Yi Gak menunggu Park Ha tapi justru Se Na yang datang. Se Na memberikan saputangan sulam milik Yi Gak dan bersikap seolah-olah dia kerja keras untuk menemukannya.
Park Ha jalan ke arah keduanya. Se Na ingin tahu apa yang akan dilakukan Yi Gak jika ia akhirnya menyukai Yi Gak. Yi Gak yakin mereka akan menikah. Se Na berkata ia mencoba menyangkal perasaan-nya tapi tidak bisa. Seperti kata Yi Gak, aku jadi menyukaimu. Aku menyukaimu.
Se Na memeluk Yi Gak saat melihat Park Ha, dan pura2 mencium Yi Gak. Park Ha yang melihatnya jadi terkejut dan berbalik. Ia pergi sambil menangis.
Park Ha pulang dengan kesal.
Se Na mengajak Yi Gak ke Namsan Tower. Se Na ingin naik kereta gantung di Namsan Tower. Ia tanya apa Yi Gak benar2 belum pernah naik kereta gantung itu.
Yi Gak belum pernah. Se Na juga, ia tidak ingin naik kereta itu sendirian dan tidak ingin naik dengan orang yang sudah pernah naik. Apa ya istilahnya, ingin mengalami pengalaman pertama bersama-sama.
Park Ha jalan pulang dan menemukan bola basket di lapangan. Ini waktunya mengeluarkan stres dengan olah raga. Park Ha main basket sendirian. Hebatnya, Park Ha main basket dengan high-heels wow..it's just..wow.
Yi Gak dan Se Na naik ke menara. Mereka melihat kelap-kelip lampu kota. Se Na berkata orang2 yang hidup di tengah gemerlap lampu itu, dari jauh kau melihat kalau mereka itu bahagia. Tapi jika kau melihat dari dekat, ada orang yang bertengkar, merasa sedih dan juga ada banyak orang yang kesepian.
Yi Gak mengulang : Saat kau melihat cahaya dari jauh, mereka semua tampak bahagia.
Se Na : Bukankah bintang2 di malam hari juga sama?
Yi Gak ingin tahu, Se Na-ssi, kalau kau yang mana? Apa kau lebih cantik dari kejauhan atau dari dekat?
Se Na tidak tahu, aku tidak bisa melihat diriku sendiri. Kalau kau melihat pemandangan, kau suka dari jauh atau dari dekat?
Yi Gak : Kurasa, jika aku melihat sesuatu dari jauh dan aku ingin berada di sana, itu berarti bagus. Jadi,aku akan berkata jika aku melihat sesuatu yang kusuka dari kejauhan, lalu kemudian aku menyadari kalau itu sama bagusnya jika dekat, itu berarti lebih bagus. Aku yakin, orang juga sama.
Ini sudah larut malam.
Se Na mengajak Yi Gak naik kereta gantung.
Joseon 3 jalan pulang dan bertemu Park Ha. Itu Park Ha-noona! Chi San tanya apa Park Ha sudah merasa baikan. Park Ha melempar bola ke Chi San, bagaimana? aku sudah sehat kan?
Man Bo heran, ini hari ulang tahunmu, Yang Mulia berkata ia akan mengajakmu makan malam diluar, apa kau tidak bertemu dengannya?
Park Ha berkata tidak tahu. Man Bo mengamati Park Ha, kau sepertinya dandan..bukankah itu untuk bertemu dengannya?
Park Ha : Tidak, aku bertemu teman hari ini dan makan malam.
Yong Seol heran, lalu kenapa disini sendirian malam2 begini?
Park Ha : Main basket.
Park Ha mengajar Yong Seol main basket, kau harus melempar bola ini ke dalam keranjang itu. Yong Seol langsung mengerti, ia bahkan lompat dengan tinggi lalu memasukkan bola. wow slam dunk!
Man Bo bersorak, petugas Woo! Daebak! Chi San juga melongo melihatnya.
Yong Seol langsung nyengir lebar dan Park Ha langsung mengajak mereka main basket.
Yi Gak tiba2 tidak ingin naik kereta itu, kita akhiri saja hari ini. Se Na terkejut, kenapa? kita sudah menunggu disini selama ini. Kita tinggal masuk.
Yi Gak : Kurasa lebih baik pulang.
Se Na tidak mau, kita sudah disini. Aku ingin naik kereta gantung dulu.
Yi Gak : Baiklah, kalau begitu kita bertemu di kantor besok pagi.
Se Na tampak kesal, kita bertemu besok di kantor. Yi Gak pergi dan Se Na tampak marah.
Yi Gak telp Chi San dan tanya dimana mereka semua.
Park Ha masih asyik main basket dengan Joseon 3. Yi Gak tiba di lokasi. Park Ha pura2 tidak ada apa-apa dan memanggil Yi Gak untuk ikut main.
Park Ha ingin mereka main dalam tim, tim yang kalah harus mengikuti keinginan tim yang menang.
Chi San kelelahan, ia tidak ikut main. Man Bo memilih Yong Seol untuk timnya. Park Ha bisa satu tim dengan Yang Mulia. Park Ha menahan lengan Yong Seol, tidak bisa. Yong Seol dan aku satu tim. Kalian berdua bisa kerjasama.
Yi Gak tampak tidak senang saat Park Ha memegang lengan Yong Seol. Yong Seol diam saja, tidak berani berkutik. Ia cuma melirik Park Ha.
Yi Gak juga ingin satu tim dengan Yong Seol. Park Ha tidak mau menyerah, baik. Kita suit batu-gunting-kertas, sambil jongkok dan berdiri. Jika aku teriak batu-gunting-kertas, kalian harus berdiri atau jongkok, yang sama berarti satu tim.
Park Ha teriak dan Yi Gak memberi isyarat Yong Seol untuk jongkok, tapi Yong Seol tidak mau menurut dan justru berdiri.
Park Ha senang, kita satu tim! Kita berdua! Yong Seol senang tapi ia tidak berani menatap Yi Gak dan Yi Gak tidak percaya kalau Yong Seol berani menghianatinya hahaha..
Mereka main dan bisa diduga, tim Park Ha menang. Chi San mengumumkan kemenangan dengan resmi, tim Park Ha-Yong Seol menang!
Park Ha senang sekali, ia tos dengan Yong Seol. Yi Gak mendelik kesal pada anakbuahnya. Man Bo tampak bersalah, saya tidak punya kemampuan.
Man Bo minta Park Ha mengatakan keinginannya pada Yang Mulia.
Yi Gak mengeluarkan dompetnya, katakan saja keinginanmu.
Yong Seol : Park Ha-ssi, katakan saja padanya keinginanmu.
Park Ha : Kau tidak apa-apa?
Yong Seol : Tidak masalah
Yi Gak ingin tahu apa keinginan Park Ha. Park Ha mendekat dan berkata, aku ingin memukulmu sekali. Park Ha memukul Yi Gak di perutnya!
Semua syok, Yang Mulia! Yang Mulia! Park Ha cuek dan jalan pergi.
Yi Gak murka, aku akan menghancurkan keluargamu sampai 3 generasi! hahaha hukuman khas Joseon jadi lelucon kalau dikatakan di jaman ini ya?
Yi Gak ingin Yong Seol menghukum Park Ha, tapi Yong Seol mana sanggup melakukannya. Yi Gak mendelik marah.
Yong Seol hanya bisa berlutut minta ampun. Man Bo dan Chi San melakukan hal yang sama.
Yong Seol : Saya harus mati untuk kejahatan saya, Yang Mulia!
Yi Gak menahan sakit, bagus kalau kau tahu itu.
Semua pulang dan merayakan ulang tahun Park Ha. Joseon 3 menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan gerakan. Park Ha juga ikut nyanyi.
Park Ha meniup lilin.
Man Bo dkk berkata kalau mereka bertiga sudah menyiapkan kue ini. Yang Mulia, apa anda tidak menyiapkan sesuatu?
Yi Gak merogoh saku jaketnya, ia ingin memberikan hadiah untuk Park ha. Tapi membatalkannya.
Chi San heran, apa anda datang dengan tangan kosong? Yi Gak menunjuk ke arah kue, itu saja sudah cukup. Aku tidak enak badan, aku akan tidur lebih awal. Yi Gak pergi.
Park Ha memuji kue Joseon 3, wow...kue ini kelihatan benar2 enak. Bagaimana kau bisa membuat ini sendiri? Ini benar2 fantastis.
Man Bo berseru ke Yi Gak, Yang Mulia, makan kue-nya dulu, anda suka makanan manis. Tapi Yi Gak tetap keluar dan tidak mau menjawab. Man bo heran, apa perutnya masih sakit karena dipukul Park Ha?
Yong Seol mengingatkan Park Ha dengan perlahan, Park Ha-ssi, tolong jangan menyentuh tubuh Yang Mulia lagi seperti itu.
haha..padahal waktu pertama ketemu, dia langsung mau memenggal kepala Park Ha.
Park Ha cuci muka, yang terbayang justru saat ia mengira Se Na mencium Yi Gak.
Yi Gak masuk ke kamarnya dan duduk. Ia menghela nafas.
Yi Gak menyimpan kado untuk Park Ha di laci.
Paginya, Se Na mendekati manager Pyo Taek Soo dan memohon agar bisa pindah dan jadi anak buah Pyo saja.
Pyo heran, anak buahnya hanya Tae Yong dan 3 orang itu saja. Artinya, Pyo benar2 hanya mengurus orang2 baru saja.
Se Na berkata ingin belajar dari dasar. Pyo tampak senang, kalau begitu apa Presdir akan mengijinkannya?
Se Na yakin, jika Pyo yang minta pasti Presdir akan mengijinkannya. Pyo setuju dan akan mencoba meyakinkan Presdir.
Kebetulan Direktur Yong lewat dan melihat percakapan itu. Ia mendekat dan menyindir Se Na, kau cukup lihai Sekretaris Hong.
Se Na terkejut, ia diam saja. Ayah Tae Mu berkata, setelah tidak bisa mendapatkan Tae Mu, sekarang kau memutuskan pindah ke Tae Yong? Kau sudah memutuskan untuk berpihak pada Pyo Taek Soo, orang yang paling kubenci?
Direktur Yong minta Se Na segera mengundurkan diri dan diam2 meninggalkan perusahaan. Ia mengancam, jika Se Na tidak mengundurkan diri hari ini, ia akan mengambil tindakan.
Park Ha mencuci buah2an di wastafel dan Se Na masuk ke toilet. Keduanya bertemu lagi. Park Ha hanya diam dan jalan keluar. Se Na menahannya.
Se Na marah dan menuduh Park Ha sudah bicara pada Ayah Tae Mu segalanya tentang dirinya. Park Ha tidak mengerti tapi Se Na tetap menuduh Park Ha membocorkan semuanya.
Park Ha sudah lelah, apa yang kau bicarakan? Minggir.
Se Na tidak mau minggir dan menuduh Park Ha sudah melanggar batas serta mengingkari janjinya.
Se Na : Katanya kau tidak akan mengatakan apapun! Kalau ibuku bukan Profesor di Inggris tapi penjual ikan! Apa kau puas dengan balas dendam-mu?
Park Ha jadi kesal, jika kau merasa tertekan dan kesal, cari saja orang lain. Jangan menyalahkan orang yang tidak melakukan apapun. Jika kau berbohong dan kemudian curiga sendiri, aku tidak bisa melakukan apa-apa.
Se Na menjatuhkan buah2an di tangan Park Ha. Park Ha marah dan mendorong Se Na, Apa yang harus kulakukan untuk mengakhiri ini?
Se Na balas mendorong dan teriak di depan muka Park Ha, aku akan mencuri segalanya darimu. Semuanya!
Se Na diam karena mendengar suara orang. Ia jalan keluar. Kru Tv masuk dan memarahi Park Ha karena tidak segera menyiapkan buah2an untuk keperluan syuting. Park Ha memunguti buah sambil menahan kesal.
Presdir bertemu Pyo Taek Soo dan Yong Dong Man. Nenek tidak ingin Tae Yong tetap di perusahaan jika tidak punya kemampuan meskipun itu adalah cucunya dan pewarisnya. Yong Dong Man berkata kalau Tae Yong tidak melakukan apapun dan ia mendengar banyak keluhan tentang Tae Yong.
Presdir : Apa ada yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan keluhan itu?
Dong Man mengiyakan, ia ingin Tae Yong mulai menunjukkan hasil kerjanya tapi Pyo berkata kalau Tae Yong masih perlu waktu untuk menunjukkan kemampuannya.
Dong Man berkata jika terlalu lama, maka para staf akan mengeluh. Pyo menantangnya, siapa orang itu, suruh dia maju. Siapa dia?
Nenek akhirnya memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Tae Yong mengembangkan suatu produk dan menjualnya. Kita akan memutuskan setelah melihat hasilnya.
Pyo dan Dong Man mengiyakan.
Keduanya jalan keluar sambil berdebat. Pyo menyebut Dong Man sebagai kotoran anjing. Pyo memelintir nama Dong Man karena suaranya sama dengan Ddong = poop.
Dong Man marah2 dan memaki Pyo. Bibi Wang kebetulan mendengar itu, ia marah, bagaimana kau bisa memaki pamanmu? Cepat minta maaf pada pamanmu!
Dong Man terkejut, benarkah? Bibi dan si brengsek ini..
Pyo kesal, tapi aku lebih baik mati daripada menjadi pamanmu!
Pyo menemui Yi Gak dan Joseon 3, ia menjelaskan kalau mereka harus melakukan pengembangan produk dan waktunya sangat singkat. Pyo minta Yi Gak menemukan produknya.
Pyo meminta Joseon 3 menentukan strategi pemasarannya.
Se Na masuk dan bergabung dengan mereka. Pyo menjelaskan kalau Presdir setuju Se Na bergabung dengan tim mereka, tapi dengan syarat, hanya sekali ini saja.
Yi Gak menyambut Se Na. Se Na berkata ia punya produk yang sudah lama ia sembunyikan. Se Na mengajak Yi Gak pergi melihat produk itu.
Se Na mengenalkan Yi Gak pada direktur pemilik produk. Mereka akan mengembangkan facial mask.
Setelah pertemuan itu, Se Na dan Yi Gak pergi ke cafe. Se Na yakin penjualan produk itu akan sangat bagus. Yi Gak berterima kasih, ini semua karena Se Na.
Se Na tanya apa tindakan-nya semalam membuat Tae Yong terkejut.
Yi Gak : Tidak.
Se Na tanya kenapa tiba2 pergi saat di Namsan. Yi Gak hanya berkata ada urusan dirumah.
Se Na : Kemarin adalah ulang tahun Park Ha, aku mengetahuinya dari kantor hari ini. Aku sadar itu alasan kenapa kau pergi dengan terburu-buru.
Yi Gak berkata semua sudah menunggunya di rumah.
Se Na ingin tahu seperti apa hubungan Yi Gak dengan Park Ha. Apa aku boleh tanya? Karena aku sadar kalau aku mulai menyukai dirimu. Aku mengakui perasaanku padamu, tapi setelah pulang ke rumah, aku memikirkannya baik2 dan aku mencemaskan Park Ha.
Jika aku menjadi penghalang antara kalian berdua. Aku ingin minta maaf dan mundur. (ada yang muntah??)
Yi Gak meyakinkan Se Na kalau dia tidak perlu cemas. Se Na lega, benarkah? Aku jadi tenang. Aku mencemaskan itu sepanjang malam.
Yi Gak melihat bel di meja mereka dan ingat dengan bel yang ia berikan pda Park ha.
Park Ha menerima telp dari Chi San dan tanya apa Park Ha ingin makan sesuatu, pilih saja sesuatu yang mahal.
Park Ha menemui Chi San dan curiga, apa kau membuat kesalahan padaku?
Chi San : Bukan itu, hari ini kami gajian.
Park Ha senang, benarkah? Chi San mengiyakan, itulah mengapa kami ingin mentraktirmu.
Park Ha menggelitik dagu Chi San karena merasa gembira, kau ini manis sekali..Chi San ketawa senang, kita ketemu sepulang kerja ya?
Pyo membagikan amplop gaji untuk Joseon 3. Mereka tidak punya rekening bank jadi gajinya dibagikan tunai. Jika mereka kerja keras dan jadi staf tetap, mereka akan menerima gaji lebih besar lagi.
Yong Seol berterima kasih. Man Bo memberikan uang pada Pyo karena sudah mengajari mereka. Chi San dan Yong Seol juga memberikan uang pada Pyo.
Pyo terkejut, apa-apaan ini?
Man Bo mengira Pyo merasa kurang, ia memberi lebih. Chi San janji akan memberikan uang lebih banyak jika mereka jadi pegawai tetap.
Yong Seol juga mengganti pecahan uangnya jadi lebih besar dan memberikannya pada Pyo.
Pyo tersinggung, apa ini uang tip? Karena aku mendapatkan tip, apa aku harus menari untuk kalian?
Joseon 3 merasa jumlahnya kurang dan menambah uang lagi. Sekarang Pyo murka.
Pyo melemparkan uang itu ke lantai, ia memaki mereka, kalian kotoran bodoh! Darimana kalian belajar hal yang aneh ini? Kalian jelas belajar hal2 buruk dari satu tempat. Aish! kotoran2 ini! Kalian...
Pyo tidak sanggup lagi menghadapi mereka dan keluar kantor.
Yong Seol memunguti uang yang terserak di lantai, ia tampak bingung.
Chi San : Petugas Woo, aku sudah bilang untuk memberinya dua lembar ini..
Yong Seol menunduk, aku lupa. Haha..beda jaman beda adat. Mungkin jaman Joseon, jika anak buah gajian, berarti sudah kewajiban memberi upeti pada atasan, karena atasan yang sudah berjasa mengangkat, mengajari atau membimbing mereka. Sebagai bentuk terima kasih.
Tapi di jaman ini bisa dianggap sebagai penghinaan atau percobaan penyuapan.
Se Na ingin mengantar Yi Gak pulang ke rumah, tapi Yi Gak mengajak Se Na bertemu Tae Mu. Yi Gak ada janji main squash dengan Tae Mu. Yi Gak ingin menang dari Tae Mu.
Se Na melihat keduanya main squash dan kemampuan Yi Gak memang meningkat. Paling tidak sudah tidak kena pukul bola lagi.
Setelah main, Tae Mu jalan bersama Yi Gak ke ruang ganti. Tae Mu memuji Yi Gak, kau sudah membuat banyak kemajuan.
Yi Gak : Kurasa tubuhku mulai mengingat.
Tae Mu menepuk bahu Yi Gak, terus berusaha. Yi Gak membalas, aku harus bekerja sekeras kau, hyung.
Tae Mu menemui Se Na dan tanya apa Se Na dari tadi bersama Yi Gak terus. Se Na berkata ini perintah manager Pyo.
Tae Mu minta Se Na tidak perlu menggubris Yi Gak lagi. Se Na heran, kenapa Tae Mu seperti itu pada Tae Yong.
Tae Mu : Dia bukan Tae Yong.
Se Na terkejut, kalau bukan Tae Yong,lalu siapa? Tae Mu tidak tahu. Aku akan segera menemukan identitas aslinya. Jadi, Se Na kau harus hati2 dengannya karena dia mungkin...berbahaya.
Joseon 3 menunggu Park Ha sambil main batu-gunting-kertas. Park Ha datang dengan gembira. Tapi ia mencari Yi Gak. Chi San menjelaskan kalau Yang Mulia dan Sekretaris Hong pergi untuk urusan bisnis. Jadi hanya kita bertiga.
Park Ha sedikit kecewa, ah begitu. Kita mau apa dulu? Makan? minum bir?
Man bo : Chi-Mak!
Park Ha setuju, Chi-Mak, setuju!
Yong Seol bingung. What the heck is that? Man Bo menjelaskan, maksudnya Chicken dan bir.
Chi San mendengar kalau orang jaman ini akan membelikan hadiah untuk keluarga jika mereka menerima gaji pertamanya.
Park Ha menggoda Chi San, Chi San kita ini seorang pria yang sayang keluarga. Kalau begitu, kita beli hadiah dulu? Tapi, keluarga apa yang kalian miliki?
Mereka tiba2 kelihatan sedih. Man bo berkata, kami semua punya keluarga di Joseon. Park Ha menyesal, aku minta maaf. Aku benar2 minta maaf. Aku sama sekali tidak berpikir.
Chi San riang lagi, tidak apa-apa Park Ha noona, kita akan belanja sendiri2 dan bertemu lagi nanti.
Park Ha dan Joseon 3 kumpul di restoran. Masing2 sudah mendapatkan hadiah untuk keluarga. Semua diam. Chi San buka suara, aku membeli sekotak koyo untuk ditempel di tubuh.
Chi San : Di Joseon, aku tidak punya saudara kandung. Tapi aku punya seorang ibu. Dia bukan pelayan, tapi ia bekerja untuk keluarga bangsawan. Dia bekerja sangat keras. Setiap kali ia pulang ke rumah, dia selalu mengeluh punggungnya sakit. Kaki dan tangannya juga sakit. Jadi aku membeli ini. Jika ia menempelkan ini, dia akan merasa segar dan sakitnya akan hilang.
Man Bo : Aku membeli make-up. Aku punya adik perempuan. Dia sudah 16th, dia sangat baik dan cantik. Aku ingin tahu sedang apa dia sekarang? Setelah mencari kemana-mana kakaknya yang tiba2 menghilang, mungkin dia sudah menyerah dan berpikir kalau aku mati, benar kan?
Park Ha menunduk, mungkin baru sadar, ini pertama kalinya dia benar2 mendengar tentang kehidupan mereka bertiga dan betapa seriusnya sebenarnya kondisi mereka.
Yong Seol mengeluarkan kotak besar, aku membeli daging sapi. Setelah kehilangan ibu dan adikku di bawah pedang seorang bangsawan, ayahku sakit keras. Jika ia bisa makan sup daging sapi hangat dengan nasi, dia bisa mendapatkan kekuatannya kembali. Kami tidak punya makanan seperti ini di rumah. Kami hanya sanggup makan bubur.
Aku ingin membeli daging mentah untuknya, tapi kudengar daging sapi kering ini (dendeng) bisa bertahan cukup lama. Jadi aku membeli ini.
Park Ha menangis tersedu-sedu mendengar kata2 mereka. Chi San minta Park Ha jangan menangis, kita semua setuju untuk tidak menangis.
Park Ha menghapus air matanya, aku tidak akan menangis.
Chi San berkata mereka juga punya hadiah untuk Park Ha sebagai ucapan terima kasih. Park ha senang, apa itu? Chi San memberikan bungkusan untuk Park Ha, buka saja.
Park Ha membukanya dan ternyata pakaian dalam yang cukup seronok hahaha..Park ha terkejut dan segera menyimpannya kembali.
Chi San : Kau menyukainya? Aku mengatakan pada mereka usia dan kepribadianmu, dan sales-nya memberikan ini.
Park ha : Memangnya seperti apa kepribadianku?
Chi San nyengir, kudengar Yang Mulia berkata kalau kau punya pikiran sedikit licik dan jahat. Jadi aku mengatakan itu pada mereka.
Park Ha, syok. Sudahlah, kita minum bir saja. Ke-empatnya bersulang.
Park Ha dan Joseon 3 makan es lilin dan Chi San berkata benar2 ingin membawa Chi Mak ke Joseon. Man Bo tanya pada Chi San dan Yong Seol, mereka lebih suka tetap hidup disini atau kembali ke Joseon secepat mungkin?
Chi San berkata, hidup disini memang menyenangkan, tapi ini adalah tempat yang jauh dari rumah. Tentu saja kita harus kembali sesegera mungkin. Man Bo dan yong Seol setuju.
Park Ha baru sadar, ada kemungkinan dia harus berpisah dengan mereka semua. Ia diam saja.
Man Bo tanya apa Park Ha marah kalau mereka ingin kembali padahal selama ini Park Ha sangat baik pada mereka.
Park Ha menggeleng, bukan seperti itu. Aku hanya merasa selama ini aku tidak mengerti apa yang kalian rasakan.
Chi San berpikir positif, meskipun kita tidak tahu kapan kita akan kembali ke Joseon, paling tidak kita akan hidup bahagia disini selama waktu yang kita miliki.
Chi San menunjuk, sepertinya disana menyenangkan,ayo kesana. Ia naik ke punggung Yong Seol dan keduanya segera pergi.
Man Bo dan Park ha jalan menyusul mereka, ayo kita kesana.
Mereka berfoto ria dengan gaya masing2. Park Ha jadi superwoman. Mereka mengagumi hasilnya. Chi San menegur gaya Yong Seol, seharusnya Yong Seol berpose sedemikian rupa agar wajahnya tampak kecil.
Yong Seol tidak mengerti, apa bagusnya seorang pria punya wajah kecil? Nanti tidak akan kelihatan dari kejauhan. Ha! nyindir mereka haha..
Man Bo terkejut, noda di pipiku tidak kelihatan bagus. Kuharap aku bisa menyingkirkannya.
Park Ha : Biar kulihat, ini bisa dihilangkan.
Park Ha menunjukkan cara membuat foto tampak kinclong dan ia janji akan bayar. Joseon 3 terpesona benarkah ada caranya.
Park Ha : Tidak ada yang mustahil (prinsip dokter bedah plastik haha)
Man Bo mendapatkan fotonya yang sudah diedit. Mereka terpesona. Park Ha dengan bangga berkata tidak ada noda kan?
Man Bo puas, ini mengagumkan terlihat sangat bersih.
Chi San juga ingin mengedit fotonya, ada bagian yang tidak ia suka dari wajahnya dan ingin ia hilangkan. Hasil fotonya keluar dan Park Ha syok melihatnya.
Park Ha memberikan foto itu ke Chi San, kau tidak memiliki mata. Chi San terkejut.
Man Bo berkata Chi San seharusnya membuka matanya lebih lebar lagi. Chi San sampai hampir menangis, aku sudah melakukannya! Ia melotot, itu yang paling besar yang bisa kulakukan! Terima saja Chi San..daripada ilang matanya.
Chi San dan Yong Seol asyik main segala macam game. Man bo dan Park Ha bicara berdua.
Park Ha tanya kapan Man Bo berpikir mereka akan kembali ke Joseon. Man Bo tidak tahu. Park Ha berkata ia dengar mereka datang kesini untuk bertemu seseorang. Jika kalian bertemu dengannya, apa kalian bisa kembali?
Man Bo : Jadi Yang Mulia sudah mengatakan padamu sebanyak itu? Alasan kami pergi melewati waktu dengan misterius dari Joseon jelas untuk bertemu orang itu.
Park Ha : Seseorang? Siapa orang itu, apa kau tahu?
Man Bo berkata mereka tahu dan bahkan sudah bertemu dengannya. Park ha terkejut, kalian sudah bertemu? Siapa dia?
Man Bo : Yang Mulia kesini untuk bertemu Putri Mahkota.
Park Ha : Putri Mahkota?
Man Bo menjelaskan, Putri Mahkota sudah reinkarnasi di jaman ini. Orang yang bereinkarnasi tidak bisa ingat kehidupan masa lalunya, jadi wajar kalau dia tidak tahu kehidupan masa lalunya sebagai Putri Mahkota
dan dia juga tidak tahu siapa Yang Mulia.
Park Ha : Dengan kata lain, hanya untuk mencari Putri Mahkota, kalian semua datang kesini dari Joseon. Dan kalian sudah menemukan Putri Mahkota, ya kan?
Man bo : Jika dia menikah dengan Putri Mahkota lagi di jaman ini, dengan demikian kami bisa memecahkan misteri itu. Setelah itu, kami bisa kembali lagi.
Park Ha : Putri Mahkota itu...siapa dia?
Man bo mendekat, Putri Mahkota itu adalah...Sekretaris Hong.
Park Ha :..........
Park Ha sangat syok sampai tidak bisa mendengar lagi kata2 Man Bo berikutnya. Park Ha tidak tahu apa yang akan terjadi pada Yi Gak jika harus menikah dengan wanita seperti Hong Se Na.
Park Ha berdiri di balkon rumah atap dan ingat kata2 Yi Gak mengenai Se Na, saat Yi gak memberikan gelang pada Se Na.
Lalu kata2 Se Na, aku akan mengambil segalanya darimu. Semuanya!
Park Ha melihat ke bawah, ia melihat Yi Gak pulang diantar Se Na. Keduanya tampak akrab.
Yi Gak naik dan tanya apa yang dilakukan Park Ha. Park Ha berkata cuma berdiri saja.
Yi Gak tanya dimana yang lain. Park Ha berkata mereka main basket.
Yi Gak ingin tahu apa yang mereka lakukan setelah gajian, tapi Park Ha jalan pergi.
Se Na bertemu Joseon 3 di jalan, ia mengebel dan menyapa mereka. Apa kalian akan olah raga?
Mereka mengiyakan. Se Na berkata ia baru saja mengantar Tae Yong dan mengusulkan makan bersama. Ketiganya setuju.
Se Na ingin menyiapkan daging panggang dan membawanya ke apartemen atap besok. Joseon 3 mengiyakan.
Joseon 3 merasa hubungan Yang Mulia dan Putri Mahkota semakin dekat. Mereka sudah ditakdirkan bersama. Mungkin sesuatu yang baik akan terjadi. Jika Yang Mulia dan Sekretaris hong menikah, kita mungkin bisa menemukan alasan kenapa kita datang ke sini.
Man Bo mengiyakan. Saat kita tahu semua tentang kematian Putri Mahkota maka kita akan bisa kembali ke Joseon.
Yong Seol yakin bisa menangkap penjahatnya saat kembali nanti. Man Bo dan Chi San bertekad akan melakukan yang terbaik untuk mendekatkan keduanya.
Yong Seol usul, bagaimana jika kita kurung Yang Mulia dan Putri Mahkota di satu tempat bersama?
Chi San : Mungkin tidak melakukan sesuatu justru lebih baik.
Man Bo : Dia (Yi Gak) masih belum tahu kalau Park Ha bisa jadi masalah.
Park Ha minum bir sambil duduk, Yi Gak mendekat dan akan duduk di dekat Park Ha sambil bawa bir juga.
Park Ha berdiri menghindar. Yi Gak bingung, kenapa kau selalu menghindariku?
Park Ha pura2 tidak mengerti, kapan aku melakukan itu?
Yi Gak kesal, apa kau pikir ini lucu? Kau tidak menjawabku saat aku bicara padamu. Kalau aku ada di dekatmu, kau melarikan diri. Apa yang terjadi?
Park Ha : Tidak ada apa-apa.
Yi Gak : Apa kau mau kalau kita memanggang daging kesukaanmu besok?
Park Ha : Ajak orang lain saja.
Se Na pulang dan apartemennya sudah dikosongkan. Ia ingat, ini adalah ancaman Ayah Tae Mu. Se Na kesal.
Tae Mu sampai di apartemen-nya dan Se Na sudah siap dengan koper. Tae Mu tidak mengerti, Se Na mau kemana, ini adalah rumahmu.
Se Na : Ini rumahmu.
Tae Mu minta Se Na mengembalikan semua bajunya dan ia akan bicara dengan ayahnya. Se Na tanya apa Tae Mu akan meyakinkan ayahnya.
Tae Mu akan membawa bajunya dan meninggalkan rumah. Kita tinggal bersama saja.
Se Na tidak mau. Tae Mu menawarkan hotel, kalau begitu kita tinggal di hotel saja. Lalu kita bisa mencari rumah yang lainnya.
Se Na : Lupakan, aku juga tidak akan kerja untuk sementara.
Se Na pulang ke rumah ibu. Ibu heran kenapa Se Na mendadak kembali dengan koper. Se Na bohong dan berkata ia sudah menyewakan apartemennya. Ia hanya ingin tinggal beberapa hari.
Ibu senang, benarkah? Apa kau akan pindah ke rumah yang lebih bagus? Se Na mengiyakan. Ibu menawarkan kimchi tapi Se Na menolaknya.
Ibu sibuk, ia ingin beli sabun dan pasta gigi, menanyakan apa Se Na ingin sarapan besok dll. Se Na kesal, ibu aku akan mengurus semuanya sendiri, jangan pedulikan aku.
Park Ha masih terngiang kata2 Man Bo.
Bibi Wang mengatakan pada Pyo kalau Tae Yong dan Se Na kencan, sementara Tae Mu pergi kencan buta. Ini musim semi dan semuanya mencari pasangan.
Bibi Wang juga ingin berpasangan dengan Pyo Taek Soo. Pyo berkata ia sibuk dan pergi. Bibi Wang kesal, Pyo Taek Soo, satu hari nanti..kau pasti akan lengket denganku.
Park Ha mendengar kalau Se Na akan datang dan mengadakan pesta daging panggang bersama mereka disini.
Park Ha menemui Becky dan Mimi. Ia pinjam sepeda. Park Ha ingin jalan2 untuk mendinginkan kepalanya. Becky minta Park Ha jangan terlalu lama bersepeda karena bisa kedinginan. Park Ha mengerti dan pergi.
Mimi : "Aku punya banyak pikiran" itu tertulis di wajahnya.
Joseon 3 sedang menyiapkan api untuk membuat daging panggang. Yi Gak muncul, kenapa aku tidak melihat Park Ha?
Man Bo : Saya rasa ia ke bawah.
Chi San tanya bukankah Sekretaris Hong akan datang segera? Tapi Yi Gak sudah menghilang.
Park Ha naik sepeda di taman. Yi Gak menyusulnya. Park Ha heran, kenapa kau disini?
Yi Gak : Kenapa kau disini? Kenapa kau tidak makan makanan kesukaanmu?
Park Ha berkata ia sakit perut jadi ia butuh udara segar. Park Ha mengayuh sepeda menjauhi Yi Gak, ia berseru, jangan ikuti aku!
Yi Gak kesal, aku tidak mengikutimu! Tapi ia berubah pikiran dan mengikuti Park Ha.
Yi Gak dan Park Ha duduk di bangku taman. Yi Gak menyuruh Park Ha membeli minuman yang manis. Aku haus
Park Ha tidak mau, aku tidak akan mendengarkan perintahmu lagi.
Yi Gak menghela nafas dan memberikan hadiah untuk Park Ha. tolong terima ini. Park Ha tanya apa itu.
Yi Gak : Hadiah ulang tahunmu.
Park ha tidak mau, lupakan saja. Aku tidak akan menerima apapun lagi darimu.
Yi Gak pusing, apa kau marah karena hadiah ulang tahunmu terlambat? Atau karena kau tidak menyukainya?
Park ha menyangkal, aku tidak pernah marah. (Terjemahan hati Park Ha : Aku marah pada diriku sendiri, kenapa aku menyukaimu dan kenapa harus berharap, padahal jelas2 kau akan pergi dan jelas2 jodohmu bukan diriku, dan aku kesal karena jodohmu ternyata orang paling jahat yang pernah ada dan aku tidak bisa mengatakannya padamu. Dan kenapa kau bukan datang jauh2 dari Joseon untukku? tapi untuk penjahat itu? hahaha..bener?)
Yi Gak : Bukankah kau marah2 terus kepadaku sejak kemarin?
Kau benar2 orang yang aneh. Kau membuatku merasa terganggu dan mengikutimu kesini. Sungguh mengesalkan memiliki perasaan yang terganggu seperti ini. Aku bukan orang yang biasanya mencemaskan masalah2 kecil. Aku bahkan tidak tahu kenapa aku mengikutimu kesini.
Park Ha : Siapa yang memintamu datang?
Yi Gak : Benar! Mulai sekarang, aku tidak akan pernah memikirkan kau lagi!
Yi Gak berdiri, ia naik sepeda menjauhi Park Ha.
Park Ha menahan tangis dan hanya memandang punggung Yi Gak. Park Ha berkata dalam hati, meskipun kau tidak datang kesini demi diriku, aku juga akan..tetap menyukaimu.
Park Ha terbawa emosi dan ia mengambil ponselnya. Ia kirim sms ke Yi Gak : Aku...menyukaimu. Aku mencintaimu. Klik send. Pesan terkirim.
Park Ha sadar apa yang ia lakukan dan panik. Bagaimana ini? Aduh bagaimana? cancel! cancel! tapi terlambat, sms sudah terkirim. Park Ha merasa ia pasti sudah gila.
Yi Gak tidak melihat ada sms. Park ha bingung dan akan menyusul Yi Gak. Justru Yi gak naik sepeda mengelilingi taman dan sampai di dekat Park Ha lagi.
Park Ha diam saja. Yi gak memarkir sepedanya dan berkata serius, kita harus bicara.
Park ha tegang. Ia pikir Yi Gak sudah membaca sms itu. Ia ingin menjelaskan. Yi Gak melepas jaketnya dan berkata akan pergi beli minuman. Kau tunggu disini.
Park ha : Apa? dia sudah baca sms itu atau belum?
Park ha melihat jaket Yi Gak dan mengambil ponselnya. Ternyata belum dibaca. Park Ha berusaha menebak password Yi Gak tapi gagal terus.
Park Ha panik bukan main, password..password apa itu? Apa passwordnya? aku harus menghapusnya! Apa itu?
Park Ha melihat Yi Gak jalan kembali dari kejauhan, ia bingung, tidak..tidak! Park Ha lari dan melihat ada lubang di tanah.
Park Ha mengubur ponsel Yi Gak dan segera menutupinya dengan tanah. Ia menginjak2 tanah sekitar kuburan ponsel itu.
Park ha lari lagi dan berdiri bagai patung di dekat sepedanya.
Yi Gak datang dan ingin mengajak Park Ha bicara. Yi Gak mau duduk tapi Park Ha mencegahnya. Tunggu! lihat, bukankah itu bunga ceri? Seperti salju! Ayo kita kesana melihatnya.
Park Ha susah payah mencoba mengalihkan perhatian Yi Gak dari anjing yang menggali sesuatu di tanah. Park Ha berkata ia tidak marah lagi, ayo kesana, ayo pergi.
Tapi Yi Gak justru menoleh dan memperhatikan anjing itu. Pemilik anjing heran, ada apa Doll?
Pemilik berkata ke petugas taman, sepertinya ada sesuatu di tanah, anjingnya pintar menemukan sesuatu. Petugas heran, mereka baru saja mengatur tanahnya kenapa tiba2 tertutup lagi. Petugas itu menggali tanah.
Park ha putus asa dan menarik Yi Gak. Tapi Yi Gak tidak bergerak. Disana sepertinya ada yang tidak biasa disana.
Park ha : Jangan lihat, ayo pergi, ayo..itu mungkin hanya poop anjing.
Petugas menemukan ponsel. Yi Gak terkejut, bukankah itu..ponselku?
Yi Gak teriak ke petugas, Ajussi! Itu ponsel saya!
Yi Gak melepaskan diri dari Park Ha dan jalan ke arah petugas taman. Park Ha panik, ia putus asa dan menutupi wajahnya. Park Ha bingung, bagaimana ini.
Yi Gak mendekat dan tampak marah pada Park Ha, apa kau menguburnya?
Park Ha pura2 tidak tahu, itu...bagaimana bisa sampai ke situ? Yi Gak tanya apa Park Ha merasa senang setelah mengubur ponselnya. Apa kau mencoba menyiksaku?
Yi Gak baru melihat sms. Dari Park Ha. Yi Gak heran, kau bahkan mengirimkan sms padaku?
Park Ha tidak sanggup menghadapi Yi Gaklagi. Ia buru2 mengambil sepeda dan pergi dengan cepat.
Yi Gak membaca pesan Park Ha : Aku ...menyukaimu. Aku mencintaimu.
Yi Gak syok
Yi Gak langsung mengejar Park Ha dengan sepeda. Ia menemukan Park Ha dan langsung memotong jalannya.
Yi Gak menatap tajam Park Ha. Park Ha menunduk.
Notes : Kapan ya Tae Yong asli muncul, aku yakin dia masih hidup di satu tempat. Aku pingin Tae Yong asli juga kelihatan karakternya. Jangan seperti Meet Joe Black. Joe Black muncul hanya di depan, saat tertabrak mobil, dan pas akhir2.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.