari Go JOseon untuk dibagi pada banyak suku, dan sisa-sisa Joseon tua akan bangkit kembali melawan Bu yeo. Geum Wa tanya apa Bu yeo akan hancur, dan Bi Geum Seon berkata benar. Geum Wa murka dan berkata bagaimana Bi Geum Seon bisa mengatakan kutukan di depannya. Bi geum Seon berkata ia hanya menyampaikan pesan dari langit, dan ia lenyap. Geum Wa keluar dari dalam gua, dan berkata dengan keras yang akan menghancurkan Bu yeo adalah Jumong.
Di Gyeru, So Seo No melihat para prajurit berlatih. Sayong datang melapor bahwa pasukan Hyeonto menuju Jolbon. Yeon Tabal tanya berapa banyak, Sayong berkata ditambah pasukan Song Yang, ada total 2000 orang. So Seo No berkata belum ada pesan dari Bongae. Sepertinya pasukan Da Mul tidak akan datang.
Yeon Chae Ryeong menemui Chan Soo dan berkata Chan Soo sudah gila karena ikut berperang sebagai tentara. Chan Soo berkata ini cara mereka untuk bertobat dari kesalahan mereka dan ibunya tidak setuju. Chan Soo tetap teguh dan pergi. Yang Tak minta Yeon Chae Ryeong agar tenang, Chan Soo masih muda dan tidak takut perang. Yeon Chae Ryeong berpikir apa mereka tidak lari dari Gyeru dan minta ampun pada Song Yang, Yang Tak berkata Song Yang tidak akan mengampuni mereka dan lebih baik jika tetap di Gyeru.
Dae So dan Seol Ran kembali ke istana Bu yeo. Ratu senang sekali dan menyambut mereka. Keduanya berlutut dan menyembah Ratu. Ratu menyuruh mereka masuk. Dae So ingin bertemu Raja dulu, ibunya berkata Raja tidak ada di istana saat ini.
Ma Jin lapor pada Young Po bahwa Dae so kembali ke Bu yeo. Young Po kaget, ia heran apa ayahnya memanggil Dae So. Tapi Majin meragukannya, ia berkata Dae so ada di kediaman Ratu sekarang.
Dari ibunya, Dae So tahu Raja pergi ke gunung Shijo mencari peramal legendaris. Ratu mengeluh dan ia heran apa gunanya itu. Paman Dae So bertanya apa tidak apa2 kembali ke Bu yeo tanpa perintah Raja, dan Dae So berkata tidak perlu cemas, banyak yang harus ia bicarakan dengan Raja.
Young Po masuk dan berkata pada Dae so ia sangat merindukan Dae so. Dae so heran lalu mengapa Young Po tidak mengunjunginya kalau begitu. Young Po berkata ia sangat sibuk akhir2 ini. Ratu berkata agar Dae so istirahat dulu setelah perjalanan jauh. Dae So dan Seol Ran pergi. Ketika mereka di jalan, mereka bertemu Bu deukbul. Dae So melihatnya dengan kebencian dan Bu Deukbul membungkuk hormat. Dae so berkata sudah lama, dan Bu DeukBul tanya apa Dae so sehat, Dae So berkata terima kasih pada Bu deuk Bul, Dae So tidak akan pernah lupa apa yang diterimanya dari Bu Deuk Bul.
Bu Deuk Bul mengingatkan meninggalkan pos tanpa panggilan Raja adalah kematian. Dae so hanya mendengus dan tanya apa Bu Deuk Bul akan membunuhnya, dan Bu Deuk Bul berkata itu adalah perintah Raja dan bukan dirinya. Dae so berkata jika harinya tiba dirinya bisa berkuasa lagi, hal pertama yang dilakukan adalah membunuh Bu deuk Bul. Kemudian Paman Dae so mengumumkan kepulangan Baginda.
Raja bertemu Dae So dan tanya mengapa Dae So kembali ke Bu yeo tanpa dipanggil. Dae So berlutut dan minta Geum Wa mengampuninya, dia sudah bertobat hari-hari ini. Raja berkata menghabiskan hari dengan mabuk dan menonton pertunjukan berdarah bukanlah pertobatan. Dae So berkeras dan ia berkata ia dihentikan oleh Hyeonto saat ia akan ke Bu yeo, Geum Wa marah bagaimana Dae So bisa pergi ke wilayah Han tanpa persetujuan Raja. Dae so menjawab Yang Jeong menawarkan Dae So untuk memimpin pasukan ke Jolbon dan ia menolaknya. Dae so menyatakan bahwa Han punya rencana menyerang Bu yeo di masa mendatang. Dae so mohon agar Raja mengangkatnya kembali di istana Bu yeo, sehingga ia bisa membantu Raja menyiapkan Bu yeo perang melawan Han. Raja berkata ia akan mempercayai Dae So sekali lagi, dan Dae So menangis.
Sementara itu, Bu deuk Bul ingat peringatan Dae So, tepat saat Menteri Jaebo masuk dan berkata bahwa Raja mengijinkan Dae So kembali ke istana Bu Yeo dan bertanya-tanya masalah apa yang akan menimpa Bu Deuk Bul.
Ye Soya berkata pada Yu Hwa ia cemas akan keselamatan Yu ri, karena Seol Ran dan Dae so sudah kembali. Yu Hwa berkata Raja akan segera mengirimnya dan Yu Ri pada Jumong, Yu Hwa akan menemui Raja dan tanya padanya masalah ini.
Raja terus memikirkan ramalan Bi Geum Seon dan juga Yeo Mi Eul mengenai Bu yeo. Yu hwa datang dan ingin berbicara dengannya. Yu Hwa minta agar Raja mengirim Ye Soya dan Yu Ri pada Jumong seperti yang dijanjikan. Geum Wa berkata ia sudah memikirkannya dan akan sangat susah bagi Yu ri kecil untuk bepergian sejauh itu, lebih baik mereka menunggu sampai Yu Ri lebih besar. Yu Hwa berkata itu omomng kosong dan ia akan meyakinkan bahwa perjalanannya tidak akan melelahkan Yu Ri, tapi Raja berkata semua menteri dan jenderal menentangnya. Mereka takut Jumong akan menyerang Buyeo. Yu Hwa tanya apa Geum Wa mau menjadikan Ye soya dan Yu Ri sebagai tawanan. Raja minta agar Yu Hwa tidak berpikir demikian, Yu Hwa marah dan berkata Geum Wa membuat alasan seperti bukan dirinya saja.
Yu hwa berkata Raja berencana menahan Ye Soya dan Yu Ri sebagai tawanan, tapi ia minta Soya tidak perlu khawatir, Yu Hwa akan mengirim mereka pada Jumong apapun yang terjadi.
Moo gol kembali ke Bongae dan disambut oleh pelayan Mu deok. Mu deok tanya mengapa Moo Gol kembali begitu cepat, Moo Gol menggenggam tangan Mu deok dan menyatakan perasaannya. Mu Song tidak sengaja mendengarnya dan putus asa. Mo Pal Mo berkata agar Mu Song melupakan Mu deok dan Mu song frustrasi. Jae sa dan Moo Gol cemas mengapa Jumong pergi begitu lama tidak seperti biasanya. Ma Ri dan Hyeop Bo meyakinkan mereka O yi pasti akan membantu Jumong, dan mereka pasti baik2 saja. Hyeopbo bertanya apa mereka seharusnya Gyeru atau tidak. Jae sa tetap hati-hati dan berkata mereka tidak bisa menolong orang yang mungkin tidak akan menolong mereka di masa depan.
Mook Jeo datang dan menunjukkan pada mereka senjata barunya. Salah satunya adalah perbaikan dari dinamit yang dipakai Ju Mong melawan Imdun dan Jimbeon. Lainnya adalah dinamit kabut yang bisa menyembunyikan mereka dalam pertempuran (wah cikal bakal bom asap). Sayong tiba, dan tanya dimana Jumong. Ketika tahu Jumong pergi dan belum pulang, ia terlihat kecewa.
Jumong mengatakan pada O Yi bahwa mereka akan ke gunung Shijo. O Yi heran buat apa ke sana. Jumong hanya berkata ada sesuatu yang ingin ia buktikan.
Jumong tiba di gunung Shijo dan ia ingat saat ia dikerjai oleh Daeso dan Young po, masuk ke lumpur hisap, dan diselamatkan So Seo No. Mengaku pada So Seo No kalau ia pangeran Bu yeo Jumong, dan bagaimana Jumong minta So Seo No mengingatnya karena Jumong menyukainya, tapi So Seo No berkata ia menyedihkan. Jumong ingat bahwa ibunya berkata busur Damul adalah hadiah suci Bu yeo dari langit, dan dengan mengingat semua itu, Jumong memasuki gua yang gelap itu, dengan membawa obor.
Jumong dan O Yi menemukan Busur Damul, O Yi tanya apa itu. Jumong menyatakan bahwa ini adalah busur Damul yang suci dari Buyeo. O Yi tanya apa mereka melakukan perjalanan untuk ini, Jumong berkata beberapa tahun lalu ia kesini dengan Dae So dan Yeong Po dan kemudian ia mematahkan busur Damul ini, dan ia diberitahu bahwa itu tanda bahwa ia akan membawa malapetaka bagi Bu yeo, dan ia ingin melihat sekarang apa itu benar.
Tapi saat keduanya melihat busur itu, O Yi tanya dimana rusaknya karena busur itu tetap utuh. Jumong juga bingung. Jumong lalu mengambil busur dan menembakkan sebuah panah dengan busur itu.
Tiba-tiba angin dingin berhembus, dan peramal wanita berambut putih Bi Geum Seon itu muncul. Wanita itu membungkuk di depan Jumong dan menyatakan, pemilik busur Damul bukan Bu Yeo, tapi menjadi milik pasukan Damul dan pemimpin-nya : JUMONG.
Jumong 56
Jumong 51-55
Jumong 46-50
Jumong 41-45
Jumong 36-40
Jumong 31-35
Jumong 26-30
Jumong 21-25
Jumong 16-20
Jumong 11-15
Jumong 6-10
Jumong 1-5
Jumong
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.