Sae Byuk kaget melihat Yeong Suk, tapi Ny. Seo buru2 memanggilnya, Sae Byuk, kenapa kau pulang ke rumah?
Ny. Seo minta Sae Byuk memberi salam pada Ny. Park dan teman2nya. Sae Byuk memberi salam dan minta mereka melanjutkan percakapan.
Ia masuk dapur dan tidak mengerti kenapa ibunya pakai celemek dan Ny. Seo memanggilnya bibi.
Yeong Suk menenangkan Sae Byuk, aku mengantar makanan dan pembantunya belum datang. Jadi aku menawarkan diri untuk membantu.
Ny. Seo masuk dan menjelaskan kalau Yeong Suk menawarkan diri membantunya. Parahnya lagi, salah satu Ny. memanggil Yeong Suk karena kopinya tumpah. Yeong Suk keluar dan Sae Byuk ingin ikut.
Ny. Seo mencegahnya. Diluar ada banyak tamu, termasuk istri CEO Aqua, Ny. Park. Ia tidak ingin tindakan Sae Byuk membuatnya malu.
Ny. Seo berhasil mengajak tamu-tamunya untuk pergi ke tempat lain. Setelah itu Yeong Suk pamit pulang. Ny. Seo ingin membayarnya, tapi Yeong Suk menolak.
Sae Byuk turun dan tidak suka kalau ibunya diminta membantu disini. Ia mengajak Yeong Suk pulang.
Presdir Kang mengatakan rahasia pada Ho Se, agar ibu mertua dan menantu bisa akur. Jadi, apapun yang terjadi Ho se harus ada di pihak ibunya dulu.
Baru nanti kalau sendirian, kau menjelaskan semua ke istrimu. Itu rahasia Presdir Kang selama 30 th ini. Ho se setuju untuk mempraktekkan-nya.
Sae Byuk menyiapkan makan malam dan Ny Seo protes kenapa Sae Byuk tidak pernah tanya dulu sebelum masak.
Ny. Seo heran, kenapa wajah Sae Byuk masih muram, apa karena peristiwa tadi. Jadi Sae Byuk masih kesal. Ny. Seo berkata ia tidak meminta Yeong Suk membantunya, Yeong suk yang menawarkan diri.
Mungkin sudah jadi kebiasaan-nya.
Ny. Seo berkata ia tidak ingin teman2nya tahu kalau besannya adalam mantan pembantunya dulu. Ia ingin menjaga nama keluarganya.
Ny. Seo juga ingin punya besan yang bisa dikenalkan dengan bangga. Lalu ia jalan pergi.
Sae Byuk kesal dan mengikuti ibu mertuanya, ia tidak terima kalau Ny. Seo mengatakan hal buruk tentang orang tuanya.
Mereka masih bertengkar saat Tuan Kang dan Ho se pulang.
Ho Se mulai praktek nasihat ayahnya dan membela ibunya. Ia membentak Sae Byuk dan minta ibunya mengajar Sae Byuk karena istrinya masih tidak pengalaman.
Taktik Ho Se sukses. Ibunya tidak marah lagi dan istrinya masih bisa dihibur.
Ny. Seo merasa ia mendapatkan kembali putranya dan Tuan Kang hanya tertawa, kau ini seperti anak-anak saja.
Sae Byuk telp ibunya agar tidak mencemaskannya. Ibu berkata tidak bisa tidur setelah yang terjadi hari ini dan tanya apa Sae Byuk bohong agar dia tidak cemas.
Sae Byuk berkata kalau Ho se sudah menyelesaikan masalah dengan bijak.
Yeong Suk tidak mengerti bagaimana Sae Byuk hidup, kalau terancam bom waktu yang akan meledak tiap saat.
Sae Byuk tanya apa ada kabar dari Mi Ok. Tapi Yeong Suk juga belum mendengar apa-apa.
Telp ditutup dan Yeong Suk tanya tentang Mi Ok pada Dae Jin. Dae Jin juga tidak tahu, tapi bagaimanapun dia adalah tamu kita. Jika besok belum ada kabar, aku akan kontak polisi.
Yeon Shil mulai mual-mual dan Dae gu mencemaskan-nya. Yeon shil kesal, ini yang ia cemaskan dari kehamilan, saat hamil Soo Bin. Mualnya sangat parah tapi Dae Gu tidak peduli dan belajar saja untuk ujian-nya.
Yeon shil mengeluh, lalu tiba-tiba ingin makan ice cream rasa strawberry hahaha...
Dae gu lari beli ice cream, tapi Yeon Shil tidak mau. Terlalu dingin. Dae Gu bingung, es krim ya dingin, apa kau ingin es krim panas?
Yeon Shil berkata ingin hodduk (korean pancake), Dae Gu lari lagi ke pasar, tapi setelah dapat hodduk. Yeon Shil tidak mau, ia mual. terlalu dingin. Dae Gu ingin menghangatkannya lagi, Yeon Shil menolak, sudahlah.
Lalu ia berkata ingin makan tumis meongge pedas, bukan dari pasar. Tapi buatan Yeong Suk, karena rasanya enak sekali.
(Meongge = ini sejenis nanas laut, kaya rumahnya spongebob itu. Biasa dikonsumsi di Jepang, tapi paling banyak memang di Korea. Orang barat ngeri makan ini karena baunya, kalau lihat bentuknya memang kaya muntahan bayi.)
Jadi tengah malam itu, Kim Dae Gu pergi ke rumah ibunya. Sempat membuat Tae Pong kaget karena mengira ada pencuri haha..Dae Gu minta kakak iparnya membuatkan makanan untuk Yeon Shil. Wajah Dae Gu lucu sekali, antara malu dan bingung.
Yeong Suk berbaik hati memasakkan apa yang diminta Yeon Shil sementara Dae Gu nyaris tertidur menunggunya masak.
Yeong Suk : Kuharap adik ipar akan makan ini dan bisa kuat. Punya anak di usia selanjut ini sangat sulit, ditambah mual2 pasti berat bagi tubuhnya.
Dae Gu mengiyakan dan berterima kasih, hanya kakak ipar yang bisa kuandalkan.
Dae Gu bergegas membawa masakan ke rumah dan menyajikan di meja makan. Yeon Shil mual lagi karena bau seafoodnya dan membuang semuanya ke bak cuci.
Sekarang Dae Gu marah. Apa kau tahu bagaimana aku membangunkan kakak ipar untuk masak ini demi kau?
Yeon Shil tidak tahan baunya.
Keluarga Kang sarapan dan Ny. Seo mengumumkan kalau hari ini adalah hari peringatan kematian Nenek mereka. Tapi suaminya tidak bisa hadir dan Ho se menawarkan diri mengantar ibunya.
Ny. Seo senang dan minta menantunya mengurus rumah. Sae Byuk mengiyakan.
Ny. Seo marah lagi dengan salad yang disajikan Sae Byuk.
Ho Se akting lagi dan marah ke Sae Byuk, cepat ganti salad untuk ibu. Ny. Seo berkata tidak apa dan ia akan memilih yang ia suka.
Sae Byuk berkata akan menggantinya, mau saus buah persik atau jambu. Kalau saus jambu cocok dengan selera ratu seperti ibu mertua.
Ibu mertua kaget dan Sae Byuk tanya apa bisa belanja bersama, karena ia tidak bisa memilih barang.
Ho Se mendukung ide Sae Byuk, ibu dan Sae Byuk belanja saja, nanti aku akan menjemput kalian.
Ibu mertua langsung setuju dan senyum ke anak tersayang. (aku bilang ibu mertua Korea ini sakit jiwa, ini anakmu, bukan rebutan pacar. Kenapa seperti rebutan pacar dengan menantunya?)
Ho Se, Sae Byuk dan ibunya belanja. Ny. Seo membelikan hadiah untuk Yeong Suk. Ia ingin berterima kasih. Ho se berkata ia sibuk dan tanya apa yang ingin dimakan ibunya untuk makan malam.
Ho Se tanya apa ibunya tidak lupa mendaftarkan pernikahan mereka karena beberapa tetua ingin melihat salinan-nya. Ny. Seo berkata ia tidak lupa.
Yun Hee kecewa karena nilainya jelek. ia takut tidak bisa masuk universitas yang ia suka.
(Di Korea, ada pemikiran spt ini, dpt univ bagus berarti masa depan bagus, krn kemungkinan dapat koneksi yg bagus. Kalau univ jelek berarti masa depan suram. yah begitulah.)
Tae Young masuk dan tanya nilainya. Sang Ki berkata kalau nilai bagus belum tentu hidupnya sukses. Ia menyindir : Yun Hee, orang dengan gelar PHD juga tidak punya pekerjaan yang pantas.
Yun Hee keluar kamarnya.
Jo Sang Ki menyindir Tae Young, Kim-hyung, kau mengenakan setelan tiap hari dan keluar padahal bukan profesor, kau kemana saja. Apa ke taman dan pamer di depan orang tua?
Tae Young marah dan mencengkeram baju Sang Ki, kau mengancamku? Sang Ki minta dilepaskan, kau yang sudah mengancamku.
Tae Young keluar dengan kesal. Sang Ki mendengus, kau hanya bisa omong besar.
Presdir Kang resah saat menerima tagihan. Pak Kim memberikan laporan, ada tagihan 1 miliar Won dan 2 Miliar Won.
Presdir minta Pak Kim melihat tagihan lain lagi dan ia telp Mi Ok, karena tidak ada jawaban, Presdir meninggalkan pesan, ia ingin keputusan Mi Ok tentang permintaan Aqua.
Soo Bin menenangkan timnya, pihak Aqua hanya ingin tambahan design dari seorang pelukis terkenal. Kalau berhasil maka mereka akan dapat pesanan. Jadi jangan putus harapan.
Soo Bin berkata pelukis itu sedang berusaha dikontak. Sae Byuk tahu siapa pelukis yang dimaksud. Ia mulai cemas, sebenarnya kemana Jeong Mi Ok.
Sang Ki membuatkan bubur untuk Yun hee. Yun Hee keluar kamar dengan menahan perutnya, sepertinya sakit perut.
Jo Sang Ki panik dan menggendong Yun Hee. Ia telp So Young dan berkata ke RS dengan Yun Hee. So Young bergegas pergi.
Sang Ki menggendong Yun Hee masuk RS dan tidak melihat Mi Ok jalan keluar dari pintu lainnya.
Mi Ok mengeluh, kenapa aku harus pingsan saat akan tes DNA, mereka pasti berpikir aku aneh.
Ny. Seo siap2 berangkat, Ho se yang akan mengantarnya. Sae Byuk sepertinya kelelahan karena mimisan. Jadi ia tidak mengantar mereka. Ny. Seo komen, ibu mertua pergi kenapa menantu tidak mengantar.
Di jalan, Sae Byuk telp Ho se, ia minta maaf karena tidak mengantar mereka. Tolong sampaikan maaf ke ibu. Ho se mengerti dan menyampaikannya.
Ho Se ingat istrinya mimisan dan ia berkata ada pekerjaan mendesak. Ho se minta ibunya menghentikan mobil. Ho Se akan naik taksi kembali ke kantor.
Ho se pulang dan menemukan istrinya tidur. Ia minta maaf, pasti sulit bagimu untuk menikah denganku.
Ho Se : tunggu ya, aku akan memberimu kejutan.
Ho se tidak membangunkan Sae Byuk, ia justru mematikan alarm jamnya.
Beberapa saat kemudian, Sae Byuk bangun dan kaget, jam berapa ini! Aku terlambat les.
Tapi kamarnya sudah dihias balon2 dan lilin. Sae Byuk turun dan dibawah ada banyak balon lagi.
Ho se menyanyi sambil main piano dan mengenakan sayap malaikat (huek..sorry, for me it's so cheessy): Aku terdampar di dunia, kau muncul di depanku untuk menghiburku, hanya kau yang bisa mengerti.
Sae Byuk kaget, kenapa Ho Se disini. Bukankah seharusnya pergi ke upacara peringatan kematian Nenek.
Ho Se berkata ia tiba-tiba ingat wajah Sae Byuk dan menyelinap pulang. Sae Byuk mencemaskan Ny. Seo. Tapi Ho se berkata hanya kali ini saja. Lalu mengeluh, inilah mengapa orang ingin pindah ke rumah mereka sendiri.
Ny. Seo telp suaminya dan berkata upacaranya sudah selesai. Tuan Park berkata ia sudah di kantor, ada masalah penting. Jadi ia kembali ke kantor.
Ny. Seo berkata pasti ada masalah penting, sampai Ho Se kembali ke kantor.
Ayah heran, Ho Se ke kantor? Kapan?
Sekarang Ny. Seo kaget, kau tidak melihatnya, sudah lama.
Presdir Kang tidak terlalu peduli, mungkin dia masih di jalan. Sudah, kau hati-hati saja menyetir. Maaf tidak bisa pergi denganmu hari ini.
Ny. Seo mengerti, ya kita bicara di rumah.
Saat telp ditutup. Ny. seo mulai berpikir, jangan bilang Ho Se bohong padaku. Lalu ia ingat Sae Byuk telp tadi.
Ny. Seo telp Ho Se, Ho Se apa kau di kantor? Kau menemui ayahmu?
Ho se mengiyakan. Lalu menutup telp.
Ny. Seo murka : Jang Sae Byuk, kau iblis, menggunakan urusan perusahaan untuk memancing anakku kembali.
Ho Se ..jika kau bersama Jang Sae Byuk, aku tidak akan pernah memaafkanmu karena ini.
(Sakit jiwa ngga sih?)
YMD [140], [141], [142], [143], [144], [145], [146], [147], [148], [149], [150], [151-152], [153-154]
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.